Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AL- ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

“Matan Keyakinan Dan Cita Cita Hidup Muhammadiyah”


Diampu oleh: Bapak Mursalin S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5 :

1. Ayu Lestari (201710070311024)


2. Nurhaliza (201710070311050)
3. Cindy Puspitasari (201710070311051)
4. Adianto (201710070311068)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

1
2019

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah subhaanahu Wa Ta’alaa yang telah melimpahkan segala
nikmat yang ada di bumi ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tepat
waktu dengan judul makalah “Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah”.

Tujuan penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama
Islam Kemuhammadiyahan pada jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada. Materi – materi
ini bertujuan agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam belajar. Kami
mengharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan ilmu pada
umumnya dan kemajuan di bidang pendidikan pada khususnya. Dan kami menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga dengan kelapangan
hati kami selaku tim penyusun menerima dengan ikhlas kritik dan saran yang disampaikan
kepada kami.

Malang, 20 Oktober 2019

Tim Penyusun

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3

BAB I............................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4

C. Tujuan ................................................................................................................................. 4

BAB II ............................................................................................................................................. 5

A. Sejarah Perumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah .......... 6

B. Isi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah ...................................... 10

C. Fungsi dan Hakikat Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah ........ 14

D. Sistem dan Podeoman Untuk Memahami Rumusan MKCHM


BAB III .......................................................................................................................................... 17

PENUTUP ..................................................................................................................................... 17

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 17

B. Saran .................................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah perkumpulan/persyarikatan/jam’iyyah/organisasi didirikan pasti ada cita-
cita, maksud atau tujuannya, tak terkecuali persyarikatan muhammadiyah. Bahkan
kekuatan, kejayaan dan kelangsungan suatu organisasi sangat tergantung pada
kemuliaan dan keluhuran cita-cita para pendiri dan penerusnya kemaslahatan (idealitas)
dan kemanfaatan (fungsionalitas) maksud atau tujuan yang diperjuangkannya. Cita-cita
dan tujuan organisasi itu biasanya dirumuskan dalam core belief, core values, visi, misi
dan tujuan organisasi yang dalam Muhammadiyah disebut MKCH atau MKCHM
singkatan dari Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.
Dengan demikian MKCHM itu meliputi core belief atau keyakinan inti yang
menjadi kekuatan dan sekaligus membedakan muhammadiyah dengan organisasi massa
keagamaan lain, core valuase atau nilai-nilai inti yang menjadi pedoman atau nilai-nilai
dasar perjuangan, visi atau khittah yang menjadi blue print arah gerak dan perjuangan,
missi atau core business atau bidang/tugas utama yang menjadi medan gerakan dan
perjuangan dan tujuan atau objective yaitu sasaran langsung yang hendak diwujudkan
dari gerakan dan perjuangannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perumusan matan dan keyakinan cita-cita hidup muhammadiyah
?
2. Apa isi matan dan keyakinan cita-cita hidup muhammadiyah ?
3. Apa fungsi dan hakikat matan dan keyakinan cita-cita hidup muhammadiyah ?
4. Bagaimana sistematika dan pedoman matan dan keyakinan cita-cita hidup
muhammadiyah ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah perumusan matan dan keyakinan cita-cita hidup
muhammadiyah

5
2. Mengetahui isi matan dan keyakinan cita-cita hidup muhammadiyah
3. Mengetahui fungsi dan hakikat matan dan keyakinan cita-cita hidup
muhammadiyah
4. Mengetahui sistematika dan pedoman matan dan keyakinan cita-cita hidup
muhammadiyah

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah


Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah adalah sebuah teks dab
putusan resmi persyarikatan yang disahkan oleh sidang Tanwir. Berisi tentang matan atau
teks keyakinan dan cita-cita persyarikatan.

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah diputuskan oleh sidang


Tanwir Muhammadiyah Tahun 1969 di Ponorogo. Keputusan Tersebut dalam rangka
melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta.
Kemudian Matan ini diubah dan disempurnakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Khususnya dari segi peristilahan berdasarkan amanat dan kuasa Tanwir Muhammadiyah
tahun 1970.

Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta bertema Tajdid Muhammadiyah. Agenda


Tajdid Muhammadiyah dalam muktamar tersebut adalah mengadakan pembaruan dalam
berbagai bidang antara lain:

a. Ideologi (keyakinan dan cita-cita hidup).

b. Khittah perjuangan.

c. Gerak dan amal usaha.

d. Organisasi.

e. Sasaran (tajdid).

Perlu diketahui bahwa muktamar ini adalah yang pertama kali digelar memasuki
zaman orde baru. Pada waktu itu tokoh-tokoh Muhammadiyah melakukan semacam
muhasabah, otokritik. Dalam muktamar itulah dirasakan perlu melakukan koreksi total.
Salah satu tekad itu adalah tajdid dalam bidang ideologi. Walhasil, terbentuk salah satu

7
keputusan muktamar yang dikenal dengan “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah”.

Disahkan : Pada Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta


Kedudukan : Sebagai hasil tajdid di bidang Ideologi
Disempurnakan : Sidang Tanwir tahun 1969 di Ponorogo
Pada periode : K.H. Faqih Usman dan K.H. A.R. Fakhrudin

Muhammadiyah sebagai perserikatan memiliki 5 teks cita-cita yang merupakan


sebuahimpian yang diiringi dengan sebuah keyakinan. Matan Muhammadiyah tersebut
yaitu:

1. Mewujudkan Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Artinya: Para sekutu


Muhammadiyah harus bersih dari penyakit TBC/ Bid‟ah, khurofat, Tahayul dll
2. Menjadikan Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Artinya: Islam adalah agama
untuksemua yang ada di dunia ini, di pelajari oleh siapa saja, dan diamalkan untuk
siapa sajaadalah menjadi cita-cita Muhammadiyah.
3. Dalam amalan Muhammadiyah berdasarkan Al-Qur‟an, Hadits.
4. Melaksanakan ajaran-ajaran Islam meliputi segala bidang, baik Akhlak, Aqidah,
Ibadah,Muamalah.

B. Isi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah


1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar
Ma‟ruf Nahi Munkar, beraqidahIslam dan bersumber pada Al-Qur‟an dan Sunnah,
bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnyamasyarakat utama, adil, makmur yang
diridhoi Allah SWT, untuk melaksanakan fungsi danmisi manusia sebagai hamba
dan khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepadaRasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya
sampai kepada nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah

8
kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup material
dan spiritual, duniawi serta khrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur‟an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur‟anyang
diberikan olehNabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi
bidang-bidang:
a. Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala-gejala kemusyrikan, bid‟ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur‟an dan Sunnah rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh
Rasulullah SAW,tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu‟amalat duniawiyah
(pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran
Agama serta menjadi semuakegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada
Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karuniaAllah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila

9
dan Undang-Undang Dasar 1945,untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu
negara yang adil dan makmur dan diridhoiAllahSWT:

“Baldatun Thayyibatub Wa Robbun Ghofur” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di


Ponorogo)

Catatan:Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh


Pimpinan PusatMuhammadiyah:

a. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;


b. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.

C. Fungsi dan Hakikat Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

1. Fungsi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah


Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah berfungsi sebagai
petunjuk arah menuju cita-cita yang diperjuangkan. Fungsi Matan Keyakinan dan
Cita-Cita Hidup Muhammadiyah dari sudut isinya adalah penegasan tentang
kedudukan manusia di hadapan Allah dan diantara manusia sendiri, yaitu:
a. Manusia berfungsi sebagai hamda
b. Manusia berfungsi sebagai khalifah di muka bumi.

2. Hakikat Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah


Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah berhubungan erat
dengan pandangan idiologis. Rumusan ideologi tersebut merupakan hasil Tanwir
Ponorogo tahun 1968 sebagai kelanjutan dan amanat muktamar ke-37 tahun 1968 di
Yogyakarta. Pengertian ideologi di sini adalah “Keyakinan Hidup” (H.M. Djindar
Tamimy, 1968: 6). Oleh karena itu, ideologi Muhammadiyah dapat disimpulkan
sebagai “seperangkat pemikiran dan sistem perjuangan untuk mewujudkan cita-
cita”, atau “sistem paham dan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita”, yaitu

10
“paham Islam dan sistem gerakan Muhammadiyah”. Namun demikian, Matan
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah sebagai materi ideologi didukung
pula dengan putusan-putusan organisasi lainnya yang menjadi pedoman resmi
dalam Muhammadiyah. Aspek ideologi tersebut contohnya dapat ditemukan dalam
substansi Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian, Khittah,
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, dan Persyarikatan Pikiran
Muhammadiyah Jelang Satu Abad.

3. Rumusan/Teks Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah


a. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi
Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al Quran dan Sunnah,
bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil,
makmur yang diridloi Allah, untuk melaksanakan fungsi dan misi
manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
b. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang
diwahyukan kepada rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa,
Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan
menjamin kesejahteraan hidup materil dan spiritual, duniawi dan
ukhrawi.
c. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: a) Al Quran,
kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, b) Sunnah
Rasul, penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al Quran yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan akal
pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
d. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang yaitu:

11
1. Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegakanya aqidah Islam yang
murni bersioh dari gejala-gejala syirik, bid’ah dan khurafat tanpa
mengabaikan toleransi menurut ajaran Islam.
2. Akhlaq Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya akhlaq mulia,
berpedoman Al Quran dan Sunnah tidak bersendi kepada nilai-nilai
ciptaan manusia.
3. Ibadah Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang
dituntunkan Nabi Muhammad SAW tanpa tambahan dan perubahan
dari manusia.
4. Muamalah Duniawiyah Muhamamdiyah bekerja untuk
terlaksananya mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) berdasarkan ajaran agama serta menjadi
semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah
SWT.

e. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah


mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-
sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia
yang berdasar pada Pancasila dan UUD 1945, untuk berusaha bersama-
sama menjadikan suatu Negara yang adil dan makmur dan diridloi Allah,
“Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur” (Keputusan Tanwir Tahun
1969 di Ponorogo).

Catatan: Rumusan matan di atas telah mendapat perubahan dan


perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:

a. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta.


b. Disesuaikan dengan keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-41 di
Surakarta.

12
D. Sistematika dan Pedoman untuk Memahami Rumusan MKCHM
a. Sistematika
Ada 5 angka rumusan MKCHM yang dibagi menjadi 3 kelompok:

Kelompok Kesatu: Mengandung pokok-pokok yang bersifat ideologi (terdiri


dari poin Nomor 1) dan 2) yang berbunyi:

1) Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’rug nahi


munkar, beraqdah Islam dan bersumber Al Quran dan Sunnah,
bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil
dan makmur yang diridloi Allah SWT untuk melaksanakan fungsi dan
misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa dalam Islam adalah agama
Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam,
Nuh, Ibrahim, Isa dan seterusnya sampai Nabi Muhammad SAW
sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang
masa dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spiritual,
duniawi dan ukhrawi.
Kelompok Kedua: Mengandung pokok-pokok persoalan mengenai paham
agama menurut Muhammadiyah (terdiri atas poin Nomor 3 dan 4) yang
berbunyi:
3) Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a) Al Quran
Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.
b)Sunnah Rasul
Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al Quran yang diberikan
oleh Nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan akal pikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4) Muhammadiyah bekerja untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam
yang meliputi bidang-bidang sebagai berikut:

13
a) Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegakanya aqidah Islam
yang murni bersioh dari gejala-gejala syirik, bid’ah dan khurafat
tanpa mengabaikan toleransi menurut ajaran Islam.
b) Akhlaq Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya akhlaq mulia,
berpedoman Al Quran dan Sunnah tidak bersendi kepada nilai-
nilai ciptaan manusia.
c) Ibadah Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang
dituntunkan Nabi Muhammad SAW tanpa tambahan dan
perubahan dari manusia.
d) Muamalah Duniawiyah Muhamamdiyah bekerja untuk
terlaksananya mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) berdasarkan ajaran agama serta menjadi
semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah
SWT.
5) Kelompok Ketiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi
Muhammadiyah dalam masyarakat Negara Republik Indonesia
termuat dalam poin 5) yang berbunyi:
Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang
telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik
Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan UUD 1945, untuk
berusaha bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil dan
makmur dan diridloi Allah, “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun
Ghafur”.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kekuatan, kejayaan dan kelangsungan suatu organisasi sangat tergantung pada


kemuliaan dan keluhuran cita-cita para pendiri dan penerusnya kemaslahatan (idealitas) dan
kemanfaatan (fungsionalitas) maksud atau tujuan yang diperjuangkannya. Cita-cita dan
tujuan organisasi itu biasanya dirumuskan dalam core belief, core values, visi, misi dan
tujuan organisasi yang dalam Muhammadiyah disebut MKCH atau MKCHM singkatan
dari Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.Dengan demikian MKCHM itu
meliputi core belief atau keyakinan inti yang menjadi kekuatan dan sekaligus membedakan
muhammadiyah dengan organisasi massa keagamaan lain, core valuase atau nilai-nilai inti
yang menjadi pedoman atau nilai-nilai dasar perjuangan, visi atau khittah yang menjadi
blue print arah gerak dan perjuangan, missi atau core business atau bidang/tugas utama
yang menjadi medan gerakan dan perjuangan dan tujuan atau objective yaitu sasaran
langsung yang hendak diwujudkan dari gerakan dan perjuangannya.

3.2 Saran

kekuatan, kejayaan dan kelangsungan suatu organisasi sangat tergantung pada


kemuliaan dan keluhuran cita-cita para pendiri dan penerusnya kemaslahatan (idealitas) dan
kemanfaatan (fungsionalitas). Diharapkan kita dapat menanamkan penerapan 5 teks cita-
cita yang merupakan sebuah impian yang diiringi dengan sebuah keyakinan diantaranya
Mewujudkan Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, Menjadikan Islam adalah
agama rahmatan lil alamin, Dalam amalan Muhammadiyah berdasarkan Al-Qur‟an, Hadits,
dan melaksanakan ajaran ajaran islam.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1989. Kepribadian, Keyakinan dan Cita-cita Hidup, Khittah Perjuangan


Muhammdiyah. Yogyakarta: PP Muhammadiyah.

Arifin, MT. 1990. Muhammdiyah Potret yang Berubah. Surakarta: Institut Gelagang
Pemikiran

Arifin, syamsul. 2017. Al Islam Kemuhammadiyahan 3. Malang: UMM Press

Mughni, Syafiq. 2011. “Konsep Pencerahan” dalam Matan, Majalah Diterbitkan oleh
Pimpinan Wilayah Muhammdiyah Jawa Timur.

16

Anda mungkin juga menyukai