Anda di halaman 1dari 111

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan yang sering ditemui dalam pembelajaran di sekolah

dasar, pembelajaran cenderung untuk mempersiapkan siswa dalam

menghadapi ujian semester atau ujian nasional dengan nilai yang memuaskan.

Hal ini sangat dipengaruhi oleh pandangan orang tua atau masyarakat yang

menilai tolak ukur keberhasilan pembelajaran adalah jika peserta didik naik

kelas dengan nilai yangbaik, lulus ujian nasional dan diterima di sekolah

favorit, sehingga yang terjadiselanjutnya adalah pembelajaran di kelas

monoton dari hari ke hari. Waktu belajar siswa banyak dihabiskan untuk

mengerjakan soal-soal latihan. Masalah ini hampir terjadi di semua mata

pelajaran di sekolah dasar, termasuk didalamnya mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS).

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar

adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tentunya merupakan

hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat monoton (kurang bervariasi)

baik dari segi pendekatan, model dan metode pembelajaran. Mengajar dalam

konteks standar proses pendidikan, menurut Wina Sanjaya (2007) tidak hanya

sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai

proses mengatur lingkungan. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses

belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan, ini

dimaksudkan untuk membentuk watak, peradaban dan meningkatkan mutu


kehidupan peserta didik. Pembelajaran perlu memperdayakan semua potensi

peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Tugas utama

guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan dasar di sekolah adalah untuk

mengembangkan strategi mengajar yang efektif. Pengembangan strategi ini

dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan keadaan yang dapat

mempengaruhi kehidupan peserta didik, sehingga mereka dapat belajar

denganmenyenangkan dan dapat meraih prestasi secara memuaskan.

Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah urgen bagi para pendidik dalam

hal ini guru agar dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas perlu memahami

karakteristik materi, peserta didik dan metodologi pembelajaran

Sumaatmaja (1977) mengemukakan tentang nilai-nilai yang terkandung

dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang meliputi nilai edukatif, nilai praktis, nilai

teoristis, nilai filsafat dan nilai ketuhanan. Dengan pengembangan nilai-nilai

tersebut diharapkan sumber daya manusia Indonesia memiliki pengetahuan,

keterampilan, kepedulian, kesadaran, dan tanggung jawab sosial yang tinggi

terhadap masyarakat. Para siswa sebagai bagian dari masyarakat harus mampu

melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat baik sebagai warga Negara,

warga masyarakat yang sadar akan tanggung jawab dengan menampilkan

tingkah laku, perbuatan dan tindakan yang penuh dengan makna bagi

kepentingan bersama. Pada akhirnya mereka diharapkan menjadi masyarakat

Indonesia seutuhnya.

Untuk merancang dan menerapkan pembelajaran IPS beberapa metode

pembelajaran yang mendukung dapat dilakukan untuk mengembangkan

keterampilan dasar IPS. Salah satu metode yang dapat diterapkan oleh guru
adalah metode Simulasi. Apabila kita kaitkan dengan pembelajaran, metode

adalah cara yang digunakan oleh guru dalam membelajarkan siswa. Karena

metode lebih menekankan pada peran guru, istilah metode sering digandengkan

dengan kata mengajar yaitu metode mengajar. Joni (1993) mengemukakan

bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang

sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan pada pendapat tersebut, penggunaan metode merupakan

salah satu faktor pendukung pembelajaran yang nantinya diharapkan mampu

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pemilihan metode adalah situasi dan setting pembelajaran ( misalkan kelompok

kecil, kelompok besar atau individu), variabel siswa (seperti kecenderungan

sebagai pembaca, bukan pembaca), atau sifat dari tujuan pembelajaran

(kognitif, afektif, psikomotorik, atau interpersonal).

Ketika menentukan metode pembelajaran, guru dapat di hadapkan pada 3

masalah berikut (1) memilih metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang dilakukan, (2) memilih metode yang kurang sesuai kemudian

dimodifikasi (3) merancang metode baru. Dalam menggunakan metode untuk

pembelajaran, seorang guru perlu memahami metode yang akan digunakan.

SD Negeri Kalitengah adalah satu diantara 18 lembaga SD yang ada di

kecamatan Kalitengah. Dengan jumlah murid sebanyak 56 dan jumlah guru

sebanyak 8 orang. SD Negeri Kalitengah berada di Desa Kalitengah

Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan dimana sebagian besar

penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hasil belajar sebagian besar

siswa di SDN Kalitengah masih dibawah KKM. Kurangnya minat dalam


belajar dan melaksanakan pembelajaran menjadi faktor utama.Pembelajaran

yang kurang menarik sering membuat siswa jenuh dan malas dalam menerima

pembelajaran.

Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan

penelitian tindakan pada siswa kelas III SD Negeri Kalitengah, Kecamatan

Kalitengah, Kabupaten Lamongan dengan menekankan pada peningkatan hasil

belajar siswa pelajaran IPS konsep jual beli dengan metode Simulasi.

Beberapa alasan peneliti menggunakan metode dalam mengajarkan

materi pembelajaran IPS diantaranya : (1) pemanfaatan metode simulasi dirasa

mampu meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran IPS, (2)

memperjelas informasi atau pesan pembelajaran, (3) memotivasi siswa untuk

belajar (4) merangsang perhatian siswa dalam pembelajaran IPS.

Dari beberapa alasan pengambilan permasalahan dalam penelitian

tindakan kelas tersebut, maka dapat dirumuskan judul penelitian tindakan kelas

“Penggunaan Metode Simulasi Untuk Peningkatan Belajar Konsep Jual Beli

Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas III SDNegeri Kalitengah Kec.

Kalitengah Kab. Lamongan.” Dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata

pelajaran IPS konsep jual beli.

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah bisa dilihat dengan banyaknya siswa yang belum

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan untuk kompetensi

dasar yaitu 70. Pada saat guru menjelaskan pelajaran IPS konsep jual beli

Siswa kurang termotifasi mengikuti pembelajaran dan konsep jual beli di


anggap sangat membosankan, dan saat siswa di beri tugas soal evaluasi

dari jumlah siswa kelas III adalah 20 siswa, hanya ada 11 siswa yang

sudah mencapai di atas nilai KKM, sedangkan 9 siswa 45% lainya belum

mencapai KKM. Rata-rata kelas juga masi rendah yaitu 65 %.

2. Analisis masalah

Dari hasil identifikasi masalah di atas, sebagian besar siswa kurang tertarik

dengan pembelajaran IPS konsep jual beli, karena penjelasan guru terlalu

monoton dan hampir tidak ada komunikasi dengan siswa guru juga tidak

memakai alat peraga sehingga pembelajaran terkesan membosankan. Sela

proses belajar mengajar siswa juga kurang termotivasi. Interaksi hanya

terjadi pada guru kesiswa, sedangkan interaksi dari siswa keguru sangat

minim. Jika suatu pembelajaran dapat ditingkatkan melalui penerapan

metode kerja praktik nyata dengan bantuan alat peraga benda manipultif

atau benda nyata, sehingga pembelajaran yang diberika kepada siswa lebih

muda dipahami dan masalah ini dapat terselesaikan.

3. Alternatif dan prioritas pemecah masalah

Dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran perlu adanya media

dan metode pembelajaran. Dalam hal ini untuk mencapai hasil

pembelajaran yang lebih baik dan efisien dengan menekankan pada

peningkatan hasil belajar siswa pelajaran IPS konsep jual beli dengan

metode simulasi. Beberapa alas an menggunakan metode tersebut karena

pemanfaatan metode simulasi dapat meningkatkan kualitas dan efektifitas,

menotifasi siswa untuk belajar dan dapat merangsang perhatian siswa.


Dari beberapa alasan permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan

judul penelitian tindakan kelas “Penggunaan Metode Simulasi Untuk

Peningkatan Belajar Konsep Jual Beli Mata Pelajaran IPS Pada Siswa

Kelas III SDNegeri Kalitengah Kec. Kalitengah Kab. Lamongan.” Dapat

meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS konsep jual beli.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka dalam

penelitian tindakan kelas ini, peneliti dapat merumuskan fokus penelitian

sebagai berikut :

Bagaimana penggunaan metode Simulasi dalam meningkatkan hasil belajar

siswa kelas III SD Negeri Kalitengah, Kecamatan Kalitengah Kabupaten

Lamongan ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, peneliti bertujuan untuk :

Untuk mengetahui penggunaan metode Simulasi dalam meningkatkan

hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Kalitengah, Kecamatan Kalitengah

Kabupaten Lamongan.

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Kalitengah,

Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan dalam pembelajaran IPS

konsep jual beli dengan menggunakan metode Simulasi.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan pada tujuan penelitian tersebut, peneliti diharapkan dapat

menghasilkan temuan-temuan mengenai strategi pembelajaran dengan

memanfaatkan metode simulasi untuk mata pelajaran IPS konsep jual beli
pada siswa kelas III SD Negeri Kalitengah Kecamatan Kalitengah. Di sisi lain

penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Guru Sekolah Dasar

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas

pendidikan mata pelajaran IPS dengan konsep jual beli.

2. Lembaga Sekolah Dasar

Sebagai masukan dalam menemukan hambatan dan kelemahan

penyelenggaraan pembelajaran serta sebagai upaya memperbaiki dan

mengatasi masalah – masalah yang dihadapi di kelas, sehingga menemukan

cara yang tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran

demi kemajuan lembaga sekolah.

3. Peneliti

Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti lain yang melakukan

penelitian tindakan kelas sesuai dengan konteks yang dilakukan peneliti.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPS

1. Konsep Dasar IPS

Secara sederhana IPS ada yang mengartikan sebagai studi tentang

manusia yang dipelajari oleh anak didik di tingkat sekolah dasar dan

menengah. Dalam kenyataannya bidang studi tersebut sering disebut dengan


istilah-istilah antropologi- sosiologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik,

psikologi ataupun psikologi sosial. Terkadang pula ada yang mengaitkan

bidang studi IPS dengan filsafat atau religi, seni dan musik, kesusastraan,

bahkan dihubungkan juga dengan science.

Di samping istilah yang telah disinggung diatas, sering pula ditemui

istilah lain, yang kadang – kadang digunakan untuk menyebut bidang studi IPS

ini. Istilah tersebut antara lain Social Education dan Social Learning. Kedua

istilah tersebut menurut Cheppy lebih menitikberatkan berbagai pengalaman

disekolah yang dipandang dapat membantu anak didik untuk lebih mampu

bergaul di tengah-tengah masyarakat.

Sebagai bidang pengetahuan , ruang lingkup IPS dapat terlihat nyata dari

tujuannya. Di sepanjang sejarahnya IPS selama ini memiliki 5 tujuan yang

penjelasannya sebagai berikut :

a. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut dibidang sosial sciences jika ia

nantinya masuk ke perguruan tinggi. Untuk itu mata pelajaran seperti

sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi budaya haruslah diberikan

sebagai vak tersendiri. Guru pengajarannya pun harus khusus sehingga di

Indonesia dikenal adanya guru- guru berijazah Akte A (untuk SLTP), B1

dan B2 (untuk SLTA) untuk vak tertentu.

b. IPS mendidik kewarganegaraan yang baik. Mata pelajaran yang disajikan

oleh guru sekaligus harus ditempatkan dalam konteks budaya melalui

pengolahan secara ilmiah dan psikologis yang tepat. IPS yang dirumuskan

berupa civics di masa lampau, merupakan contohnya.


c. IPS yang hakikat merupakan suatu kompromi 1 dan 2 tersebut diatas. Inilah

yang kita temukan dalam definisi IPS sebagai suatu penyederhanaan dan

penyaringan terhadap ilmu-ilmu sosial, yang penyajiannya di sekolah

disesuaikan dengan kemampuan guru dan daya serap siswa.

d. IPS yang mempelajari closed areas atau masalah-masalah sosial yang

pantang untuk dibicarakan didepan umum. Bahannya menyangkut macam-

macam pengetahuan dari ekonomi sampai politik dari yang sosial hingga

cultural. Dengan cara ini siswa dilatih untuk berfikir demokratis.

e. Menurut pedoman khusus Bidang studi IPS, tujuan bidang studi tersebut

yaitu dengan materi yang dipilih , disaring, dan disinkronkan kembali maka

sasaran seluruh kegiatan belajar dan mengajar IPS mengarah pada 2 hal :

1) Pembinaan warga masyarakat Indonesia atas dasar moral pancasila /

UUD 1945, nilai- nilai dan sikap hidup yang dikandung oleh pancasila /

UUD 1945 secara sadar dan intensif ditanamkan kepada siswa sehingga

terpupuk kemauan dan tekad untuk hidup bertanggung jawab demi

keselamatan diri, bangsa, Negara dan tanah air.

2) Sikap rasional dalam kehidupan. Untuk dapat memahami dan selanjutnya

mampu memecahkan masalah-masalah sosial perlu ada pandangan

terbuka dan rasional. Dengan berani melihat dan menanggung kenyataan

yang ada akan terlihat semua persoalan dan mampu menemukan jalan

pemecahannya.

2. Karakteristik Pendidikan IPS

Sebagai program pendidikan IPS yang layak harus mampu memberikan

berbagai pengertian yang mendasar , melatih berbagai keterampilan serta


mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan agar peserta didik mampu

warga masyarakat yang berguna, bagi bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Ketiga aspek yang dikaji dalam proses pemndidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial (memberikan berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai

keterampilan, serta mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan ) merupakan

karakter IPS tersendiri. Untuk memberikan wawasan yang lebih. Untuk lebih

memberikan wawasan yang lebih, yang tercakup dari ketiga aspek kajian

tersebut adalah :

a. Berbagai pengertian yang selayaknya dimiliki oleh setiap peserta didik

melalui program pendidikan IPS, antara lain :

1) Aspek-aspek utama dalam lingkungan keluarga.

2) Aspek-aspek utama dari lingkungan sosial.

3) Aspek-aspek utama dari lingkungan alam sekitar.

4) Saling ketergantungan antara individu, masyarakat bangsa dan negara.

5) Berbagai upaya manusia beradaptasi dan bekerja sama dengan

lingkungannya.

6) Berbagai cara manusia memerintah dan diperintah.

7) Berbagai fungsi kontrol sosial dalam kelompok.

8) Hubungan timbale balik antara individu dan antar masyarakat.

9) Berbagai cara manusia memenuhi kebutuhan dasarnya. Baik ekonomi,

sosial, budaya dan lainnya.

10) Perkembanga-perkembangan utama dari peradaban manusia

11) Sifat-sifat yang membentuk kepribadian manusia


12) Perkembangan sikap, nilai, dan moral sebagai warga masyarakat dan

Negara.

b. Berbagai keterampilan yang harus dikembangkan melalui perkembangan

melalui program pendidikan IPS, antara lain berikut :

1) Berfikir kritis.

2) Menganalisis dan memecahkan masalah.

3) Menentukan dan mengumpulkan informasi atau data.

4) Mampu mengorganisasi dan menilai secara logis.

5) Membaca dan mendengarkan untuk mampu mengerti secara nalar.

6) Berbicara dan menulis secara sistematis.

7) Menginterpretasikan atau membaca peta globe, bagan, statistic, dan

grafik secara akurat.

8) Menggunakan konsep ruang dan waktu.

9) Ikut dalam kegiatan kelompok.

c. Berbagai sikap moral yang harus dikembangkan dalam proses

pembelajaran pendidikan IPS, antara lain :

1) Menghargai harkat secara individu.

2) Yakin akan adanya kesamaan persamaan kesempatan dalam berbagai

hal bagi semua orang.

3) Menjunjung tinggi supermasi hukum.

4) Bekerjasama demi kebahagiaan bersama.

5) Bersedia membuktikan tanggung jawab sebagai warga Negara.

6) Yakin akan perlunya demokrasi.

7) Yakin bahwa manusia mampu mengatur dirinya sendiri.


8) Yakin bahwa problema sosial mampu dipecahkan melalui pemikiran

kritis.

9) Yakin akan masa depan yang lebih baik.

10) Yakin mampu menghadapi arus globalisasi secara positif.

Seluruh rincian yang dipaparkan diatas merupakan karakteristik

pengembangan tujuan pengajaran IPS sebagai tujuan jangka panjang. Nu’man

Somantri, yang dikutip oleh Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa

pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh

berisi berbagai eksperimen. Adapun ciri-ciri yang terdapat didalamnya

meliputi :

a. Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para siswa,

masalah- masalah sosial dekat, keterampilan berfikir (khususnya tentang

menyelidiki sesuatu ), serta pemeliharaannya dan pemanfaatan lingkungan

alam.

b. Program studi IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan dasar manusia.

c. Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang intregeted

(terpadu), correlated (berhubungan) sampai yang separated (terpisah).

d. Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan simulasi.

e. Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium simulasi.

f. Evaluasinya tak hanya mencakup aspek-aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik saja tetapi juga mencoba mengembangkan apa yang disebut

democratic quotient dan citizenship quotient.


g. Unsur -unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan melengkapi

program pembelajaran IPS, demikian juga unsur-unsurscience , teknologi,

matematika, dan agama yang ikut memperkaya bahan pembelajarannya.

B. Metode Pembelajaran

1. Hakikat Metode Pembelajaran

Menurut Sobri Sutikno metode pembelajaran merupakan salah

satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena

untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya untuk membentuk

kemampuan siswa diperlukan adanya suatu metode atau cara mengajar yang

efektif.

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode

pembelajaran, metode tersebut terutama berkaitan dengan faktor

perkembangan kemampuan siswa, diantaranya :

a. Metode pembelajaran harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa

ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pembelajaran.

b. Metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk berekspresi yang

kreatif.

c. Metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk belajar

memecahkan masalah.

d. Metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk selalu menguji

kebenarannya.

e. Metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk menemukan

penemuan terhadap topik suatu masalah.

f. Metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk menyimak.


g. Metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk belajar secara

mandiri.

h. Metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk belajar

bekerjasama.

i. Metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk termotivasi dalam

belajar

2. Fungsi Metode Pembelajaran

Menurut Sobri Sutikno penggunaan metode mengajar dalam

pembelajaran ditinjau dari prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

a. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau

membentuk kompetensi siswa. Setiap pembelajaran memiliki tujuan

sehingga dalam proses pembelajarannya harus ada suatu cara maupun

teknik yang memungkinkan dapat mencapai tujuan tersebut secara efektif.

b. Sebagai gambaran aktifitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru

dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan pembelajaran merupakan

prosedur dari masing-masing metode yang digunakan dalam pembelajaran

tersebut.

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam penentukan alat penilaian

pembelajaran. Karakteristik metode pembelajaran dapat dijadikan sebagai

pertimbangan untuk penilaian, misalnya pembelajaran yang menggunakan

metode ceramah, Tanya jawab akan berbeda penilaiannya dengan metode

simulasi.
d. Sebagai pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan

pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu

diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.

3. Faktor-faktor yang Perlu diperhatikan dalam Pemilihan Metode

Pembelajaran

Penentuan atau pemilihan metode pembelajaran harus

mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa

Tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai merupakan faktor

utama yang harus dipertimbangkan dalam tujuan pembelajaran. Tujuan

yang paling tinggi yaitu Tujuan Pendidikan Nasional, tujuan satuan

pendidikan, tujuan bidang studi dan tujuan pembelajaran.

b. Karakter bahan pelajaran / materi pelajaran

c. Ada beberapa aspek yang terdapat dalam materi pelajaran, yaitu :

1) Aspek konsep (concept), merupakan substansi isi pelajaran yang

berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik, label atau ide

gagasan tertentu.

2) Aspek fakta (fact), substansi pelajaran yang berhubungan dengan

peristiwa- peristiwa yang lalu. Data-data yang dimiliki esensi objek

dan waktu, nama dan tahun peristiwa sejarah.

3) Aspek prinsip (prinsiple), substansi pelajaran yang berhubungan

dengan aturan, dalil, hukum, ketentuan yang harus ditempuh.


4) Aspek nilai (value), substansi materi pelajaran yang berhubungan

dengan aspek perilaku yang baik dan buruk, benar atau salah, yang

bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi semua orang.

5) Aspek keterampilan intelektual (intellectual skills), substansi materi

pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan

menyelesaikan masalah.

6) Aspek keterampilan psikomotorik (psychomotor skills) , substansi

materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan fisik.

d. Waktu yang digunakan

Pemilihan metode pembelajaran juga harus memperhatikan alokasi waktu

yang tersedia dalam pelajaran.

e. Faktor siswa

Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran

mental, jumlah siswa dan kemampuan siswa.

f. Fasilitas, media, dan sumber belajar

Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal, maka setiap peristiwa

pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan sistemik.

4. Hubungan Tujuan Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran

Dalam kurikulum 2004, metode pembelajaran tidak disajikan secara

khusus, artinya guru dapat memilih sendiri metode pembelajaran mana

yang dianggap sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun

pembentukan kemampuan siswa. Adapun contoh hubungan antara tujuan

pembelajaran dengan metode pembelajaran adalah sebagai berikut:

Hubungan tujuan pembelajaran dengan metode pembelajaran


Tujuan Pembelajaran / Kompetensi

- Mampu menjelaskan aturan yang berlaku di rumah dan di sekolah

- Mampu menyimpulkan hubungan antara sumber alam dengan kegiatan

- Ekonomi di Indonesia

Alternatif kegiatan

- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang aturan-aturan di sekolah

dan di rumah

- Siswa melakukan Tanya jawab pada guru tentang aturan di sekolah dan

di rumah

- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang hubungan antara sumber

alam dengan kegiatan ekonomi di Indonesia

- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara-cara berdiskusi

Melalui kegiatan diskusi siswa menyimpulkan hubungan antara sumber

alam dan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Jadi metode mengajar memiliki keeterkaitan yang sangat kuat dengna

tujuan pembelajaran. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari gambaran

prilaku siswa yang dimiliki setelah jam pelajaran selesai.

C. Metode Simulasi
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode

pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang

mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu

sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.

Udin Syaefudin Sa’ud mengemukakakn Simulasi adalah sebuah

replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah


perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi

dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi

seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang

sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan

bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata.

Metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang

dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang

menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan

yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura.

Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah

dasar.

Dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa dibina

kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi

dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk

dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat

digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang

menggunakan simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang

sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan

simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah Dasar.

Dalam pembelajaran, siswa akan dibina kemampuannya berkaitan

dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok.


Disamping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk bermain peran

beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tujuan Metode Simulasi

1. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi

kehidupan sehari-hari.

2. Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.

3. Melatih memecahkan masalah.

4. Meningkatkan keaktifan belajar.

5. Memberikan motivasi belajar kepada siswa.

6. Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok.

7. Menumbuhkan daya kreatif siswa.

8. Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

Jenis- jenis Metode Simulasi

1. Bermain peran (role playing)

Dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola

permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompok

siswa dengan mekanisme pelaksanaan yang diarahkan oleh guru untuk

melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan / direncanakan sebelumnya.

Simulasi ini lebih menitik beratkan pada tujuan untuk mengingat atau

menciptakan kembali gambaran masa silam yang memungkinkan terjadi

pada masa yang akan datang atau peristiwa yang aktual dan bermakna bagi

kehidupan sekarang.

2. Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk

memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,

permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusiaDalam

pembelajarannya yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan aktivitas

belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah individu

sebagai makhluk sosial. Misalnya, hubungan anak dan orangtua, antara

siswa dengan teman kelompoknya.

3. Permainan simulasi (Simulasi games)

Dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan peran

yang ditugaskan sebagai balajar membuat suatu keputusan.

4. Peer Teaching.

Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh

siswa kepada teman-teman calon guru.

Karakteristik Metode Simulasi

Sri Anitah (2008) memaparkan tentang karakteristik metode simulasi

sebagai berikut:

- Banyak digunakan pada pembelajaran PKn, IPS, pendidikan agama dan

pendidikan apresiasi.

- Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi

merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui

pembelajaran simulasi.

- Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa.


- Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual, bahan

pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial,

maupun masalah-masalah sosial.

Prosedur Metode Simulasi

Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembalajaran

adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru

2. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas

3. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik,

dan peran yang dimainkan.

4. Prosedor pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur

dapat dilakukan dengan diskusi.

5. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.

Menurut Suwarna, M.Pd Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam

melaksanakan simulasi alah:

a. Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai

b. Memberikan gambaran tentang situasi yang akan disimulasikan

c. Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing

d. Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi

e. Melaksanakan simulasi

f. Melakukan penilaian

Persyarat Yang Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi

Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode simulasi perlu

dipersiapkan kemampuan guru maupun kondisi siswa yang optimal. Dibawah


ini dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi siswa guna mendukung

efektivitas metode simulasi dalam pembelajaran.Kemampuan guru yang harus

diperhatikan untuk menunjang metode simulasi di antaranya:

a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur, dam

peran yang akan dilakukan dalam simulasi.

b. Mampu memberikan ilustrasi.

c. Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut.

d. Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh

siswa

Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam

penerapan metode simulasi adalah:

a. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi.

b. Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan.

c. Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

Kelemahan Dan Kelebihan Metode Simulasi

Sri Anitah, Mengemukakan tentang keunggulan dan kelemahan metode

simulasi sebagai berikut:

Keunggulan Metode Simulasi

1. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam

kelompoknya.

2. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat

langsung dalam pembelajaran.

3. Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial

(merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual).


4. Dapat membina hubungan personal yang positif.

5. Dapat membangkitkan imajinasi.

6. Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.

Kelemahan Metode Simulasi

1. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak.

2. Sangat bergantung pada aktivitas siswa.

3. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar.

4. Banyak siswa yang kurang menyenangi sosiodrama sehingga sosiodrama

tidak efektif.

Peranan Guru Dalam Metode Simulasi

Ada empat peranan yang dapat dilakukan guru dalam memimpin dan

mengelola simulasi bagi pesrta didik :

Pertama : Menjelaskan yakni peserta didik sebagai pemegang peran

perlu memahami garis besar berbagai aturan dari kegiatan atau peralatan yang

diperlukan, atau tentang implikasi dari setiap tindakan yang ia lakukan.

Dalam hal ini dapat menjelaskan sekedarnya kepada peserta didik,

pemahaman peserta didik terhadap pokok kegiatan simulasi serta implikasi-

implikasinya akan menjadi lebih jelas setelah pesrta didik melakukannya

sendiri atau setelah dilakukan diskusi.

Kedua : Mewasiti dimanan guru harus membentuk kelompok-kelompok

dan membagi peserta didik dalam kelompok atau peran sesuai dengan

kemampuan dan keinginan peserta didik. Selain itu guru harus mengawasi

partisipasi peserta didik dalam permainan simulasi.


Ketiga : Melatih yaitu guru juga harus bertindak sebagai seorang pelatih

yang memberikan petunjuk-petunjuk kepada peserta didik agar mereka dapat

berperan dengan baik.

Keempat : Memimpin diskusi dimana selama permainan berlangsung

guru akan memimpin kelas dalam suasana diskusi, misalnya membicarakan

tanggapan peserta didik dan kesukaran yang dijumpai, cara-cara untuk

menguji kebenaran permainan dan bagaimana permainan simulasi itu

dinyatakan dengan kehidupan yang sebenarnya.

D. Pengertian Hasil Belajar

Muhibin (2001 : 192) menerangkan hasil belajar terdiri dari kata hasil

dan belajar. Hasil adalah suatu yang dicapai oleh siswa dalam belajar. Hasil

tersebut biasanya harus dilakukan dengan mengadakan penilaian dan

pengukuran yang dilaksanakan pada waktu tertentu. Sedangkan menurut kamus

besar bahasa Indonesia (2001 : 895) hasil belajar merupakan penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran,

yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes. Lindgren dalam Dulhadi (2002 :

25) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perolehan belajar yang bersifat

keilmuan, yang menggunakan analisis intelektual, yang tergolong ranah

kognitif, penguasaan konsep, kaedah prinsip dan teori.

Berdasar pendapat tersebut diatas hasil belajar merupakan hasil

penguasaan keterampilan dan usaha untuk memperoleh suatu tambahan ilmu

berupa penguasaan konsep, kaedah, prinsip dan teori dari hasil belajarnya yang

biasanya dicapai siswa ketika mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran


yang diberikan oleh guru pada waktu yang telah ditentukan dan hasil tersebut

disimbolkan dengan angka-angka.

Menurut Arifin (1988 : 89) fungsi hasil belajar diantaranya :

1. Hasil belajar merupakan pemuasan rasa ingin tahu.

2. Hasil belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

3. Hasil belajar sebagai inovasi intern dan ekstern institusi pendidikan.

4. Hasil belajar sebagai indikator daya serap

Dari uraian diatas telah dikemukakan bahwa hasil yang dicapai

merupakan balikan dari upaya yang telah dilakukan. Dan itu semua akan

memberikan motivasi untuk melakukan tindakan selanjutnya. Perasaan sukses

yang ada pada diri seseorangakan mendorongnya untuk selalu memelihara dan

meningkatkan unjuk kerjanya lebih lanjut. Dengan demikian mengetahui hasil

belajar anak didik baik secara perseorangan atau kelompok sangat penting.

Sebab fungsi hasil belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam

bidang studi saja melainkan juga berguna sebagai umpan balik guru dalam

melakukan proses belajar mengajar sehingga dapat menentukan apakah perlu

mengadakan diagnosis bimbingan atau penempatan anak didik. Prestasi yang

membanggakan dapat diperoleh seseorang melalui suatu proses yang biasa

disebut belajar.

E. Materi Jual Beli

 Jual beli merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh

barang dengan memberikan sejumlah uang yang telah disepakati bersama

antara penjual dan pembeli.

 Pembeli adalah orang yang memerlukan barang


 Penjual adalah orang yang mempunyai barang yang ditawarkan kepada

orang lain yang memerlukan

 Pengertian Pasar Tradisional adalah suatu bentuk pasar dimana dalam

kegiatannya atau proses transaksinya masih dilakukan secara tradisional,

yaitu penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan tawar-menawar harga

suatu barang/ jasa.

berikut adalah ciri-ciri pasar ini:

1. Produk utama yang dijual di pasar ini adalah kebutuhan rumah

tangga, misalnya bahan-bahan mentah untuk makanan.

2. Pemerintah setempat bertugas menjaga keamanan dan ketertiban

namun tidak turut campur tangan langsung dalam operasional

pasar.

3. Transaksi jual-beli di pasar ini melalui proses tawar menawar

harga barang antara pembeli dan penjual.

4. Harga barang-barang yang dijual di pasar ini biasanya relatif

murah dan sangat terjangkau.

5. Area pasar tradisional umumnya berada di tempat yang terbuka.

6. Di pasar ini tidak terdapat monopoli oleh satu produsen tertentu.

7. Harga barang, lokasi, dan cara pelayanan penjual merupakan faktor

penentu besarnya penjualan.

Pasar modern adalah pasar pasar yang bersifat modern yang dimana

barang dagangannya diperjual belikan dengan harga yang pas sehingga

tidak ada aktivitas tawar menawar dan dengan layanan yang baik
ciri dari pasar modern diantaranya seperti:

 Tidak bisa tawar-menawar harga.

 Harga sudah tertera di barang yang dijual dan umumnya diberi

barcode.

 Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki kualitas

yang baik.

 Berada dalam bangunan atau ruangan dan pelayanannya dilakukan

sendiri (swalayan).

 Layanan yang baik dan biasanya memuaskan.

 Tempatnya bersih dan nyaman, ruangan ber-AC.

 Tata tempat yang rapi supaya konsumen atau pembeli dapat dengan

mudah menemukan barang yang akan di belinya.

 Pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke Kasir dan

tentunya tidak ada tawar-menawar lagi.


BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa-siswa kelas III (Tiga) semester

II SD Negeri Kalitengah, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan.

Adapun jumlah siswa kelas III ada 20 orang. Terdiri 12 siswa dan 8 siswi.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam

penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini

bertempat di SD Negeri Kalitengah, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten

Lamongan.

3. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilangsungkan pada tanggal 11

April 2019 – 25 April 2019.

4. Pihak yang Membantu

Pihak yang membantu dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Kepala Sekolah SD Negeri Kalitengah, dosen pembimbing mata kuliah

PKP, teman sejawat, dan para siswa di SD Negeri Kalitengahkhususnya

siswa kelas III (Tiga).


B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi :

a. Refleksi awal. Peneliti mengidentifikasi permasalahan yang dialami

siswa SD.

b. Peneliti merumuskan permasalahan secara operasional, relevan dengan

rumusan masalah penelitian.

c. Penelitian merumuskan hipotesis tindakan. Karena penelitian tindakan

lebih menitikberatkan pada pendekatan naturalistic, maka hipotesis

tindakan yang dirumuskan bersifat tentative yang mungkin mengalami

perubahan sesuai dengan keadaan lapangan.

d. Menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan yang didalamnya

meliputi :

e. Menetapkan indikator-indikator tentang pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran serta strateginya.

f. Menyusun rancangan strategi penyampaian dan pengelolaan

pembelajaran IPS (rancangan program, bahan, strategi belajar

mengajar, dan evaluasi)

g. Menyusun media dan alat perekam data yang berupa angket, catatan

lapangan, pedoman wawancara.

h. Menyusun rencana pengolahan data, baik yang bersifat kualitatif

maupun kuantitatif.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran yang telah direncanakan. Peneliti berupaya memberikan

pemahaman, motivasi dan rangsangan pasa siswa.

Peneliti melakukan pengamatan secara sistematis terhadap kegiatan

yang dilakukan.Kegiatan pengamatan dilakukan secara komprehensif

dengan memanfaatkan pedoman pengamatan serta catatan lapangan.

3. Refleksi tiap Siklus

Siklus I

a. Refleksi awal

Refleksi disini mencakup analisis, sintesis, dan penelitian terhadap

hasil pengamatan sebelum tindakan. Peneliti menganalisis

permasalahanyang ada di dalam pembelajaran sebelumnya. Karena

adanya permasalahan maka peneliti merancang secara sistematis

alternatif – alternatif tindakan untuk pemecahan permasalahan dalam

pembelajaran.Pemecahan tersebut meliputi hasil belajar siswa tentang

materi jual beli dengan menggunakan metode simulasi.

b. Rancangan tindakan

1) Menetapkan rancangan dalam proses belajar mengajar IPS dengan

menggunakan metode Simulasi.

2) Menyusun scenario belajar mengajar IPS dengan metode simulasi.

3) Mempersiapkan perangkat tes.

c. Pelaksanaan Tindakan
Merupakan penerapan pembelajaran yang disusun dalam perancangan

dan disesuaikan dengan perangkat pembelajaran IPS yang

menggunakan metode Simulasi. Pelaksanaan tindakan mengikuti

scenario belajar mengajar yang sudah dirancang yaitu pada rencana

pembelajaran.

d. Observasi

1) Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mengamati aktivitas

siswa dalam pembelajaran IPS dengan tujuan apakah pembelajaran

tersebut sudah sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran IPS

dengan menggunakan metode Simulasi.

2) Untuk mengamati kekurangan-kekurangan yang ada di dalam

praktik pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Simulasi.

e. Refleksi Lanjut

Setelah melaksanakan satu siklus, peneliti bersama guru melakukan

diskusi guna membahas pelaksanaan tindakan. Dari hasil diskusi

tersebut dijadikan sebagai tahap refleksi dalam pelaksanaan siklus II.

Siklus II

a. Refleksi Awal

Refleksi disini mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil

pengamatan sebelum rencana tindakan II. Peneliti menganalisis

permasalahan yang ada di siklus I. Karena adanya permasalahan dalam

pembelajaran IPS maka peneliti merancang secara sistematis alternatif-

alternatif tindakan untuk memecahkan permasalahan dalam


pembelajaran.Pemecahan tersebut meliputi peningkatan hasil belajar

siswa dengan menggunakan metode Simulasi.

b. Rencana Tindakan

1) Menetapkan rancangan dalam proses belajar mengajar IPS dengan

menggunakan metode Simulasi.

2) Menyusun scenario belajar mengajar IPS dengan menggunakan

metode Simulasi pada rencana pelaksanaan pembelajaran.

3) Mempersiapkan perangkat tes

c. Pelaksanaan Tindakan

Merupakan penerapan pembelajaran yang disusun dalam perencanaan

dan disesuaikan dengan perangkat pembelajaran IPS dengan

menggunakan metode Simulasi. Pelaksanaan ini merupakan

penyempurnaan dari siklus I.

d. Observasi

1) Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mengamati hasil

belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan metode

Simulasi.

2) Untuk mengamati kekurangan-kekurangan yang ada di dalam

praktik pembelajaran tersebut apakah sudah sesuai dengan

penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode

pembelajaran. Pengamatan juga dilakukan untuk mengamati

kekurangan-kekurangan yang ada dalam praktik pembelajaran pada

siklus I.

e. Refleksi Lanjut
Setelah melaksanakan dua siklus , peneliti melakukan diskusi guna

membahas pelaksanaan tindakan. Dari hasil tersebut selanjutnya

dijadikan sebagai tahap refleksi dalam rangka pelaksanaan

pembelajaran IPS.

C. Teknik Analisis Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi

pengolahan metode silumasi, observasi aktivitas siswa dan guru, serta tes

formatif.

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisis data. Teknik analisis data dalam

penelitian ini adalah analisis data diskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode

penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan fakta yang sesuai

dengan data yang diperoleh dengna tujuan untuk mengetahui prestasi

belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap

kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Menilai tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,

yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut

sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

Rata-rata Nilai Siswa


Keterangan :

= Jumlah nilai siswa

= Jumlah siswa

I. Skor Maksimal 5 X 10 = 50

II. Skor Maksimal 10 X 5 = 50

Skor Maksimal perolehan siswa = I + II ( 50 + 50 = 100 )

Nilai perolehan siswa = = 10

2. Ketuntasan belajar

Ketuntasan belajar berdasarkan kurikulum KTSP. Siswa

dinyatakan tuntas belajar bila telah mencapai hasil/ nilai sesuai KKM 70

untuk mata pelajaran IPS.

Dinyatakan tuntas belajar bila dikelas tersebut telah mencapai

70% dari KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar yang

dikelompokkan ke dalam 2 kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar

Kriteria ketuntasan Kualifikasi


≥70 Tuntas

<70 Tidak Tuntas

(Depdikbud. 2007: 11)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas III SD Negeri

Kalitengah, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamonga terkait hasil belajar

IPS tentang jual beli metode simulasi, yang dilaksanakan dalam perbaikan

pembelajaran pada siklus I dan siklus II secara lengkap dijabarkan sebagai

berikut

1. Pra Siklus

Pembelajaran pra siklus mata pelajaran IPS kelas III semester II

di SD Negeri Kalitengah, Kecamatan Kalitengah, tahun pelajaran

2018/2019 dengan konsep pokok jual belipada hari kamis tanggal 11

April 2019 hasilnya belum memuaskan. Hasil pembelajaran pra siklus

disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut.

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Pra Siklus


Mata Pelajaran IPS
Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Amira Niswa Afifah 50 
2 Arifa Nur Faradila 50 
3 A. Rini Sabila Anjani 70 
4 Erlangga Dwi Febriansyah 60 
5 Hasna Maulidatul Faidah 66 
6 Lintang Ayunika Hidayah 75 
7 Moch. Fecha Andhika Nur Saputra 75 
8 Mochamad Najib Sarifulloh 70 
9 Moh. Galih Al Attar 70 
10 Najwa Azza Kholilah 70 
11 Sherin 60 
12 Ach. Fadhli Imanudin 50 
13 Arino Abdi Alifiansyah 70 
14 Azriel Dzikril Fahrezi 55 
15 Diky Afanca Prilian 75 
16 Galih Ruly Alfiano 65 
17 Moch. Afrizal Dhika Sapoetra 75 
18 Mochamad Salman Alfarisi 70 
19 Mohammad Faizal 70 
20 Nabilah Zahrani Widad 60 
Jumlah Nilai 1306 11 9
Presentasi 65 55 45
Dari tabel 4.1 dapat kita lihat siswa yang mendapat nilai diatas

70 sebanyak 11 siswa, atau 55% sedangkan nilai kurang dari 70

sebanyak 9 siswa atau 45% dari 20 siswa. Untuk mengetahui presentasi

rentang nilai maka diadakan analisis yang disajikan pada tabel 4.2

dibawah ini.

Tabel 4.2 Analisis Hasil Tes Formatif Pra Siklus


Mata Pelajaran IPS

No Rentang Frekuensi
1 41 – 50 3
2 51 – 60 4
3 61 – 70 9
4 71 – 80 4
5 81 – 90 0
6 91 – 100 0
Jumlah 20

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, penguasaan materi pembelajaran

pra siklus bahwa dari jumlah 20 siswa, yang mendapat nilai 41 sampai 50

sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 51 sampai 60 sebanyak 4 siswa,

nilai 61 sampai 70 sebanyak 9 siswa, nilai 71 sampai 80 sebanyak 4

siswa, tidak ada yang mendapat nilai 81 sampai 90 dan juga tidak ada

yang mendapat nilai diatas 91.

Apabila hasil evaluasi sebelum perbaikan pembelajaran IPS

dengan indikator Jual Beli kelas III semester II di SD Negeri Kalitengah,

Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, tahun pelajaran

2018/2019 jika disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar

1 berikut.
Gambar 1 Grafik Hasil Evaluasi Sebelum Perbaikan Pembelajaran

10
9
8
7
6
5
Jumlah Siswa
4
3
2
1
0
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Nilai hasil tes formatif diperoleh setelah proses pembelajaran

selesai. Guru memberi evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan

materi yang telah diajarkan pada pembelajaran pra siklus. Adapun

langkah-langkah pelaksanaan pra siklus yaitu :

a. Perencanaan

Membuat rencana pembelajaran, membuat lembar

pengamatan, menyediakan alat peraga, membuat evaluasi, membuat

lembar kerja dan menentukan teman sejawat yang akan

mengobservasi aktivitas siswa dan guru selama kegiatan

pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada hari

Kamis, tanggal 11 April 2019, di SD Negeri Kalitengah. Pelaksanaan

pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran.

c. Pengamatan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh oleh peneliti yang

dibantu oleh teman sejawat sebagai observer. Berikut hasil

pengamatan pada waktu proses pembelajaran pada pra siklus. Pada pra

siklus ini pembelajaran berlangsung, siswa belum aktif dalam

pembelajaran, siswa pada waktu diskusi kelompok belum bisa bekerja

sama, waktu diberi penjelasan oleh guru ada siswa yang bermain

sendiri. Sedangkan hasil pengamatan terhadap guru yaitu guru kurang

menguasai materi, guru belum bisa mengontrol keaktifan siswa, guru

belum menggunakan alat peraga, sehingga siswa kurang memahami

struktur daun dan fungsinya.

d. Refleksi

Dari hasil refleksi yang dilakukan oleh guru melalui simulasi

dengan teman sejawat sebagai observer diperoleh beberapa

kekurangan selama proses pembelajaran. Sebelum pelajaran dimulai

guru tidak mengkondisikan siswa untuk menerima pelajaran, sehingga

siswa belum siap menerima pelajaran. Pada waktu pemberian materi

guru hanya ceramah, sehingga siswa hanya menggambarkan konsep

jual beli itu seperti apa. Dari refleksi itu guru menyadari

kekurangannya dalam proses pembelajaran oleh karena itu guru akan

memperbaikinya pada perbaikan pembelajaran siklus berikutnya.

1) Keberhasilan

a) Siswa merasa senang dengan pembelajaran dengan

mempelajari jual beli sebagai anak


b) Guru dapat belajar untuk menerapkan alat peraga

pembelajaran.

c) Guru dapat menjadikan alat peraga sebagai variasi model

pembelajaran.

2) Kegagalan

a) Masih ada 9 siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan

minimal.

b) Ada beberapa siswa yang belum bisa memahami materi.

c) Dalam menyimpulkan materi guru masih belum melibatkan

siswa.

1. Siklus I

Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 18 April 2019 dengan objek siswa kelas III semester II SD

Kalitengah, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan. Dengan

dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer, peneliti

melaksanakan sesuai rencana. Skenario pembelajaran berlangsung

dengan baik. Peneliti melaksanakan sesuai rencana. Pada akhir

pembelajaran peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar untuk

mengetahui tingkat keberhasilan. Hasil perbaikan pembelajaran siklus I

disajikan dalam tabel 4.3 sebagai berikut.

Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Amira Niswa Afifah 60 
2 Arifa Nur Faradila 80 
3 A. Rini Sabila Anjani 75 
4 Erlangga Dwi Febriansyah 70 
Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
5 Hasna Maulidatul Faidah 75 
6 Lintang Ayunika Hidayah 85 
7 Moch. Fecha Andhika Nur Saputra 80 
8 Mochamad Najib Sarifulloh 60 
9 Moh. Galih Al Attar 70 
10 Najwa Azza Kholilah 80 
11 Sherin 75 
12 Ach. Fadhli Imanudin 75 
13 Arino Abdi Alifiansyah 70 
14 Azriel Dzikril Fahrezi 55 
15 Diky Afanca Prilian 75 
16 Galih Ruly Alfiano 75 
17 Moch. Afrizal Dhika Sapoetra 70 
18 Mochamad Salman Alfarisi 80 
19 Mohammad Faizal 60 
20 Nabilah Zahrani Widad 75 
Jumlah Nilai 1450 16 4
Presentasi 72 80 20

Dari tabel 4.3 dapat kita lihat siswa yang mendapat nilai diatas

70 sebanyak 16 siswa, sedangkan nilai kurang dari 70 sebanyak 4 siswa

dari jumlah 20 siswa. Untuk mengetahui presentasi rentang nilai maka

diadakan analisis yang disajikan pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4 Analisis Hasil Tes Formatif Siklus I

No Rentang Frekuensi
1 41 – 50 0
2 51 – 60 4
3 61 – 70 4
4 71 – 80 11
5 81 – 90 1
6 91 – 100 0
Jumlah 20

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, penguasaan materi sebelum

perbaikan pembelajarn bahwa dari jumlah 20 tidak ada siswa yang


mendapat nilai 41 sampai 50, nilai 51 sampai 60 sebanyak 4 siswa, nilai

61 sampai 70 sebanyak 4 siswa, nilai 71 sampai 80 sebanyak 11 siswa,

nilai 81 sampai 90 sebanyak 1 siswa, dan tidak ada yang mendapat nilai

diatas 91.

Apabila hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus I mata

pelajaran IPS dengan indikator Jual Beli kelas III semester I di SD

Negeri Kalitengah, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, tahun

pelajaran 2018/2019 jika disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar 2 berikut.

Gambar 2 Grafik Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I

12

10

6
Jumlah Siswa
4

0
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Hasil evaluasi siklus I diperoleh setelah pelaksanaan

pembelajaran siklus I selesai. Dalam pembelajaran siklus I melalui

langkah – langkah berikut.

a. Perencanaan

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan tujuan perbaikan siklus

I.

2) Memilih metode siklus I.

3) Mempersiapkan LKS yang akan digunakan dalam perbaikan

pembelajaran.

4) Membuat dan merancang lembar observasi aktivitas guru

beserta indikatornya.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Kamis, tanggal 18 April 2019 dikelas III. Kegiatan belajar mengajar

sesuai dengan apa yang tertulis dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran.

c. Pengamatan

Pada tahap ini pengamat mencatat apa yang telah terjadi

pada pembelajaran perbaikan siklus I dengan menggunakan lembar

observasi. Dalam proses ini diperoleh data bahwa :

1) Penjelasan materi sangat cepat sehingga kurang dipahami siswa

2) Kurang memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya

3) Perhatian guru pada siswa masih kurang.


d. Refleksi

Hasil dari observasi/pengamatan dikumpulkan dan

dianalisis. Dari hasil observasi guru mengadakan refleksi untuk

mengetahui kekurangan, hambatan dan kendala yang terjadi pada

proses pembelajaran.

Dengan dasar hasil tes formatif yang menunjukkan

menunjukkan peningkatan pada pembelajaran sebelumnya, namun

untuk mencapai ketuntasan 70% belum tercapai. Maka penulis

mengadakan perbaikan pembelajaran tahap berikutnya yang menjadi

fokus perbaikan adalah sebagai berrikut.

1) Memberikan materi yang jelas dan lengkap sehingga mudah

dipahami siswa.

2) Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.

3) Menggunakan model pembelajaran yang tepat.

Keberhasilan dan kegagalan pada siklus I antara lain:

1) Keberhasilan

a) Hasil evaluasi belajar siswa meningkat.

b) Sebagian besar siswa sudah memahami materi.

c) Siswa sudah berani maju mengerjakan soal.

d) Siswa sudah berani untuk mengajukan pertanyaan.

2) Kegagalan

a) Masih ada 4 siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan.

b) Kurang memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya.

c) Penggunaan alat peraga kurang maksimal.


d) Masih ada beberapa siswa yang pada saat pelajaran

berlangsung masih belum bisa terlibat aktif.

2. Siklus II

Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 25 April 2019 dengan objek siswa kelas III semester II SD

Negeri Kalitengah, Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan.

Dengan dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer,

peneliti melaksanakan sesuai rencana.

Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik. Peneliti

melaksanakan sesuai rencana. Pada akhir pembelajaran peneliti

mengadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat

keberhasilan. Hasil perbaikan pembelajaran siklus II disajikan dalam

tabel 4.5 sebagai berikut.

Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II

Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Amira Niswa Afifah 80 
2 Arifa Nur Faradila 95 
3 A. Rini Sabila Anjani 80 
4 Erlangga Dwi Febriansyah 80 
5 Hasna Maulidatul Faidah 85 
6 Lintang Ayunika Hidayah 95 
7 Moch. Fecha Andhika Nur Saputra 90 
8 Mochamad Najib Sarifulloh 80 
9 Moh. Galih Al Attar 80 
10 Najwa Azza Kholilah 95 
11 Sherin 85 
12 Ach. Fadhli Imanudin 75 
13 Arino Abdi Alifiansyah 95 
Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
14 Azriel Dzikril Fahrezi 70 
15 Diky Afanca Prilian 85 
16 Galih Ruly Alfiano 75 
17 Moch. Afrizal Dhika Sapoetra 90 
18 Mochamad Salman Alfarisi 95 
19 Mohammad Faizal 95 
20 Nabilah Zahrani Widad 95 
Jumlah Nilai 1720 20 0
Presentasi 86 100 0

Dari tabel 4.5 dapat kita lihat siswa yang mendapat nilai diatas

70 sebanyak 20 siswa, sedangkan tidak ada siswa yang mendapat nilai

kurang dari 70. Untuk mengetahui presentasi rentang nilai maka

diadakan analisis yang disajikan pada tabel 4.6 dibawah ini.


Tabel 4.6 Analisis Hasil Tes Formatif Siklus II

No Rentang Frekuensi
1 41 – 50 0
2 51 – 60 0
3 61 – 70 1
4 71 – 80 8
5 81 – 90 4
6 91 – 100 7
Jumlah 20

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, penguasaan materi sebelum

perbaikan pembelajarn bahwa dari jumlah 17 siswa tak seorang pun

yang mendapat nilai dibawah 60, nilai 61 sampai 70 1 siswa, nilai 71

sampai 80 sebanyak 8 siswa, nilai 81 sampai 90 sebanyak 4 siswa dan

yang mendapat nilai diatas 91 sebanyak 7 siswa.

Apabila hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus II mata

pelajaran IPS dengan indikator Jual Beli kelas III semester II di SD

Negeri Kalitengah, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, tahun

pelajaran 2018/2019 jika disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat

pada gambar 3 berikut.


Gambar 3 Grafik Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II

9
8
7
6
5
4 Jumlah Siswa

3
2
1
0
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan perbaikan

pembelajaran siklus II :

a. Perencanaan

Menyusun rencana pembelajaran, menentukan alat peraga,

menentukan metode pembelajaran, merencanakan fokus perbaikan

pembelajaran, menyusun lembar observasi, menyusun lembar

evaluasi.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan hari Kamis,

tanggal 25 April 2019, bertempat di SD Negeri Kalitengah

Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan.

c. Pengamatan
Hasil pengamatan dari observer selama proses pembelajaran

siklus II adalah siswa pada waktu menerima pelajaran

memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru dengan baik.

Berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, sudah ada keinginan

untuk mencari penelesaian soal dari guru. Mau bertanya jika ada

kesulitan, dan mulai berani untuk mengerjakan didepan walaupun

belum bisa. Sedang pengamatan yang diperoleh observer kepada

guru yang mengajar adalah guru sudah mempersiapkan rencana

pembelajaran dengan baik, metode yang digunakan sudah tepat,

pemberian motivasi sudah cukup tapi masih ada beberapa

kekurangan tidak menanyakan kepada siswa tentang kesulitan apa

yang diperoleh dari materi yang diajarkan.

d. Refleksi

Setelah melakukan beberapa perbaikan yaitu perbaikan

pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II. Peneliti menyadari

betul kekurangan-kekurangan pada proses pembelajaran mata

pelajaran IPS dengan konsep Jual Beli pada siklus II. Walaupun

peneliti sudah mempersiapkan proses pembelajaran sebaik mungkin,

tetapi tetap masih ada kekurangannya diantaranya guru kurang

memberi pertanyaan kepada siswa. Dari hasil refleksi yang

dilakukan tersebut teman sejawat selaku observator juga menemukan

beberapa kekurangan yaitu guru tidak memberi bimbingan kepada

siswa yang belum jelas atau memahami materi pelajaran.

Keberhasilan dan kegagalan pada siklus II antara lain:


1) Keberhasilan

a) Hasil evaluasi belajar siswa meningkat.

b) Semua siswa mencapai tingkat ketuntasan.

c) Sebagian besar siswa sudah memahami materi.

d) Siswa sudah berani maju mengerjakan soal.

e) Siswa sudah berani untuk mengajukan pertanyaan.

2) Kegagalan

a) Pengelolaan kelas masih kurang.

b) Masih ada beberapa siswa yang pada saat pelajaran

berlangsung masih belum bisa terlibat aktif.

Dari tabel pembelajaran awal sampai perbaikan pembelajaran siklus

II pada mata pelajaran IPS III semester II tentang Jual Beli di SD Negeri

Kalitengah Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan, dapat disajikan

pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Hasil Belajar dan Peningkatan Nilai Rata-rata

Pra Siklus Siklus I Siklus II


No Ketuntasan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 11 55 16 75 20 100
2 Belum Tuntas 9 45 4 25 0 0
3 Nilai rata –rata 65 72 85

Berdasarkan tabel 4.7 dapat kita lihat bahwa pada Pra Siklus hanya

65% siswa yang meraih ketuntasan, 72 % pada siklus I dan pada Siklus II

sebanyak 100% hal ini menunjukkan bahwa peningkatan yang signifikan

apabila kita menggunakan metode dan cara belajar yang tepat sehingga siswa

dapat belajar dengan semangat dan meraih prestasi yang kita harapkan.
Pada nilai rata-rata juga mengalami peningkatan yang signifikan,

nilai rata-rata pada pembelajaran awal 65, pada siklus I mengalami

peningkatan yaitu 72 dan pada perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 85.

Perbaikan pembelajaran cukup pada siklus II tidak perlu dilanjutkan pada

siklus berikutnya karena dari 20 siswa, semuanya telah tuntas.

Dari tabel 4.7 dari hasil evaluasi pembelajaran awal hingga

perbaikan pembelajaran siklus II mata pelajaran IPS jika disajikan dalam

bentuk diagram maka dapat dilihat pada diagram 4 berikut.

Gambar 4 Grafik peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar

90
80
70
60
50
40 Rata-rata nilai
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Pada gambar 4 menunjukkan grafik peningkatan nilai rata-rata mata

pelajaran IPS dengan konsep Jual Beli kelas III semester II di SD Negeri

Kalitengah, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, bahwa sebelum

perbaikan pembelajaran nilai rata-rata 65, pada perbaikan siklus I nilai rata-

rata 72 kenaikan nilai rata-rata 1. Pada perbaikan pembelajaran siklus II nilai

rata-rata 85, kenaikan nilai rata-rata dari perbaikan pembelajaran siklus I ke

perbaikan siklus II yaitu 12.


A. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Sebelum Perbaikan Pembelajaran

Sebelum perbaikan pembelajaran dari 20 siswa yang mengalami

ketuntasan dalam belajar sebanyak 11 siswa atau hanya 55% dan 09

siswa atau 45 % belum tuntas. Hal ini menunjukkan kegagalan dalam

pembelajaran. Setelah penulis merefleksi diri, maka kegagalan iti

disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

a. Dalam penggunaan alat peraga kurang bervariasi.

b. Pembelajaran masih di dominasi guru.

c. Rendahnya tingkat penguasaan materi oleh siswa.

d. Kurang relevannya metode yang digunakan.

Kegagalan dalam pembelajaran IPS dengan Jual Beli kelas III

semester II di SD Negeri Kalitengah, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten

Lamongan, maka peneliti perlu melakukan perbaikan pembelajaran

siklus I.
2. Siklus I

Berdasarkan hasil diskusi denagn teman sejawat serta

supervisor bahwa ketidaktuntasan siswa dalam proses pembelajaran IPS

dengan konsep Jual Beli kelas III semester II di Negeri Kalitengah,

Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, disebabkan oleh:

a. Siswa kurang konsentrasi dalam pembelajaran.

b. Tidak semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

c. Kurangnya motivasi guru terhadap siswa.

d. Kurangnya keberanian siswa dalam mengutarakan pendapat.

Berdasarkan temuan masalah diatas, maka langkah yang

ditempuh guru untuk meningkatkan hasil belajar adalah :

a. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pengertian Jual Beli

dengan metode Simulasi.

Untuk meningkatkan kreativitas dan aktivitas dalam

melakukan kegiatan pembelajaran, maka pengadaan alat peraga

harus ditingkatkan dengan cara :

1. Memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar siswa.

2. Menggunakan alat peraga.

Metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang

memberikan penyajian berupa pelajaran dengan menggunakan situasi

maupun suatu proses yang nyata. Dalam metode jenis ini, siswa diminta

untuk terlibat secara aktif dalam melalukan interaksi dengan situasi yang

ada disekitar lingkungannya.Siswa diminta untuk menerapkan

pengetahuan yang telah diperoleh atau yang telah dipelajari sebelumnya.


Berdasarkan hasil refleksi tindakan perbaikan pembelajaran

pada siklus I dihasilkan antara lain :

1. Tutor sebaya belum terampil menggunakan alat peraga untuk

membimbing temannya dalam melakukan pembelajaran tentang Jual

Beli.

2. Masih ada beberapa siswa yang ragu dan tidak terlibat aktif dalam

melakukan simulasi. Guru memberi pengarahan agar siswa terlibat

aktif dalam melakukan simulasi.

3. Hasil evaluasi siswa masih banyak yang rendah, masih ada 8 siswa

yang nilainya dibawah KKM dan tingkat ketuntasan kelas 70%.

Dengan demikian maka tindakan perbaikan dilanjutkan pada siklus II.

3. Siklus II

Adapun hasil refleksi pada siklus II adalah:

a. Tutor sebaya sudah terampil menggunakan alat peraga untuk

membimbing temanya dalam mempelajari konsep Jual Beli.

b. Hampir semua siswa terlibat aktif dalam melakukan simulasi.

c. Hasil evaluasi belajar sudah baik tidak ada siswa yang nilainya

dibawah KKM. Rata-rata nilai sudah diatas KKM dan tingkat

ketuntasan 100%.

Dengan demikian tindakan perbaikan pembelajaran IPS dengan

konsep Jual Beli kelas III semester II di SDN Kalitengah Kec. Kalitengah

Kab. Lamongan melalui metode simulasi dipandang sudah cukup. Hal ini

terbukti adanya peningkatan hasil belajar atau hasil evaluasi nilai rata-

rata sudah diatas KKM dan tingkat ketuntasan 100%.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan selama 2

siklus ini dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPS

dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis dan observasi yang telah

dilakukan oleh guru dan teman sejawat, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi konsep jual beli Pada

Mata Pelajaran IPS Kelas III SDN Kalitengah Kecamatan Kalitengah

Kabupaten Lamongan memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Penggunaan metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

III SDN Kalitengah Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan, hal ini

terbukti dari hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Rata-rata Kelas

mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya 72% pada siklus II

mencapai 85 %. Dari hasil kualifikasi hasil belajar mengalami peningkatan

dari kurang baik menjadi baik.

B. Saran Tindak Lanjut

Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan Penelitian Tindakan

Kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SDN Kalitengah

Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan, peneliti kemukakan saran dan

tindak lanjut sebagai berikut :

Penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran

hendaknya dengan perencanaan yang matang agar dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Penggunaan metode simulasi dalam pembelajaran IPS perlu

terus dilakukan karena pembelajaran ini lebih menyenangkan bagi siswa,

mendorong dan membantu siswa dalam memahami materi yang


disampaikan. Untuk itu metode simulasi dalam meningkatkan hasil belajar

siswa mata pelajaran IPS perlu dikembangkan, sehingga siswa perlu dilatih

untuk mengembangkan interaksi dengan siswa yang lain supaya dalam

pembelajaran mereka lebih mahir bercakap. Laporan ini bisa dijadikan

bahan kajian untuk meningkatkan pengetahuan dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Anita, Sri. (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Atminingsih, E. (2008) .Penelitian Tindakan Kelas. Lamongan: Anugerah.


Aziz, Abdul. (2008) .Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sardjiyo. (2009) .Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Umar, Arsyad. (2004) .Pengetahuan Sosial Kelas IV.Jakarta: Erlangga

Porwadarminta,WJS. (1983). Kamus umum Bahasa indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Supani.(2008) .Penelitian Tindakan Kelas.Lamongan: Anugerah.

Wardani, dkk.(2009). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta:Universitas

Terbuka.

Winataputra, Udin S. (2011) .Materi dan Pembelajaran IPS di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan

Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Kepada

Kepala UPBJJ Universitas Terbuka

di Lamongan

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:

Nama : SAIDATUL BAROROH. S,Pd. SD

NIP :-

Tempat Mengajar : SDN Kalitengah Kec. Kalitengah Kab. Lamongan

Alamat Sekolah : Ds. Kalitengah Kec. Kalitengah Kab. Lamongan

No. Hp : 085230849622

Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam


perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas :

Nama : SITI ZULAICHAH

NIM : 837438987

Program Studi : S1 PGSD

Tempat Mengajar : SDN Kalitengah Kec. Kalitengah Kab. Lamongan

Alamat Sekolah : Ds. Kalitengah Kec. Kalitengah Kab. Lamongan

No.Hp : 085604460968
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Lamongan, 2 Mei 2019

Kepala Sekolah Supervisor 2

Dra.SITI KHUSNATUN NIKMAH, M.Pd. SAIDATUL BAROROH. S,Pd. SD.

NIP. 19610410 198112 2 008 NIP. -


Lampiran 2

PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

IPS

Fakta/Data : Rendahnya pehaman siswa kelas III terhadap konsep jual beli di
pembelajaran yang SDN Kalitengah Kec. Kalitengah Kab. Lamongan
terjadi di kelas
Identifikasi Identifikasi masalah bisa dilihat dengan banyaknya siswa yang
Masalah
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan

untuk kompetensi dasar yaitu 70. Pada saat guru menjelaskan

pelajaran IPS konsep jual beli Siswa kurang termotifasi mengikuti

pembelajaran dan konsep jual beli di anggap sangat

membosankan, dan saat siswa di beri tugas soal evaluasi dari

jumlah siswa kelas 3 adalah 20 siswa, hanya ada 11 siswa yang

sudah mencapai di atas nilai KKM, sedangkan 9 siswa 45% lainya

belum mencapai KKM. Rata-rata kelas juga masi rendah yaitu 65 %.

Analisis Masalah Dari hasil identifikasi masalah di atas, sebagian besar siswa kurang

tertarik dengan pembelajaran IPS konsep jual beli, karena

penjelasan guru terlalu monoton dan hamper tidak ada komunikasi

dengan siswa guru juga tidak memakai alat peraga sehingga


pembelajaran terkesan membosankan. Sela proses belajar

mengajar siswa juga kurang termotivasi. Interaksi hanya terjadi

pada guru kesiswa, sedangkan interaksi dari siswa keguru sangat

minim. Jika suatu pembelajaran dapat ditingkatkan melalui

penerapan metode kerja praktik nyata dengan bantuan alat peraga

benda manipultif atau benda nyata, sehingga pembelajaran yang

diberika kepada siswa lebih muda dipahami dan masalah ini dapat

terselesaikan.

Alternatif dan Dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran perlu adanya


Prioritas Pemecah
media dan metode pembelajaran. Dalam hal ini untuk mencapai
Masalah
hasil pembelajaran yang lebih baik dan efisien dengan

menekankan pada peningkatan hasil belajar siswa pelajaran IPS

konsep jual beli dengan metode simulasi. Beberapa alas an

menggunakan metode tersebut karena pemanfaatan metode

simulasi dapat meningkatkan kualitas dan efektifitas, menotifasi

siswa untuk belajar dan dapat merangsang perhatian siswa.

Dari beberapa alasan permasalahan di atas, maka dapat

dirumuskan judul penelitian tindakan kelas “Penggunaan Metode

Simulasi Untuk Peningkatan Belajar Konsep Jual Beli Mata

Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas III SDNegeri Kalitengah Kec.

Kalitengah Kab. Lamongan.” Dapat meningkatkan hasil belajar

siswa mata pelajaran IPS konsep jual beli.


Rumusan Masalah Bagaimana penggunaan metode Simulasi dalam meningkatkan

hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Kalitengah, Kecamatan

Kalitengah Kabupaten Lamongan ?

RPP Perbaikan Terlampir

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP PRA SIKLUS)

Sekolah : SD NEGERI KALITENGAH


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : III/II
Materi Pokok : Jual beli
Waktu : 2 x 35 menit
Metode : Simulasi

A. STANDAR KOMPETENSI
 Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. KOMPETENSI DASAR
 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah
C. INDIKATOR
 Menyebutkan pengertian pembeli
 Menyebutkan hal – hal yang harus diperhatikan dalam membeli suatu barang
 Menyebutkan nama – nama pasar yang ada di lingkungan rumah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
 Siswa dapat Mendiskripsikan pengertian jual beli
Tujuan Khusus

 Siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang harus diperhatikan dalam membeli


satu barang

 Karaktersiswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Tekun( diligence )

Tanggungjawab( responsibility)

Ketelitian( carefulness)

Kerjasama( Cooperation )

Toleransi( Tolerance )

Percayadiri( Confidence )

Keberanian( Bravery )

E. MATERI AJAR

 Jual beli
F. METODE PEMBELAJARAN

 Simulasi
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal 10 Menit
1. Mengisi daftar kelas, berdo’a , mempersiapkan materi
ajar, model dan alat peraga.
2. Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
3. Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu yang
lalu

2 Kegiatan Inti 50 Menit


1. Guru menjelaskan fungsi pasar tradisional
2. Guru dan siswa mengidentifikasi jenis – jenis pasar

3 Kegiatan Akhir 10 Menit


1. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang
diajarkan
2. Siswa mengajukan pertanyaan sekitar materi yang belum
dipahami, guru menjawabnya
3. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
4. Guru memeriksa dan membahas pekerjaan siswa
5. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar :

 Buku IPS Kelas III


Alat Peraga:

 Gambar pasar
 Mata uang
I. PENILAIAN

a. Tes Tulis (Evaluasi)

Kunci
No Soal Pilihan Ganda Skor
Jawaban
1 Orang menjual barang disebut...... A 5
2 Di pasar penjual dapat bertemu langsung dengan........ B 5
3 Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk A 5
melakukan transaksi disebut.........
4 Saat berbelanja kita harus memperhatikan tanggal ....... B 5
barang
5 Pasar yang menjual beraneka ragam kebutuhan secara A 5
lengkap adalah....
6 Pasar yang paling banyak terdapat di pedesaan adalah A 5
pasar......
7 Pasar swalayan paling banyak terdapat di daerah..... C 5
8 Jika barang yang dijual harganya lebih tinggi dari harga A 5
kulakkan maka penjual akan .......
9 Tempat melakukan pembayaran di pasar swalayan B 5
adalah....
10 Tempat menjual makanan dan minuman disekolah D 5
adalah ......
Kunci
No Soal Uraian Skor
Jawaban
11 Tempat membeli obat obatan adalah ..... Apotik 10
12 Tukar menukar barang disebut.... Barter 10
13 Pasar yang menjual barang bekas disebut... Pasar 10
Loak
14 Nama lain dari keuntungan adalah ..... Laba 10
15 Potongan harga yang diberikan oleh penjual Diskon 10
dinamakan....
b. Soal Evaluasi

Pilihan Ganda

1. Orang menjual barang disebut......

a. penjual b. Pembeli c. Pelayan d. Penjaga

2. Di pasar penjual dapat bertemu langsung dengan........


a. pedagang b. Pembeli c. Mandor d. Guru

3. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaks


disebut.........

a. pasar b. Kantor c. Bank d. Halte

4. Saat berbelanja kita harus memperhatikan tanggal ....... barang

a. tanggal merah b. kadaluarsa c. liburan d.penjulanan

5. Pasar yang menjual beraneka ragam kebutuhan secara lengkap adalah....

a. swalayan b. toko c. warung d. kaki lima

6. Pasar yang paling banyak terdapat di pedesaan adalah pasar......

a. pasar tradisional b. pasar loak c. pasar swalayan d. pasar burung

7. Pasar swalayan paling banyak terdapat di daerah.....

a. pedesaan b. pegunungan c. perkotaan d. perkampungan

8. Jika barang yang dijual harganya lebih tinggi dari harga kulakkan maka penjual
akan .......

a. untung b. rugi c. promosi d. diskon

9. Tempat melakukan pembayaran di pasar swalayan adalah....

a. lobi b. kasir c. teras d. ruko

10. Tempat menjual makanan dan minuman disekolah adalah ......

a. koperasi sekolah b teras sekolah c. perpus sekolah

d. kantin sekolah
Uraian

1. Tempat membeli obat obatan adalah .....


2. Tukar menukar barang disebut....
3. Pasar yang menjual barang bekas disebut...
4. Nama lain dari keuntungan adalah .....
5. Potongan harga yang diberikan oleh penjual dinamakan....

Kalitengah, 11 April 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas

Dra. SITI KHUSNATUN NIKMAH, M.Pd. SITI ZULAICHAH

NIP. 19610410 198112 2 008 NIM. 837438987


RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN
(SIKLUS I)

Sekolah : SD NEGERI KALITENGAH


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : III/II
Materi Pokok : Jual beli
waktu : 2 x 35 menit
Metode : SIMULASI

A. STANDAR KOMPETENSI
 Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. KOMPETENSI DASAR
 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah
C. INDIKATOR
 Menyebutkan pengertian pembeli
 Menyebutkan hal – hal yang harus diperhatikan dalam membeli suatu barang
 Menyebutkan nama – nama pasar yang ada di lingkungan rumah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum

 Siswa dapat Mendiskripsikan pengertian jual beli


Tujuan Khusus

 Siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang harus diperhatikan dalam membeli


satu barang
Tujuan Perbaikan

Meningkatkan hasil belajar siswa melalui simulasi daalam pembelajaran jual


beli. Siswa diharapakan memahami materi secara mendalam dengan dipergunakanya
alat peraga, karena dapat berdampak pada ingatan siswa tentang materi yang telah
diajarkan salah satu media pembelajaran IPS yang dapat menunjang proses
pembelajaran ini yaitu beberapa alat peraga yang bisa dipergunakan dalam simulasi
jual beli, sehingga diharapakan pembelajaran ini dapat meningkat.

 Karaktersiswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Tekun( diligence )

Tanggungjawab( responsibility)

Ketelitian( carefulness)

Kerjasama( Cooperation )

Toleransi( Tolerance )

Percayadiri( Confidence )

Keberanian( Bravery )
E. MATERI AJAR

 Jual beli merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh barang
dengan memberikan sejumlah uang yang telah disepakati bersama antara
penjual dan pembeli.
 Pembeli adalah orang yang memerlukan barang
 Penjual adalah orang yang mempunyai barang yang ditawarkan kepada orang
lain yang memerlukan
 Pengertian Pasar Tradisional adalah suatu bentuk pasar dimana dalam
kegiatannya atau proses transaksinya masih dilakukan secara tradisional, yaitu
penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan tawar-menawar harga suatu
barang/ jasa.

berikut adalah ciri-ciri pasar ini:

1. Produk utama yang dijual di pasar ini adalah kebutuhan rumah tangga,
misalnya bahan-bahan mentah untuk makanan.
2. Pemerintah setempat bertugas menjaga keamanan dan ketertiban
namun tidak turut campur tangan langsung dalam operasional pasar.
3. Transaksi jual-beli di pasar ini melalui proses tawar menawar harga
barang antara pembeli dan penjual.
4. Harga barang-barang yang dijual di pasar ini biasanya relatif murah dan
sangat terjangkau.
5. Area pasar tradisional umumnya berada di tempat yang terbuka.
6. Di pasar ini tidak terdapat monopoli oleh satu produsen tertentu.
7. Harga barang, lokasi, dan cara pelayanan penjual merupakan faktor
penentu besarnya penjualan.
Pasar modern adalah pasar pasar yang bersifat modern yang dimana barang
dagangannya diperjual belikan dengan harga yang pas sehingga tidak ada
aktivitas tawar menawar dan dengan layanan yang baik

ciri dari pasar modern diantaranya seperti:

 Tidak bisa tawar-menawar harga.


 Harga sudah tertera di barang yang dijual dan umumnya diberi barcode.
 Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki kualitas yang
baik.
 Berada dalam bangunan atau ruangan dan pelayanannya dilakukan sendiri
(swalayan).
 Layanan yang baik dan biasanya memuaskan.
 Tempatnya bersih dan nyaman, ruangan ber-AC.
 Tata tempat yang rapi supaya konsumen atau pembeli dapat dengan
mudah menemukan barang yang akan di belinya.
 Pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke Kasir dan tentunya
tidak ada tawar-menawar lagi.

F. METODE PEMBELAJARAN

 Simulasi

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal 10 Menit
1 Mengisi daftar kelas, berdo’a , mempersiapkan materi
ajar, model dan alat peraga.
2 Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
3 Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu yang
lalu

2 Kegiatan Inti 50 Menit


1. Guru menjelaskan pembeli dan pedagang
2. Guru Menjelaskan pengertian pasartra disional dan
modern
3. Guru dan siswa mengidentifikasi jenis – jenis pasar
4. Siswa menyebutkan jenis jenis barang yang dijual di
pasar tradisional dan modern
3 Kegiatan Akhir 10 Menit
1. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang
diajarkan
2. Siswa mengajukan pertanyaan sekitar materi yang
belum dipahami, guru menjawabnya
3. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
4. Guru memeriksa dan membahas pekerjaan siswa
5. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar :

 Buku IPS Kelas III


Alat Peraga:

 Gambar pasar
 Pecahan mata uang
 Contoh barang dagangan

I. PENILAIAN

a. Tes Tulis (Evaluasi)

No Soal Pilihan Ganda Kunci Skor


Jawaban
1 Orang menjual barang disebut...... A 5
2 Di pasar penjual dapat bertemu langsung B 5
dengan........
3 Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk A 5
melakukan transaksi disebut.........
4 Saat berbelanja kita harus memperhatikan tanggal B 5
....... barang
5 Pasar yang menjual beraneka ragam kebutuhan A 5
secara lengkap adalah....
6 Pasar yang paling banyak terdapat di pedesaan A 5
adalah pasar......
7 Pasar swalayan paling banyak terdapat di daerah..... C 5
8 Jika barang yang dijual harganya lebih tinggi dari A 5
harga kulakkan maka penjual akan .......
9 Tempat melakukan pembayaran di pasar swalayan B 5
adalah....
10 Tempat menjual makanan dan minuman disekolah D 5
adalah ......
Kunci
No Soal Uraian Skor
Jawaban
11 Tempat membeli obat obatan adalah ..... Apotik 10
12 Tukar menukar barang disebut.... Barter 10
13 Pasar yang menjual barang bekas disebut... Pasar Loak 10
14 Nama lain dari keuntungan adalah ..... Laba 10
15 Potongan harga yang diberikan oleh penjual Diskon 10
dinamakan....
b. Soal Evaluasi

Pilihan Ganda

1. Orang menjual barang disebut......

a. penjual b. Pembeli c. Pelayan d. Penjaga

2. Di pasar penjual dapat bertemu langsung dengan........

a. pedagang b. Pembeli c. Mandor d. Guru

3. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaks


disebut.........

a. pasar b. Kantor c. Bank d. Halte

4. Saat berbelanja kita harus memperhatikan tanggal ....... barang

a. tanggal merah b. kadaluarsa c. liburan d.penjulanan

5. Pasar yang menjual beraneka ragam kebutuhan secara lengkap adalah....

a. swalayan b. toko c. warung d. kaki lima

6. Pasar yang paling banyak terdapat di pedesaan adalah pasar......

a. pasar tradisional b. pasar loak c. pasar swalayan d. pasar burung

7. Pasar swalayan paling banyak terdapat di daerah.....

a. pedesaan b. pegunungan c. perkotaan d. perkampungan

8. Jika barang yang dijual harganya lebih tinggi dari harga kulakkan maka penjual
akan .......

a. untung b. rugi c. promosi d. diskon

9. Tempat melakukan pembayaran di pasar swalayan adalah....

a. lobi b. kasir c. teras d. ruko

10. Tempat menjual makanan dan minuman disekolah adalah ......


a. koperasi sekolah b teras sekolah c. perpus sekolah

d. kantin sekolah

Uraian

1. Tempat membeli obat obatan adalah .....


2. Tukar menukar barang disebut....
3. Pasar yang menjual barang bekas disebut...
4. Nama lain dari keuntungan adalah .....
5. Potongan harga yang diberikan oleh penjual dinamakan....

