Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
sangat pesat. Sejak dikenalnya internet pada tahun 1900-an, internet telah
inovasi yang terjadi dalam pemakaian internet sebagai dasarnya ditujukan kepada
perekonomian dunia memasuki babak baru yang lebih populer dengan istilah
digital economic atau ekonomi digital.2 Salah satu kemajuan teknologi yang sangat
diminati oleh masyarakat pada saat ini yaitu dibidang perdagangan. Dengan
adanya kemajuan teknologi ini, maka dapat dimanfaatkan oleh banyak orang untuk
melakukan usaha, salah satunya yaitu usaha di bidang jasa keuangan. Terbukti
dengan adanya berbagai aplikasi bukan bank yang tersedia pada internet yang
pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi atau peer to peer lending.
1
2
dengan cepat. Selain itu, pemberian pinjaman dapat diberikan tanpa agunan, lain
halnya dengan bank yang secara yuridis menyatakan bahwa Kredit Tanpa Agunan
(KTA) tidak mungkin terjadi, dan walaupun bank memberikan kredit tanpa agunan
khusus, hal itu bukan berarti bahwa pemberian kredit tersebut tanpa disertai
Saat ini, “Banyak sekali variasi instrumen keuangan yang beredar dalam
lembaga keuangan itu sendiri. Hal tersebut tercermin dari tumbuhnya berbagai
pihak yang kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak yang kekurangan dana
(financial intermediary).”3
Di tengah masyarakat saat ini banyak pelaku usaha kecil yang memulai
dan membiayai bisnisnya secara mandiri. Namun saat tiba waktunya untuk
hidup sehingga harus mencari pinjaman di bank. Namun bagi sebagian dari
mereka susah untuk mendapatkan pinjaman dari bank dengan berbagai alasan
dan syaratnya yang tidak mudah di penuhi. Besarnya peran perbankan dalam
kegiatan perekonomian harus didukung dengan peraturan yang kuat. Hal tersebut
dengan cara yang efektif dan efisien. Dari definisi tersebut sudah jelas bawah
untuk mendapatkan pinjaman tanpa harus terbatasi oleh ruang dan waktu selama
sistem cicilan dilakukan melalui transfer melalui ATM atau bank sehingga tidak
memakan waktu. Dengan kemudahan dan efisiensi ini diharapkan menjadi solusi
keuangan masyarakat.5
membutuhkan upaya yang serba ekstra mulai dari mencari kerabat atau keluarga
miliknya itupun kalau dana yang dibutuhkannya dapat segera cair, namun dengan
adanya aplikasi pinjaman uang berbasis online maka semuanya akan terasa
4 Zaini Zulfi Diane, Aspek Hukum dan Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan,
Keni Media, Bandung, 2014, hlm. 31.
5 Edi Supriyanto, Nur Ismawati, ‘’SISTEM INFORMASI FINTECH PINJAMAN
ONLINE BERBASIS WEB’’,Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana, 2019, hlm
101
4
ilegal atau tak berizin membuat risiko konflik semakin besar. Apalagi jika aplikasi
dampak yang sangat merugikan Debitur dikarenakan bunga yang mesti dibayar
apabila jatuh tempo pembayaran akan semakin naik apabila debitur tidak mampu
membayarnya, belum lagi ketika para debitur tidak mampu membayar hutangnya
yang telah jatuh tempo maka siap siap debitur tersebut akan mendapatkan teror
secara psikis (psike atau jiwa), verbal, dan Ancaman dari Debt collector (penagih
peraturan perundang-undangan.
baik itu untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan bisnisnya, pilihan
keuangan resmi seperti bank. Pada masa lalu juga jika seorang individu memiliki
tambahan, pilihan utama yang dipilih adalah instrumen investasi seperti reksadana
atau deposito bank. Bagi seorang yang mengajukan pinjaman kepada bank, hal
5
utama yang harus dipenuhi adalah apakah dia memiliki syarat berupa jaminan,
syarat jaminan dalam pengajuan pinjaman inilah yang tidak semua orang dapat
pinjaman uang oleh penyedia jasa keuangan yang beroperasi secara online.
merupakan solusi alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan dana tunai tanpa
harus mengajukannya secara tatap muka. Penyedia pinjaman ini adalah lembaga
terlihat pada masifnya penggunaan internet dan teknologi informasi untuk semua
kebutuhan, tak terkecuali saat meminjam uang. Masyarakat tidak perlu lagi
mendapatkan pinjaman.7
contohnya adalah investree, amartha, koinworks, modalku, dan masih banyak lagi
Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi pasal 1 angka (3).
meminjam dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem elektronik
peraturan ini tidak mencantumkan atau mengatur tentang bentuk tanggung jawab
ketika terjadi layanan pinjam meminjam uang tersebut tidak terdaftar dalam
otoritas jasa keuangan dan tidak mencantumkan bentuk penyelesaian para pihak
jika bersengketa dan juga di dalam penjelasan tidak ada peraturan yang secara
pengguna dalam arti pemberi pinjaman memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi
hal ini dikarenakan pemberi pinjaman memberikan pinjaman tanpa agunan dan
online, akan tetapi hal ini diacuhkan mengingat Pinjaman online memberikan
8https://www.ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-jasa-keuangan/peraturanojk/Pages/POJK-
keuntungan dari suku bunga yang tinggi, lebih tinggi daripada instrumen investasi
biasa, suku bunga pnjaman online di Indonesia saat ini mencapai 20% (dua puluh
(BW) sebagai perlindungan hukum, seperti terdapat pada Pasal 1313 yang
memuat definisi bahwa Perjanjian adalah perbuatan dengan mana satu orang atau
kerangka hukum bagi teknologi keuangan yang lebih spesifik, yaitu jenis pinjaman
teknologi keuangan dengan inovasi bisnis baru yang belum diatur oleh regulasi
timbulnya layanan pinjaman online ilegal di Indonesia. Saat ini pelanggaran yang
penelitian terkait aspek yuridis perjanjian pinjaman online yang tidak memiliki
aturan dan tidak terdaftar di otoritas jasa keuangan yang jika terjadi terus menerus
Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
UPAYA PENYELESAIANNYA ”.
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimanakah upaya hukum yang dapat dilakukan jika kreditur tidak memenuhi
perjanjian?
C.Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui upaya hukum yang dapat dilakukan jika kreditur tidak
memenuhi perjanjian.
9
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
ojk.
pinjaman online.
c. Hasil dari penelitian ini dapat dipakai sebagai susunan terhadap penelitian-
2. Manfaat Praktis
masukan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berminat pada hal
yang sama.
F. Metode Penelitian
sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau
beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisa, selain itu juga
yang bersifat ilmiah. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan
1) Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian yuridis normatif , yaitu suatu
tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum
penulis gunakan adalah bahan kepustakaan atau yang dikenal sebagai data
sekunder, yang meliputi bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Sehingga
2) Bahan Hukum Sekunder, terdiri atas jurnal hukum dan ilmiah, karya ilmiah
3) Bahan Hukum Tersier, terdiri dari kamus hukum, kamus besar Bahasa
Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif-analisis yaitu uraian apa adanya
terhadap suatu kondisi atau posisi dari proposisi-proposisi hukum atau non-
hukum.
benar atau tidak benar, sah atau tidak sah terhadap suatu pandangan,
undangan.
G. Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang kerangka teori yang mendukung tentang
tinjauan umum tentang pinjaman atau kredit. Kemudian dilanjutkan dengan. Serta
BAB III Bentuk dan Keabsahan Perjanjian Pinjaman Online Serta Upaya
Penyelesaiannya.
BAB IV Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
14
Bakti), 1992
Richardus Eko Indrajit, E-Commerce: Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya, PT.
1986).
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Cet 5, (Jakarta:
Zaini Zulfi Diane, Aspek Hukum dan Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan, Keni
JURNAL
Edi Supriyanto, Nur Ismawati, ‘’Sistem Informasi Fintech Pinjaman Online Berbasis
Yogyakarta. 2018
INTERNET
https://www.online-pajak.com/pinjaman-online
id. techinasia.com
15
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN