Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN AUDITOR DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR

LAPORAN AUDITOR

Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengkomunikasikan kepada pihhak yang berkepentingn tentagn kesimpulan atas loparan
keuangan yang diaudit.Dalam menerbitkan laporan audit,auditor harus memenuhi empat
standar pelaporan yang ditetapkan dalam standar auditing yang berlaku umum.

LAPORAN STANDAR

Suatu laporan standar merupakan lporan yang lazim diterbitkan.Laporan ini


memuat pendapat wajar tanpa pengeculianyang menyatakan bahwa pelopran keuangan
menyajikan secara wajar,dalam semua hal yang material,posisi keuangan,hasil usaha,dan arus
kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.Kesimpulan ini hanya akan
dinyatakn bila auditor telah membentuk pendapat berdasarkan audit yang dilaksanakan sesuai
GAAS.

PENYIMPANGAN DARI LAPORAN STANDAR

Dalam praktik,dapat muncul kondisi-komdisi tertentu yang tidak memungkinkan


auditor menerbitkan laporan standar.Penyimpangan dari laopran standar tergolong dalam
suatu dari kedua kategori berikut ini :

- Laporan standar dengan bahasa penjelasanKarateritik berbeda yang ada dalam kategori
jenis laporan ini adalah bahwa paragraph pendapat tetap menyatakan pendapat tanpa
pengeculian,karena laporan keuangan sesuai dengan GAAP.Namun,terrdapt beberapa kondisi
yang mengharuskan auditor menambahparagraf penjelasan atau bahasa penjelasan lain pada
pelaporan standar.
- Jenis-jenis Pendapat Lain

Kategori kedua penyimpangan dari laporan standar adalah apabila terjadi salah satu kondisi
berikut ini:

- Laporan standar mengandung penyimpangan yang material dari GAAP.


- Auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang cukup berkenaan dengan satu atau
lebih asersi manajemen,sehingga tidak memiliki dasar yag memadai untuk memberikan
pendapat wajar tanpa pengeculian atas laporan keuangan secara keseluruhan.
Dalam hal ini,auditor akan menyatakan salah satu pendapat dari jenis pendapat
berikut ini:

- Pendapat wajar dengan pengeculian yang menyatakan bahwa kecuali dampak dari hal-hal
yang berkaitan dengan pengeculian tersebut,laporan keuangn menyajikan secara wajar,sesuai
dengan GAAP.
- Pendapat tidak wajar,yang menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara
wajar...sesuai GAAP.
- Menolak memberikan pendapat,yang menytakan bahwa auditor tidak memberikan pendapat
atas laporan keuangan

TANGGUNG JAWAB AUDITOR DAN KESENJANGAN HARAPAN ANTARA


AUDITOR DAN PENGGUNA JASA AUDIT

1. TANGGUNG JAWAB AUDITOR

Auditor bertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
disusun oleh pihak manajemen. The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal
bakal dari Auditing Practices Board, ditahun 1980, memberikan ringkasan (summary)
tanggung jawab auditor:

 Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan. Auditor perlu merencanakan,


mengendalikan dan mencatat pekerjannya.
 Sistem Akuntansi. Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan
pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan
keuangan.
 Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk
memberikan kesimpulan rasional.
 Pengendalian Intern. Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada
pengendalian internal, hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan
melakukan compliance test.
 Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan. Auditor melaksanakan tinjau
ulang laporan keuangan yang relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan
kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk memberi
dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.
 Keyakinan Yang Memadai Secara umum, auditor bertanggung jawab merencanakan
dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji material dengan mengacu pada bukti-bukti yang benar-
benar memadai.
 Mendeteksi Kecurangan Dan Melaporkan Kecurangan Auditor juga memiliki
tanggung jawab untuk mendeteksi berbagai jenis salah saji material, termasuk
kesalahan, penyimpangan yang diakibatkan oleh tindakan ilegal atau melawan hukum
serta kecurangan yang dilakukan oleh pihak dalam suatu entitas. Apabila auditor
menyimpulkan bahwa ternyata laporan keuangan mengandung unsur salah saji, tidak
disajikan sesuai GAAP, maka auditor haru mendesak pihak manajemen untuk
melakukan revisi laporan keuangan. Dan apabila auditor menemukan temuan adanya
kecurangan maka auditor bertanggung jawab memberikan laporan kepada pihak
manajemen atau kepada pihak lain yang memiliki tanggung jawab kunci.
 Mendeteksi Tindakan Melanggar Hukum Yang Dilakukan Klien Dan
Melaporkannya, Tanggung jawab auditor atas salah saji yang berasal dari tindakan
melanggar hukum yang memiliki pengaruh langsung dan material penentuan jumlah
laporan keuangan merupakan tanggung jawab auditor atas kesalahan dan kecurangan.
Hal ini menyebabkan auditor harus merencanakan suatu audit untuk mendeteksi adanya
tindakan melanggar hukum serta mengimplementasikan rencana tersebut dengan
kemahiran profesional yang cermat dan seksama serta melaporkannya kepada pihak
manajemen.

2. KESENJANGAN HARAPAN ANTARA AUDITOR DAN PENGGUNA JASA AUDIT

Pengguna jasa audit menuntut lebih tinggi tanggung jawab terhadap pencegahan dan
deteksi kecurangan dari pada persepsi yang diyakini oleh auditor terkait dengan pekerjaan audit
yang dilakukan. Para investor mencari tingkat keyakinan yang sangat tinggi dan terdapat
kesenjangan ekspektasi antara para auditor dan para investor pada tingkat keyakinan audit yang
diberikan.

Perbedaan signifikan persepsi antara auditor dan pemakai laporan akuntansi tentang
tanggungjawab pendektesian auditor dan pengungkapan (disclosure) terhadap kekliruan,
irregulasi dan tindakan illegal.Kesenjangan ekspektasi lainnya (lihat McInnes, 1994) ditemukan
dalam tiga bidang yakni (independensi auditor, perana uditor terutama hubungannya dengan
kecurangan dan issue kelangsungan usaha, dan kewajiban audit perusahaan kecil yang dikelola
pemilik)

Komponen yang utama adanya kesenjangan ekspektasi mencakup peran dalam


pendeteksian kecurangan, besar tanggung auditor terhadap pihak ketiga, sifat penilaian neraca,
kekuatan dan ancaman terhadap independensi auditor, dan aspek-aspek pelaksanaan pekerjaan
audit (misalnya kemampuan auditor menilai risiko dan ketidakpastian).

Porter (1993) yang melakukan studi dengan melakukan ekstensi dari Lee (1970 dan
Beck (1974) ini dilakukan terhadap pihak yang berkepentingan dengan auditor (para auditor,
pegawai perusahaan pelayanan umum, akademisi auditing, ahli hukum, analis keuangan,
wartawan keuangan, dan anggota publik umum). Hasilnya menunjukkan bahwa 50 %
kesenjangan ditandai dengan ketidakcukupan standar, 34% dari masyarakat yang meminta
harapan yang tidak masuk akal, dan 16% dari sub-standar kinerja oleh auditor.

DAFTAR PUSTAKA
Boynton C. William, dkk. 2003. Modern Auditing Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga

Irawanto Rudi (April 2014). Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor.
Diakses 05 September 2016 dari http://rudiirawantofeuh.blogspot.co.id

Tanggung Jawab Auditor Terhadap Laporan Audit. Diakses 07 September 2016 dari
http://www.belajarakuntansionline.com

Susanti Lina .(28 Oktober 2015. Susunan Laporan Audit dan Tanggung Jawab Auditor.
Diakses 07 September 2016 dari http://www.kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai