Anda di halaman 1dari 10

PENDEKATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERETIKA

Dosen Pengampuh :
MUH. RIDWAN HASANUDDIN,SE.,M.Si.,Ak.,CA

Disusun Oleh

Andi Muh. Nur Fajar

Yogi Wahyudi

Putu Seni Arsa

PRODI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
20

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini selesai. Penulisan makalah ini

bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Administrasi Negara mengenai Etika dalam

Pengambilan Keputusan.

Terselesaikannya makalah ini bukan karena usaha penulis sendiri, semua tidak terlepas

dari uluran tangan yang diberikan oleh berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis menyampaikan rasa

terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait.

Penulis menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis

untuk menciptakan karya tanpa cela. Tentulah masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu

segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan,

hargai dan akan diterima dengan kerendahan hati, agar menjadi koreksi pada penulis, sehingga

kelak penulis mampu menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan penulis berharap

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 STAKEHOLDER IMPACT ANALYSIS..................................................................................5


2.2 KEPENTINGAN FUNDAMENTAL STAKEHOLDERS..........................................................5
2.3 PENGARUH YANG DAPAT DIKUANTIFISIR (QUANTIFIABLE IMPACT)...........................7

2.4 PENGKAJIAN TERHADAP PENGARUH YANG TIDAK DAPAT DI KUANTIFISIR .............7

2.5 PENDEKATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOMPREHENSIF.......................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................9

3.2 Saran....................................................................................................................9

Daftar Pustaka...................................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keputusan adalah pilihan yang dibuat dari dua atau lebih pilihan. Pengambilan

keputusan biasanya terjadi atas adanya masalah atau pun suatu pilahan tentang kesempatan.

Dalam suatu organisasi diperlukan suatu kebijakan dalam pengambilan keputusan yang baik

dalam menentukan strategi, sehingga menimbulkan pemikiran tentang cara-cara baru untuk

melanjutkannya.

Proses pengambilan keputusan adalah bagaimana perilaku dan pola komunikasi

manusia sebagai individu dan sebagai anggota kelompok dalam struktur organisasi. Tidak ada

pembahasan kontemporer pengambilan keputusan akan lengkap tanpa dimasukkannya etika.

Mengapa? Karena pertimbangan etis seharusnya merupakan suatu kriteria yang penting dalam

pengambilan keputusan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalahnya adalah apa dan bagaimana

pengambilan keputusan yang beretika?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalahnya, maka tujuan penulisannya adalah mengetahui

pengambilan keputusan yang beretika.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 STAKEHOLDER IMPACT ANALYSIS


Analisis stakeholder ini merupakan instrumen yang sangat penting untuk memahami
konteks sosial dan kelembagaan dari satu kegiatan program / proyek. Hal-hal yang diungkap
dari tools ini bisa memberikan informasi sangat penting seawal mungkin tentang :
i. siapa saja yang akan dipengaruhi oleh program / proyek baik positif ataupun negatif;
ii. siapa saja yang mungkin memberikan pengaruh terhadap program / proyek baik
positif ataupun negatif;
iii. individu, kelompok, dan lembaga apa saja yang perlu dilibatkan dalam program /
proyek serta bagaimana caranya; dan siapa saja yang perlu dibangun kapasitasnya agar turut
berpartisipasi aktif di dalamnya.
Definisi stakeholder :
Adalah orang-orang, atau kelompok-kelompok, atau lembaga-lembaga yang kemungkinan
besar terkena pengaruh dari satu kegiatan program / proyek baik pengaruh itu positif maupun
negatif, atau sebaliknya yang mungkin memberikan pengaruh terhadap hasil keluaran program /
proyek.
2.2 KEPENTINGAN FUNDAMENTAL STAKEHOLDERS
I. PENGERTIAN DAN JENIS STAKEHOLDER
Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik
secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan
terhadap perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan
sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta dkk,
2008 yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan.
Pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam perusahaan dapat terdiri dari :
1. Pengusaha (Pemegang Saham) yang sehari-hari diwakili manajemen.
2. Para pekerja dan serikat pekerja.
3.Para pengusaha Pemasok.
4.Masyarakat (konsumen).
5.Perusahaan Pengguna.
6.Masyarakat sekitar.
7.Pemerintah.

