Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini dilakukan analisis data dengan cara

analisis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015), metode kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrument peneliti, analisis data kuantitatif / statistik.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2015), pengertian populasi adalah wilayah generasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tesebut (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini teknik sampling yang

akandigunakan adalah metode Non Probability Sampling yaitu teknik pengambilan

sampel yang tidak memberikan peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk di pilih menjadi sampel. Teknik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Purposive Sampling, yakni teknik penentuan sempel dengan

pertimbangan tertentu dari peneliti.

Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah:

a. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto.


b. Sudah pernah membeli (membeli apa) sebanyak 2 kali.

c. Berencana untuk melakukan pembelian ulang.

Metode untuk menentukan besar sampel di tentukan dengan rumus Slovin

sebagai berikut (Sujarweni, 2015):

N
𝑛=
1 + N X e2

Keterangan :

n : Ukuran Sempel

N : Populasi

e : Prosentasi kelonggaran ketidakterikan karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih diinginkan.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Angket atau kuesioner

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2015). Dengan

skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian variabel tersebuat dijabarkan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi

dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara

lain:

1. Sangat tidak setuju (STS) : (skor 1)

2. Tidak setuju (TS) : (skor 2)


3. Ragu-ragu (RG) : (skor 3)

4. Setuju (S) : (skor 4)

5. Sangat setuju (SS) : (skor 5)

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y). Menurut Sugiyono (2015), hubungan antara satu variabel

variabel dengan variabel yang lain dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel Bebas (X)

Menurut Sugiyono (2015:96), variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab atau timbulnya variabel-variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Word of Mouth (X1), Kualitas Produk

(X2) kepercayaan Merek (X3).

2. Variabel Terikat(Y)

Menurut Sugiyono (2015), Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Loyalitas Pelanggan (Y).

E. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator


WOM Hasan (2010), WOM (Word of 1.Talkers
Mouth) adalah tindakan konsumen Yaitu yang pertama dalam
memberikan informasi kepada elemen ini adalah kita
konsumen lain dari seseorang harus tahu siapa
kepada orang lain (antar pribadi) pembicara dalam hal ini
non komersial baik merek, produk pembicara adalah
maupun jasa. Saluran komunikasi konsumen kita yang telah
personal yang berupa ucapan atau mengkonsumsi produk
perkataan dari mulut ke mulut
(word of mouth) dapat menjadi atau jasa yang telah kita
metode promosi yang efektif berikan.
karena pada umumnya 2.Topics
disampaikan dari konsumen oleh yaitu adanya suatu word
konsumen dan untuk konsumen, of mouth karena tercipta
sehingga konsumen atau suatu pesan atau perihal
pelanggan yang puas dapat yang membuat mereka
menjadi media iklan bagi berbicara mengenai
perusahaan. produk atau jasa, seperti
halnya pelayanan yang
diberikan.
3.Tools
yaitu setelah kita
mengetahui pesan atau
perihal yang membuat
mereka berbicara
mengenai produk atau jasa
tersebut dibutuhkan suatu
alat.
4.Taking Part atau
partisipasi perusahaan
yaitu suatu partisipasi
perusahaan seperti halnya
dalam menanggapi respon
pertanyaan-pertanyaan
mengenai produk atau jasa
tersebut dari para calon
konsumen dengan
menjelaskan secara lebih
jelas dan terperinci
mengenai produk atau jasa
tersebut.
5.Tracking atau
pengawasan akan hasil
WOM marketing
perusahaan setelah suatu
alat tersebut berguna
dalam proses word of
mouth dan perusahaan pun
cepat tanggap dalam
merespon calon konsumen
Kualitas Produk Menurut Kotler and 1. Kinerja
Armstrong (2008) kualitas (performance)
produk (product quality) adalah karakteristik
karakteristik produk yang operasi pokok dari
bergantung pada kemampuannya produk inti
untuk memuaskan kebutuhan 2. Ciri-ciri atau
pelanggan yang dinyatakan atau keistimewaan
diimplementasikan. tambahan
(features), yaitu
karakteristik
sekunder atau
pelengkap
3. Kehandalan
(realibility), yaitu
kemungkinan kecil
akan mengalami
kerusakan atau
gagal di pakai
4. Kesesuaian dengan
spesifikasi
(conformance to
specifications),
yaitu sejauh mana
karakteristik desain
dari operasi
memenuhi standar-
standar yang telah
ditetapkan
sebelumnya
5. Daya tahan
(durability),
berkaitan dengan
berapa lama
produk tersebut
dapat terus
digunakan
6. Kegunaan
(serviceability)
meliputi, kecepatan,
kompetensi,
kenyamanan,
mudah di reparasi,
penanganan
keluhan yang
memuaskan.
7. Estetika, yaitu daya
tarik produk
terhadap panca
indera
8. Kualitas yang
dipersepsikan
(perceived quality),
yaitu citra dan
reputasi produk
serta tanggung
jawab perusahaan
terhadapnya.

Kepercayaan Kepecayaan pelanggan pada 1. Brand Characteristic


Merek merek didefinisakan sebagai (karakteristik merek)
keinginan pelanggan untuk Karakteristik merek
bersandar pada suatu merek memainkan peran yang
dengan resiko-resiko yang vital dalam menentukan
dihadapi karena ekspetasi apakah pelanggan
terhadap merek itu akan memutuskan untuk
menyababkan hasil yang positif percaya pada suatu merek.
(Lau dan Lee, 1999). 2. Company Characteristic
(karakteristik perusahaan)
Karakteristik perusahaan
juga dapat mempengaruhi
tingkat kepercayaan
pelanggan pada sebuah
merek. Pengetahuan
konsumen terhadap
perusahaan kemungkinan
akan mempengaruhi
penilaiannya terhadap
merek perusahaan.
3. Consumer-Brand
Characteristic
(karakteristik konsumen-
merek) Suatu hubungan
tidak satu arah, setiap
kelompok saling
mempengaruhi dalam
hubungannya dengan
kelompok lain.
Loyalitas Lovelock dan Wirtz 1. adalah pelanggan
Pelanggan (2011:338), dimana loyalitas yang melakukan
merupakan keinginan pelanggan pembelian ulang
untuk terus berlangganan pada secara teratur.
perusahaan dalam jangka waktu 2. Pelanggan yang
yang panjang, dan mereferensikan
merekomendasikan produk kepada orang lain
tersebut kepada teman dan kolega. dan pelanggan
Loyalitas konsumen adalah sikap yang tidak dapat
konsumen yang setia membeli dipengaruhi oleh
produk secara konsisten atau pesaing untuk
secara berulang-ulang dan pindah pada
merekomendasikannya kepada produk yang lain.
orang lain.

F. Metode Analisis Data

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji homogenitas item pertanyaan per

variabel untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur untuk melakukan fungsinya.Semakin tinggi validitas alat ukur

maka semakin kecil varian kesalahannya.

Menurut Ghozali (2016:52), uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk menguji validitas kuesioner digunakan rumus kolerasi

Product Moment Pearson, yaitu (Sugiyono, 2015 : 207):


Keterangan :

r : koefisien koerelasi produk momen

n : Jumlah responden

x : Nilai dari item

y : Nilai total item

Keputusan valid tidaknya kuisioner dinyatakan apabila diperoleh:

1) Apabila nilai r hitung> r tabel dengan taraf signifikansi 5% butir pertanyaan

tersebut valid.

2) Apabila rhitung<rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka butir pertanyaan

tersebut tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2014:221), reliabilitas menunjukan bahwa sesuatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrument tersebut sudah baik.Instrument yang reliabel dapat

menghasilkan data yang dipercaya. Jika datanya benar sesuai dengan

kenyataan, maka berapa kali pun diambil, hasilnya tetap sama.

Kriteria uji reliabilitas apabila r hitung > r tabel, maka alat ukur

tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka alat ukur

tidak reliabel. Dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas dengan model
Alpha Cronbach’s. Jika instrumen valid, maka dilihat kriteria penafsiran

mengenai indeks r sebagai berikut (Arikunto, 2010:319):

1. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : tinggi

2. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : cukup

3. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : agak rendah

4. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

5. Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016:154), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

ditribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara

untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik.

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati

secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh

karena itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistic. Uji

statistik melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Nilai z statistik

untuk skewness dapat dihitung dengan rumus:

𝑆𝑘ⅇ𝑤𝑛ⅇ𝑠𝑠
Zskewness =
√6∕𝑁
Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas

residual adalah uji statistik non-parametrik. Kolmogorov-Smirnov (K – S).

Uji K – S dilakukan dengan cara membuat hipotesis:

Ho : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual berdistribusi tidak normal

b. Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali (2016:103), uji multikolonieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen

sama dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen

menjadi variabel dependen dan diregresi terhadap variabel independen

lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel dependen terpilih yang

tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff

yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai

Tolerance ≤ 0, 10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus

menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.


Sebagai misal nilai tolerance = 0, 10 sama dengan tingkat kolonieritas

0, 95. Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance

dan VIF, tapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel

independen mana sajakah yang saling berkorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016:134), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang

baik terlepas dari gejala heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya

gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik

park. Uji statistik park dilakukan dengan meregresikan variabel bebas

terhadap absolute residualnya yang telah dilogaritmakan lalu dikuadratkan.

Gangguan heteroskedastisitas terjadi jika nilai sig. < 5%, apabila nilai sig.

> 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Analisis Data

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

regresi linier berganda. Metode ini digunakan untuk menganalisis pengaruh

word of mouth, kualitas produk, kepercayaan merek terhadap loyalitas

pelanggan.

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen dan tiga variabel

independen. Loyalitas Pelanggan merupakan variabel dependen dari penelitian

ini. Sedangkan variabel independen dari penelitian ini adalah word of mouth,
kualitas produk, kepercayaan merek . Persamaaan regresinya adalah (Sugiyono,

2015:298):

Y = α + 𝑏1 𝑋1+𝑏2 𝑋2+b2X2+b3X3+e

4. Uji Kecocokan Model

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu, dimana (𝑅 2 ) yang kecil menunjukkan kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas.

Sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:95).

b. Uji F (Simultan)

Menurut Ghozali (2016:99), Uji F pada dasarnya menenjukan apakah

semua variabel independent atau bebas yang dimasukan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependent atau

terikat. Penentuan besarnya F-hitung menggunakan rumus (Ghozali, 2016:96):

𝑹𝟐 (𝒌 − 𝟏)
𝐹=
(𝟏 − 𝑹)/(𝑵 − 𝒌)

Keterangan :

R : Koefisien Determinan

N : Jumlah Observasi
K : Jumlah Variabel
DAFTAR PUSTAKA

C,Pratama yudi., Heriyanto, Meyzi. 2017. Pengaruh Realitionship Marketing dan


Brand Trust Terhadap Loyalitas Pelanggan (suervei pelanggan pada KFC
Sudirman cabang Pekanbaru). JOM FISIP vol.4 No.2, Hal: 1-12

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang : Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran edisi ke-13. Jilid
1 dan 2. Jakarta : erlangga.

Khan, Mala Nazhar, dkk. 2016. The impact of product and service quality on brand
loyality : Evidence fron quick service restaurant.American journal of
marketing reearch vol.2,no.3.Hal :84-89.

Kurniawati, Dewi., dkk. 2014. Pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap
kepuasan dan loyalitas pelanggan (studi pada pelanggan KFC cabang Kawi
Malang).Jurnal Administrasi Bisnis.vol.14. Hal :1-9.

Oliviana, Melias., dkk. 2017. Pengaruh brand image dan WOM (Word of Mouth)
terhadap loyalitas konsumen pada RM. DAHYAT WANEA. Jurnal
EMBA.Vol.2.Hal :1081-1092

Sugiyono, Setiyawami. 2015. Metode Penelitian Manajemen cetakan ke-4. Bandung


: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai