Anda di halaman 1dari 6

AUTOCLAVE

Pengertian
Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan
dengan menundukkan material untuk uap tekanan tinggi jenuh pada 121 ° C selama sekitar 15-20
menit, tergantung pada ukuran beban dan isi.
Alat ini diciptakan oleh Charles Chamberland pada 1879.
Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan dengan
menundukkan material untuk uap tekanan tinggi jenuh pada 121 ° C selama sekitar 15-20 menit,
tergantung pada ukuran beban dan isi. Alat ini diciptakan oleh Charles Chamberland di 1879,
meskipun prekursor yang dikenal sebagai digester uap diciptakan oleh Denis Papin pada tahun
1679. Nama ini berasal dari bahasa Yunani auto-, pada akhirnya berarti diri, dan Latin yang berarti
Clavis kunci-perangkat self-locking.

Autoclave yang banyak digunakan dalam mikrobiologi, kedokteran, tato, tindik, ilmu kedokteran
hewan, mikologi, kedokteran gigi, perawatan kaki dan fabrikasi prosthetics. Mereka bervariasi
dalam ukuran dan fungsi tergantung pada media yang akan disterilkan.
Jenis – jenis autoclave
1. Gravity Displacement Autoclave
Jenis autoclave yang satu ini merupakan standar dan paling umum dari mesin autoclave. Jenis
autoclave yang dapat bekerja pada cakupan suhu antara 121-134 °C dan waktu 10-30 menit ini,
melakukan pemindahan udara dalam ruang autoclave didasarkan pada gravitasi. Prinsip dasarnya,
jenis autoclave ini adalah memanfaatkan perbedaan massa jenis antara uap dibandingkan dengan
udara. Uap mengandung H2O dalam bentuk gas, sedangkan udara terdiri dari berbagai kandungan
material semisal CO2, H2O dan sebagainya.

Cara kerja jenis autoclave ini dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoclave.
Proses ini menyebabkan udara tertekan ke dasar. Setelah uap semakin banyak dan menekan udara
makin ke dasar, kemudian udara akan keluar melalui suatu saluran yang ada dibagian bawah
autoclave. Proses ini menyebabkan peningkatan suhu dan terjadilah proses sterilisasi.
2. Prevacuum atau High Vacuum Autoclave
Autoclave jenis ini dilengkapi dengan sebuah pompa yang berfungsi untuk mengevakuasi sebagian
besar udara dari dalam autoclave. Proses pengeluaran udara yang dimaksudkan untuk menciptakan
keadaan vakum ini berlangsung selama 8-10 menit. Setelah kondisi vakum didapatkan, maka uap
mulai diinfiltrasi ke dalam autoclave.
Kevakuman udara dan pengisian uap akan langsung bersentuhan dengan seluruh permukaan benda
yang ada dalam autoclave yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan suhu dan terjadinya
proses sterilisasi. Berbeda dengan jenis autoclave kebanyakan, pada Prevacuum atau High
Vacuum Autoclave bekerja pada suhu 132-135 °C dengan rentang waktu 3-4 menit.

3. Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave


Pada prinsipnya, jenis autoclave ini menggunakan uap dan dorongan tekanan di atas tekanan
atmosfer dengan rangkaian yang berulang. Waktu yang dibutuhkan dalam proses sterilisasi dengan
autoclave ini bergantung pada jenis benda yang akan disterilkan.

Bagian – bagian autoclave


1. Tombol pengatur waktu (timer)
Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu lama atau
sebentarnya proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan. Berbeda
dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air dengan kompor
bukan listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak dilengkapi dengan timer.

2. Katup uap

Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave, namun katup uap merupakan
salah satu komponen yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air.
3. Pengukur tekanan

Jika ingin mengetahui nilai tekanan uap yang berada dalam autoclave, Anda dapat melihat pada
bagian ini. Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap yang ada
dalam autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung.

4. Katup pengamanan

Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave.

5. Tombol on/off
Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, maka keberadaan
tombol ini sangat berandil besar. Karena tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan
mesin autoclave.
6. Termometer
Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda bergantung pada bahan atau alat
yang Anda sterilkan. Termometer merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui dan
mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu yang Anda butuhkan atau
belum.

7. Lempeng sumber panas

Bagian ini adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik menjadi energi kalor.
Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri
arus listrik akan menghasilkan energi panas.

8. Skrup pengamanan

Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada
dalam autoclave. Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat.

9. Angsa

Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, Anda akan menemukan angsa yang berfungsi
sebagai batas penambahan air. Sedangkan pada autoclave yang menggunakan energi panas dari
kompor atau pemanas konvensional lainnya, Anda akan menemukan almunium container yang
berfungsi untuk meletakan berbagai bahan atau alat yang hendak Anda sterilisasikan.
Selain keterangan komponen di atas, autoclave juga memiliki komponen lain seperti pompa vacum
yang berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi (chamber) autoclave.
5. Tombol on/off
Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, maka keberadaan
tombol ini sangat berandil besar. Karena tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan
mesin autoclave.
6. Termometer
Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda bergantung pada bahan atau alat
yang Anda sterilkan. Termometer merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui dan
mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu yang Anda butuhkan atau
belum.

7. Lempeng sumber panas

Bagian ini adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik menjadi energi kalor.
Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri
arus listrik akan menghasilkan energi panas.

8. Skrup pengamanan

Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada
dalam autoclave. Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat.

9. Angsa

Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, Anda akan menemukan angsa yang berfungsi
sebagai batas penambahan air. Sedangkan pada autoclave yang menggunakan energi panas dari
kompor atau pemanas konvensional lainnya, Anda akan menemukan almunium container yang
berfungsi untuk meletakan berbagai bahan atau alat yang hendak Anda sterilisasikan.
Selain keterangan komponen di atas, autoclave juga memiliki komponen lain seperti pompa vacum
yang berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi (chamber) autoclave.

Cara penggunaan
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari
batas yg ditentukan,maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi,
utk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir,maka tutup hrs
dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dr
bibir autoklaf. Klep pengaman jgn dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak
keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai
selesai. Penghitungan waktu 15' dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dlm kompartemen turun hingga sama
dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preissure gauge menunjuk ke angka
nol).Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
Cara Kalibrasi Autoklaf
Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau sempurna dapat digunakan
dengan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus
Stearothermophilus. Dalam bentuk kertas spora strip dimasukan kedalam autoklaf dan disterilkan,
setelah proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening maka
autoklaf bekerja secara baik.
Cara Pemeliharaan Autoklaf
Apabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di dalam autoklaf
sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya menggunakan lap kering. Selanjutnya simpan
autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.

Anda mungkin juga menyukai