Anda di halaman 1dari 5

1.

Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD)

Ibukota: Banda Aceh


Rumah Adat : Rumoh Aceh atau Rumah Krong Bade
Pakaian Adat : Pakaian Adat Pidie
Tarian Tradisional : Tari Seudati, Tari Meuseukat, Tari Saman, Tari Mulia Ratep Aceh,, Tari Kipah
Sikarang Aceh, Tari Ranup Lam Puan, Tari Rapai Geleng Aceh, Tari Turun Kuaih Aunen Aceh, Tari
Aceh Gempar.
Senjata Tradisonal : Rencong, Klewang, Peudeung oon Teubee dan Sikin Panyang,
Lagu Daerah : Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Sepakat Segenap, Tawar Sadenge
Suku : Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Tamiang, Singkil, Aneuk Jame, Simeleuw, Pulau, Haloban,
Devayan, Sigulai, Lekon dan Julu,
Julukan : Kota Serambi Mekkah

2. Provinsi Sumatera Utara (SUMUT)

Ibukota : Medan
Rumah Adat : Ruma Bolon atau Ruma gorga
Pakaian Adat : Pakaian Adat Karo atau Ulos
Tarian Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor, Tari Terang Bulan, Tari Kuala Deli
Tanjung Katung Medan, Tari Maena, Tari Pesta Gembira, Tari Kemuliaan Man Dibata Karo, Tari
Karo Lima Serangkai, Tari Bolo-Bolo Karo, Tari Begu Deleng Sumatera Utara, Tari Dembas
Simenguda Tapanuli,.
Senjata Tradisonal : Piso Surit, Piso Gaja Dompak, Hujur, Podang, Belati,
Lagu Daerah : Anju Ahu, Pantun Lama, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Butet,Dago Inang
Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang DohitaNadua, Rambadia, Sengko-
Sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So,Tapian Nauli
Suku : Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing,
Batak Pakpak, Melayu Langkat, Pesisir dan Maya-maya
Julukan : Kota Melayu Deli
SENJATA TRADISIONAL ACEH

Senjata tradisional Aceh bernama Rencong atau dalam bahasa setempat disebut Rintjong.
Rencong adalah sebilah pedang pendek dengan gagang atau pegangan yang dibuat melengkung 90
derajat. Senjata tradisional ini telah ada semenjak masa Kesultanan Aceh pada kepemimpinan sultan
pertamanya yakni Sultan Ali Mughayat Syah. Dahulunya rencong digunakan sebagai alat perlindungan
diri bagi para pria bangsawan. Namun, kini ia lebih berfungsi sebagai pelengkap hiasan pakaian adat
Aceh Ulee Balang. Karena kepopuleran Rencong, terkadang masyarakat dunia bahkan sampai menjuluki
Aceh dengan sebutan "Tanah Rencong".

SENJATA TRADISIONAL SUMATERA UTARA

Orang Batak di Sumatera Utara memiliki senjata tradisional yang bernama Piso Gaja Dompak. Pisau ini
adalah sebuah senjata berupa pisau dengan ukiran penampang berbentuk gajah pada bagian tangkai
senjatanya. Piso Gaja Dompak dahulunya digunakan secara terbatas pada kalangan raja-raja Batak dan
mulai ada sejak masa kepemimpinan Raja Sisingamaraja I. Kekuatan supranatural yang diyakini dimiliki
oleh pisau ini membuat ia tidak dibuat secara masal dan hanya diwariskan secara turun temurun.
Upacara Adat Tabuik (Sumatera Barat)

Upacara yang satu ini sebenarnya lebih berkaitan dengan religi, berdasarkan kepercayaan
umat Islam Tapi hanya ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Sehingga, menjadi sebuah tradisi yang khas dari daerah tersebut. Upacara Tabuik ini
digelar sebagai bentuk peringatan atas kematian anak Nabi Muhammad SAW dalam
sebuah perang di zaman Rasulullah dulu. Dilakukan pada Hari Asura setiap tanggal 10
Muharram tahun Hijriah. Beberapa hari sebelum datangnya waktu penyelenggaraan
upacara ini, masyarakat akan bergotong royong untuk membuat dua tabuik. Kemudian,
pada hari H, kedua tabuik itu di arak menuju laut di Pantai Gondoriah. Satu tabuik diangkat
oleh sekitar 40 orang. Di belakangnya, rombongan masyarakat dengan baju tradisional
mengiringi, bersamaan dengan para pemain musik tradisional. Lalu, kedua tabuik itupun
dilarung ke laut.

Dugderan (Jawa Tengah)

Upacara ini digelar untuk menandai datangnya bulan puasa Ramadhan. Tapi, karena hanya
diadakan oleh masyarakat Semarang, maka upacara Dugderan ini pun jadi semacam
upacara tradisional. Kata “dugderan” sendiri berasal dari perpaduan bunyi bedug dengan
meriam bambu yang memang identik dengan bulan puasa. Upacara ini dilaksanakan tepat
sehari sebelum puasa pertama dilaksanakan, mulai dari pagi hingga sore hari menjelang
senja. Dalam upacara tradisional Indonesia ini, masyarakat menggelar “warak ngendok”,
atau mengarak binatang jadi-jadian yang bertubuh kambing, berkepala naga dan berkulit
sisik emas. Binatang rekaan ini dibuat dari kertas warna-warni. Selain itu, juga digelar
pasar rakyat, atraksi drumband, pawai pakaian adat tradisional nusantara, hingga
penampailan berbagai kesenian khas Kota Semarang, yang digelar selama sepekan
sebelumnya.
Alat Musik Tradisional Riau

Adat Melayu sangat kental terasa dalam kehidupan masyarakat Riau pada umumnya.
Terkait dengan seni bermusik, provinsi Riau memiliki ikon khusus yaitu alat musik yang
bernama Gambus. Gambus sejatinya berasal dari budaya Timur Tengah yang dibawa oleh
para pedangang Gujarat pada masa penyebaran Islam di Indonesia. Kendati demikian, alat
musik ini justru lebih populer dalam budaya masyarakat Melayu Riau dibandingkan
dengan budaya masyarakat Gujarat, India yang memperkenalkannya. Gambus termasuk
jenis alat musik Kordophon karena dimainkan dengan cara dipetik.

Alat Musik Tradisional Sumatera Barat

Suku Minang di Sumatera Barat mengenal beragam alat musik tradisional. Namun, yang
paling unik di antaranya adalah Gendang Tabuik. Gendang ini adalah gendang khusus yang
hanya dimainkan dalam peringatan hari wafatnya Cucu Rosululloh (Hasan Husein). Nilai-
nilai spiritualis Islam terkandung kuat dalam alat musik yang tergolong jenis
Membranophon ini.
Sumatera Barat

Sumatera Barat terkenal dengan makanan Padang yang berasal dari kota Padang. Makanan
yang banyak rempahnya ini mempunyai rasa yang kuat. Rendang adalah salah satu
masakan Padang yang menjadi favorit banyak orang Indonesia bahkan sampai luar negeri.

Jambi

Gulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi.Gulai ini dimasak
dengan menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang telah difermentasi. Tetapi
ada sebagian orang yang memilih untuk mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk
menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat.

Anda mungkin juga menyukai