Amelia Kusuma W M G2A008017 LAPORAN KTI PDF
Amelia Kusuma W M G2A008017 LAPORAN KTI PDF
Disusun oleh:
Telah disetujui:
Pembimbing
Dr. drg. Oedijani Santoso, M.S. drg. Kuswartono Mulyo B., Sp.BM
19490209 197901 2 001 19500323 197901 1 001
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : G2A008017
1) KTI ini ditulis sendiri, tulisan asli saya sendiri tanpa bantuan orang lain selain
pembimbing dan narasumber yang diketahui oleh pembimbing
2) KTI ini sebagian atau seluruhnya belum pernah dipublikasi dalam bentuk
artikel ataupun tugas ilmiah lain di Universitas Diponegoro maupun di
perguruan tinggi lain
3) Dalam KTI ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis orang lain
kecuali secara tertulis dicantumkan sebagai rujukan dalam naskah dan
tercantum pada daftar kepustakaan
Amelia K.W.M
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Pengaruh Xerostomia terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut terkait Kualitas Hidup
pada Usila”. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro .
Penulis menyadari sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak
penyusunan proposal sampai dengan terselesaikannya laporan hasil akhir Karya
Tulis Ilmiah ini. Bersama ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
kepada :
1. Rektor Universitas Diponegoro yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk belajar, meningkatkan ilmu pengetahuan, dan
keahlian.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan
keahlian.
3. dr. Gunawan Wibisono, Msi. Med. Selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan kesempatan, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membimbing penulis hingga dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini, dan senantiasa memberikan semangat serta ide-ide demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Bagian Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
5. Pimpinan dan civitas akademika Fakultas kedokteran UNDIP. Terima
kasih yang tulus juga penulis haturkan kepada guru-guru yang telah
memberikan ilmu kepada penulis sehingga sangat membantu dalam
penyusunan Karya Tulis ini.
iv
6. Kepala Panti Wredha Wening Wardoyo, Kepala Panti Wredha Pucang
Gading, dan Direktur RSUP dr. Kariadi Semarang yang telah memberikan
ijin dalam pelaksanaan penelitian.
7. Kedua Orang Tua tercinta dan keluarga yang selalu memberi doa beserta
dukungan moral maupun material.
8. Para sahabat tersayang yang selalu memberikan saran, masukan, dan
dukungan dalam penyusunan Karya Tulis ini.
9. Teman-teman angkatan 2008 yang telah memberikan dukungan dan
kebersamaannya.
10. Serta pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu atas
bantuannya secara langsung maupun tidak langsung sehingga Karya Tulis
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari pula Karya Tulis ini masih jauh dari kesempuranaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapakan untuk kesempurnaan dari kekurangan-kekurangan yang ada, sehingga
Karya Tulis ini bisa bermanfaat.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Allah senantiasa
memberikan berkat dan rahmat yang berlimpah bagi kita semua.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
2.1.5 Diagnosis ............................................................................................. 13
2.1.6 Penatalaksanaan .................................................................................. 15
2.2 Kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup .................................... 15
2.2.1 Kesehatan gigi dan mulut .................................................................... 15
2.2.2 Kualitas hidup ...................................................................................... 16
2.2.3 Kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup ................................. 17
2.3 Usila ................................................................................................... 19
BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN
HIPOTESIS ................................................................................. 21
3.1 Kerangka teori ........................................................................................ 21
3.2 Kerangka konsep ..................................................................................... 22
3.3 Hipotesis ................................................................................................. 22
BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................. 23
4.1 Ruang lingkup penelitian ....................................................................... 23
4.2 Tempat dan waktu penelitian ................................................................. 23
4.3 Jenis dan rancangan penelitian ............................................................... 23
4.4 Populasi dan sampel ............................................................................... 23
4.4.1 Populasi target ..................................................................................... 23
4.4.2 Populasi terjangkau ............................................................................. 24
4.4.3 Sampel ................................................................................................. 24
4.4.3.1 Kriteria inklusi ................................................................................. 24
4.4.3.2 Kriteria eksklusi ............................................................................... 24
4.4.4 Cara sampling ...................................................................................... 24
4.4.5 Besar sampel ....................................................................................... 25
4.5 Variabel penelitian ................................................................................. 25
4.5.1 Variabel bebas ..................................................................................... 25
4.5.2 Variabel terikat .................................................................................... 26
4.6 Definisi operasional variabel .................................................................. 26
4.7 Cara pengumpulan data .......................................................................... 27
4.7.1 Alat dan bahan ..................................................................................... 27
4.7.2 Jenis data ............................................................................................. 27
vii
4.7.3 Cara kerja ............................................................................................ 27
4.8 Alur penelitian ........................................................................................ 28
4.9 Analisis data ........................................................................................... 29
4.10 Etika penelitian ..................................................................................... 29
BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................... 30
5.1 Analisis sampel ...................................................................................... 30
5.2 Analisis deskriptif .................................................................................. 30
5.2.1 Karakteristik dasar subjek penelitian .................................................. 30
5.2.2 Skor OHIP-14 menurut status xerostomia .......................................... 31
5.2.3 Skor Oral Health Impact Profile-14 (OHIP-14) ................................. 33
5.3 Analisis inferensial ................................................................................. 37
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................ 41
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 43
7.1 Simpulan ................................................................................................ 43
7.2 Saran ................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 45
LAMPIRAN ................................................................................................. 48
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Mellitus
GOHAI : Geriatric Oral Health Assesment Index
Gy : Gray (unit)
Ig A : Immunoglobulin A
OHIP : Oral Health Impact Profile
OHIP –14 : Oral Health Impact Profile - 14
OHIP - 49 : Oral Health Impact Profile - 49
OHR-QoL : Oral Health Related Quality of Life
pH : The Power of Hydrogen
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
SSFR : Stimulated Salivary Flow Rate
USFR : Unstimulated Salivary Flow Rate
Usila : Usia lanjut
WHO : World Health Organization
WHOQOL-OLD : World Health Organization Quality of Life - OLD
xii
DAFTAR ISTILAH
xiii
Karsinoma : Kanker ganas yang muncul dari sel-sel epitel,
dimulai di kulit atau jaringan yang melapisi atau
menutupi organ-organ tubuh.
Ketidakmampuan : Deviasi atau penyimpangan pada tubuh atau
fungsi yang berakibat adanya ketidaksempurnaan
fungsi dalam pandangan kebutuhan – kebutuhan
lingkungan.
Mikroorganisme : Organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Saliva : Air liur, suatu cairan oral yang kompleks dan
tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi
dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada
mukosa oral.
Sindroma : Kumpulan dari beberapa ciri-ciri klinis, tanda-
tanda, simptom, fenomena, atau karakter yang
sering muncul bersamaan
Xerostomia : Keluhan subjektif dari mulut kering yang bisa
disebabkan oleh penurunan produksi saliva.
Xylitol : Senyawa kimia organik yang digunakan sebagai
pemanis buatan pengganti gula
(CHOH)3(CH2OH)2
xiv
ABSTRAK
Latar Belakang : Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan
semakin menurun sehingga menimbulkan berbagai keluhan, salah satunya
xerostomia. Xerostomia disebabkan berkurangnya sekresi saliva yang dapat
mengakibatkan rasa ketidaknyamanan pada rongga mulut, nyeri, peningkatan
tingkat karies gigi dan infeksi mulut, serta kesulitan berbicara dan menelan
makanan, sehingga asupan gizi pun menurun diikuti dengan penurunan berat
badan. Keluhan-keluhan yang muncul ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan
rongga mulut yang nantinya diperkirakan dapat mempengaruhi tingkat kualitas
hidup.
Tujuan : Menjelaskan pengaruh xerostomia terhadap kesehatan gigi dan mulut
terkait kualitas hidup pada usila.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross-sectional design. Pengambilan sampel dengan metode
purposive sampling. Subjek penelitian adalah usila berusia ≥ 60 tahun dengan
besar sampel minimal 59 responden untuk masing-masing kelompok. Data yang
diperoleh berupa status xerostomia (diagnosa xerostomia secara subjektif) dan
data kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup (dengan kuesioner OHIP-14).
Uji statistik menggunakan uji normalitas Kolmogrov-Sminov dilanjutkan dengan
uji Mann-Whitney.
Hasil : Diperoleh rata-rata skor OHIP-14 pada kelompok usila dengan
xerostomia lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usila tanpa xerostomia.
Hal ini menunjukkan bahwa kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut
kelompok usila dengan xerostomia cenderung lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok usila tanpa xerostomia. Uji Kolmogrov-Sminov menunjukkan sebaran
data yang tidak normal, karena itu analisis dilanjutkan menggunakan uji Mann-
Whitney dan diperoleh perbedaan yang signifikan (p<0,05)
Kesimpulan : Xerostomia berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut
terkait kualitas hidup pada usila.
Kata Kunci : Xerostomia, kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup,
usila
xv
ABSTRACT
Background : With the increase of the age, the organ function will have reduced
and it could raise various health complaints like xerostomia. Xerostomia is
caused by a reduction of a saliva secretion that can cause a discomfort in the oral
cavity, increased pain, increase of dental caries levels, oral infections, speaking
difficulities, and swallowing food difficulities that leading to decreased nutrient
intake followed by weight loss. These complaints can influence the oral health and
later would predictly influence the quality of life.
Aim : This research is to describe the influence of xerostomia on oral health-
related quality of life in elderly.
Methods : Type of study is an analytical observational with cross sectional
design approach. Samples are selected by purposive sampling method. Subjects
are elderly ≥60 years old; there were 59 respondents for each group. Data
consists of xerostomia status (xerostomia diagnosed subjectively) and oral health-
related quality of life (by questionnaire OHIP-14). Normality data is tested by
Kolmogrov-Sminov then followed by Mann Whitney U-test.
Results : Mean score of OHIP-14 in elderly group with xerostomia is higher than
elderly group without xerostomia. This suggests that the quality of life related to
oral health in elderly group with xerostomia tends to be lower than in elderly
group without xerostomia. Kolmogrov-Sminov test showed an abnormal data
distribution, thus Mann Whitney U-test is conducted then it gave a significant
difference (p <0.05)
Conclusion : Xerostomia influence the oral health-related quality of life in
elderly.
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
tanpa disadari. menurut Badan Pusat Statistik tahun 2010, populasi usia
total populasi (22%) dan pada tahun 2025, menurut Badan Pembangunan
alamiah maupun karena penyakit.3 Salah satu hal yang terkait dengan
ini disebabkan karena terjadi atropi pada kelenjar saliva yang akan
dan digantikan oleh jaringan ikat dan jaringan lemak Keadaan ini
penyakit sistemis yang diderita pada usia lanjut dan obat-obatan yang
1
2
saliva yang penting dan sangat jelas yaitu saat makan, untuk mengecap
dan menjadi pelumas bagi makanan dan melindungi mukosa dan gigi. Air,
membantu proses menelan. Saliva juga penting untuk persepsi rasa yang
mulut, nyeri, peningkatan tingkat karies gigi dan infeksi mulut, serta
pula.10
3
Mengetahui tingkat kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup pada
kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup pada usila belum pernah
diteliti sebelumnya.
5
Judul
No. Peneliti Jenis Penelitian Hasil penelitian
Penelitian
1. Thomson The impact of Studi: cross sectional Ada hubungan
et.al xerostomia on dari studi kuat antara
(2006) oral-health- longitudinal kohort xerostomia dan
related quality kelahiran OHRQoL (di
of life among semua domain
younger adults Tempat: di Queen OHIP-14)
Mary Hospital,
Dunedin, New
Zealand
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Xerostomia
2.2.1. Definisi
dari mulut kering yang bisa disebabkan oleh penurunan produksi saliva.12
2.2.2. Etiologi
6
7
2) Tingkat radiasi
kelenjar saliva pada beberapa hari pertama, lalu setelah satu minggu
diterima.15
dan parotis. Penyakit ini menyebabkan degenerasi dari sel asini dan
ikat. Pada dasarnya yang dipengaruhi adalah kelenjar air mata dan
4) Tingkat umur
parenkim hilang dan akan digantikan oleh jaringan ikat dan lemak.
mengubah komposisinya.11
5) Tingkat stress
2.1.3.1 Gejala
yang kering biasanya sulit dikunyah dan ditelan. Pemakaian gigi tiruan
juga mengalami masalah dengan retensi gigi tiruan, lesi akibat gigi tiruan,
mulut menjadi kering, mudah mengalami iritasi dan infeksi. Keadaan ini
disebabkan oleh karena tidak adanya daya lubrikasi dan proteksi dari
sehingga terjadi radang dari selaput lendir yang disertai keluhan mulut
terasa seperti terbakar. Selain itu, fungsi bakteriose dari saliva pada
2.1.3.2 Tanda
mukositis, inflamasi atau ulser pada lidah dan mukosa bukal, kandidiasis,
mulut dan lidah bisa tampak kering dan pecah-pecah (Gambar 1). Karies
2.1.4 Epidemiologi
pada usia 50 tahun dan 15% pada usia 65 tahun.22 Salah satu temuan
sindrom Sjögren dan mereka yang menerima terapi radiasi untuk kanker
2.1.5 Diagnosis
dan dapat juga dilakukan dengan mengukur laju aliran saliva total yaitu
aliran saliva dapat dihitung melalui kelenjar saliva mayor individual atau
melalui campuran cairan dalam rongga mulut yang disebut saliva murni.24
draining, spitting, suction, dan swab. Metode draining bersifat pasif dan
mulut ke dalam tabung pada periode waktu yang telah ditentukan. Metode
laju aliran saliva. Laju aliran saliva yang diukur adalah laju aliran saliva
mendasari.20
2.1.6 Penatalaksanaan
2) Bilasan mulut dan obat kumur, gel, semprotan dan saliva buatan.
disarankan.
meringankan gejala.
6) Diet makanan yang kaya kelembaban dan bukan makanan panas atau
pedas.
(WHO) memiliki arti bebas dari : nyeri kronik pada rongga mulut dan
wajah, kanker rongga mulut dan tenggorokan, luka pada rongga mulut,
Kesehatan gigi dan mulut pada usia lanjut dapat dinilai dengan
Geriatric Oral Health Assesment Index (GOHAI). GOHAI terdiri dari dua
belas pertanyaan yang terbagi dalam tiga dimensi, yaitu fungsi fisik, nyeri
skor akhir diklasifikasikan sebagai penilaian presepsi diri yang tinggi jika
total skor 34-36 poin, penilaian presepsi diri moderat jika total skor 31-33
poin dan penilaian presepsi diri rendah jika total skor kurang dari 30
poin.27,28
persepsi seseorang dalam konteks budaya dan norma yang sesuai dengan
otonomi, aktivitas pada masa lampau, kini dan yang akan datang,
Total skor yang tinggi menunjukkan kualitas hidup yang tinggi begitu pula
sebaliknya.27
17
3. Faktor sosial, seperti makan atau berbicara di depan orang lain; yang
seseorang. 30
kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup adalah Oral Health Impact
pada tahun 1994 ini, terdiri dari 49 butir pertanyaan yang berhubungan
akibat kelainan gigi dan mulut yang nantinya akan mempengaruhi kualitas
hidup. Tujuh dimensi tersebut yaitu : keterbatasan fungsi, rasa sakit fisik,
ketidakmampuan sosial dan handikap. OHIP ini memiliki lima skala likert
dan handikap) dimana setiap dimensi terdiri dari dua pertanyaan, dan
dalam satu bulan terkahir berkaitan dengan keluhan pada gigi, rongga
mulut dan atau struktur terkait. Apabila terdapat tiga atau lebih pertanyaan
OHIP –14 yang tidak dijawab atau dijawab tidak tahu, maka OHIP –14
2.3 Usila
remaja (12 - 20 tahun), dewasa muda (20 - 40 tahun), dewasa tengah (40 -
65 tahun), dan dewasa tua atau usia lanjut. Pada tahapan usia lanjut ini
masih dibagi lagi menjadi tua-muda / young old (65 – 74 tahun), tua –
menengah / middle – old (75 – 84 tahun), dan tua – tua / old – old (85
20
tahun ke atas).34 Pada lansia ini terjadi penurunan kemampuan akal dan
fisik yang salah satunya dikarenakan proses menua. Proses menua adalah
normalnya.35
tahun), usia lanjut tua (75 – 90 tahun), dan usia lanjut sangat tua (diatas 90
Efek samping
obat
Tingkat
radiasi
Kesehatan
Volume Xerostomia Kualitas
gigi dan
kelenjar hidup
mulut
saliva
Tingkat
Umur OHR-QoL
(Oral HealthRelated
Tingkat stress Quality of Life)
21
22
Kualitas hidup
Xerostomia (terkait kesehatan gigi dan
mulut)
3.3 Hipotesis
METODE PENELITIAN
Lingkup keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu
RSUP dr. Kariadi Semarang mulai Maret 2012 hingga Juni 2012.
Wardoyo, panti Wredha Pucang Gading, dan Instalasi Geriatri RSUP dr.
Kariadi Semarang.
23
24
Wardoyo, panti Wredha Pucang Gading, dan Instalasi Geriatri RSUP dr.
4.4.3 Sampel
Wardoyo, panti Wredha Pucang Gading, dan Instalasi Geriatri RSUP dr.
kriteria inklusi.
b. Usila yang tidak menjawab lebih dari tiga (3) pertanyaan OHIP.33
Besar sampel minimal untuk usia lanjut xerostomia dan usia lanjut yang
Keterangan:
: proporsi efek yang diteliti yaitu sebesar 0,52 dengan beda klinis
Variabel terikat penelitian ini adalah kesehatan gigi dan mulut terkait
Jenis data yang dikumpulkan adalah kondisi mulut kering dan kesehatan
gigi dan mulut terkait dengan kualitas hidup yang merupakan data primer
penelitian.
Diagnosa xerostomia
secara subjektif
Pengisian kuesioner
Oral Health Impact Profile -14
OHIP-14
Analisis data
xerostomia.
dan manfaat penelitian. Subjek yang bersedia ikut serta dalam penelitian
HASIL PENELITIAN
dan mulut terkait kualitas hidup pada usila ini dilaksanakan di beberapa
Wredha Pucang Gading (60 responden), dan Instalasi Geriatri RSUP dr.
30
31
Xerostomia
Umur (tahun) Total
Ya Tidak
Usila (60-75) 23 (16,2%) 44 (31,0%) 67 (47,2%) Min-Max= 60-92
Usila tua (75-90) 38 (26,8%) 35 (24,6%) 73 (51,4%) MeanSD=
Jenis kelamin
Laki-laki 23 (16,2%) 20 (14,1%) 43 (30,3%)
Perempuan 38 (26,8%) 61 (43,0%) 99 (69,7%)
yang termasuk pada kelompok usila tua (75-90 tahun). Sedangkan untuk
pada usila tua (26,8%) dan lebih banyak terjadi pada usila perempuan
(26,8%).
60
37
50
40
OHIP
30
20
10
(SD 10,390) dengan rentang skor terendah 0 dan skor tertinggi 53.
rata 6,56 (SD 3,808) dengan rentang skor terendah 0 dan skor
tertinggi 15.
33
kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup pada usila. Hasil
Pada dimensi kualitas hidup ke-2 yaitu rasa sakit fisik, sebagian
besar responden yaitu sekitar 43,0% tidak pernah merasakan sakit yang
sangat di rongga mulut (item 3), dan 33,8% tidak pernah merasa tidak
rileks karena permasalahan pada rongga mulut mereka (item 9), dan
mereka, dan 43,0% tidak pernah merasa diri mereka menjadi sama
tergolong baik.
36
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer yaitu
data kondisi mulut kering yang diperoleh dari diagnosa xerostomia secara
subjektif dan data kesehatan gigi dan mulut terkait dengan kualitas hidup
Sedangkan untuk data kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup
dinyatakan dalam skala rasio yaitu skor total OHIP-14 yang dihitung per
dan distribusi data skor OHIP-14 total yang tidak normal pada kelompok
usila tanpa xerostomia (p = 0,000). Sebaran data yang tidak normal ini
14 per dimensi yang tidak normal (p < 0,05). Sebaran data skor OHIP-14
yang tidak normal ini telah diupayakan agar dapat berdistribusi normal
dengan upaya transformasi, namun hasilnya tetap saja tidak normal (p <
0,05).
39
Tabel 10. Distribusi skor OHIP-14 per dimensi kualitas hidup menurut
status xerostomia
Mean ± SD
Dimensi Kualitas Hidup
Xerostomia Non Xerostomia p-value
Keterbatasan fungsi 2,70 ± 1,94 0,65 ± 0,88 0,000*
Rasa sakit fisik 3,34 ± 2,06 1,53 ± 1,34 0,000*
Ketidaknyamanan psikis 2,98 ± 1,78 0,98 ± 0,99 0,000*
Ketidakmampuan fisik 3,13 ± 2,05 1,10 ± 1,08 0,000*
Ketidakmampuan psikis 2,31 ± 1,85 0,78 ± 0,92 0,000*
Ketidakmampuan sosial 1,92 ± 1,65 0,57 ± 0,82 0,000*
Handikap 2,84 ± 1,86 0,95 ± 0,92 0,000*
rata skor OHIP-14 per dimensi kualitas hidup pada kedua kelompok ini
terhadap kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup pada usila.
skor OHIP-14 total pada kelompok usila tanpa xerostomia. Skor OHIP-14
xerostomia.
BAB VI
PEMBAHASAN
satu etiologi dari xerostomia. Hal ini diperkuat dari hasil penelitian ini
yang menemukan prevalensi xerostomia lebih tinggi pada usila tua (75-90
41
42
gigi dan infeksi mulut, serta kesulitan berbicara dan menelan makanan.
pada kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut pada usila. Hasil
xerostomia dan OHRQoL (di semua domain OHIP-14).25 Hasil yang sama
Kualitas hidup per dimensi pada kelompok usila dengan xerostomia pun
7.1 Simpulan
Selain itu, dari penelitian ini juga diketahui rata-rata skor OHIP-14
7.2 Saran
menggunakan laju aliran saliva total dengan saliva collection. Lalu bisa
43
44
dikonsumsi oleh usila, tingkat radiasi dari terapi yang pernah dijalani oleh
usila, dan tingkat stress usila. Selain itu perlu juga diteliti pengaruh
4. Sonis ST, Fazio RC, Fang L. Principles and Practice or Oral Medicine Ed.
Ke-2. W.B. Philadelphia:Saunders Company. 1995: 4C7, 462, 465-466.
6. Ernawati, D.S. Kelainan Jaringan Lunak Rongga Mulut Akibat Proses Menua.
Majalah Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. 1997. 30(3). 113.
7. Scully C, Felix DH. Oral medicine : update for dental practitioners. [internet].
Available at: URL: http://www.bdj.org. accessed on 19 September 2010.
accessed on 27 Januari 2012.
8. Diaz Arnold Ana M, Marek Cindy A. The Impact of Saliva on patient care : a
literature review. J Prosthet Dent. 2002. 88: 337-342
10. Eugene NM, Robert LF. Salivary gland disorders. New York: Springer Berlin
Heidenberg. 2007.
11. Kidd EAM, Bechal SJ. Dasar-Dasar Karies. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 1992: 67-70.
12. Mohammad AR. Xerostomia in the geriatric patient: A new challenge for the
oral health professional. A review. Dental Forum/1/2005/XXXII, 67-72.
45
46
14. Rahmadhan AG. Serba Serbi Kesehatan Gigi & Mulut. Cetakan Pertama.
Jakarta: Penerbit Bukune. 2010: 15.
15. Hasibuan S. Keluhan mulut kering ditinjau dari faktor penyebab manifestasi
dan penanggulannya. http://library.usu.ac.id/download/fkg/fkg-sayuti.pdf (15
Februari 2012)
16. Scully C, Bagan JV. Adverse drug reaction in the orofacial region. Crit Rev
Oral Biol Med; 2004. 15(4): 221-222.
19. Bartels CL. Xerostomia information for dentists : Helping patients with dry
mouth. 2010. <http://oralcancerfoundation.org/dental/xerostomia.htm> (2
Februari 2012)
21. Orellana MF, Lagravère MO, Boychuk DG, et al. Prevalence of xerostomia in
population-based samples: a systematic review. J Public Health Dent. 2006:
66(2): 152-158.
23. Ship JA, Pillemer SR, Baum BJ. Xerostomia and the geriatric patient. J Am
Geriatr Soc. 2002: 50(3): 535-543.
24. Fox PC, Grisius MM. Salivary gland diseases. Burket’s Oral Medicine
Diagnosis and treatment. 10th ed. Hamilton : BC Decker Inc. 2003: 235-38.
28. Slade, Gary D. Measuring Oral Health and Quality of Life. Carolina :
University of North Carolina, 1997.
31. GD, Slade and AJ, Spencer. NCBI. PubMed.hov. [Online] [Cited: Januari 18,
2012.] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8193981.
33. Rusanen, Jaana, et al. Quality of life in patients with severe malocclusion
before treatment. Finlandia : Europian Journal of Orthodontics. 2009.
34. Hamid, Achir Yani S. Bunga rampai asuhan keperawatan kesehatan jiwa.
Jakarta: EGC. 2008.
35. HH, Martono and K, Pranaka. Buku Ajar Boedhi Darmono Geriatri. Jakarta :
FK Universitas Indonesia. 2009.
INFORMED CONSENT
Umur :……………………………………………………………………...
Alamat :……………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
No telp/Hp :……………………………………………………………………...
dengan ketentuan apabila ada hal – hal yang tidak berkenan pada saya, maka saya
berhak mengajukan pengunduran diri dari kegiatan penelitian ini.
Semarang…..../….../ 2012
Peneliti Responden
Saksi
(………………………………………..)
49
Pertanyaan – pertanyaan pada kuisioner ini menanyakan tentang keluhan – keluhan yang Anda
rasakan akibat permasalahan pada rongga mulut Anda dalam satu bulan terakhir.
Contoh:
Seberapa sering Anda merasakan keluhan ini Tidak Sangat Kadang- Sangat
Sering
dalam satu bulan terakhir pernah jarang kadang sering
Apakah Anda memiliki kesulitan dalam
mengucapkan kata/kalimat (berbicara) karena 0 1 2 3 4
permasalahan pada rongga mulut?
Jika selama satu bulan kemarin Anda sering merasa kesulitan dalam mengucapkan kata/kalimat
(berbicara) karena permasalahan pada rongga mulut Anda, maka Anda melingkari pilihan nomer 3.
Seberapa sering Anda merasakan keluhan ini Tidak Sangat Kadang- Sangat
Sering
dalam satu bulan terakhir pernah jarang kadang sering
Apakah Anda memiliki kesulitan dalam 3
mengucapkan kata/kalimat (berbicara) karena 0 1 2 4
permasalahan pada rongga mulut?
Sekarang buka halaman selanjutnya dan dimohon untuk menjawab semua pertanyaan yang ada.
Jika Anda kurang mengerti mengenai maksud dari pertanyaan tersebut, dimohon untuk
menanyakan kepada petugas yang mendampingi Anda.
Setelah semua pertanyaan terjawab, dimohon untuk mengumpulkan kuisioner ini kepada petugas
yang mendampingi Anda.
50
I. IDENTITAS
Nama :……………………………………………………………
Jenis kelamin :……………………………………………………………
Umur :……………………………………………………………...
Alamat :……………………………………………………………...
……………………………………………………………...
No telp/Hp :……………………………………………………………...
II. DIAGNOSA
Diagnosa xerostomia : Ya / Tidak
Frequencies
Frequency Table
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 43 30.3 30.3 30.3
Perempuan 99 69.7 69.7 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.1
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 73 51.4 51.4 51.4
1 26 18.3 18.3 69.7
2 22 15.5 15.5 85.2
3 12 8.5 8.5 93.7
4 9 6.3 6.3 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.2
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 89 62.7 62.7 62.7
1 38 26.8 26.8 89.4
2 9 6.3 6.3 95.8
3 4 2.8 2.8 98.6
4 2 1.4 1.4 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.3
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 61 43.0 43.0 43.0
1 39 27.5 27.5 70.4
2 31 21.8 21.8 92.3
3 9 6.3 6.3 98.6
4 2 1.4 1.4 100.0
Total 142 100.0 100.0
54
OHI P.4
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 48 33.8 33.8 33.8
1 34 23.9 23.9 57.7
2 29 20.4 20.4 78.2
3 24 16.9 16.9 95.1
4 7 4.9 4.9 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.5
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 53 37.3 37.3 37.3
1 52 36.6 36.6 73.9
2 26 18.3 18.3 92.3
3 10 7.0 7.0 99.3
4 1 .7 .7 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.6
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 57 40.1 40.1 40.1
1 54 38.0 38.0 78.2
2 25 17.6 17.6 95.8
3 5 3.5 3.5 99.3
4 1 .7 .7 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.7
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 43 30.3 30.3 30.3
1 55 38.7 38.7 69.0
2 29 20.4 20.4 89.4
3 12 8.5 8.5 97.9
4 3 2.1 2.1 100.0
Total 142 100.0 100.0
55
OHI P.8
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 71 50.0 50.0 50.0
1 35 24.6 24.6 74.6
2 26 18.3 18.3 93.0
3 8 5.6 5.6 98.6
4 2 1.4 1.4 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.9
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 69 48.6 48.6 48.6
1 42 29.6 29.6 78.2
2 22 15.5 15.5 93.7
3 6 4.2 4.2 97.9
4 3 2.1 2.1 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.10
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 82 57.7 57.7 57.7
1 38 26.8 26.8 84.5
2 17 12.0 12.0 96.5
3 4 2.8 2.8 99.3
4 1 .7 .7 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.11
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 96 67.6 67.6 67.6
1 31 21.8 21.8 89.4
2 13 9.2 9.2 98.6
3 2 1.4 1.4 100.0
Total 142 100.0 100.0
56
OHI P.12
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 82 57.7 57.7 57.7
1 31 21.8 21.8 79.6
2 20 14.1 14.1 93.7
3 7 4.9 4.9 98.6
4 2 1.4 1.4 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.13
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 56 39.4 39.4 39.4
1 58 40.8 40.8 80.3
2 23 16.2 16.2 96.5
3 4 2.8 2.8 99.3
4 1 .7 .7 100.0
Total 142 100.0 100.0
OHI P.14
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 61 43.0 43.0 43.0
1 48 33.8 33.8 76.8
2 20 14.1 14.1 90.8
3 10 7.0 7.0 97.9
4 3 2.1 2.1 100.0
Total 142 100.0 100.0
Diagnosis
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Xerostomia 61 43.0 43.0 43.0
Tidak Xerostomia 81 57.0 57.0 100.0
Total 142 100.0 100.0
Descriptives
Descriptive Statistics
Crosstabs
Cases
Diagnosis
Crosstabs
Cases
Diagnosis
Crosstabs
Cases
OHIP.1
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 15 12 15 10 9 61
% of 10.6% 8.5% 10.6% 7.0% 6.3% 43.0%
Total
Tidak Count 58 14 7 2 0 81
Xerostomia
% of 40.8% 9.9% 4.9% 1.4% .0% 57.0%
Total
Total Count 73 26 22 12 9 142
% of 51.4% 18.3% 15.5% 8.5% 6.3% 100.0%
Total
59
OHIP.2
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 25 23 7 4 2 61
% of 17.6% 16.2% 4.9% 2.8% 1.4% 43.0%
Total
Tidak Count 64 15 2 0 0 81
Xerostomia
% of 45.1% 10.6% 1.4% .0% .0% 57.0%
Total
Total Count 89 38 9 4 2 142
% of 62.7% 26.8% 6.3% 2.8% 1.4% 100.0%
Total
OHIP.3
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 19 16 15 9 2 61
% of 13.4% 11.3% 10.6% 6.3% 1.4% 43.0%
Total
Tidak Count 42 23 16 0 0 81
Xerostomia
% of 29.6% 16.2% 11.3% .0% .0% 57.0%
Total
Total Count 61 39 31 9 2 142
% of 43.0% 27.5% 21.8% 6.3% 1.4% 100.0%
Total
OHIP.4
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 11 9 16 18 7 61
% of 7.7% 6.3% 11.3% 12.7% 4.9% 43.0%
Total
Tidak Count 37 25 13 6 0 81
Xerostomia
% of 26.1% 17.6% 9.2% 4.2% .0% 57.0%
Total
Total Count 48 34 29 24 7 142
% of 33.8% 23.9% 20.4% 16.9% 4.9% 100.0%
Total
60
OHIP.5
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 10 19 21 10 1 61
% of 7.0% 13.4% 14.8% 7.0% .7% 43.0%
Total
Tidak Count 43 33 5 0 0 81
Xerostomia
% of 30.3% 23.2% 3.5% .0% .0% 57.0%
Total
Total Count 53 52 26 10 1 142
% of 37.3% 36.6% 18.3% 7.0% .7% 100.0%
Total
OHIP.6
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 9 24 22 5 1 61
% of 6.3% 16.9% 15.5% 3.5% .7% 43.0%
Total
Tidak Count 48 30 3 0 0 81
Xerostomia
% of 33.8% 21.1% 2.1% .0% .0% 57.0%
Total
Total Count 57 54 25 5 1 142
% of 40.1% 38.0% 17.6% 3.5% .7% 100.0%
Total
OHIP.7
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 8 20 18 12 3 61
% of 5.6% 14.1% 12.7% 8.5% 2.1% 43.0%
Total
Tidak Count 35 35 11 0 0 81
Xerostomia
% of 24.6% 24.6% 7.7% .0% .0% 57.0%
Total
Total Count 43 55 29 12 3 142
% of 30.3% 38.7% 20.4% 8.5% 2.1% 100.0%
Total
61
OHIP.8
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 14 19 18 8 2 61
% of 9.9% 13.4% 12.7% 5.6% 1.4% 43.0%
Total
Tidak Count 57 16 8 0 0 81
Xerostomia
% of 40.1% 11.3% 5.6% .0% .0% 57.0%
Total
Total Count 71 35 26 8 2 142
% of 50.0% 24.6% 18.3% 5.6% 1.4% 100.0%
Total
OHIP.9
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 17 16 19 6 3 61
% of 12.0% 11.3% 13.4% 4.2% 2.1% 43.0%
Total
Tidak Count 52 26 3 0 0 81
Xerostomia
% of 36.6% 18.3% 2.1% .0% .0% 57.0%
Total
Total Count 69 42 22 6 3 142
% of 48.6% 29.6% 15.5% 4.2% 2.1% 100.0%
Total
OHIP.10
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 25 20 12 3 1 61
% of 17.6% 14.1% 8.5% 2.1% .7% 43.0%
Total
Tidak Count 57 18 5 1 0 81
Xerostomia
% of 40.1% 12.7% 3.5% .7% .0% 57.0%
Total
Total Count 82 38 17 4 1 142
% of 57.7% 26.8% 12.0% 2.8% .7% 100.0%
Total
OHIP.11
tidak kadang-
pernah sangat jarang kadang sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 29 18 12 2 61
% of Total 20.4% 12.7% 8.5% 1.4% 43.0%
Tidak Count 67 13 1 0 81
Xerostomia
% of Total 47.2% 9.2% .7% .0% 57.0%
