Anda di halaman 1dari 3

Nlai tertinggi 60.

Pada kela VIII-3 IPS sebagai kelas kontrol dengan jumlah 28 orang
siswa diperoleh nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 60.

Hasil dari post test yang dilakukan oleh peneliti di kelas VIII-2 IPS sebagai kelas
eksperimen dengan jumlah 28 orang siswa diperoleh nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100.
Pada kelas VIII-3 IPS sebagai kelas kontrol dengan jumlah 28 orang siswa diperoleh nilai
terendah 50 dan nilai tertinggi 85.

Tabel 4.6

Data Nilai Hasil Belajar Siswa

Keterangan Eksperimen Kontrol


Pre Test Post Test Pre Test Post Test
Rata-Rata 33,21 75,89 35,18 66,79
Standard Deviasi 16,11 10,55 16,63 9,64
Varians 259,66 111,21 276,72 92,99

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisa data menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian
berdistribusi normal dan juga berasal dari sampel yang homogen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari modal pembelajaran Talking Stick terhadap
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pre tes dan pos tes.

Sebelum dua kelas diberikan perlakuan mengajar yang berbeda, kedua kelas terlebih
dahlu diberikan pre tes tang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal belajar siswa masing-
masing kelas dan pos tes diberikan untuk mengetahui hasilbelajar siswa setelah diberikan
perlakuan yang berbeda pada kelas kelompok.

Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu diberikan pre tes pada kedua sampel.
Hasil yang diperoleh nilai rata-rata pre tes hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Talking Stick (kelas eksperimen) adalah 33,21 dengan nilai tertinggi 60 dan
terendah 10, standard deviasi 16,11 sedangkan nilai rata-rata pre tes dengan menggunakan
metode konvensional (kelas kontrol) adalah 35,18 dengan nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 10,
standard deviasi 16,63. Dari hasil penelitian kedua sampel ini normal dan homogeny sehingga
dinyatakan tidak ada perbedaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah diketahui kedua samprel tidak ada perebedaan pada kemampuan awal siswa,
maka kemudian dilakukan pembelajaran yang berbeda yaitu pada kelas eksperimen diberikan
pengajaran model pembelajarn Talking Stick dan pada kelas kontrol pembelajaran konvensional.
Ternyata dapat dilihat perbedaan hasil belajar pada kedua kelas. Nilai rata-rata pos tes siswa
pada kelas eksperimen 75,89 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 55 serta standard
deviasinya 10,55. Sedngkan nilai rata-rata kontrol 66,79 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai
terendah 50 serta standard seviasinya 9,64. Hal ini menunjukkan ada pertemabhan nilai rata-rata
yang diperoleh siswa.

Sebelum diadakan perlakuan, jumlah siswa dalam kelas eksperimen yang memperoleh
nilai > 75 tidak ada, setelah diberikan perlakuan jumlah siswa yang memperoleh nilai >75
sebanyak 17 orang siswa dan pada eklas kontrol sebelumdilakukan perlakuan siswa yang
memperoleh nilai >75 tidak ada, setelah dilakukan post test maka siswa yang memperoleh nilai
>75 adalah 10 orang. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh dari model pembelajaran
Talking Stick terhadap hasil belajar siswa.

Pengaruh ini terjadi karena dikelas eksperimen diberikan pembelajaran sengan model
Talking Stick sehingga minat siswa semakin meningkat, siswa semakin aktif dalam mengikuti
materi pembelajaran, kemmapuan komunikasi siswa meningkat dan hubungan sosial siswa
dengan temannya juga meningkat, sedangkan pada kelas kontrol yang diberikan model
pembelajaran konvensioanl, siswa hanya sebagai peenerima informasi dan lebih cenderung pasif
untuk mengeluarkan pendapat mereka. Guru lebih banyak memberikan ceramah dan
pembelajaran berlangsung saru arah saja.

Beradsarkan uji normalitas pre tes kelas ekperimen = 0,12 diperoleh dengan n = 28, α =
0,05 dan diperoleh Ltabel = 0,17. Hal ini menunjukkan bahwa Lhitngl< Ltabel yaitu 0,12 < 0,17. Dapat
disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. Uji normalitas pre test kelas kontrol diperoleh
Lhitng = 0,11 dengan menunjukkan bahwa n = 28, α = 0,05 dan diperoleh Ltabel = 0,17. Hal ini
menunjukkan bahwa Lhitng < Ltabel yaitu 0,11<0,17. Dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi
normal.

Kemudian uji normalitas post tes pada kelas eksperimen diperoleh Lhitung = 0,11 dengan n
= 28, α = 0,05 dan diperoleh Ltabel = 0,17. Hal ini menunjukkan bahwa Lhitng < Ltabel yaitu 0,11 <
0,17. Dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. Uji normalitas post tes dikelas
kontrol diperoleh = 0,16 dengan n = 28, α = 0,05 dan diperoleh Ltabel =0,17. Hal ini menunjukkan
bahwa Lhitng < Ltabel yaitu 0,16< 0,17. Dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal.

Sedangkan dari hasil perhitungan uji homogenitas untuk nilai pre tes diperoleh FhitUng
sebesar 1,07 dan Ftabel = 2,63 pada taraf signifikan 95% sehingga diperoleh Fhitng < Ftabel (1,07<2,63),
kemudian uji homogenitas untuk pos tes diperoleh Fhitng sebesar 1,19 dan Ftabel = 2,63 pada taraf
signifikan 95% sehingga diperoleh Fhitng < Ftabel (1,19<2,63). Maka dapat disimpulkan bahwa data
diri kelas sampel untuk kelas pre tes dan pos tes mempunyai varians yang sama atau homogeny.

Kemudian dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t untuk data pos tes
siswa setelah dilakukan yang bebeda antara kedua kelas sampel yaitu satu kelas diberi
pengajaran dengan model pembelajaran Talking Stick dan satu lainnya diberi pengajaran dengan
metode pembelajaran konvensional, maka diperoleh Lhitng = 3,37 dan Ltabel = 1,67 pada taraf
signifikan 95% dan dk = n1 + n2 – 2 =54. Jika Lhitng dibandingkan dengan Ltabel maka diperoleh thitng
>ttabel = (3,76>1,67). Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam mata diklat melakukan prosdur administrasi pada
model pembelajaran Talking Stic lebih baik dari hasl belajar siswa dengan menggunajan model
pembelajaran konvensional.

Hasil ini sesuai dengan pendapat penelitian relevan yang meneliti pengaruh model
pembelajaran Talking Stick terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas VIII
SMPN 8 Percut Sei Ruan. Hasil yang diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah
ditetepkan model pembelajaran Talking Stick meningkat dibandingkan dengan hasil belajar
siswa dengan menggunakan meteode pembelajaran konvensional dengan rata-rata belajar siswa
dngan model pembelajaran Talking Stik 80,5 dan untuk metode pembelejaraan konvensional
67,25.

Dengan dmikian hail penelitian yang dilkaukan kelas VIII SMPN 8 Percut Sei Tuan T.P
2018-2019 dapat disimpulkan ada pengaruh yang positif dan signifikan dari model pemeblajaran
Talking Stick terhadap hasil belajar siswa pada mata diklat melakukan prosedur administrasi.

Anda mungkin juga menyukai