Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara etimologi kata ”laboratorium” berasal dari kata latin yang
berarti ”tempat bekerja” dan dalam perkembangannya kata ”laboratorium”
mempertahankan arti aslinya yaitu ”tempat bekerja”, akan tetapi khusus untuk
keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium diartikan sebagai tempat yang dapat
berbentuk ruangan terbuka, ruang tertutup, kebun sekolah, rumah kaca atau
lingkungan lain untuk melakukan percobaan atau penelitian (Muna, 2016: 4).
Salah satu cara untuk memberdayakan potensi peserta didik adalah
menyediakan laboratorium. Laboratorium dibutuhkan sebagai sarana peningkatan
pengetahuan dan kertrampilan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran IPA
atau sains.Laboratorium merupakan salah satu prasarana pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai tempat untuk melatih peserta dalam memahami konsep-konsep
dan meningkatkan keterampilan dalam melakukan percobaan ilmiah (Emda, 2014:
2).
Laboratorium di sekolah menengah dapat dikategorikan sebagai
laboratorium dasar dan laboratorium pengembangan. Dalam pengelolaan
laboratorium, beberapa persyaratan umum mengenai disain laboratorium dan
teknis manajemennya untuk madrasah aliyah mengacu pada Panduan Teknis
Pengelolaan Laboratorium Kimia dari Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama
Islam (2002) dan sesuai dengan Pedoman Pendayagunaan Laboratorium dan Alat
Pendidikan IPA Departemen Pendidikan Nasional (1995). Pengelolaan
laboratorium ini meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
evaluasi serta beberapa persyaratan tata letak, kelengkapan sarana dan
administrasi yang harus dipenuhi (Rahmiyati, 2008: 3).
Adapun fungsi dari ruangan laboratorium IPA/sains antara lain
sebagai berikut: a. Tempat pembelajaran IPA/sains dan memberikan
keterampilan-keterampilan ; b. Tempat dihasilkannya teman-teman baru, baik
teori-teori maupun benda-benda/alat-alat/ teknologi baru dan keterampilan-
keterampilan; c. Tempat display atau pameran ; d. Tempat mempraktikkan dan

1
membuktikan benar/ tidaknya (verifikasi) faktor-faktor gejala-gejala tertentu; e.
Tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran Biologi secara praktek yang
memerlukan peralatan khusus (Muna, 2016: 5).
Dalam silabus Fisika SMA kelas X, X1, dan XII beberapa tujuan
pembelajaran harus dicapai siswa melalui kegiatan pengamatan dan percobaan
yang dalam pelaksanaannya memerlukan sarana laboratorium, baik di dalam
ruangan maupun di luar ruangan. Sementara itu kenyataan yang ada di lapangan
berdasarkan informasi yang diperoleh, kegiatan belajar mengajar di SMAN 4
Batanghari memperlihatkan bahwa kegiatan praktikum masih dilakukan dalam
jumlah yang terbatas.
Berdasarkan pemaparan diatas penulis termotivasi untuk
melakukan penelitian di SMA Negeri 4 kecamatan Mersam, kabupaten Batanghari
provinsi Jambi dengan judul “Observasi Laboraturium Fisika SMAN 4
Batanghari”.

1.2 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui keefektifan pemanfaatan laboratorium Fisika di SMA
Negeri 4 Batanghari.
2. Untuk mengetahui penataan ruang laboraturium Fisika di SMA Negeri 4
Batanghari.
3. Untuk mengetahui kelengkapan alat laboratorium Fisika yang ada di SMA
Negeri 4 Batanghari.
4. Untuk mengetahui sistem keamanaan dan keselamatan kerja serta tata
tertib di laboraturium Fisika SMA Negeri 4 Batanghari.

1.3 Manfaat Penelitian


1.3.1 Manfaat bagi sekolah
Diharapkan tulisan ini dapat memberikan informasi kepada sekolah agar
lebih memahami pengelolaan laboraturium fisika yang baik dan benar, serta
menjadi tolak ukur evaluasi baik pemerintah daerah dan dinas pendidikan di
kabupaten Batanghari agar bisa menyediakan sarana dan prasarana laboraturium
fisika demi kelancaran proses pembelajaran di sekolah.

2
1.3.2 Manfaat bagi penulis
Diharapkan penulis dapat mengetahui pengelolaan laboraturium yang
baik dan memahami apa saja syarat berdirinya laboraturium berdasarkan
Permendiknas No.26 Tahun 2008.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Profil Sekolah

Pada Kegiatan Observasi Laboratorium Fisika yang bertujuan untuk


memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan Laboratorium, kami melakukan
observasi di SMA Negeri 4 Batanghari, bertepatan pada tanggal 09 Oktober
2019.SMA Negeri 4 Batangharimerupakan salah satu Sma Negeri di Batanghari
yang ber-alamat di JL. Jambi- MA. Bungo RT 1 Kec. Mersam Kel. Pematang
Gadung Kab. Batanghari Provinsi Jambi. Sma Negeri 4 Batanghari memiliki
akreditas B dengan luas tanah 2000m2.Sma Negeri 4 Batanghari dipimpin oleh
kepala sekolah yang bernama Arif Saefulloh.Sma Negeri 4 Batanghari dalam
proses belajar dan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 dengan waktu
penyelanggaraan pagi hari.

Sumber listrik yang digunakan di Sma Negeri 4 Batanghari adalah


PLN dengan daya listrik 3300 watt. Total siswa dan Pendidik Sma Negeri 4
Batanghari per tanggal 26 oktober 2019 yaitu untuk jumlah guru sebanyak 13
guru laki-laki dan 18 guru perempuan. Sedangkan untuk peserta didik
keseluruhannya untuk jumlah peserta didik laki-laki berjumlah 247 orang dan
peserta didik perempuan berjumlah 257 orang. Sma Negeri 4 Batanghari memiliki
15 ruang kelas, 2 laboratorium , dan satu ruang perpustakaan.

Laboratorium fisika Sma Negeri 4 Batanghari meimiliki luas 10,5 x 8


m2. Didalam Laboratorium fisika terdapat ruang penyimpanan alat dan bahan serta
ruang Persiapan dengan luas masing-masing 3x3 m2 dan 3x3m2. Selain itu luas
ruang yang digunakan untuk praktikum yaitu 7,3 x 8 m2. Didalam laboratorium
fisika terdapat sumber air bersih serta pencahayaan yang memadahi.

4
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM FISIKA

Kepala sekolah
Arif Saefulloh,S.pd, MM
NIP:197512202003121004

Kepala Laboratorium
Fitriani, S.Pd

Guru Mata Pelajaran Teknisi dan Tenaga


Laboratorium
Yuni Lestari, S.pd
Maryani, S.Pd

2.2 Laboratorium Fisika

1. Sarana dan Prasarana

No Fasilitas Jumlah Keterangan


1. Papan Tulis 1 buah Ada
2 Meja Demonstrasi 1 buah Ada
3 Stop Kontak 1 buah Ada
4 Bak Cuci 1 buah Ada
5 Sumber Air Ada Air kran

6 Kursi Laboran 1 buah Ada

7 Kursi Praktikum Terbuat dari kayu Ada

5
8 Meja Praktikum Terbuat dari kayu Ada

9 Ruang Persiapan 1 ruang Ada

10 Ruang Penyimpanan 1 ruang Ada

11 Lemari Penyimpanan Alat 3 almari Ada


dan Bahan

b. Alat dan Bahan

No Nama Alat Jumlah Keterangan


1. Penggaris atau mistar 5 buah Ada
2. Jangka Sorong 15 buah Ada
3. Rol Meter 9 buah Ada
4. Thermometer 5 buah Ada
5. Multimeter 4 buah Ada
6. Gelas ukur 11 buah Ada
7. Neraca Pegas 26 buah Ada
8. Rangkaian percobaan 8 buah Ada
optik
9. Rangkaian listrik 8 buah Ada
10. Balok kayu 1 buah Ada
11. Timbangan 3 buah Ada
12. Batang Magnet Ada

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Sosialisasi dan Pengisian Angket di Laboraturium Fisika SMAN 4
Batangahari

3.1.2 Ruangan Laboraturium Fisika SMAN 4 Batanghari.

3.1.3 Alat laboratorium yang ada di SMA Negeri 4 Batanghari.

Neraca Ohauss Dinamometer KIT Mekanika Kalorimeter

KIT Elektronika

7
3.1.4 Keamanaan dan keselamatan kerja serta tata tertib di laboraturium Fisika
SMA Negeri 4 Batanghari.

Alat P3K Sosialisasi Tata tertib

3.2 Pembahasan
3.2.1 Keefektifan Laboratorium Fisika di SMA Negeri 4 Batanghari.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap laboraturium Fisika
SMAN 4 Batanghari diperoleh hasil bahwa laboraturium Fisika SMAN 4
Batanghari standard tata letak dan tata ruang dan isinya belum sesuai dengan
Permendiknas No.26 Tahun 2008.Hal ini dikarenakan di dalam laboraturium
Fisika SMAN 4 Batanghari masih banyak kekurangan-kekurang mulai dari tidak
adanya ruang persiapan, meja demonstrasi, meja praktikan, dan penataan alat dan
bahan masih terlihat berantakan. Ketidak efektifan laboraturium Fisika SMAN 4
Batanghari dikarenakan seharusnya sebelum praktikum dilakukan persiapan oleh
laboran di meja persiapan, namun pada kenyataannya persiapan dilakukan di
meja guru sehingga menghambat proses jalannya praktikum. Selain itu tidak
adanya meja demonstrasi membuat guru kesulitan dalam mendemonstrasikan alat
yang akan di praktikumkan. Faktor lain yang membuat laboraturium Fisika
SMAN 4 Batanghari tidak efektif dikarenakan penyimpanan alat tidak tersusun
rapi sehingga terdapat kesulitan saat menyiapkan alat. Hal ini dikarenakan sedang
terjadi proses renovasi laboraturium Fisika SMAN 4 Batanghari.
3.2.2 Penataan ruang laboraturium Fisika di SMA Negeri 4 Batanghari.
Di lihat dari segi penataan laboratorium fisika SMA N 4 Batanghari,
sistem penataannya masih kurang tepat.Hal ini terlihat dari tidak adanya
pemisahan antara alat – alat yang rusak, tidak adanya di sesuaikan peletaan alat
yang besar dan yang kecil sehingga ketika alat yang besar jatuh dapat merusak

