Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dosen pembimbing:

Moh. Jasri, M.Kom

Disusun oleh :

M. Rocky R
NIM : 1921400033

PRODI INFORMATIKA 1D
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
A. SIM (Sistem Informasi Manajemen)

Sistem Informasi Manajemen terdiri dari 3 kata yaitu “Sistem”, ”Informasi”,dan


"Manajemen” yang memiliki arti sebagai berikut Sistem berasal dari bahasa Latin
(systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah sekumpulan kegiatan atau elemen yang
saling bekerjasama dan dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu
kesatuan yang secara bersama- sama melaksanakan dan mempermudah kegiatan – kegiatan
utama organisasi

Sistem informasi manajemen (manajement information system atau sering dikenal


dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi
untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi
sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian. Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM,
tetapi kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa
melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan
pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based information
processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari
besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut :

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi


dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi
untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan
penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).
4. Sistem informasi personalia (personnel information systems)
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems)
6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems)
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems)
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems)
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems)

Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada


semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management),
managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top
level management

A. Sumber Daya Dalam SIM


Sumberdaya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan.Setelah
sumberdaya disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan penggunaannya,
meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi puncak.
Akhirnya, manajer mengganti sumberdaya ini pada saat kritis—sebelum sumberdaya
tersebut menjadi tidak efisien atau usang.
Seluruh kegiatan tersebut yaitu memperoleh informasi, menggunakan seefektif mungkin,
dan membuangnya disaat yang tepat disebut manajemen informasi.

B. Sistem Informasi Berbasis Persepektif Pemakai


 Sistem Informasi Perpektif Developer
a. Kurang user friendly
b. Kurang memberi rasa nyaman
c. Tampilan sulit dipahami
d. Pemakasi merasa terpaksa mengikuti prosedur yang dibangun
e. Hal di atas harus dihindari  agar sistem tidak menghambat traksaksi dan ekplorasi
informasi untuk pengambilan keputusan
 Model Lain Prototype
a. Identifikasi kebutuhan pemakai
b. Mengembangkan prototipe
c. Menentukan apakah diterima ?
d. Mengadakan sistem operasional
e. Menguji sistem operasional
f. Menentukan sistem
g. Implementasi system

C. Siklus Daur Hidup SIM

Tahap-tahap siklus hidup sistem, empat yang pertama dinamakan siklus hidup
pengembangan sistem (system developmentlife cycle - SDLC). Tahap kelima, tahap
penggunaannya yang berlangsung sampai waktunya untuk merancang sistem itu kembali.
Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu oleh
manajer dari analis sistem, pemrograman, dan operasional. Kecenderungan sekarang
ditangani oleh tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah.

Setiap pengembang mempunyai strategi yang berlainan, namun demikian, pada


dasarnya siklus hidup pengembangan sistem informasi terdapat lima tahapan, yaitu:

1. Tahap Perencanaan Sistem


Perencanaan sistem merupakan tahap paling awal yang memberikan pedoman dalam
melakukan langkah selanjutnya. Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari
kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung
pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah
diterapkan.Perencanaan sistem dapat terdiri: perencanaan jangka pendek meliputi
periode 1 sampai dengan 2 tahun dan perencanaan jangka panjang meliputi periode
sampai dengan 5 tahun.Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan
sistem, bila tidak ada dapat juga dilakukan oleh departemen sistem.
2. Tahap Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikan.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di
dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan pada tahap selanjutnya. Langkah-
langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang
dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di
tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya
lebih terinci.
3. Tahap Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan
gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis
sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut
dengan perancangan sistem (system design). Tahap perancangan sistem ini mempunyai
tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem; untuk
memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada
pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Tahap perancangan
sistem merupakan tahap penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.
Sistem berbasis komputer biasanya dalam rancangan ada spesifikasi jenis peralatan
yang akan digunakan.
4. Tahap Implementasi Sistem
Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih,
saatnya sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi sistem merupakan tahap
meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan
menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi.
Implementasi sistem merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan
sumberdaya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
5. Tahap Penggunaan Sistem
Pada tahap ini terdiri dari tiga langkah penggunaan sistem (System Implementation)
adalah:
a. Menggunakan sistem. Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang
diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
b. Audit sistem. Penelitian apakah sistem baru memenuhi kriteria kinerja. Studi ini
disebut “penelaahan setelah penerapan” (postimplementation).
c. Memelihara sistem. Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi
dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini
disebut pemeliharaan sistem. Ada tiga alasan untuk pemeliharaan: memperbaiki
kesalahan; menjaga kemutakhiran sistem dan meningkatkan sistem.

Anda mungkin juga menyukai