Anda di halaman 1dari 17

1.

MANDI
Mandi adalah membersihkan tubuh dengan menggunakan air bersih
dan sabun (Tim Departemen Kesehatan RI, 1994 : 38).
Memandikan pasien adalah bagian perawatan hygienis total. Keluasan mandi pasien dan
metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik pasien dan
kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan ((Perry, 2005 : 1342).
Lepas dari persoalan dimana atau kapan pasien akan dimandikan, perawat tetap
bertanggung jawab untuk membantu pasien jika diperlukan melihat apakah alat-alat yang
diperlukan sudah ada dan apakah ia mandi dengan cara yang tidak menggangu
keselamatannya. Melindungi pasien dari kemungkinan terluka atau terkena bahaya
termasuk mencegah masuk angin, memastikan bahwa airnya tidak membahayakan
keselamatan jiwanya, dan menyediakan alat-alat untuk mencegah pasien terpeleset di
kamar mandi, (Bouwhuizen, 1996: 65).

A. TUJUAN MANDI

 Membersihkan kulit
Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri, sebum, dan sel kulit yang mati,
yang meminimalkan iritasi kulit dan menguragi kesempatan infeksi.
 Stimulasi sirkulasi
Sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air hangat dan usapan yang lembut
pada ekstermitas.
 Peningkatan citra diri
Mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan kenyamanan.
 Pengurangan bau badan
Sekresi keringat yang berlebihan dari kelenjar apokrin berlokasi di area aksila dan putik
menyebabkan bau badan yang tidak homoroid atau fisur.
B. INDIKASI
Indikasi memandikan pasien
a. Semua pasien untuk memenuhi kebutuhan hygienenya
b. Pada pasien tertentu dilakukan terapi untuk menurunkan suhu tubuh

C. KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi memandikan pasien
a. Pada pasien yang memiliki luka bakar yang luas

D. PROSEDUR
 Persiapan alat

1) 1 set pakaian bersih.


2) Baskom mandi 2 buah, berisi air hangat.
3) 2 buah handuk (1 kecil, 1 besar).
4) Sarung tangan.
5) Selimut mandi.
6) Tempat pakaian kotor.
7) Sabun dan tempatnya.
8) Wash lap 2 buah.
9) Celemek, kalau perlu.
10) Lotion/bedak.
11) Peralatan BAB/BAK.
12) Sampiran/Scherm

Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan
dianjurkan BAB/BAK dulu
 Protap atau pelaksanaan
Lakukan semua tindakan awal prosedur, meliputi:
(1) Mencuci tangan.
(2) Persiapkan alat yang diperlukan.
(3) Memberitahu pasien.
(4) Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan selama memandikan.
(5) Beri privacy.
(6) Jelaskan prosedur dan komunikasi.
(7) Naikkan tempat tidur dan atur tempat tidur supaya nyaman untuk bekerja.
(8) Jika ada luka terbuka, linen basah atau kemungkinan kontak dengan cairan
tubuh pasien (darah), pakai sarung tangan sebelum menyentuh pasien atau linen.
(9) Alat-alat didekatkan ke pasien.
(10)Tutup pintu, jendela, gorden, kalau perlu pasang sampiran.
(11)Jauhkan barang-barang yang menganggu di tempat tidur (bantal, dan lain-lain).
(12)Tawarkan pasien untuk BAB/BAK.
(13)Buka pakaian atas pasien, letakkan di tempat pakaian kotor.

Bila memakai infus:


(1) Longgarkan pakaian dari bagian leher.
(2) Lepaskan pakaian menuruni lengan.
(3) Pastikan pasien diselimuti dengan selimut mandi.
(4) Mulai lepaskan pakaian dari tubuh kearah bagian yang di infus.
(5) Gulung pakaian yang di infus dan selipkan ke arah bawah melewati lengan dan
lokasi infus.
(6) Hati-hati jangan menganggu selang tersebut. Turunkan pakaian ke ujung kiri.
(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan
dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol infus. Tarik
pakaiannya, kembalikan infus ke tiangnya.
(8) Pasien siap dimandikan.

