Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lebih dari sejuta spesies hewan masih hidup saat ini, dan terdapat
kemungkinan bahwa setidaknya sejuta organisme baru akan diidentifikasi oleh
generasi ahli biologi masa depan. Hewan dikelompokkan ke dalam sekitas 35 filum,
namun jumlah sebenarnya bergantung pada perbedaan pandangan para ahli
sistematika. Hewan menempati hampir semua lingkungan di bumi, tetapi anggota
terbanyak sebagiacn besar filum adalah spesies akuatik. Lautan yang kemungkinan
merupakan tempat asal mula jenis-jenis hewan pertama, masih merupakan rumah
bagi sejumlah besar filum hewan.
Pada zaman purba ada spesies-spesies yang mampu menyusun
kulut/kerangka luar yang terbentuk dari kapur/kersik, hal ini diketahui dari fosil-
fosil yang terdapt dalam batu-batu yang berasal dari zaman kambrium + 600 juta
tahun yang lalu. Spesie yang berkerangka kersik lebih dahulu hidupnya bila
dibandingkan dengan berkerangka kapur. Penemuan fosil-fosil ketika pengeboran
tanah untuk mencari sumber-sumber minyak.
Protozoa hanya dapat hidup dari zat-zat organik, merupakan konsumen
dalam komunitas, mereka memakai bakteri atau mikroorganisme lain atau sisa-sisa
organisme. Di perairan merupakan zookplankton.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan protozoa?
2. Apa ciri-ciri umum protozoa?
3. Bagaimana struktur tubuh protozoa?
4. Dimanakah habitat protozoa?
5. Bagaimana proses pencernaan protozoa?
6. Jelaskan pengklasifikasian protozoa?
7. Apa Peranan Protozoa bagi Kehidupan?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian protozoa
2. Dapat mengetahui ciri-ciri umum protozoa
3. Dapat mengetahui habitat protozoa
4. Dapat mengetahui proses pencernaan protozoa
5. Dapat mengetahui pengklasifikasian protozoa
BAB II
ISI
2.1. Pengertian protozoa
Protozoa berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata yaitu proto yang
artinya pertama dan zoon yang artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan
pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Protozoa
meripakan penghuni tempat berair atau basah, bila keadaan jadi kering maka dia
akan membuat cryste (kristal). Kegiatan hidup di lakukan oleh sel itu sendiri. Di
dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya:
inti (nukleus), butir inti (nukleolus), rongga (vakuola), mitokondria.
Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya.
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa
organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau
Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi
dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua
spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya
cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya
strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat
dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh
bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa
dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik.
Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena
dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir
karena tidak dapat membentuk badan buah.

2.2. Ciri-ciri umum protozoa


Ciri-ciri umum protozoa yaitu:
1) Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
2) Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar
(cillia) atau bulu cambuk (flagel).
3) Hidup bebas, saprofit atau parasit
4) Organisme bersel tunggal
5) Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
6) Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
7) Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel
protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora
yang terjadi pada bakteri
8) Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
9) Protozoa tidak mempunyai dinding sel
10) Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau.
Memiliki membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa
berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis
protozoa yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba.
Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan
membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara
setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti
menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua
yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah
sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah
sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba
bila keadaan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang
makan, maka amuba akan membentuk kista. Didalam kista amuba dapat membelah
menjadi amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik
kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar.
Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu, dia akan
membelah diri seperti semula.

2.3. Perkembangbiakan Protozoa

Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara:


a) aseksual (vegetatif) dengan cara :
1) Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan
pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian
menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba.
Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/
memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena
membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
2) Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa)
dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk
Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
b) Seksual (Generatif) dengan cara:
1) Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat
kelaminnya. Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan
akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.
2) Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet
jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh
nyamuk.

2.4. Struktur Protozoa

Struktur sel Protozoa terdiri atas sitoplasma yang diselubungi membran Sel
atau membran plasma. Membran sel berfungsi sebagai pelindung dan mengatur
pertukaran zat di dalam sel dengan zat di luar sel. Pada beberapa jenis Protozoa,
selain membran plasma, terdapat pelikel (selaput tubuh yang keras) yang
membantu mempertahankan bentuk tubuh Protozoa agar selalu tetap. Membran
plasma pada beberapa jenis Protozoa ada yang dilengkapi dengan silia atau flagel.
Keduanya berfungsi sebagai alat bergerak. Sitoplasma mengandung beberapa
organel sel, yaitu mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus (inti sel), vakuola
makanan, dan vakuola kontraktil (vakuola berdenyut). Paramecium memiliki
trikosis (struktur di bagian korteks tubuh berupa rongga dan benang panjang yang
bisa dikeluarkan sebagai respons stimuli) sebagai alat mempertahankan diri dari
musuh.
2.5. Habitat
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya
hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa
spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat
parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang
kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau
pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban
yang tinggi pada habitat apapun.
Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa
laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di
danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat
parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia.
Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan
penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri
berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya. Protozoa hidup
secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan
zooplankton.
Permukan tubuh Protozoa dibayangi oleh membran sel yang tipis, elastis,
permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah
berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar (cangkok) dari zat
kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi
jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di
dalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola.
Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu
makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu
dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan
cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan
organic dari organisme yang telah mati ada pula yang bersifat parasitik. Apabila
protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi
ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa merupakan bentuk peralihan dari
bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.

2.6. Pengklasifikasian Protozoa


1. Rhizopoda (Sarcodina)
Pada kelompok ini, alat geraknya berupa aliran isi sel atau tonjolan sitoplasma
yang disebut pseudopodia. Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda yang sangat
dikenal adalah Amoeba sp. Bentuk sel amoeba tidak tetap, sitoplasmanya terdiri
dari ektoplasma dan endoplasma. Habitat organisme ini di air tawar, air laut,
tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia.
Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran
endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan
pseudopodia.
a. Pencernaan Makanan Rhizopoda
Dengan cara ini Amoeba bergerak untuk menangkap makanan. Dengan kaki
semunya, Amoeba dapat menangkap dan mengambil makanan. Mula-mula kaki
semu (pseudopoda) dijulurkan ke arah makanan lalu mengelilingi makanan
tersebut. Kemudian, membran plasma bergerak mendekati dan mengikuti kaki
semu mengelilingi makanan. Bersatunya kedua ujung membran plasma
membentuk vakuola, makanan dicerna di dalam vakuola makanan. Dari sini, sari
makanan diedarkan ke seluruh tubuh. Pembelahan dimulai dari membelahnya inti
sel menjadi dua, lalu diikuti oleh pembelahan sitoplasma. Pembelahan inti
tersebut menimbulkan lekukan yang sangat dalam yang lama-lama akan putus
sehingga terjadilah dua sel anak Amoeba.
b. Morfologi Rhizopoda
1. Bergerak bebas di dalam air laut dan tawar.
2. Bergerak dan menagkap mangsa dengan menggunakan kaki semu.
3. Berkembangbiak dengan cara membelah biner.
c. Fisiologi Rhizopoda
Sel amoeba dilindungi oleh membran sel, dimana didalam selnya terdapat
organel-organel diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.
Ukuran amoeba berkisar antara 200-300 mikron, bentuknya selalu berubah-ubah,
amoeba bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu
pseudopodia.
d. Reproduksi Rhizopoda (Amoeba)
Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua,
kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya yang masing-masing
menjadi dua dan menyelubungi inti sel. Dimana amoeba bereproduksi secara
vegetatif dengan cara membelah diri, perkembangbiakan amoeba dan bakteri
yang biasa dilakukan adalah dengan membelah diri sesuai pada kondisi mereka
mengadakan pembelahan setiap 15 menit. Setelah sitoplasma terpisah maka
terbentuklah dua sel baru.
Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda
1. Amoeba, jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut
Entamoeba, misalnya: Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri,
karena menyerang dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba
histolitica, Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut dan Entamoeba
coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetap kadang-kadang
menyebabkan diare.
2. Foraminifera, hidup di laut, terlindung kerangka luar yang beruang banyak
yang terbuat dari kalsium karbonat. Kerangka yang telah kosong
mengendap di dasar laut dan merupakan tanah "globigerina".Fosilnya
berguna sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi.
3. Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat
membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan
penggosok.
2. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora dari
mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan. Semua anggota filum flagellata
bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh flagellata tetap karena dilindungi oleh
pelikel. Di antara Flagellata ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup
bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi kebanyakan bersifat parasit. Flagellata
berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner secara longitudinal,
sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui. Flagellata dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung
pigmen hijau klorofil,disebut kelompok fitoflagellata. Contoh:
1. Euglena viridis, hidup di air tawar.
2. Volvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan
ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk
koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.
3. Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu
panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak
bercahaya pada waktu malam hari.
2. Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok
zooflagellata. Contoh:
a. Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab
penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tse-tse,
yaitu Glosina palpalis dan Glosina mursitans.Trypanosoma hidup di
dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.
b. Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
c. Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam
dan anemia.
d. Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit
oriental.
e. Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak.
3. Ciliata (Ciliophora)
Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar
(cilia). Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel.
Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat bergerak bebas ke segala
arah di dalam air. Alat gerak berupa cilia atau bulu getar.Bentuk tubuh tetap, hidup
di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup
bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
a. Cara Makan Dan Ekskresi Pada Ciliata
Silia pada ciliata selain berfungsi sebagai alat gerak juga berfungsi sebagai
alat menangkap makanan. Cara menangkap makanan adalah dengan
menggetarkan silianya, agar terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Pada
saat itulah masuk bersamaan dengan air bakteri, bahan organik, atau hewan
uniseluler lainnya.Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan
sel yang disebut sitostoma Sitostoma dapat digunakan menangkap makanan
dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola
makanan.Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman.
Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk
mencernakan makanan.
b. Respirasi Pada Ciliata
Respirasi pada ciliata sama yang dilakukan seperti amoeba yaitu dengan
cara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya (selaput plasma). Sitoplasma
dibedakan menjadi dua yaitu bagian luar adalah ektoplasma dan bagian dalam
disebut endoplasma. Dibagian ektoplasma terdapat bentukan menyerupai akar
yang disebut trikosit. Fungi trikosit untuk melindungi diri dari terhadap
serangan lawan dan juga untuk menambatkan diri pada hewan lain waktu
mengambil makanan. Tubuhnya dilindungi oleh pellicle, sehingga bentuk dari
organism ini tetap.
c. Reproduksi Pada Ciliata
Proses reproduksi pada ciliata yaitu secara seksual dan aseksual.
Perkembangbiakan aseksual pada ciliata yaitu dimulai dengan membelah diri
secara transversal, dimulai dengan membelah makronukleus yang diikuti oleh
sitoplasmanya, membelah diri dapat terjadi + tiap 24 jam. Setelah terjadi
beberapa kali pembiakan aseksual (vegetatif), terjadilah pembiakan seksual
(generatif) secara konjugasi yang dimulai dengan pertemuan antara 2 individu
pada bagian mulut. Kemudian terjadi peristiwa selanjutnya makronukleusnya
lenyap. Mikronukleusnya membelah secara meiosis menjadi empat. Tiga
diantaranya lenyap dan satu membelah menjadi dua mikronukleus (haploid).
Dan terjadi tukar menukar mikronuklues sehingga menjadi penyatuan
mikronukleus haploid menjadi mikronukleus diploid, tiap individu
memisahkan diri. Dalam keadaan demikian tiap individu dan mikronukleusnya
akan mengadakan pembelahan dua kali berturut-turut hingga menjadi empat
paramecium baru dengan makronukleus.

Contoh Spesies Kelas Ciliata


1. Paramaecium caudatum, adalah Ciliata yang hidup bebas. Bentuk selnya
seperti sandal, ukuran kira-kira 250 mikron, mempunyai sitostom (celah
mulut) pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel. Sel
berisi dua inti sel yang terdiri atas inti kecil (mikronukleus) dan inti besar
(makronukleus), sitoplasma, vakuola makanan (pencerna makanan), serta
vakuola kontraktil (pengeluaran zat sisa). Gerakan Paramaecium caudatum
dilakukan dengan menggetarkan cilianya. Gerakan cilia sulit diamati oleh
mikroskop karena gerakannya sangat cepat bereproduksi secara aseksual
dengan membelah diri dengan arah transversal, seksual dengan konjugasi
dengan terjadi pertukaran inti kecil (mikronukleus).
2. Stentor, bentuk seperti terompet dan menetap di suatu tempat.
3. Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus
atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya. 3) Didinium, predator
pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
4. Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan
pada permukaan daun yang terendam air.Contoh gambarnya adalah sebagai
berikut.
5. Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan
balantidiosis (gangguan pada perut)..
4. Sporozoa
Tidak mempunyai alat gerak. Dapat membentuk semacam spora dalam siklus
hidupnya, bersifat parasit pada manusia atau hewan. Sporozoid memiliki organel-
organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk
menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya parasit pada manusia dan
hewan.Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak
mempunyai vakuola kontraktil. Makanan diserap langsung dari hospesnya melalui
permukaan tubuh, demikian pula respirasi dan ekskresinya melalui permukaan
tubuh.
a. Reproduksi Sporozoa
Berkembang biak secara vegetatif di dalam tubuh manusia dan generatif di
dalam tubuh nyamuk, didalam tubuh nyamuk gametosit yang terhisap nyamuk
akan berubah jadi mikro dan makrogamet. Perkawinan antara mikro dan
makrogamet menghasilkan suatu zigot, zigot membentuk ookinet di dalam usus
nyamuk kemudian protoplasmanya berubah menjadi sporozoit-sporozoit, lalu
sporozoit itu menyebar didalam alat pencernan dan sampai di kelenjar ludah
nyamuk. Dan di dalam tubuh manusia sporozoit akan menyerang sel hati dan
kemudian menyerang eritrosit, setelah pembiakan vegetatif terjadi berulang-ulang
maka sel darah merah itu berubah menjadi gametosit yang dapat terhisap oleh
nyamuk.
Contoh Hewan Yang Termasuk Dalam Filum Sporozo
Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma
gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang
tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii
membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat,
bahkan dapat membunuh embrio. Contoh lainnya adalah Plasmodium yang
menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Contoh lainnya adalah Plasmodium
falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax. Reproduksi dibagi menjadi
dua:
a. Aseksual dengan schizogoni, yaitu membelah diri di dalam tubuh inang dan
sporogoni, yaitu membuat spora di dalam tubuh inang perantara.
b. Seksual dengan peleburan makrogamet dan mikrogamet di dalam tubuh
nyamuk.

2.7. Peranan Protozoa bagi Kehidupan

a. Peran menguntungkan :
1. Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri
sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi
Bakteri di alam.
2. Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan
sebagai plankton(zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan
hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.
3. Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber
minyak, gas, dan mineral.
4. Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk
tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
b. Peran Merugikan :
Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-
penyakit yang disebabkan Protozoa antara lain :
Jenis penyakit Protozoa
Disentri Entamoeba histolytica
Diare (Balantidiosis) Balantidium coli
Penyakit tidur (Afrika) Trypanosoma gambiense
Toksoplasmosis (kematian janin) Toxoplasma gondii
Malaria tertiana Plasmodium vivax
Malaria quartana Plasmodium malariae
Malaria tropika Plasmodium falciparum
Kalaazar Leishmania donovani
Surra (hewan ternak) Trypanosoma evansi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Protozo berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata yaitu proto yang
artinya pertama dan zoon yang artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan
pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Protozoa
meripakan penghuni tempat berair atau basah, bila keadaan jadi kering maka dia
akan membuat cryste (kristal). Kegiatan hidup di lakukan oleh sel itu sendiri. Di
dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya:
inti (nukleus), butir inti (nukleolus), rongga (vakuola), mitokondria. Protozoa
umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup
pada lingkung anaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan
ruminansia.
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme
lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.
Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan air maupun molekul-
molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang
tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk ke sel secara pinositosis.
Protozoa berkembangbiak secara seksual dan aseksual.
Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya yaitu:
1. Rhizopoda (sarcodina)
2. Ciliata
3. Flagellata
4. Sporozoa
DAFTAR PUSTAKA

http:/www.duasociety.Co.cc/2009/11/klasifikasi-protozoa.htmi

Anda mungkin juga menyukai