Total Count 96 31 13 2 142
% of Total 67.6% 21.8% 9.2% 1.4% 100.0%
OHIP.12
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 22 17 16 4 2 61
% of 15.5% 12.0% 11.3% 2.8% 1.4% 43.0%
Total
Tidak Count 60 14 4 3 0 81
Xerostomia
% of 42.3% 9.9% 2.8% 2.1% .0% 57.0%
Total
Total Count 82 31 20 7 2 142
% of 57.7% 21.8% 14.1% 4.9% 1.4% 100.0%
Total
OHIP.13
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 12 24 20 4 1 61
% of 8.5% 16.9% 14.1% 2.8% .7% 43.0%
Total
Tidak Count 44 34 3 0 0 81
Xerostomia
% of 31.0% 23.9% 2.1% .0% .0% 57.0%
Total
Total Count 56 58 23 4 1 142
% of 39.4% 40.8% 16.2% 2.8% .7% 100.0%
Total
63
OHIP.14
tidak sangat kadang- sangat
pernah jarang kadang sering sering Total
Diagnosis Xerostomia Count 12 20 17 9 3 61
% of 8.5% 14.1% 12.0% 6.3% 2.1% 43.0%
Total
Tidak Count 49 28 3 1 0 81
Xerostomia
% of 34.5% 19.7% 2.1% .7% .0% 57.0%
Total
Total Count 61 48 20 10 3 142
% of 43.0% 33.8% 14.1% 7.0% 2.1% 100.0%
Total
64
Explore
Diagnosis
Descriptives
60
37
50
40
OHIP
30
20
10
Means
Report
Diagnosis
Xerostomia Tidak Xerostomia Total
Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation
Keterbatasan fungsi 2.70 61 1.935 .65 81 .883 1.54 142 1.753
Rasa sakit fisik 3.34 61 2.065 1.53 81 1.342 2.31 142 1.910
Ketidaknyamanan 2.98 61 1.784 .98 81 .987 1.84 142 1.704
psikis
Ketidakmampuan fisik 3.13 61 2.045 1.10 81 1.079 1.97 142 1.860
Ketidakmampuan 2.31 61 1.849 .78 81 .922 1.44 142 1.587
psikis
Ketidakmampuan 1.92 61 1.646 .57 81 .821 1.15 142 1.409
sosial
Handikap 2.84 61 1.864 .95 81 .921 1.76 142 1.684
66
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Diagnosis Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Keterbatasan fungsi Xerostomia .134 61 .008 .936 61 .003
Tidak Xerostomia .351 81 .000 .731 81 .000
Rasa sakit fisik Xerostomia .133 61 .009 .954 61 .024
Tidak Xerostomia .172 81 .000 .888 81 .000
Ketidaknyamanan psikis Xerostomia .136 61 .007 .954 61 .023
Tidak Xerostomia .246 81 .000 .816 81 .000
Ketidakmampuan fisik Xerostomia .136 61 .007 .954 61 .021
Tidak Xerostomia .215 81 .000 .846 81 .000
Ketidakmampuan psikis Xerostomia .206 61 .000 .914 61 .000
Tidak Xerostomia .294 81 .000 .783 81 .000
Ketidakmampuan sosial Xerostomia .154 61 .001 .905 61 .000
Tidak Xerostomia .360 81 .000 .704 81 .000
Handikap Xerostomia .149 61 .002 .951 61 .016
Tidak Xerostomia .232 81 .000 .821 81 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Diagnosis Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Zscore: Keterbatasan Xerostomia .134 61 .008 .936 61 .003
fungsi
Tidak Xerostomia .351 81 .000 .731 81 .000
Zscore: Rasa sakit fisik Xerostomia .133 61 .009 .954 61 .024
Tidak Xerostomia .172 81 .000 .888 81 .000
Zscore: Ketidaknyamanan Xerostomia .136 61 .007 .954 61 .023
psikis Tidak Xerostomia .246 81 .000 .816 81 .000
Zscore: Ketidakmampuan Xerostomia .136 61 .007 .954 61 .021
fisik Tidak Xerostomia .215 81 .000 .846 81 .000
Zscore: Ketidakmampuan Xerostomia .206 61 .000 .914 61 .000
psikis Tidak Xerostomia .294 81 .000 .783 81 .000
Zscore: Ketidakmampuan Xerostomia .154 61 .001 .905 61 .000
sosial Tidak Xerostomia .360 81 .000 .704 81 .000
Zscore: Handikap Xerostomia .149 61 .002 .951 61 .016
Tidak Xerostomia .232 81 .000 .821 81 .000
a. Lilliefors Significance Correction
67
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Test Statisticsa
Keterbatasan Rasa sakit Ketidaknyamanan Ketidakmampuan Ketidakmampuan Ketidakmampuan
fungsi fisik psikis fisik psikis sosial Handikap
Mann-Whitney U 905.500 1192.000 831.500 1003.000 1185.000 1250.500 950.000
Wilcoxon W 4226.500 4513.000 4152.500 4324.000 4506.000 4571.500 4271.000
Z -6.726 -5.345 -6.925 -6.173 -5.504 -5.334 -6.431
Asymp. Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
a. Grouping Variable: Diagnosis
68
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Test Statisticsa
OHI P
Mann-Whitney U 631.000
Wilcoxon W 3952.000
Z -7.591
Asy mp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Diagnosis
69