 Mandikan pasien dengan urutan:


1. Mencuci muka
a. Bantu pasien untuk bergerak ke tepi tempat tidur.
b. Letakkan handuk di bawah kepala.
c. Basahi wash lap dan basuh muka pasien, telinga, leher.
d. Tanyakan kepada pasien, apakah pasien menggunakan sabun atau
tidak. Jika ya, basuh lagi denganwash lap yang satunya lagi sampai
bersih, lalu keringkan dengan handuk.
2. Mencuci lengan
a. Turunkan selimut mandi. Letakkan handuk di bawah lengan
b. pasien, mulailah dari lengan yang terjauh.
c. Basuh, sabuni, dan bilas lengan mulai dari ujung jari ke ketiak.
Keringkan. Dan lakukan lagi pada lengan lainnya. Kemudian
berikandeodorant di ketiak.

d. Angkat kedua tangan ke atas kepala.

3. Mencuci dada dan perut.


a. Handuk diturunkan ke pinggang.
b. Basuh, sabuni, bilas dan keringkan bagian dada dan perut. Pada
wanita basuh, sabuni,bilas dan keringkan lipatan di bawah payudara.
c. Tutup dada dengan selimut mandi. Lalu angkat handuk dari pasien.
4. Mencuci punggung
a.Bantu pasien untuk miring ke arah yang berlawanan dengan perawat.
b. Letakan handuk memanjang berdekatan dengan punggung pasien.
c.Basuh, sabun, bilas dan keringkan.
d. Berilotion/bedak.
e.Bantu pasien untuk terlentang.
f. Bantu pasien untuk memakai baju. Jika pasien memakai infus, pakaikan
baju mulai dari tangan yang terpasang infus.

5. Mencuci kaki
a. Lepaskan pakaian bawah pasien dan simpan di tempat pakaian kotor.
b. Angkat selimut mandi ke atas, letakkan handuk di bawah kaki.
c. Minta pasien untuk menekuk lututnya.
d. Basuh, sabun, bilas dan keringkan. Mulailah membersihkan dari
pangkal paha ke arah jari-jari kaki. Lakukan dari kaki terjauh.
e.
 Tindakan penyelesaian
(1) Posisikan pasien dengan nyaman.
(2) Kembalikan posisi tempat tidur seperti semula.
(3) Lakukan evaluasi.
(4) Lakukan perawatan peralatan.
(5) Cuci tangan
(6) Catat/lapor hasil kegiatan.
(7) Beritahukan pengunjung bahwa mereka masuk kembali.

 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan pasien


(1) Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap menjaga
kesopanan.
(2) Perhatikan keadaan umum pasien dan kelainan pada badannya (luka, dan lain-
lain).
(3) Menanggalkan pakaian pasien disesuaikan dengan urutan tindakan.
(4) Bila air sudah kotor harus di ganti minimal 2-3 kali.
(5) Wash lap dibasahi secukupnya, tidak perlu basah. Pakai wash lap untuk
masing-masing komponen.
(6) Untuk pasien yang dapat mandi sendiri, petugas menyiapkan peralatan dan
membantu seperlunya.
(7) lakukan komunikasi setiap melakukan tindakan keperawatan

2. KEBERSIHAN ORAL/MULUT

Pengertian
Oral/mulut adalah rongga pada bagian muka atau wajah (makhluk hidup) tempat lidah,
gigi, yang fungsinya:
o Tempat melekatnya lidah, gigi.
o Dipakai untuk berbicara.
o Tempat untuk memasukkan makanan sehingga masuk ke saluran pencernaan.

Jadi, kebersihan oral/oralhygiene adalah perawatan gigi dan mulut untuk menghindari
perkembangbiakan mikroorganisme mulut dan gigi.
A. TUJUAN
(a) Menurunkan mikroorganisme dalam mulut dan gigi.
(b) Menurunkan penyakit kavitas dan gusi.
(c) Menurunkan pembentukan residu makanan pada gigi.
(d) Memperbaiki nafsu makan dan rasa pada makanan.
(e) Memudahkan kenyamanan.
(f) Merangsang sirkulasi pada jaringan oral, lidah dan gusi.
(g) Memperbaiki penampilan dan harga diri.

