Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LULU ALMARJAN

NIM : 1161040158

MATA KULIAH : INOVASI PSIKOTERAPI II

DOSEN : Dr. DIAN SITI NURJANNAH, M.Ag

M. AQIL BAIHAQI, Cht, CT. NNLP, S.Ag

LAPORAN TERAPI MODALITAS

A. Identitas Klien
Nama : AZ
Usia : 22 tahun
Status : Lajang
Pekerjaan : Mahasiswa

B. Proses Terapi
Sebelum melakukan terapi, terapis memulai proses terapi dengan sapaan
dan kata-kata pembuka agar klien merasa lebih rileks dan tidak merasa ditekan
atau dipaksa. Tempat yang dipilih pun adalah tempat yang sejuk dan nyaman, dan
terapi ini dilakukan pada pagi hari, sehingga konsentrasi masih terkumpul. terlebih
dahulu menanyakan kepada klien apakah klien bersedia untuk diterapi atau tidak,
lalu klien menjawab bahwa ia bersedia. Selanjutnya terapis meminta klien untuk
menyebutkan permasalahannya. Masalah yang sedang dirasakan klien bukan
suatu permasalahan yang spesifik. Klien berkata bahwa ia sedang merasa banyak
beban, banyak yang harus diselesaikan tapi ia merasa seringkali ceroboh dalam
menyelesaikannya, akhirnya permasalahan tersebut tidak terselesaikan dan malah
menumpuk. Jika diukur dari skala 1-10 klien mengaku bahwa perasaan tersebut
ada di angka 6.
Selanjutnya terapis meminta klien untuk menutup matanya, lalu tarik nafas
sebanyak 3 kali. Klien diminta untuk membayangkan permasalahan tersebut hadir
di hadapan klien. Setelah klien berhasil membayangkan, terapis memulai proses
terapi ini dengan pertanyaan ada di manakah lokasi permasalahan tersebut, lalu
apakah klien bisa membyangkan tempat di mana permasalahan tersebut berada.
Klien menjawab tidak bisa. Lalu seluruh pertanyaan dilemparkan kepada klien
dan klien menjawabnya.
- Bergerak / diam, jawaban : diam
- Jauh / dekat, jawaban : jauh
- Jernih / blur, jawaban : blur
- Terang / redup, jawaban : redup
- Banyak / sedikit, jawaban : sedikit
- Keras / pelan, jawaban : pelan
- Cepat / lambat, jawaban : lambat
- Jaraknya jauh / dekat, jawaban : jauh
- Berat / ringan, jawaban : ringan
- Nafas berat
- Bagian tubuh yang tidak nyaman : dada

Setelah klien menjawab satu persatu pertanyaan tersebut, terapis meminta klien
untuk membuka mata dan rileks sambil menggerak-gerakkan anggota tubuh.

Kemudian terapis mencoba membahas jawaban klien satu persatu dan


mulai merubah-rubah mindset tersebut. Terapis meminta klien untuk membayang
permasalahan tersebut yang awalnya diam perlahan-lahan bergerak, dan
kecepatannya terus bertambah hingga benar-benar cepat dan menghilang, lalu
permasalahan tersebut yang semula jauh diminta untuk semakin jauh lagi,
semakin jauh lagi dan menghilang. Permasalahan yang awalnya blur/pudar
semakin dipudarkan lagi hingga warnanya sama dengan udara, menghilang. Yang
awalnya redup dibuat menjadi terang, yang awalnya sedikit, diminta untuk
semakin menyedikitkan lagi dan akhirnya hilang. Yang awalnya suaranya pelan,
semakin pelan lagi hingga tidak lagi bersuara. Permasalahan yang awalnya lambat
dibuat menjadi cepat dan sangat cepat hingga akhirnya saking cepatnya tidak
terlihat lagi geraknya. Yang awalnya ringan dibuat semakin ringan lagi. Klien
merasakan ketidaknyamanan di bagian dada, sehingga nafas pun terasa berat,
maka terapis meminta klien untuk menarik nafas sebanyak 3 kali dan di akhiri
dengan ucapan hamdalah.
Terapis bertanya apakah klien merasakan perubahan setalah dilakukan
terapi modalitas ini atau tidak, klien menjawab “ya”, tapi hanya sedikit. Skala
yang tadinya 6 turun di angka 5.

Terapis mengucapkan terimakasih atas kesediaan klien untuk melakukan


terapi ini, dan terapis mendoakan semoga keadaan klien semakin baik lagi ke
depannya.

Anda mungkin juga menyukai