Kalitengah, 18 April 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas

Dra. SITI KHUSNATUN NIKMAH, M.Pd. SITI ZULAICHAH

NIP. 19610410 198112 2 008 NIM. 837438987


RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN
(SIKLUS II)

Sekolah : SD NEGERI KALITENGAH


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : III/II
Materi Pokok : Jual beli
waktu : 2 x 35 menit
Metode : SIMULASI

A. STANDAR KOMPETENSI
 Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. KOMPETENSI DASAR
 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah
C. INDIKATOR
 Menyebutkan pengertian pembeli
 Menyebutkan hal – hal yang harus diperhatikan dalam membeli suatu barang
 Menyebutkan nama – nama pasar yang ada di lingkungan rumah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum

 Siswa dapat Mendiskripsikan pengertian jual beli


Tujuan Khusus

 Siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang harus diperhatikan dalam membeli


satu barang
Tujuan Perbaikan

Meningkatkan hasil belajar siswa melalui simulasi daalam pembelajaran jual


beli. Siswa diharapakan memahami materi secara mendalam dengan
dipergunakanya alat peraga, karena dapat berdampak pada ingatan siswa tentang
materi yang telah diajarkan salah satu media pembelajaran IPS yang dapat
menunjang proses pembelajaran ini yaitu beberapa alat peraga yang bisa
dipergunakan dalam simulasi jual beli, sehingga diharapakan pembelajaran ini
dapat meningkat.

 Karaktersiswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Tekun( diligence )

Tanggungjawab( responsibility)

Ketelitian( carefulness)

Kerjasama( Cooperation )

Toleransi( Tolerance )

Percayadiri( Confidence )

Keberanian( Bravery )

E. MATERI AJAR

 Jual beli merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh barang
dengan memberikan sejumlah uang yang telah disepakati bersama antara
penjual dan pembeli.
 Pembeli adalah orang yang memerlukan barang
 Penjual adalah orang yang mempunyai barang yang ditawarkan kepada orang
lain yang memerlukan
 Pengertian Pasar Tradisional adalah suatu bentuk pasar dimana dalam
kegiatannya atau proses transaksinya masih dilakukan secara tradisional, yaitu
penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan tawar-menawar harga suatu
barang/ jasa.

berikut adalah ciri-ciri pasar ini:

1. Produk utama yang dijual di pasar ini adalah kebutuhan rumah tangga,
misalnya bahan-bahan mentah untuk makanan.
2. Pemerintah setempat bertugas menjaga keamanan dan ketertiban
namun tidak turut campur tangan langsung dalam operasional pasar.
3. Transaksi jual-beli di pasar ini melalui proses tawar menawar harga
barang antara pembeli dan penjual.
4. Harga barang-barang yang dijual di pasar ini biasanya relatif murah dan
sangat terjangkau.
5. Area pasar tradisional umumnya berada di tempat yang terbuka.
6. Di pasar ini tidak terdapat monopoli oleh satu produsen tertentu.
7. Harga barang, lokasi, dan cara pelayanan penjual merupakan faktor
penentu besarnya penjualan.
Pasar modern adalah pasar pasar yang bersifat modern yang dimana barang
dagangannya diperjual belikan dengan harga yang pas sehingga tidak ada
aktivitas tawar menawar dan dengan layanan yang baik

ciri dari pasar modern diantaranya seperti:

 Tidak bisa tawar-menawar harga.


 Harga sudah tertera di barang yang dijual dan umumnya diberi barcode.
 Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki kualitas yang
baik.
 Berada dalam bangunan atau ruangan dan pelayanannya dilakukan sendiri
(swalayan).
 Layanan yang baik dan biasanya memuaskan.
 Tempatnya bersih dan nyaman, ruangan ber-AC.
 Tata tempat yang rapi supaya konsumen atau pembeli dapat dengan
mudah menemukan barang yang akan di belinya.
 Pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke Kasir dan tentunya
tidak ada tawar-menawar lagi.

F. METODE PEMBELAJARAN

 Simulasi

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal 10 Menit
 Guru Mengucapkan Salam
 Mengisi daftar kelas, berdo’a , mempersiapkan materi
ajar, model dan alat peraga.
 Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
 Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu
yang lalu
2 Kegiatan Inti 50 Menit
 Guru menjelaskan pembelidanpedagang
 Guru Menjelaskanpengeretianpasartradisionaldan
modern
 Guru dan siswa mengidentifikasi jenis – jenis pasar
 Siswa menyebutkan jenis jenis barang yang dijual di
pasar tradisional dan modern
 Guru menerangkan beberapa contoh pecahan nilai
mata uang
 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
 Setiap kelompok diminta untuk mensimulasikan
aktivitas jual beli menggunakan alat peraga pecahan
mata uang dan contoh barang yang diperjual belikan
di pasar.
 Siswa diminta untuk memilih barang untuk dibeli yang
diperlukan
 Guru melakukan pembahasan lebih lanjut

3 Kegiatan Akhir 10 Menit


a. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang
diajarkan
b. Siswa mengajukan pertanyaan sekitar materi yang
belum dipahami, guru menjawabnya
c. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
d. Guru memeriksa dan membahas pekerjaan siswa
e. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang
diajarkan
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar :

 Buku IPS Kelas III


Alat Peraga:

 Gambar pasar
 Pecahan Mata Uang
 Barang dagangan
 Gambar Pasar
I. PENILAIAN

a. Tes Tulis (Evaluasi)

Kunci
No Soal Pilihan Ganda Skor
Jawaban
1 Orang menjual barang disebut...... A 5
2 Di pasar penjual dapat bertemu langsung B 5
dengan........
3 Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk A 5
melakukan transaksi disebut.........
4 Saat berbelanja kita harus memperhatikan tanggal B 5
....... barang
5 Pasar yang menjual beraneka ragam kebutuhan A 5
secara lengkap adalah....
6 Pasar yang paling banyak terdapat di pedesaan A 5
adalah pasar......
7 Pasar swalayan paling banyak terdapat di C 5
daerah.....
8 Jika barang yang dijual harganya lebih tinggi dari A 5
harga kulakkan maka penjual akan .......
9 Tempat melakukan pembayaran di pasar swalayan B 5
adalah....
10 Tempat menjual makanan dan minuman disekolah D 5
adalah ......
Kunci
No Soal Uraian Skor
Jawaban
11 Tempat membeli obat obatan adalah ..... Apotik 10
12 Tukar menukar barang disebut.... Barter 10
13 Pasar yang menjual barang bekas disebut... Pasar Loak 10
14 Nama lain dari keuntungan adalah ..... Laba 10
15 Potongan harga yang diberikan oleh penjual Diskon 10
dinamakan....

b. Soal Evaluasi

Pilihan Ganda

1. Orang menjual barang disebut......

a. penjual b. Pembeli c. Pelayan d. Penjaga

2. Di pasar penjual dapat bertemu langsung dengan........

a. pedagang b. Pembeli c. Mandor d. Guru

3. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaks


disebut.........

a. pasar b. Kantor c. Bank d. Halte

4. Saat berbelanja kita harus memperhatikan tanggal ....... barang

a. tanggal merah b. kadaluarsa c. liburan d.penjulanan

5. Pasar yang menjual beraneka ragam kebutuhan secara lengkap adalah....

a. swalayan b. toko c. warung d. kaki lima

6. Pasar yang paling banyak terdapat di pedesaan adalah pasar......

a. pasar tradisional b. pasar loak c. pasar swalayan d. pasar burung


7. Pasar swalayan paling banyak terdapat di daerah.....

a. pedesaan b. pegunungan c. perkotaan d. perkampungan

8. Jika barang yang dijual harganya lebih tinggi dari harga kulakkan maka penjual
akan .......

a. untung b. rugi c. promosi d. diskon

9. Tempat melakukan pembayaran di pasar swalayan adalah....

a. lobi b. kasir c. teras d. ruko

10. Tempat menjual makanan dan minuman disekolah adalah ......

a. koperasi sekolah b teras sekolah c. perpus sekolah

d. kantin sekolah

Uraian

1. Tempat membeli obat obatan adalah .....


2. Tukar menukar barang disebut....
3. Pasar yang menjual barang bekas disebut...
4. Nama lain dari keuntungan adalah .....
5. Potongan harga yang diberikan oleh penjual dinamakan....
Kalitengah, 25 April 2019
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas

Dra. SITI KHUSNATUN NIKMAH, M.Pd. SITI ZULAICHAH

NIP. 19610410 198112 2 008 NIM. 837438987


JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 1 PKP

Nama Mahasiswa : SITI ZULAICHAH

NIM : 837438987

Mengajar di Kelas : III

Mata Pelajaran/Semester : IPS / 2

Sekolah : SDN Kalitengah

Paraf
No Hari/ Kegiatan Hasil Tindak Mhs Sup. 1
Tangga Lanjut
l
1 Minggu Menjelaskan Identifikasi Membuat
, 31 kegiatan awal masalah rancangan
Maret dilakukannya judul PKP
2019 PKP

2 Minggu Pengajuan Judul sudah Melanjutkan


,7 judul PKP disetujui BAB I
April
2019
3 Minggu Pengajuan Masih Memperbaiki
, 14 BAB I banyak BAB I dan
April kesalahan melanjutkan
2019 dalam ke BAB II
identifikasi
masalah dan
analisis
masalah
4 Minggu Revisi BAB I BAB I sudah Memperbaiki
, 21 dan Pengajuan disetujui, BAB II dan
April BAB II BAB II melanjutkan
2019 kajian ke BAB III
pustaka
kurang
lengkap
5 Minggu Revisi BAB II BAB II sudah Memperbaiki
, 28 dan Pengajuan disetujui, BAB III dan
April BAB III BAB III melanjutkan
2019 teknik ke BAB IV
analisis data
kurang tepat
6 Minggu Revisi BAB III BAB III Memperbaiki
, 5 Mei dan Pengajuan sudah BAB IV,
2019 BAB IV disetujui, melanjutkan
BAB IV ke BAB V
melengkapi dan lampiran
data tiap
siklus
7 Minggu Pengajuan BAB BAB IV dan V Melengkapi
, 12 V, Daftar sudah Lampiran
Mei
Pustaka dan dijetujui,
2019
Lampiran lampiran
masih kurang
lengkap
8 Minggu Pemeriksaan Persetujuan Jilid laporan
, 19 kelengkapan untuk dijilid PKP
Mei
akhir laporan
2019
PKP
Mengetahui Lamongan, 19 Mei 2019

Supervisor 1 Mahasiswa

EKA FADILAH, S.S,M.Pd SITI ZULAICHAH

NIP. NIM. 837438987


Lampiran 5

Jurnal Pembimbingan Supervisor 2 PKP

Nama Mahasiswa/NIM : SITI ZULAICAH / 837438987

Mengajar di kelas : III (Tiga )

Sekolah : SDN Kalitengah

Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan Hasil Komentar Tindak Lanjut
Mhs Sup. 2
1. Kamis Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan identifikasi masalah, analisis masalah, Perbaiki refleksi
11 April 2019 pembelajaran pra siklus (Identifikasi masalah, alternatif dan prioritas pemecahan terhadap
analisis masalah, alternatif dan prioritas masalah kurang sejalan pembelajaran
pemecahan masalah, rumusan masalah)
2. Kamis Mendiskusikan RPP Perbaikan IPS Siklus 1 - Alat penilaian harus disesuaikan Perbaiki alat penilaian
18 April 2019 beserta lembar pengamatannya dengan indikator dan lembar
- Lembar pengamatan harus pengamatan
disesuaikan dengan fokus masalah
3. Kamis Mengamati pelaksanaan perbaikan - Siswa terlibat aktif dalam tanya Sesuaikan kegiatan
25 April 2019 pembelajaran IPS siklus 1 jawab guru dengan aktivitas
- guru terlalu banyak hilir mudik siswa dan waktu yang
sehingga waktu tidak terkendali tersedia
Mengetahui Lamongan, 06 Mei 2019
Supervisor 1 Supervisor 2

EKA FADILAH,S,S,M.Pd SAIDATUL BAROROH, S.Pd.SD.


NIP. -
92

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN TERISI

SIKLUS I

Tema/Mapel : Jual Beli /IPS

Kelas/ Semester : III / II

Hari/Tanggal : Kamis, 18 April 2019

No Kegiatan Kualifikasi Keterangan


Ya Tidak
1. Memberikan kesempatan iswa mempelajari
materi pelajaran sebelum kegiatan
pembelajaran
2. Motivasi Siswa
3. Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya jawab
4. Membimbing kegiatan siswa Tanya jawab
5. Menanggapi pertanyaan siswa
6. Menjelaskan tugas yang harus dilakukan
siswa
7. Mengevaluasi kegiatan
8. Memberikan pujian dan reward
9. Mengadakan tes akhir
10. Memberikan pesan moral sesuai materi
pembelajran
93

Lamongan, 18 April 2019

Supervisor 2

SAIDATUL BAROROH. S,Pd. SD

NIP: -
94

LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN TERISI

SIKLUS II

Tema/Mapel : Jual Beli /IPS

Kelas/ Semester : III / II

Hari/Tanggal : Kamis, 25 April 2019

No Kegiatan Kualifikasi Keterangan


Ya Tidak
1. Memberikan kesempatan siswa mempelajari
materi pelajaran sebelum kegiatan
pembelajaran
2. Motivasi Siswa
3. Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya jawab
4. Membimbing kegiatan siswa Tanya jawab
5. Menanggapi pertanyaan siswa
6. Menjelaskan tugas yang harus dilakukan
siswa
7. Mengevaluasi kegiatan
8. Memberikan pujian dan reward
9. Mengadakan tes akhir
10. Memberikan pesan moral sesuai materi
pembelajran
Lamongan, 25 April 2019

Supervisor 2

SAIDATUL BAROROH. S,Pd. SD

NIP. –
95

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU PKP 1 (APKG 1-PKP 1) PGSD


LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1. NAMA GURU/MAHASISWA : SITI ZULAICHAH


2. NIM : 837438987
3. TEMPAT MENGAJAR : SDN Kalitengah
4. KELAS : III (Tiga)
5. MATA PELAJARAN : IPS
6. MATERI POKOK : Jual Beli
7. WAKTU : 2 x 35 Menit
8. HARI/TANGGAL : Kamis, 18 April 2019
9. UPBJJ-UT : Surabaya

PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini:

1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran


dan merumuskan Tujuan/Indikator perbaikan
pembelajaran 1 2 3 4 5
1.1. Menggunakan bahan perbaikan pembelajaran
yang sesuai dengan kurikulum dan masalah
yang diperbaiki
1.2. Merumuskan tujuan khusus/indikator
perbaikan pembelajaran
Rata-rata butir 1 = A

2. Mengembangkan dan mengorganisasikan


materi, media pembelajaran (alat bantu
pembelajaran), dan sumber belajar
2.1. Mengembangkan dan mengorganisasikan
materi pembelajaran
96

2.2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu


pembelajaran

2.3. Memilih sumber belajar

Rata-rata butir 2 = B

3. Merencanakan skenario perbaikan


pembelajaran
3.1. Menentukan jenis kegiatan perbaikan
pembelajaran
3.2. Menyusun langkah-langkah perbaikan
pembelajaran
3.3. Menentukan alokasi waktu perbaikan
pembelajaran
3.4. Menentukan cara-cara memotivasi siswa

3.5. Menyiapkan pembelajaran

Rata-rata butir 3 = C

4. Merancang pengelolaan kelas perbaikan


pembelajaran
4.1. Menentukan penataan ruang dan fasilitas
belajar
4.2. Menentukan cara-cara pengorganisasian
siswa agar siswa dapat berpartisipasi dalam
perbaikan pembelajaran
Rata-rata butir 4 = D

5. Merencanakan prosedur, jenis dan


menyiapkan alat penilaian perbaikan
pembelajaran
5.1. Menetukan prosedur dan jenis penilaian

5.2. Membuat alat-alat penilaian dan kunci


jawaban
Rata-rata butir 5 = E

6. Tampilan dokumen rencana perbaikan


pembelajaran
6.1. Kebersihan dan kerapian
97

6.2. Penggunaan bahasa tulis

Rata-rata butir 6 = F

Nilai APKG 1 PKP PGSD = A + B + C + D + E + F =


6

Mengetahui Lamongan, 18 April 2019


Kepala SDN Kalitengah Penilai 1,

Dra. SITI KHUSNANTUN NIKMAH, M.Pd. SAIDATUL BAROROH, S,Pd. SD


NIP. 19610410 198112 2 008 NIP. -
98

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU PKP 1 (APKG 1-PKP 1) PGSD


LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN

10. NAMA GURU/MAHASISWA : SITI ZULAICHAH


11. NIM : 837438987
12. TEMPAT MENGAJAR : SDN Kalitengah
13. KELAS : III (Tiga)
14. MATA PELAJARAN : IPS
15. MATERI POKOK : Jual Beli
16. WAKTU : 2 x 35 Menit
17. HARI/TANGGAL : Kamis 18 April 2019
18. UPBJJ-UT : Surabaya

PETUNJUK
99

Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini:

7. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran


dan merumuskan Tujuan/Indikator perbaikan
pembelajaran 1 2 3 4 5
7.1. Menggunakan bahan perbaikan pembelajaran
yang sesuai dengan kurikulum dan masalah
yang diperbaiki
7.2. Merumuskan tujuan khusus/indikator
perbaikan pembelajaran
Rata-rata butir 1 = A

8. Mengembangkan dan mengorganisasikan


materi, media pembelajaran (alat bantu
pembelajaran), dan sumber belajar
8.1. Mengembangkan dan mengorganisasikan
materi pembelajaran

8.2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu


pembelajaran

8.3. Memilih sumber belajar

Rata-rata butir 2 = B

9. Merencanakan skenario perbaikan


pembelajaran
9.1. Menentukan jenis kegiatan perbaikan
pembelajaran
9.2. Menyusun langkah-langkah perbaikan
pembelajaran
9.3. Menentukan alokasi waktu perbaikan
pembelajaran
9.4. Menentukan cara-cara memotivasi siswa

9.5. Menyiapkan pembelajaran

Rata-rata butir 3 = C
100

10. Merancang pengelolaan kelas perbaikan


pembelajaran
10.1. Menentukan penataan ruang dan
fasilitas belajar
10.2. Menentukan cara-cara
pengorganisasian siswa agar siswa dapat
berpartisipasi dalam perbaikan pembelajaran
Rata-rata butir 4 = D

11. Merencanakan prosedur, jenis dan


menyiapkan alat penilaian perbaikan
pembelajaran
11.1. Menetukan prosedur dan jenis
penilaian

11.2. Membuat alat-alat penilaian dan kunci


jawaban
Rata-rata butir 5 = E

12. Tampilan dokumen rencana perbaikan


pembelajaran
12.1. Kebersihan dan kerapian

12.2. Penggunaan bahasa tulis

Rata-rata butir 6 = F

Nilai APKG 1 PKP PGSD = A + B + C + D + E + F =


6

Mengetahui Lamongan, 18 April 2019


Kepala SDN Kalitengah Penilai 1,

Dra. SITI KHUSNANTUN NIKMAH, M.Pd. SAIDATUL BAROROH, S,Pd. SD


NIP. 19610410 198112 2 008 NIP. -
101
102

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU PKP 2 (APKG 2-PKP 2) PGSD


LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN

19. NAMA GURU/MAHASISWA : SITI ZULAICHAH


20. NIM : 837438987
21. TEMPAT MENGAJAR : SDN Kalitengah
22. KELAS : III (Tiga)
23. MATA PELAJARAN : IPS
24. MATERI POKOK : Jual Beli
25. WAKTU : 2 x 35 Menit
26. HARI/TANGGAL : Kamis, 25 April 2019
27. UPBJJ-UT : Surabaya

PETUNJUK

1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.


2. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelol pembelajaran serta
dampaknya pada diri siswa.
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian
berikut.
4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran, pilih salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran,
pilihlah salah satu butir penlaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang
diajarkan.
103

5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.


13. Mengelola ruang dan fasilitas
pembelajaran 1 2 3 4 5

13.1. Menata fasilitas dan sumber belajar

13.2. Melaksanakan tugas rutin kelas

Rata-rata butir 1 = A

14. Melaksanakan kegiatan perbaikan


pembelajaran
14.1. Memulai pembelajaran

14.2. Melaksanakan pembelajaran yang


sesuai dengan tujuan, siswa, situasi, dan
lingkungan

14.3. Menggunakan alat bantu (media)


pembelajaran yang sesuai dengan tujuan,
siswa, situasi, dan lingkungan

14.4. Melaksanakan pembelajaran dalam


urutan yang logis
14.5. Melaksanakan perbaikan
pembelajaran secara individual, kelompok,
atau klasikal
14.6. Mengelola waktu pembelajaran secara
efisien

Rata-rata butir 2 = B

15. Merencanakan skenario perbaikan


pembelajaran
15.1. Memberi petunjuk dan pembelajaran
yang berkaitan dengan isi pembelajaran
15.2. Menangani pertanyaan dan respon
siswa

15.3. Menggunakan ekspresi lisan, tulisan,


isyarat, dan gerakan badan
15.4. Memicu dan memelihara keterlibatan
siswa

15.5. Memantapkan penguasaan materi


104

pembelajaran
Rata-rata butir 3 = C

16. Bersikap terbuka dan luwes serta


membantu mengembangkan sikap positif siswa
terhadap belajar
16.1. Menunjukkan sikap ramah, luwes,
terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada
siswa
16.2. Menunjukkan kegairahan dalam
mengajar

16.3. Mengembangkan hubungan antar


pribadi yang sehat dan serasi
16.4. Membantu siswa menyadari
kelebihan dan kekuarangannya
16.5. Membantu siswa menumbuhkan
percaya diri

Rata-rata butir 4 = D

17. Mendemonstrasikan kemampuan khusus


dalam perbaikan pembelajaran mata
pelajaran tertentu
IPS
5.1. Menerapkan metode bervariasi dalam
pembelajaran IPS
5.2. Menggunakan media/alat bantu dalam
pembelajaran IPS

5.3. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam


proses pembelajaran IPS
5.4. Ketepatan menggunakan istilah-istilah /
konsep IPS dalam pembelajaran IPS
5.5. Menerapkan konsep IPS terpadu dalam
kehidupan sehari-hari

Rata-rata butir 5 = E

6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil


belajar
6.1. Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran
6.2. Melaksanakan penilaian pada akhir
pembelajaran
Rata-rata butir 6 = F
105

7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran


7.1. Kefektifan proses pembelajaran

7.2. Penggunaan Bahasa Indonesia lisan

7.3. Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa

7.4. Penampilan guru dalam pembelajaran

Rata – rata butir 7 = G

Nilai APKG 2 PKP PGSD = A + B + C + D + E + F + G =


7

Mengetahui Lamongan, 25 April 2019


Kepala SDN Kalitengah Penilai 1,

Dra. SITI KHUSNANTUN NIKMAH, M.Pd. SAIDATUL BAROROH, S,Pd. SD


NIP. 19610410 198112 2 008 NIP. -
106

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU PKP 2 (APKG 2-PKP 2) PGSD


LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN

28. NAMA GURU/MAHASISWA : SITI ZULAICHAH


29. NIM : 837438987
30. TEMPAT MENGAJAR : SDN Kalitengah
31. KELAS : III (Tiga)
32. MATA PELAJARAN : IPS
33. MATERI POKOK : Jual Beli
34. WAKTU : 2 x 35 Menit
35. HARI/TANGGAL : Kamis, 25 April 2019
36. UPBJJ-UT : Surabaya
107

PETUNJUK

6. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.


7. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelol pembelajaran serta
dampaknya pada diri siswa.
8. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian
berikut.
9. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran, pilih salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran,
pilihlah salah satu butir penlaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang
diajarkan.
10.Nilailah semua aspek kemampuan guru.
18. Mengelola ruang dan fasilitas
pembelajaran 1 2 3 4 5

18.1. Menata fasilitas dan sumber belajar

18.2. Melaksanakan tugas rutin kelas

Rata-rata butir 1 = A

19. Melaksanakan kegiatan perbaikan


pembelajaran
19.1. Memulai pembelajaran

19.2. Melaksanakan pembelajaran yang


sesuai dengan tujuan, siswa, situasi, dan
lingkungan

19.3. Menggunakan alat bantu (media)


pembelajaran yang sesuai dengan tujuan,
siswa, situasi, dan lingkungan

19.4. Melaksanakan pembelajaran dalam


108

urutan yang logis


19.5. Melaksanakan perbaikan
pembelajaran secara individual, kelompok,
atau klasikal
19.6. Mengelola waktu pembelajaran secara
efisien

Rata-rata butir 2 = B

20. Merencanakan skenario perbaikan


pembelajaran
20.1. Memberi petunjuk dan pembelajaran
yang berkaitan dengan isi pembelajaran
20.2. Menangani pertanyaan dan respon
siswa

20.3. Menggunakan ekspresi lisan, tulisan,


isyarat, dan gerakan badan
20.4. Memicu dan memelihara keterlibatan
siswa

20.5. Memantapkan penguasaan materi


pembelajaran
Rata-rata butir 3 = C

21. Bersikap terbuka dan luwes serta


membantu mengembangkan sikap positif siswa
terhadap belajar
21.1. Menunjukkan sikap ramah, luwes,
terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada
siswa
21.2. Menunjukkan kegairahan dalam
mengajar

21.3. Mengembangkan hubungan antar


pribadi yang sehat dan serasi
21.4. Membantu siswa menyadari
kelebihan dan kekuarangannya
21.5. Membantu siswa menumbuhkan
percaya diri

Rata-rata butir 4 = D

22. Mendemonstrasikan kemampuan khusus


dalam perbaikan pembelajaran mata
pelajaran tertentu
109

IPS

6.1. Menerapkan metode bervariasi dalam


pembelajaran IPS
6.2. Menggunakan media / alat bantu dalam
pembelajaran IPS

6.3. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam


proses pembelajaran IPS
6.4. Ketepatan menggunakan istilah-istilah /
konsep IPS dalam pembelajaran IPS
6.5. Menerapkan konsep IPS terpadu dalam
kehidupan sehari-hari

Rata-rata butir 5 = E

7. Melaksanakan penilaian proses dan hasil


belajar
7.5. Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran
7.6. Melaksanakan penilaian pada akhir
pembelajaran
Rata-rata butir 6 = F

8. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran


8.1. Kefektifan proses pembelajaran

8.2. Penggunaan Bahasa Indonesia lisan

8.3. Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa

8.4. Penampilan guru dalam pembelajaran

Rata – rata butir 7 = G

Nilai APKG 2 PKP PGSD = A + B + C + D + E + F + G =


7
110

Mengetahui Lamongan, 25 April 2019


Kepala SDN Kalitengah Penilai 1,

Dra. SITI KHUSNANTUN NIKMAH, M.Pd. SAIDATUL BAROROH, S,Pd. SD


NIP. 19610410 198112 2 008 NIP. -
111

Anda mungkin juga menyukai