2. Sistem-sistem Klasifikasi
Cara melakukan klasifikasi selalu mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan
manusia dan adanya perbedaan tujuan pengklasifikasian. Hal tersebut menyebabkan lahirnya berbagai sistem
klasifikasi.
Ada 3 macam sistem klasifikasi yang telah dibuat manusia, yaitu sistem artifisial(buatan), sistem alam,
dan sistem filogenetik. Perbedaan ketiga sistem itu terletak pada tujuannya.
a. Klasifikasi sistem artifisial
Semua sistem klasifikasi yang dibuat manusia sejak zaman dahulu sampai sekarang dapat disebut sistem
artifisial, yang menggunakan struktur morfologi atau manfaat sebagai dasar pengklasifikasiannya.
Sistem klasifikasi tumbuhan yang juga dianggap artifisial adalah sistem numerik (berdasarkan ciri-ciri kelamin
tumbuhan) yang diciptakan Carollus Linnaeus (1707-1778)
b. Klasifikasi sistem alam
Klasifikasi sistem alam adalah suatu sistem klasifikasi yang mencita-citakan terbentuknya takson-takson yang
bersifat natural, artinya kelompok yang terbentuk adalah kelompok yang sesuai denga kehendak alam. Dasar
klasifikasi yang digunakan adalah banyak sedikitnya persamaan, terutama persamaan ciri-ciri morfologi.
Periode sistem klasifikasi sistem alam ini adalah akhir abad 18 sampai pertengahan abad 19. Tokohnya
adalah Adanson(1727-1806). Lamarck (1744-1829),Cuvier(1769-1822).
c. Klasifikasi sistem filogenetik
Sistem filogenik adalah sistem yang muncul setelah lahirnya teori evolusi. Sistem ini menghendaki agar
klasifikasi tidak saja menghasilkan rangkuman mengenai dunia makluk hidup, tetapi juga dapat mencerminkan
gambaran urutan perkembangan makluk hidup menurut sejarah filogeniknya, serta jauh dekatnya hubungan
kekerabatan antara takson yang satu dengan takson yang lain. Selain ciri anatomi dan morfologi, sistem ini juga
mempertimbangkan ciri mana yang dianggap primitif dan ciri mana yang dianggap lebih maju. Sampai sekarang
sistem filogenik masih terus berkembang, bahkan kekerabatan makluk hidup dilihat berdasarkan komposisi
biokimia dalam tubuhnya, seperti protein dan asam amino, sistem ini disebut juga dengan kemotaksonomi
Archaebacteria dan Eubacteria merupakan kelompok makluk hidup berukuran mikroskopik, bersel satu, dan
tidak memiliki membran inti (prokariot). Disamping menyebabkan penyakit, juga berperan sebagai dekomposer.
Dekomposer memecah senyawa organik sehingga mempertahakan siklus-siklus yang diperlukan makluk hidup.
Selain itu bakteri juga banya dimanfaatkan untuk keperluan manusia, misalnya untuk menghasilkan produk nata
de coco dan yoghurt, serta keju. Bakteri juga digunakan untuk rekayasa genetik.
b. Kindom Protista
Protista merupakan kelompok makluk hidup bersel satu atau bersel banyak yang memiliki membran inti
(eukariot) dan selnya tidak membentuk jaringan sebenarnya. Protista dapat dikelompokkan lagi menjadi,
c. Kingdom Fungi
Merupakan kelompok eukariot yang memiliki dinding sel dan tidak berklorofil, sehingga tidak dapat
berfotosintesis. Jamur ada yang uni seluler, disebut juga khamir, ada yang multiseluler. Jamur multi seluler
tersusun atas filamen yang menyerupai benang, disebut hifa. Hifa-hifa jamur akan bercabang-cabang dan
membentuk jalinan yang disebutmiselium. Pada beberapa jamur, miselium akan tumbuh keatas membentuk
badan buah, dan inilah yang biasanya dimakan.
Dalam ekosistem, jamur berperan sebagai dekomposer bersama bakteri. Selain itu jamur juga sangat bermanfaat
bagi manusia, misalnya sel ragiSaccharomyces cerevisiae yang digunakan membuat roti, jamur merang
(Volvariella volvaceae) sebagai bahan pangan, dan Penecillium sp. untuk membuat antibiotik.
d. Kingdom Plantae
Plantae merupakan kelompok makluk hidup eukariot yang bersel banyak, memiliki dinding sel, dan berklorofil
sehingga bisa berfotosintesis. Plantae dikelompokan menjadi tumbuhan nonvaskular(tumbuhan lumut)
dan tumbuhan vaskular (tumbuhan tidak berbiji dan tumbuhan berbiji). Tumbuhan tidak berbiji yaitu paku-
pakuan (pteridophyta) dan tumbuhan berbiji terbagi atas tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan
tumbuhan biji tertutup(Angiospermae).
Tumbuhan merupakan produsen dalan ekosistem. Tumbuhan menyediakan makanan bagi semua makluk hidup
yang lain, baik secara langsung maupun tak langsung. tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang diperlukan
semua kehidupan makluk hidup, dan manusia juga banyak memanfaatkan tumbuhan untuk bahan membuat kain,
bangunan dan sebagai tanaman hias.
e. Kingdom Animalia
animalia merupakan kelompok makluk hidup bersel banyak (eukariot), dan mempunyai membran
sel.Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan atas Invertebrata dan Vertebrata.
Kelompok Invertebrata terdiri atas beberapa filum yang anggotanya sangat beragam. delapan filum utama dari
invertebrata adalah sbb,
Porifera
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh berpori sehingga disebut juga hewan spons.
contoh Spongia dan Hippospongia
Cnidaria (Coelenterata)
Memilki ciri tubuh berongga, memiliki fase polip dan medisa, memiliki tentakel yang terdapat sel penyengat.
Contoh ubur-ubur, Hydra, dan anemon laut.
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh pipih. contoh: Planaria, Fasciola hepatica, Taenia sp.
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bulat panjang dan ujun meruncing. Contoh: Cacing tambag
(Ancylostoma duodenale) dan cacing perut (Ascaris lumbricoides)
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bersegmen. Contoh cacing tanah
Mollusca
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh lunak yang dilindungi cangkang. Contoh kerang, bekicot. cumi-cumi,
dan gurita.
Arthropoda
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bersegmen dan berbuku-buku, terdiri atas kepala, dada, dan perut.
Contoh kalajengking, laba-laba, udang, capung, kaki seribu.
Echinodermata
Kelompok hewan ini memiliki ciri rangka dalam berduri menembus kulit, memiliki kaki ambukral yang
berfungsi untuk pergerakan dan sebagai alat penghisap. contoh bintang laut, teripang, lili nlaut, bintang laut,
bulu babi.
Osteichthyes
Kelompok hewan ini memiliki ciri bernafas dengan insang, bersisik, bertelur, dan memiliki rangka yang
tersusun atas tulang keras, contohnya Ikan Mas, Kakap, Gurame.
Amphibia
Kelompok hewan ini memiliki ciri kulit licin, mengalami metamorfosa, pada fase larva bernafas dengan insang
namun lama-kelamaan struktur insang hilang dan digantikan paru-paru saat fase dewasa, umumnya hidup di dua
tempat, contoh katak, salamander, Ichtiosis.
Reptilia
Kelompok hewan ini memiliki ciri kulit bersisik, bernafas dengan paru-paru, bertelur, contoh buaya, kura-kura,
kadal, cecak
Aves
Kelompok hewan ini memilki ciri berbulu dan bersayap, bernafas dengan par-paru, bertelur, contoh ayam, Mera,
Kasuari.
Mammalia
Kelompok hewan ini memiliki ciri berambut, memilki kelenjar mammae, bernafas dengan paru-paru, beranak,
contoh Monyet, Kucing, Kelinci.