Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi ini, energi listrik sudah menjadi kebutuhan primer bagi
kehidupan manusia. Hampir semua aktivitas manusia memerlukan energi listrik,
mulai dari keperluan rumah tangga, perkantoran, industri skala kecil hingga skala
besar. Hal ini menyebabkannya menjadi sesuatu yang amat vital sehingga untuk
memenuhi kebutuhan itulah manusia membangun pembangkit tenaga listrik.
Tingginya kebutuhan akan tenaga listrik tersebut, maka dibutuhkan suatu
sistem pengelolaan energi listrik agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dan
memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini maupun di masa mendatang. Untuk
memenuhi kebutuhan konsumen, perlu diketahui terlebih dahulu seberapa
efisienkah komponen yang digunakan dan apakah penggunaannya tidak
membahayakan manusia atau makhluk hidup yang berada di sekitarnya? Oleh
karena itu, agar dapat memastikan hal tersebut maka diperlukan pengetesan tahanan
isolasi.

1.2 Tujuan
Setelah melakukan praktikum pengujian tahanan isolasi, praktikan
diharapkan dapat:
1. Memahami mengenai tahanan isolasi
2. Mengetahui jenis-jenis media tahanan isolasi pada peralatan listrik
3. Melakukan pengukuran tahanan isolasi pada peralatan listrik
4. Menyimpulkan kondisi peralatan berdasarkan nilai tahanan isolasi yang
telah diukur.

1
1.3 Target Kompetensi
Kompetensi umum yang dicapai setelah mahasiswa melakukan praktikum ini
adalah mahasiswa mampu melakukan pengukuran tahanan isolasi transformator.
Adapun kompetensi khususnya adalah:
1. Mengetahui beberapa jenis pengetesan pada transformator daya/distribusi
2. Mengetahui titik-titik pengukuran tahanan isolasi
3. Mengetahui nilai-nilai minimal tahanan isolasi yang diperlukan sesuai
tegangan kerja
4. Menyimpulkan layak operasi dari transformator berdasarkan nilai

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tahanan Isolasi

Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran
(kabel) yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan
tanah (ground). Pengukuran tahanan isolasi digunakan untuk memeriksa status
isolasi rangkaian dan perlengkapan listrik, sebagai dasar pengendalian keselematan.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi suatu kabel
adalah Megger (Mega Ohm) yang mana pengoperasiannya pada waktu
perlengkapan rangkaian listrik tidak bekerja atau tidak dialiri arus listrik.

Variasi tegangan tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga pembacaan,


karena hasilnya tidak ditentukan dari sumber tegangan arus searah. Menurut standar
VDE (catalogue 228/4) minimum besarnya tahanan isolasi kumparan trafo pada
suhu operasi dihitung 1 kilo Volt = 1 MΩ (Mega Ohm), dengan 1 kV = besarnya
tegangan fasa terhadap tanah dan kebocoran arus yang diizinkan setiap kV = 1 mA.
Sumber tegangan arus searah adalah sumber tegangan tinggi yang dihasilkan dari
pembangkit. Pengukuran tahanan isolasi dapat dilihat pada table 2.1 berikut:

Table 2.1 Standar Pengukuran Tahanan Isolasi

Tahanan isolasi (MΩ) Tegangan (kV) Arus bocor (mA)

1 1 1

Secara umum isolasi yang digunakan sebagai pelindung dalam saluran listrik
atau sebagai pengisolir bagian satu dengan bagian lainnya harus memenuhi syarat-
syarat yang telah ditentukan. Harga tahanan isolasi antara dua saluran kawat pada
peralatan listrik ditetapkan paling sedikit adalah 1000 V harga tegangan kerjanya.
Misal tegangan yang digunakan adalah 220 V, maka besarnya tahanan isolasi
minimal 1000 x 220 = 220.000 Ω atau 220 kΩ. Ini berarti arus yang diizinkan di

3
dalam tahanan isolasi 1 mA/V. Apabila hasil pengukuran nilai lebih rendah dari
syarat minimum yang sudah ditentukan, maka saluran/kawat tersebut kurang baik
dan tidak dibenarkan untuk digunakan.

Untuk memahami pengetesan isolasi dapat menggunakan persamaan dari


Hukum Ohm. Dalam penjabarannya di mana semakin besar nilai tahanan maka arus
yang akan mengalir semakin kecil. Hukum Ohm dapat dirumuskan sebagai berikut:

V=I.R

Keterangan:
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
R = Tahanan (Ohm)

Adapun nilai tegangan dan minimal tahanan isolasi dapat dilihat pada tabel
2.2 berikut:

Table 1.2 Nilai Tahanan Isolasi


Tegangan Tahanan Isolasi Keterangan
100 V 0.100 MΩ Instalasi telekomunikasi
250 V 0.250 MΩ Instalasi extra tegangan rendah
500 V 0.500 MΩ Instalasi tegangan rendah (UN < 500 V)
1000 V 1.00 MΩ Instalasi tegangan rendah (UN > 500 V)

2.2 Insulation Resistance Tester

Insulation Resistance Tester merupakan salah satu alat ukur yang berfungsi
untuk mengukur tahanan isolasi dari suatu instalasi atau untuk mengetahui apakah
penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung langsung antara fasa dengan fasa
atau dengan nol atau dengan pembumian.

4
1. Kriteria pengukuran insulation resistance tester
a. Tegangan alat ukur tersebut umunya dengan tegang tinggi arus
searah yang besarnya berkisar antara 500 Volt sampai dengan
10.000 Volt.
b. Tegangan insulation resistance tester dipilih berdasarkan pada
tegangan kerja suatu peralatan atau instalasi yang akan diuji.
c. Besarnya pengujian ditetapkan bahwa harga penahan isolasi
minimum adalah 1000 kali tegangan kerja peralatan yang akan
diuji.
2. Jenis-jenis insulation resistance tester
a. Analog insulation resistance tester dengan engkol sebagai
pembangkit tegangan, skala dapat diubah sesuai besarnya tahanan
isolasi yang akan diukur, caranya dengan mengubah selektor pada
megger menuju batas ukur tahanan isolasi pada motor atau
generator.
b. Digital insulation resistance tester dengan sumber tenaga dari
baterai, pada umumnya prinsip kerja megger analog dan digital
adalah sama, yang membedakan adalah pada hasil pembacaan
dimana pada megger digital hasil nilai tahanannya berupa angka
langsung sedangkan pada megger analog masih menggunakan skala
ukur. Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tahanan
isolasi pada gardu distribusi digunakan alat yang disebut megger.
Gambar fisik dari alat megger dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Megger

5
BAB III

METODE KEGIATAN

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan selama melakukan praktikum pada
pengujian tahanan isolasi transformator adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah Satuan

1. Alat ukur TΩ 10 kV MI 3200 1 Set

2. Trafo step up 1 Buah

3. Tangga 1 Buah

4. Kunci-kunci 3 Buah

3.2 Langkah Kerja

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengukuran


tahanan isolasi yaitu sebagai berikut:
1. Memastikan peralatan tidak bertegangan atau beroperasi.
2. Memeriksa tegangan kerja dari peralatan yang diukur (dalam hal ini
transformator distribusi).
3. Menyetel nilai tegangan injeksi.
4. Memasang clem alat test pada titik yang akan diukur, sesuai rangkaian
percobaan.
5. Menginjeksi tegangan ke titik ukur.
6. Mencatat hasil pengukuran pada modul pengisian.
7. Meng-offkan peralatan test.
8. Membuang tegangan sisa pada clamp peralatan test dengan menempalkannya
pada titik ground.
9. Merapikan peralatan dan alat test.

6
3.3 Rangkaian Percobaan

Gambar 3.1 Rangkaian Pengetesan Tahanan Isolasi (Primer – Sekunder)

Gambar 3.2 Rangkaian Pengetesan Tahanan Isolasi (Primer – Netral Sekunder)

7
Gambar 3.3 Rangkaian Pengetesan Tahanan Isolasi (Primer - Ground)

8
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

4.1 Data Hasil Percobaan


Tabel 4. 1 Data Hasil Percobaan
Titik ukur Tegangan Nilai Tahanan Keterangan

Injeksi Isolasi

Primer – Primer

R-S 55 Kꭥ
1000 V
S-T 55 Kꭥ

T-R 56 Kꭥ

Sekunder-Sekunder

r-s 56 Kꭥ
1000 V
s-t 115 Kꭥ

t-r 131 Kꭥ

Primer-Sekunder

R-r 138 Mꭥ

R-s 191 Mꭥ

R-t 224 Mꭥ

R-n 1000 V 349 Mꭥ

S-r 125 Mꭥ

S-s 126 Mꭥ

S-t 263 Mꭥ

S-n 322 Mꭥ

9
T-r 359 Mꭥ

T-s 349 Mꭥ

T-t 447 Mꭥ

T-n 485 Mꭥ

Primer-Ground

R-G 300 Mꭥ
1000 V
S-G 331 Mꭥ

T-G 362 Mꭥ

Sekunder-Sekunder

r-s 55 Kꭥ
1000 V
s-t 59 Kꭥ

t-r 59 Kꭥ

Sekunder-Ground

r-G 141 Kꭥ
1000 V
s-G 134 Kꭥ

t-G 160 Kꭥ

10
4.2 Analisa Percobaan

Dari data hasil percobaan maka tahanan isolasi yang dapat dikatakan baik jika
bisa mencapai nilai minimum dari resistan isolasinya, yaitu:

1000 Ohm x 1000 Volt = 1 MΩ

Maka dari data percobaan tahanan isolasi yang dapat dikatakan baik yaitu
pada Primer-Sekunder dan Primer-Ground karena tahanan isolasi yang terukur
dapat mencapai nilai minimum resistan isolasinya. Untuk kumparan primer dengan
grounding menunjukkan nilai yang sangat baik karena nilai tahanan isolasinya
sangat tinggi melebihi standar yang sangat sedikit peluang untuk terjadinya
kegagalan isolasi. Sedangkan untuk tahanan isolasi yang jauh dari standar
kemungkinan disebabkan karena faktor usia pemakaian, faktor suhu dan faktor
kelembaban.

11
BAB V

SIMPULAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan praktikum pengujian tahanan isolasi pada transformator


mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa:

1. Tahanan isolasi yang dapat dikatakan baik jika mencapai nilai minimum dari
resistan isolasinya yaitu sebesar 1 MΩ
2. Transformator diuji ketahanan isolasinya untuk mengetahui apakah penghantar
terdapat hubung langsung antara fasa dengan fasa atau dengan nol atau dengan
pembumian.
3. Transformator yang diuji pada percobaan ini untuk tahanan isolasi yang sesuai
standar yaitu pada sisi Primer-Sekunder dan Primer-Ground.
4. Semakin besar nilai resistansi pada isolasi semakin kecil peluang terjadinya
kegagalan isolasi sehingga aman untuk digunakan.

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai