Anda di halaman 1dari 7

Assalamuallaikum Wr. Wb.

Perkenalkan Nama Saya Harun Usman Mahasiswa Universitas Khairun Ternate


Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan

Opini publik Tentang pertambangan

Di jaman globalisasi ini, masyarakat telah menyadari betul akan mengikuti


perkembangan informasi. Tidak terkecuali menganai pertambangan di Indonesia.
Sebagian besar masyarakat mengetahui informasi pertambangan dari halaman web
dan sosial media. Seperti facebook, instagram dan twitter. Sedangkan selebihnya
diperoleh melalui artikel, buku pelajaran, koran, majalah dan televisi. Adapun
kategori yang termasuk lainnya yaitu, responden mendapatkan informasi
pertambangan dari orang lain, seperti : guru dan sanak saudara yang bekerja
dipertambangan. Ternyata tren jejaring sosial juga mempengaruhi masyarakat
mendapatkan informasi tentang pertambangan. Cukup unik.

Pendapat masyarakat tentang isu lain yang terkait dengan pertambangan adalah
sebagai berikut :

1. Kerusakkan lingkungan
2. Peningkatan Pendapatan negara
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
4. Lainnya (sebagai bahan inovasi untuk teknologi, pemanfaatan di bidang
industri dan transportasi
“Apakah pertambangan di Indonesia menguntungkan?”

Berbicara tentang keuntungan pertambangan, tentu opini masyarakat mengenai hal


tersebut memunculkan respon yang beragam. Ada yang mengatakan bahwa kegiatan
pertambangan adalah hal yang menguntungkan. Dan juga mengatakan tidak
menguntungkan. Dari beberapa sumber yang didapat ada beberapa keuntungan dari
pertambangan yaitu:

I. Pertambangan adalah proses memenuhi kebutuhan manusia

Manusia dengan sibuk menyelesaikan berjuta urusannya pasti memerlukan kebutuhan


yang banyak. Misalkan untuk pergi ke sekolah pasti kita memerlukan angkutan
transportasi. Katakanlah angkot, memerlukan bensin untuk dapat dioperasikan.
Bukankah bensin itu barang hasil tambang, bukan?

II. Meningkatkan pendapatan negara

Seiring dengan penambahan komoditi batubara untuk diekspor negara mendapatkan


keuntungan sekitar 6,2 trilyun selama 3 tahun. Dari tahun 2004 sebesar 2,57 trilyun
dan meningkat menjadi 8,7 trilyun pada tahun 2007 (Ermina, 2008). Itulah bukti
pertambangan meningkatkan pendapatan negara dan itu baru dari satu komoditi saja
yaitu batubara.

III. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Tentunya dengan pendapatan negara yang meningkat berimplikasi pada APBN yang
meningkat pula. Sehingga anggaran untuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat dapat ditingkatkan pula.
IV. Membuka lapangan pekerjaan

Dengan bermunculannya perusahaan tambang milik swasta, milik pemerintah atau


merupakan kolaborasi swasta dengan pemerintah akan menyerap tenaga kerja bagi
kaum pribumi.

“Apakah pertambangan di Indonesia merugikan?”

Berbicara pertambangan di Indonesia tidak lepas dari pro dan kontra. Banyak
masyarakat yang mengatakan pertambangan membawa dampak positif bagi kemajuan
indonesia tetapi ada pula yang mengatakan bahwa pertambangan menimbulkan
kerugian. Pro dan kontra adalah merupakan hal yang wajar yang terpenting
bagaimana caranya agar pengusaha tambang (pemerintah atau swasta) bisa
bersimbiosis muatalisme dengan masyarakat agar kesejahteraan sosial bisa tercapai.

Sebanyak 48,57% responden mengatakan bahwa pertambangan merugikan 31,43


mengatakan tidak dan selebihnya 20% tidak tahu.

Beragam alasan responden dikemukakan perihal dampak negatif/ kerugian yang


ditimbulkan dari pertambangan yaitu :

I. Menimbulkan kerusakan lingkungan

Masyarakat sangat khawatir akan terjadinya kerusakan lingkungan. Jika lingkungan


sudah rusak maka bencana pun tidak akan terelakan lagi. Hal ini menjadi ke
khawatiran terbesar masyarakat terhadap kegiatan pertambangan di Indonesia.
II. Eksploitasi yang tidak bertanggung jawab

Kerugian ini bisa timbul karena adanya penambang liar yang tidak mendapat ijin dari
pemerintah. Hal ini banyak terjadi mengingat pengawasan pemerintah terhadap hal
ini perlu ditingkatkan lagi.

III. Sumber Daya Alam semakin menipis

Pertambangan adalah mengolah bahan tambang. Bahan tambang merupakan sumber


daya alam (SDA) yang tidak terbarukan. Oleh karenanya masyarakat sangat berharap

pengelola pertambangan secara bijak mengelola bahan tambang tersebut.

IV. Kesejahteraan penduduk sekitar daerah pertambangan terbengkalai

Banyak perusahaan tambang yang tidak memperhatikan kesejahteraan penduduk di


sekitar area tambang. Masyarakat sangat menyayangkan hal tersebut. Padahal yang
seharusnya disejahterakan adalah penduduk yang dekat terlebih dahulu atau dalam
regional tertentu.

V.Barang yang diekspor merupakan barang setengah jadi sehingga pendapatan


pemerintah tidak optimum.

Hal ini menjadi masukan bagi pemerintah dan pengusaha tambang agar
memaksimalkan pendapatan dengan mengekspor barang jadi dari hasil tambang.
Dengan demikian pendapatan untuk pemerintah dan instansi yang terkait bisa lebih
optimal.
Menurut saya pandangan mengenai tambang bagi masyarakat awam sangat
liar mungkin ada yang pemikirannya sangat-sangat pendek hanya melihat sisi
negatifnya saja, perlu kalian ketahui bahwa permasalahan tentang tambang yaitu
mengenai dampak terhadap lingkungan, ketenaga kerjaan, tidak dilakukan reklamasi
pasca tambang dan permasalah yang lain, bukan masalah kegiatan tambangnya, tapi
yang jadi masalah adalah elit-elit pembisnis, politik, dan pelaku usaha pertambangan
yang tidak bertanggung jawab atas segala kebijakan dan pengelolaan tambang itu
sendiri. Dan hal ini perlu ketegasan pemerintah dalam mengambil segala kuputusan
dan kebijakan di sektor pertambangan. Tambang akan baik dan akan sangat banyak
dampak positif jika pengelolaan perusahaan itu baik.
Perlu diluruskan, tambang tidak merusak lingkungan, tapi hanya merubah
bentang alam. Diakhir penambangan ada tahap reklamasi pasca tambang, dimana
lahan bekas penambangan dimanfaatkan kembali sesuai peruntukannya. Bisa untuk
wisata, atau hutan produktif. Sebelum penambangan pun ada penyusunan AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), yaitu antisipasi terhadap dampak yang
berpotensi timbul akibat penambangan. Dari penyusanan AMDAL inilah dapat
diketahui layaknya tambang tersebut untuk melalukan penambangan (eksploitasi),
dilihat dari segi geologi, cadangan, lingkunagn, nilai ekonomis dll. Hal ini sudah di
antisipasi jauh-jauh sebelum delakukan penambangan.
Itu baru sisi lingkungan, lalu bagaimana dengan lapangan kerja?.
Kesejahteraan masyarakat di sekitar area tambang tentu meningkat, mengurangi
pengangguran serta meningkatkan pendapatan daerah dan Negara lebih besar.
Ada yang bilang tambang merusak lingkungan? Stop penambangan!!!
Pandangan saya, kalau tambang merusak lingkungan:
1. Tidak usah pake listrik dirumah inti dari kabel listrik itu tembaga, tembaga
(CU) di dapat dari tambang
2. Pembangkit listrik saat ini diindonesia sebagian besar menggunakan batu bara
(PLTU) kalau tidak ada batubara? Listrik mati 5 menit aja udah protes di
PLN.
3. Batu bata, pasir, semen, keramik semua itu adalah tambang golongan C,
digunakan untuk membangun rumah dll.
4. Perhiasan emas dan berlian di dapat dari tambang juga.
5. Bijih besi dari hasil tambang digunakan untuk keperluan membuat motor,
mobil dan masih banyak lagi.
Itu hanya sebagian contoh dari penggunaan hasil bahan galian tambang, Dan
masih banyak lagi.
Jadi mari rubah pandangn kita tentang tambang. Tambang tidak merusak
lingkungan, jadi mari kita sama-sama mengawal segala kebijakan pemerintah
mengenai sektor pertambangan dan segala aktifitas serta pengelolaan penambangan
yang dilakukan oleh pelaku usaha pertambangan.

Harapan saya untuk pertambangan di Indonesia:

1. Pengelolaan usaha pertambangan oleh pemerintah secara mandiri

2. Pertambangan yang ramah lingkungan

3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar area pertambganan

4. Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan

5. Pengawasan aktif tentang manajerial pertambangan agar tidak terjadi tindakan


korupsi

6.Penegakkan hukum mengenai UU yang mengatur pertambangan harus lebih


dipertegas.
Semoga keberadaan pertambangan di Indonesia dapat bermanfaat bagi
masyarakat sesuai kunstitusi pada UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) berbunyi: “Bumi dan
air Dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Pasal ini memberikan
kewenangan kepada Negara untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam
agar tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Demikian artikel singkat dari saya, jika ada kekeliriun dari penulisan artikel
diatas mohon kiranya diluruskan dan jika terdapat kata-kata yang menyinggung pihak
terkait saya atas penulis meminta maaf. Sekian dan terimah kasih.

Anda mungkin juga menyukai