B. INDIKASI
Indikasi oral hygiene
a. Semua pasien untuk memenuhi kebutuhan hygienenya
b. Pada pasien sebelum pemberian obat

C. KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi oral hygiene
a. Pada pasien yang mengalami muntah darah akibat suatu penyakit
b. Penggunaan alat-alat tertentu untuk melakukan personal hygiene

D. PROSEDUR

1. Persiapan alat dan Bahan

o Sikat gigi

o Pasta gigi

o Aplikator kapas besar.

o Baskom muntah.

o Sarung tangan tidak steril.

o Handuk dan wash lap.

o Cangkir berisi air hangat.

o Krim gigi palsu.

o Cangkir gigi palsu.


o Pembersih gigi palsu.

o Benang gigi palsu (jika perlu).

o Kasa

o Cairan NaCl

o klem

2. . Tata cara

(1) Cuci tangan dan atur peralatan


(2) Berikan penjelasan tentang prosedur pada klien dan pemberi perawatan.
(3) Posisikan klien: Terlentang pada sudut lebih dari 45 derajat atau miring.
(4) Jika ada orang lain selain klien yang melakukan prosedur, gunakan sarung
tangan. Gunakan alat pelindung yang tepat jika ada kemungkinan terpecik oleh
darah.
(5) Jika perlu, tutupkan handuk di bawah leher klien dan bantu klien membilas
mulut dengan air.
(6) Bantu klien dalam menyikat gigi: Berikan gelas air, sikat gigi dan pasta gigi,
lembabkan sikat gigi dengan air, berikan pasta gigi pada sikat dan biarkan klien
menyikat gigi, jika mampu.
Jika klien tidak mampu melakukan kegiatan sendiri

(a) Siapkan sikat gigi seperti pada langkah di atas.


(b) Gunakan sarung tangan.
(c) Sikat gigi belakang dan sikat bagian dalam, atas dan luar gigi (sikat dari
belakang kedepan dengan menggunakan gerakan atas bawah).
(d) Ulangi langkah menyikat gigi ini pada sisi mulut yang berlawanan.
(e) Biarkan klien mengeluarkan kelebihan sekresi, atau gunakan spuit bulb untuk
mengisap.
(f) Instruksikan klien untuk mengatupkan gigi, atau menyatukan rahang dan
menekan gigi bawah ke gigi atas; sikat bagian luar gigi depan.
(g) Buka mulut dan sikat bagian atas dan bagian dalam gigi.
(h) Bilas sikat gigi.
(i) Sikat gigi lagi.
(j) Jika penggunaan benang gigi diperlukan, berikan perawatan pada saat ini.
(k) Bantu klien dalam membersihkan rongga mulut:

Berikan aplikator besar yang sudah dibasahi oleh pembersih mulut dan dorong
klien untuk menggosok bagian dalam pipi, bibir, gusi, dan lidah, atau lakukan
tindakan ini untuk klien jika diperlukan.

Jika tindakan ini dilakukan pada klien tidak sadar:

(1) Balikkan kepala klien ke salah satu sisi


(2) Pakai sarung tangan

(3) Tuang cairan NaCl pada kasa

(4) Buka mulut klien

(5) Bersihkan gigi klien dengan menekan dan searah dimulai dari sela-sela
gigi

(6) Bersihkan juga kotoran-kotoran pada mulut denan cara agak menekan

(7) Untuk gigi dalam gunakan klem

3. PERAWATAN RAMBUT

Perawatan rambut dibagi mejadi dua yaitu

o Keramas
o Memasnag cup kutu

A. KERAMAS

1. Pengertian
Mengatur rambut dengan serapi-rapinya dengan menggunakan sisir rambut.

2. Tujuan

 Membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala


 Membantu mendistribusikan minyak rambut.
 Mengkaji atau memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala
 Memberikan perasaan senang pada klien
 Mencegah terjadinya sarang kutu / kotoran lain
 Menambah percaya diri