8
alat yanglainnya.Selain itu peletakan lemari yang kurang sesuai, seharusnya
lemari optik di letakkan lebih dalam dari pada lemari elektronika tetapi faktanya
lemari optik di letakkan di ruang praktikum.
3.2.3 Kelengkapan alat laboratorium Fisika yang ada di SMA Negeri 4
Batanghari.
Kelengkapan alat yang ada di laboratorium fisika SMA N 4 Batanghari
sudah cukup baik, karna hanya beberapa alat saja yang tidak tersedia.Namun
problematikanya mengenai perlengkapan alat yaitu alat yang seharusnya ada di
laboratorium untuk di praktikumkan malah tidak ada sedangkan alat yang
seharunya belum di perlukan tetapi banyak di temukan seperti sensor ntc, ldr dan
beberapa alat lainnya.Kurangnya di lakukan praktikum di SMA N 4 Batang hari di
karenakan kurangnya waktu bagi setiap guru untuk melakukan praktikum, serta
kurangnya keahlian guru dalam menggunakan alat – alat laboratorium.
3.2.4 Sistem keamanaan dan keselamatan kerja serta tata tertib di laboraturium
Fisika SMA Negeri 4 Batanghari.
Sistem keamanan kerja dan keselamatan di laboratorium SMA N 4
Batanghari sudah cukup baik karena telah dilengkapi alat pemadam kebakaran
dan P3K yang cukup memadai. Namun, sistem ketertiban dalam praktikum harus
diperbaiki karena sistem yang ada saat ini tidak sesuai dengan proses praktikum
yang ada pada Pemendiknas No.26 tahun 2008. Ketidaksesuaiannya dapat dilihat
dari praktikum yang sering dilakukan diruangan kelas bukan di laboraturium
Fisika.Selain itu, perlu dibuat buku panduan praktikum agar siswa mampu
memahami setiap percobaan yang harus dilakukan.Baik yang terlaksana maupun
yang tidak.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Laboraturium
Fisika SMAN 4 Batanghari sudah memenuhi syarat sebagai laboraturium, hanya
saja perlu dilakukan perbaikan dibeberapa bidang seperti dibuat buku panduan
praktikum dilengkapi sarana dan prasarana laboraturium serta dilakukan pelatihan
terhadap yang bersangkutan serta laboran dan teknisi agar mampu mengelola
laboraturium fisika dengan baik sebagaiamana mestinya.

9
BAB IV

KESIMPULAN DAN SALAN

4.1 Kesimpulan

Laboratorium adalah suatu tempat untuk memberikan kepastian atau


menguatkan informasi, menentukan hubungann sebab akibat, menunjukan gejala,
menverifikasi (konsep, toeri, hukum, rumus) mengembangan kenterampilan
proses, membantu siswa belajar menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan
masalah dan untuk melaksakan penelitian.

SMA N 4 Batanghari telah memiliki laboratorium fisika dan keefektifan


pemanfaatan laboratorium bisa dikatakan efektif untuk standar sekolah namun
masih ada beberapa alat dan bahan yang belum dimiliki dan alat-alat yang dimiliki
pun tidak di tata dengan baik, tidak ada pemisahkan alat-alat yang baik dengan
alat yang sudah rusak.

Keselamatan kerja dalam laboratorium sangatlah penting karena banyak


alat dan bahan yang bias di kategorikan berbahaya sehingga di butuhkan peralatan
keselamatan kerja baik secara pribadi seperti jas lab dan kacamata lab maupun
peralatan keselamatan secara umum untuk laboratorium seperti p3k dan pemadam
kebakaran yang telah di miliki oleh laboratorium SMA N 4 Batanghari.

4.2 Saran

Yang dibutuhkan SMA N 4 Batanghari untuk menunjang kegiatan di


dalam laboratorium adalah tenaga kerja seorang laboran maupun teknisi
laboratorium sangat dibutuhkan di dalam system kinerja laboratorium. Tugas
pokok laboran adalah mengelola laboratorium melalui serangkaian kegiatan
perancangan kegiatan laboratorium, pengeroperasian peralatan dan penggunaan
bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan bahan, ppengevaluasian
system kerja laboratorium, dan pengembangan kegiatan laboratorium baik untuk
pendidikan, penelitian,dan/pengabdian kepada masyarakat.

10

Anda mungkin juga menyukai