LAPORAN AUDITOR
Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengkomunikasikan kepada pihhak yang berkepentingn tentagn kesimpulan atas loparan
keuangan yang diaudit.Dalam menerbitkan laporan audit,auditor harus memenuhi empat
standar pelaporan yang ditetapkan dalam standar auditing yang berlaku umum.
LAPORAN STANDAR
- Laporan standar dengan bahasa penjelasanKarateritik berbeda yang ada dalam kategori
jenis laporan ini adalah bahwa paragraph pendapat tetap menyatakan pendapat tanpa
pengeculian,karena laporan keuangan sesuai dengan GAAP.Namun,terrdapt beberapa kondisi
yang mengharuskan auditor menambahparagraf penjelasan atau bahasa penjelasan lain pada
pelaporan standar.
- Jenis-jenis Pendapat Lain
Kategori kedua penyimpangan dari laporan standar adalah apabila terjadi salah satu kondisi
berikut ini:
- Pendapat wajar dengan pengeculian yang menyatakan bahwa kecuali dampak dari hal-hal
yang berkaitan dengan pengeculian tersebut,laporan keuangn menyajikan secara wajar,sesuai
dengan GAAP.
- Pendapat tidak wajar,yang menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara
wajar...sesuai GAAP.
- Menolak memberikan pendapat,yang menytakan bahwa auditor tidak memberikan pendapat
atas laporan keuangan
Auditor bertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
disusun oleh pihak manajemen. The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal
bakal dari Auditing Practices Board, ditahun 1980, memberikan ringkasan (summary)
tanggung jawab auditor:
Pengguna jasa audit menuntut lebih tinggi tanggung jawab terhadap pencegahan dan
deteksi kecurangan dari pada persepsi yang diyakini oleh auditor terkait dengan pekerjaan audit
yang dilakukan. Para investor mencari tingkat keyakinan yang sangat tinggi dan terdapat
kesenjangan ekspektasi antara para auditor dan para investor pada tingkat keyakinan audit yang
diberikan.
Perbedaan signifikan persepsi antara auditor dan pemakai laporan akuntansi tentang
tanggungjawab pendektesian auditor dan pengungkapan (disclosure) terhadap kekliruan,
irregulasi dan tindakan illegal.Kesenjangan ekspektasi lainnya (lihat McInnes, 1994) ditemukan
dalam tiga bidang yakni (independensi auditor, perana uditor terutama hubungannya dengan
kecurangan dan issue kelangsungan usaha, dan kewajiban audit perusahaan kecil yang dikelola
pemilik)
Porter (1993) yang melakukan studi dengan melakukan ekstensi dari Lee (1970 dan
Beck (1974) ini dilakukan terhadap pihak yang berkepentingan dengan auditor (para auditor,
pegawai perusahaan pelayanan umum, akademisi auditing, ahli hukum, analis keuangan,
wartawan keuangan, dan anggota publik umum). Hasilnya menunjukkan bahwa 50 %
kesenjangan ditandai dengan ketidakcukupan standar, 34% dari masyarakat yang meminta
harapan yang tidak masuk akal, dan 16% dari sub-standar kinerja oleh auditor.
DAFTAR PUSTAKA
Boynton C. William, dkk. 2003. Modern Auditing Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga
Irawanto Rudi (April 2014). Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor.
Diakses 05 September 2016 dari http://rudiirawantofeuh.blogspot.co.id
Tanggung Jawab Auditor Terhadap Laporan Audit. Diakses 07 September 2016 dari
http://www.belajarakuntansionline.com
Susanti Lina .(28 Oktober 2015. Susunan Laporan Audit dan Tanggung Jawab Auditor.
Diakses 07 September 2016 dari http://www.kompasiana.com