Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1 :

Agenda APEC Laut Timor 2013

Telah terjadinya pencemaran minyak laut akibat meledaknya kilang


minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor pada 21 Agustus 2009.

• 21 Agustus 2009, telah terjadi kebocoran minyak (light crude oil) dan
gas hidrokarbon akibat ledakan di The Montara Well Head Platform di
Blok West Atlas-Laut Timor Perairan Australia.
30 Agustus 2009, jejak tumpahan minyak mentah telah memasuki
sebagian kecil ZEE Indonesia yg berbatasan dengan ZEE Australias.
Tumpahan-tumpahan minyak tersebut menyebabkan dampak bagi
perairan Indonesia yang menimbulkan 2 hal, yakni:
- Tumpahan minyak yang memasuki wilayah perairan Indonesia dari
30 Agustus-3 Oktober 2009 seluas 16.420 km2 yang dapat membawa
dampak buruk bagi perairan Indonesia.
- Dan juga adanya penurunan pendapatan nelayan dan petani rumput
laut di sekitar pulau Timor dan Rote yang diakibatkan menurunnya
jumlah tangkapan ikan dan kegagalan panen rumput laut.

• Bahwa sebagaimana yang di jelaskan dalam pasal 1 angka 14


Undang-undang nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Meliputi makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen Lingkungan hidup oleh kegiatan manusia melampaui
buku mutu lingkungan hidup yang telah di tetapkan.
• Sanksi pidana bagi perusahaan pencemaran lingkungan, apabila
perusahaan tersebut mengakibatkan warga meninggal dan
menimbulkan kerugian materiil di dasari oleh kesengajaan dan tidak
kesengajaan yang di jelaskan dalam pasal Pasal 60 UU PPLH dan Pasal
104 UU PPLH
- Jika pencemaran lingkungan tersebut terjadi karena perusahaan
sengaja melakukan perbuatan (misalnya membuang limbah) yang
mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air,
baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup,
yang mana hal tersebut mengakibatkan orang mati maka diancam
pidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling
lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp5 miliar dan paling banyak
Rp15 miliar.
- Jika pencemaran lingkungan tersebut terjadi karena perusahaan
lalai sehingga mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien,
baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup, yang mana hal tersebut mengakibatkan orang mati,
maka dipidana dengan pidana penjara paling singkat paling singkat 3
(tiga) tahun dan paling lama 9 (sembilan) tahun dan denda paling
sedikit Rp3 miliar dan paling banyak Rp9 miliar.

• Menetapkan bukti yang dimiliki:


90 persen pencemaran minyak di Laut Timor bersumber dari kilang
minyak Montara. Hal ini berdasarkan hasil observasi, baik melalui foto
satelit dan observasi lapangan.
Pemerintah Indonesia mendaftarkan gugatan ganti rugi senilai Rp27,4
triliun atas insiden ledakan di ladang migas Montara di Australia.

Nilai gugatan ganti rugi itu terbagi menjadi dua komponen yakni:
- Kerugian atas kerusakan lingkungan senilai Rp23 triliun.
- Dan biaya pemulihan kerusakan lingkungan sebesar Rp4,4 triliun.
Website :
http://fajarfajrien.blogspot.co.id/2013/10/kasus-pencemaran-tahun-
2009-laut-timor.html
https://tirto.id/pemerintah-desak-ganti-rugi-pencemaran-laut-timor-
ctK2
https://economy.okezone.com/read/2010/07/27/320/357108/kronologi
s-tumpahan-minyak-di-laut-timor
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt57ff10d6bb0af/hukuman-
bagi-perusahaan-pelaku-pencemaran-lingkungan
http://www.flobamora.net/berita/852/2014-02-18/pencemaran-laut-
timor-akibat-tumpahan-minyak-dari-montara.html
Tanggal akses : 25 Maret 2018 , Pada pukul 19:43 WITA

Anda mungkin juga menyukai