3. Indikasi

 Pada klien yang tidak dapat menyisir sendiri


 Setiap selesai mandi dan bilamana perlu

4. Kontra indikasi

 Pada klien yang mengalami luka bakar lebar di bagian kepala dan sekitar rambut

5. Prosedur

Alat dan bahan

1) Syampo
2) Talang karet

3) Ember

4) Sisir

5) Kasa

6) Bengkok

7) Cawan

8) Gayung

9) Celemek
10) Lap pel

Tata cara dan prosedur

1) Komunikasi dengan pasien

 Salam, sapa

 Memperkenalkan diri kepada klien

 Menunjukkan maksut dan tujuan

 Menetapkan waktu

 Manfaat tindakan

2) Mempersiapkan alat

3) Atur kepala klien di ujung tempat tidur

4) Memasang pengalas dan talang karet di bawah klien dan talang karet
diarahkan pada ember dibawah, sekitar ember diberikan lap pel

5) Pakai celemek

6) Tutup telinga klien dengan kapas

7) Tutup dada dan leher lkien dengan handuk

8) Bilas kepala klien dengan air

9) Tuang shampoo kedalam kasa

10) Oleskan dan gosokkan kasa pada rambut klien secara merata dan berlahan

11) Bilas kepala klien dengan air

12) Keringkan rambut klien dengan handuk

13) Membagi rambut menjadi dua bagian


14) Menyisir rambut mulai dari ujung, makin lama makin keatas, kemudian
dibuang di bengkok kosong

 Catatan yag perlu diperhatikan


Setiap melakukan tindakan keperawatan kalukan komunikasi denga klien
Setelah mekukan kegiatan, alat-alat yang telah dipakan letakkan pada bengkok

B. PEMASANGAN KUP KUTU

1. Pengertian
Membungkus kepala dan rambut klien setelah diberi obat pembasmi kutu.

2. Tujuan

 Membasmi kutu kepala beserta telurnya


 Menghindarkan penularan terhadap orang lain
 Menghindari kutu kepala berjatuhan
 Memelihara rambut

3. Indikasi

 Pada kien yang mempunyai kutu, dan keadaan mengijinkan


 Untuk menjaga kebersihanrambut klien

4. Kontra Indikasi
Bila ada luka dikepala, kondisi klien lemah/tidak sadar

5. Prosedur
Alat dan bahan
1) Sisir biasa dan sisir kutu
2) Mitelia (pembalut segitiga)
3) Pengalas (perlak atau handuk)
4) Obat pembasmi kutu dalam tempatnya (mis : Peditox)
5) Potongan tissu dan kain kasa dalam tempatnya
6) Dua bengkok : satu kosong, satu berisi lisol 2%
7) Koran
8) Dua atau tiga peniti
9) Sarung tangan bersih
10) Celemek dan tutup kepala
11) Ember berisi larutan lisol 2-3%
Tata cara

1) Membawa alat-alat ke dekat klien


2) Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3) Mencuci tangan
4) Memakai celemek, tutup kepala, dan sarung tangan
5) Mendudukan klien (jika memungkinkan) dekatkan kepala ke pinggir tempat tidur
6) Memasang alas sampai bahu klien lalu penitikan
7) Meletakkan ember berisi larutan lisol dibelakang klien
8) Meletakkan kertas koran sampai sambungan alas ke ember
9) Memakai sarung tangan
10) Menyisir rambut dengan sisir biasa, kemudian dengan sisir kutu
11) Membersihkan sisir dengan potongan tissu kemudian dimasukkan bersama sisir
kutu ke dalam bengkok yang berisikan larutan lisol
12) Menggosok kulit kepala dan rambut dengan kasa yang telah dibasahi dengan obat
pembasmi kutu, hingga ujung rambut secara merata
13) Menyisir rambut dengan sisir biasa, jalin longgar jika rambut panjang dan
digulung
14) Memasukkan sisir ke dalam bengkok berisi larutan lisol
15) Membungkus kepala klien dengan kain segitiga, telinga jangan sampai tertutup
selama 12-18 jam (sesuai petunjuk)
16) Membuka tutup kepala dan celemek lalu dimasukkan kedalam ember berisi larutan
lisol
17) Melepas sarung tangan lalu dimasukkan kedalam bengkok berisi larutan lisol
18) Merapikan klien
19) Membereskan dan membersihkan alat-alat dikemnbalikan/disimpan ke tempat
semula
20) Mencuci tangan
4. VULVA HYGINE

1. Pengertian
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.

2. Tujuan

 Menjaga kebersiahan dan hyginitas klienUntuk mencegah infeksi


 Untuk penyembuhan luka jahitan perineum.