II. PERAN DAN FUNGSI STAKEHOLDERS

5
Peran pihak yang memiliki kepentingan utama atau stakeholder dalam organisasi bisnis
ataupun dalam perusahaan, adalah sebagai berikut :
1. Pemilik (owner) atau Pemegang Saham
Pada awalnya suatu bisnis dimulai dari ide seseorang atau lebih tentang suatu barang
atau jasa dan mereka mengeluarkan uangnya (modal) untuk membiayai usaha tersebut, karena
mereka memiliki keyakinan bahwa kelak dikemudian hari akan mendapatkan imbalan
(keuntungan) dan mereka mengorganisasi, mengelola dan menanggung segala resiko bisnis.

2. Karyawan (employee)
Karyawan dalah orang yang diangkat dan ditugaskan untuk menjalankan kegiatan
perusahaan. Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kinerja seluruh karyawan, baik
secara individu maupun secara kelompok

3. Kreditor (creditor)
Adalah lembaga keuangan atau individu yang memberikan pinjaman kepada perusahaan.
Kreditor sebagai pemberi pinjaman, umumnya mengajukan persyaratan tertentu untuk
meyakinkan bahwa uang yang mereka pinjamkan kelak akan dapat dikembalikan tepat waktu
,sesuai jumlah dan berikut prestasinya

4. Pemasok (supplier)
Pemasok adalah partner kerja dari perusahaan yang siap memenuhi ketersediaan bahan
baku, oleh karena itu kinerja perusahaan juga sebagian tergantung pada kemampuan pemasok
dalam mengantarkan bahan baku dengan tepat waktu. Misalnya pemasok kepentingan, jika
barang dan jasa yang mereka pasok relative langkah dan sulit untuk memperoleh barang/jasa
subtitusi.Kekuatan relatif organisasi terhadap pemangku kepentingan tidak selalu lemah

5. Pelanggan (customer)
Dengan mengidentifikasi pelanggan, perusahaan akan lebih fokus dalam memberikan
produk dan jasa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan mereka. Oleh karena itu
perusahaan memiliki kepentingan utama untuk mengidentifikasi individu yang menggunakan
produk dan jasa mereka (pelanggan, pesaing dan konsumen).
Suatu perusahaan tidak akan bertahan lama tanpa ada
seorang customer. Customer merupakan target dari suatu perusahaan untuk menjualkan hasil
produksinya. Untuk menarik seorangcustomer, suatu perusahaan harus menyediakan produk
dan layanan yang terbaik serta harga yang bersahabat.
Misalnya, suatu oragnisasi dapat memiliki kekuatan yang sangat baik, apalagi jika kondisi
pelanggan tidak dapat memperoleh barang/jasa subtitusi yang baik pula.

6. Pesaing
Kesuksesan perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan karyawan tentang
pesaing dan peranan mereka dalam bisnis. Bentuk yang paling umum dari pesaing langsung.
Pesaing langsung menyediakan produk atau jasa yang sama dalam industri, seperti yang
diproduksi oleh perusahaan kita. Sebagai contoh Toyota dan Suzuki, Jatayu Air dan Adam Air
adalah pesaing langsung satu sama lain.

6
7. Pemerintah
Pemerintah misalnya, memiliki kekuasaan untuk memberikan perijinan.Dalam masyarakat
yang masih ditandai dengan adanya KKN yang masih kuat, bukan tidak mungkin kekuasaan
pemerintah dalam memberikan perijinan dapat mengagalkan semua rencana yang disusun oleh
perusahaan.

2.3 PENGARUH YANG DAPAT DIKUANTIFISIR (QUANTIFIABLE IMPACT)


PENGUKURAN PENGARUH YANG DAPAT DIKUANTIFISIR Keuntungan adalah
kepentingan utama yang ingin didapat oleh para pemegang saham dan merupakan hal yang
penting untuk mencerminkan ketahanan dan kesehatan suatu perusahaan. Pada waktu inflasi,
keuntungan dapat merubah inventory di harga yang lebih tinggi.

2.4 PENGKAJIAN TERHADAP PENGARUH YANG TIDAK DAPAT DIKUANTIFISIR


(NONQUANTIFIABLE IMPACT)
PENGKAJIAN TERHADAP PENGARUH YANG TIDAK DAPAT DIKUANTIFISIR Keadilan bukan
merupakan konsep yang absolut. hal ini merupakan petunjuk yang berasal dari suatu kejadian ekonomi
yang berorientasi dalam mencari keuntungan dan biaya yang menjadi dasar dari keputusan tersebut.
contohnya adalah keputusan untuk menaikan pajak lebih tinggi pada pendapatan tinggi, tetapi melihat
secara adil sesuai dengan kapasitas mereka untuk membayar pajak. alasan dan perspektif diperlukan
untuk menilai kewajaran dengan teliti.

2.5 PENDEKATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOMPREHENSIF


DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN G. R. Terry : Mengemukakan bahwa
pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua
atau lebih alternatif yang mungkin Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan
keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran
yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif Horold dan
Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara
alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat
dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk
atau reputasi yang telah dibuat
Pengambilan keputusan dilakukan oleh seorang manajer dalam organisasi bisnis.
Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif
penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif
keputusan yang terbaik. Dalam mengambil suatu keputusan diperlukan pendekatanpendekatan
etika bisnis agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan nilai-nilai etika yang ada di suatu
wilayah.
Adapun teori-teori lain dalam pengambilan keputusan dalam etika bisnis, yaitu : Teori
Utilitarisme, yaitu tindakan yang dimaksudkan untuk memberikan kebahagiaan yang maksimal
Teori Deontologi, yaitu tindakan berlaku umum dan wajib dilakukan dalam situasi normal karena
menghargai norma yang berlaku, misal kewajiban melakukan pelayanan prima kepada semua
orang secara obyektif. Teori Hedonisme, yaitu berdasarkan alasan kepuasan yang
ditimbulkannya, mencari kesenangan, menghindari ketidaksenangan. Teori Eudemonisme,
yaitu bertujuan akhir untuk kepuasan.

7
 TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Delapan step rational decision making proses guna mengambil keputusan , yaitu:
1. Mengenal Permasalahan
2. Definisikan Tujuan
3. Kumpulkan Data yang Relevan
4. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible)
5. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik
6. Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternatif
7. Prediksi hasil dari semua alternatif
8. Pilih alternatif terbaik

8
BAB3

KATA PENGANTAR

3.1 KESIMPULAN

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini selesai. Penulisan makalah ini

bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Administrasi Negara mengenai Etika dalam

Pengambilan Keputusan.

Terselesaikannya makalah ini bukan karena usaha penulis sendiri, semua tidak terlepas

dari uluran tangan yang diberikan oleh berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis menyampaikan rasa

terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait.

Penulis menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis

untuk menciptakan karya tanpa cela. Tentulah masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu

segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan,

hargai dan akan diterima dengan kerendahan hati, agar menjadi koreksi pada penulis, sehingga

kelak penulis mampu menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan penulis berharap

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

3.2 SARAN
Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin dihadapkan pada dilema etika dan

moral. Agar keputusan yang diambil mengacu tidak hanya pada kepentingannya sendri,

melainkan juga kepentingan orang banyak termasuk lingkungannya, maka diperlukan pemimpin

yang mempunyai integritas yang menjunjung tinggi moral dan etika.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hj Syahribulan, M.Si, Dr. Hj. Hasniati, M.Si, Drs. Nurdin Nara, M.Si, Dr. Atta Irene

Allorante, M.Si, Dra. Hj. Khalawatiah, MA. 2013. Modul Mata Kuliah Etika Administrasi Negara.

Makassar. Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIPOL Universitas Hasanuddin

Bulanbalun.(2014)pengertianetikaetikaetimologiberasal.http://bulanbalun.blogspot.co.id/2014/03

/pengertianetika-etika-etimologi-berasal.html, 09 Oktober 2015

Az17bersama.(2013).etikapengambilankeputusan.http://az17bersama.blogspot.co.id/2013/04/et

ika-pengambilan-keputusan.html, 09 Oktober 2015

Darmawatimks.(2012).pengambilankeputusan.http://darmawatimks.blogspot.co.id/2012/01/peng

ambilan-keputusan.html, 09 Oktober 2015

Juprilumbantoruan.(2013).pendekatandalampengambilankeputusan.http://juprilumbantoruan.blo

gspot.co.id/2013/10/pendekatan-dalam-pengambilan-keputusan.html. 09 Oktober 2015

10

Anda mungkin juga menyukai