Anda di halaman 1dari 2

Tugas Metode Penelitian Kualitatif

Seminar Metodologi Penelitian Kualitatif

(Siska Aprilia Oktaviani – 190820301018)

1. Apa yang diperoleh mengenai riset kualitatif? Jelaskan!

Jawab:

Riset kualitatif merupakan sebuah riset yang didasarkan pada rasa, deskripsi
atau penggambaran subjektif terkait fenomena yang terjadi tanpa adanya perlakuan
terhadap objek riset. Berbeda dengan metode kuantitatif yang umumnya merupakan
metode dari paradigma positivis yang menekankan pada hasil penelitian yang harus
objektif, netral, dan bebas nilai. Riset kualitatif lebih menggambarkan fenomena
sesuai dengan kenyataan yang ada.

Riset kualitatif merupakan metode penelitian dengan paradigma pada


tangga yang telah lepas dari paradigma positivis, yang tidak menganggap bahwa
realitas atau fenomena hanyalah sesuatu yang bersifat fisik/materi, nyata, dapat
diakses oleh pancaindra, dan dapat diukur. Riset kualitatif merupakan metode
penelitian yang mengakui adanya realitas non-materi.

Riset kualitatif merupakan sebuah proses berkelanjutan yang tidak pernah


berakhir. Proses yang memberikan ruang bagi peneliti untuk terus berproses pada
tingkatan tingkatan paradigma, yang diawali paradigma positivis, interpretivis,
kritikal, post-modernis, religionis, spiritual, dan divine. Riset kualitatif
memungkinkan peneliti untuk dapat melakukan penelitian dan mencapai tingkat
alat ilmiah paradigma paling tinggi yakni paradigma divine.

2. Bagaimana mengembangkan keilmuan akuntansi melalui riset kualitatif?

Jawab:

Sebetulnya penggunaan riset kualitatif sangat memberikan banyak ruang


bagi peneliti untuk dapat bergerak karena tidak terbatas pada kriteria-kriteria bahwa
ilmu hanya terbatas pada hal-hal yang bersifat fisik dan material. Riset kualitatif
juga memberikan ruang bagi peneliti untuk dapat lebih bebas berpikir dan
merasakan, menggunakan alat ilmiah dengan paradigma-paradigma di luar
paradigma positivis. Jika peneliti bisa mengambil kesempatan ini dengan terus
berusaha memperluas cara berpikir, menerima sudut pandang baru, maka peneliti
bisa mengikuti tangga paradigma dari mulai melangkah kepada paradigma
interpretivis, kritikal, postmodernis, religionis, spiritual, dan divine. Apabila
peneliti mau bergerak dalam anak tangga alat ilmiah ini, secara tidak langsung juga
akan mempengaruhi hasil penelitian dalam kualitatif, dimana hasilnya akan lebih
beragam dan tidak stagnan.

Siska Aprilia Oktaviani (190820301018) 2

Anda mungkin juga menyukai