 Untuk kebersihan perineum, vulva juga memberikan rasa nyaman bagi


klien.

3. Indikasi

 Semua pasien untuk memenuhi kebutuhan hygienenya

 Dilakukan pada klien yang memiliki resiko besar terkena infeksi missal
klien yang dipasang kateter usine tetap

 Klien yang mengalami operasi genetalia dan proses persalinan

4. Kontra Indikasi

5. Prosedur

Alat dan bahan

1) Kapas sublimat

2) Alas pantat

3) Botol cebok berisi larutan desinfektan sesuai dengan kebutuhan

4) Betadin dan kain kasa

5) Bengkok
Tata cara dan prosedur

1) Lakukan komunikasi

 Salam, sapa

 Memperkenalkan diri kepada klien

 Menunjukkan maksut dan tujuan

 Menetapkan waktu

 Manfaat tindakan

2) Tutp semua jendela dan korden

3) Perawat mencuci tangan

4) Pakaian pasien bagian bawah dikeataskan atau dibuka.

5) Pengalas dan dipasang dibawah bokong pasien, sikap pasien dorsal


recumbent

6) Perawat memakai sarung tangan (tangan kiri)

7) Siram vulva dengan air cebok yang berisi larutan desinfektan

8) Kemudian ambil kapas sublimat untuk membuka libia minora. Vulva


dibersihkan mulai dari libia minora kiri, libia minora kanan, libuia mayora
kiri, libia mayora kanan, vestibulum, perineum.

9) Cara mengusap dari atas ke bawah bila masih kotor diusap lagi dengan
kapas sublimat yang baru hingga bersih.

10) Keadaan perineum diperhatikan jahitannya, bagaimana jahitannya apakah


masih basah, apakah ada pembengkakan, iritasi dan sebagainya

11) Jahitan perineum dikompres dengan betadin

12) Setelah selesai pasien dirapihkan dan posisinya diatur kembali


13) Peralatan dibereskan, dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula

 Lakukan komunikasi dengan klien setiap melaksanakan tindakan keperawatan

5. PERAWATAN KUKU

Pengertian

Merapikan dan memotong bagian kuku yang panjang dan tidak rapi

Tujuan

Menjaga kebersihan tangan dan jari

Menunjukkan kerapian

Menambah kenyamanan klien yang terganggu karena kuku yang panjang

Indikasi

Pada klien yang tidak bias melakukannya sendiri

Kontra Indikasi

Prosedur

Alat dan bahan

1) Baskom
2) Mangkok piala ginjal

3) Waslap
4) Handuk mandi dan handuk muka

5) Pemotong kuku

6) Stik jingga

7) Papan penghalus

8) Lation badan

9) Karpet alas mandi

10) Sarung tangan

Tata cara dan prosedur

1) Lakukan komunikasi

 Salam, sapa

 Memperkenalkan diri kepada klien

 Menunjukkan maksut dan tujuan

 Menetapkan waktu

 Manfaat, periksa suhutindakan

2) Isi baskom denga air hangat, periksa suhu ari, dan etakkan baskom di atas mandi dan
bantu klien meletakkan kali kedalam baskom

3) Intruksikan klien untuk memasukkan jari kedalam air hangat


4) Rendam kaki surang lebih 20 menit

5) Bersihkan denga lembut bagian bawah kuku jari tangan denga stik jingga saat jari-
jari dicelupkan

6) Keringkan tangan dan jari-jari klien

7) Potong kuku klien dengan cara lurus memanjang denan bentuk rata

8) Letakkan kutikula ke belakang secara lembut

9) Gunakan waslap dan sarung tangan

10) Gosok daerah kalus pada kali

11) Berihkan secara lembut bagian bawah kuku denga stik jingga , anggat kaki klien dna
keringkan

12) Bersihkan dan potong kuku kaki klien

13) Gunakan lotion pada kaki dan tangan klien, kemudian posisikan klien tidur kembali

 Lakukan komunikasi setiap melaksanakan tindakan keperawatan


 Letakkan alat-atal ataupun kotorang pada bengkok

Anda mungkin juga menyukai