Anda di halaman 1dari 10

Nama : Shafira Nurhalisa

NIM : 20170420238

Kelas : H

Resume Teori Akuntansi BAB 3

Perekayasanaan Pelaporan Keuangan

Perekayasaan pelaporan keuangan

Agarmanfaat akuntansi dirasakan, pengetahun perekayasaan tersebut harus


diaplikasikan dalam suatu wilayah (negara). Wuud aplikasi ini adlah terciptanya suatu
mekanisme plaporan kauangan., nasional yang denanya unit-unit organisai bsnis, nobisnis, dan
kepemerintahan dalam suatu negara menyediakan data dan menyampaikan infromasi keungan
kepada para pengambil keputusan yang dianggap paling domnan dan berpengaruh dalm
pencapaian tujuan negara.

Salahsatu tujan ekonomik negara adalah alokasi suber daya ekonomik (alam, manusia
dan keuangan) secaa efektf dan efisien untuk mencapai tingkat kemakmuran masyarakat yag
optimal. Kebijakan dan reglasi pemerntah (dalam berbagai bentuk undang-undang, ketetapan,
dan peraturan) yang secara lagsung mempengaruhi pra pelaku dan sistem ekonomi negara
merpakan wahana dalam aloksi sumber daya ekonomik.

Dua definisi akuntansi memuat kata-kata kunci penting yang secara kseluruan dapat
menggambarkan luas lingkup akuntansi. Kata kunci tersebut adalah perekayasaan penyediaan
jasa, informasi keuangan, unit organisasi, phak berkepentingan, dengan cara tertentu, dan
pengambilan keputusan.

Proses Perekayasaan

Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan


bagimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai ujun ekoomik dan
sosial negara. Ngertian ini lebih luas dari pada yang dideskripsi oeh Financial Accounting
Standards Board (FASB) dalam Statments of Financial Accounting Consept. FASB
mengartikan pelaporan keuangan sebagai sistem dan sarara penyampaian informasi entang
sgala ondisi dan kineja perusahaan terutama segi keuangan dan tidak terbatas pada apa yang
dapat disampaikan melalui statemen keuangan.

Lingkup pelapoan keuangan dideskripsikan FASB tersebut sebenarnya meliptu


pelaporan internl dan eksternal. Namun FASM membatasi penertian pelaporan keuangan untuk
ujuan eksternal dan pelaporan keuangan disamakan dengan pelaoporan eksternal umum. Dalm
pembahasan buku ini, pengetian pelaporan keuangan meliputi pula struktur dan mekanisme
bekerjana sistem dalam suatu negara

Peloporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil perekayasaan askuntansi


ditingkat nasional. Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisme pelaopran keuangan dalam suatu negara untuk
menunjang tercapainya tujuan negara.

Perekayasaan sebagai proses deduktif

Hendriksen (1982) menguraikan aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses


perekayasan untuk menghasilakn rerangka teoretis akuntansi :

1. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakterisik unit-unit usaha dan lingkungan


2. Penyataan tentang tujuan pelaporan keungan yang diturunkan dari pernyataan postulat.
3. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju dan kemampuan pemakai
untuk memahami, menginterprestasi dan menganalisis informasi yang disajikan.
4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan
5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi
tentang perusahaan dan lingkunganya
6. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendalan pengukuran dandeskripsi unit usaha
beserta lingkunganya
7. Pengembanganya dan penyususnan pernyatan umum yang dituangkan dalam bentuk
suatu dokumen resmi yang menjad pedoman umum menyuusn standar akuntansi
8. Perancangan bangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi untuk
menciptakan, manangkap, mengolah, meringkasm dan menyajikan infomasi sesuai
dengan standar atau prinsip berterima umum

Perekayasaan laporan keuangan merupakan upaya tim yang melibatkan disiplin


intelektual dan kekuataan politik, hal ini karena berdampak luas dan berjangka waktu
panjang. Penyediaan informasi tidak dikendalikan oleh pemerintah tetapi kepada profesi
dan pelaku bisnis. Hal ini karena mereka adalah pihak yang sangat mengenal dan
membutuhkan informasi keuangan.

Siap Merekayasa

Proses perekayasaan bukan suatu upaya perseorangan tetapi merupakan upaya tim yang
melibatkn berbagai disiplin intelktual dan kekuatan politik mengingat perekayasaan tersebut
merupakan suatu proses yang serius yang hasilna akan berdampak luas dan jangka panjang.
Badan legislatif pemerintah mempunyai pran yang sangat penting dalm hal ini mengingat
rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi).

Karena badan legilatif sangat berperanpenting dalam perekayasaan ini maka para
anggota badan legislatif atau pelaksana yang terlibat harus mempunyai wawasan dan
pengetahuan teoris di bidang masing-masing yang cukup memadai. Paling tidak ada anggota
yang berpengetahuan dan berwawasan entang teoristis. jadi perekeyasaan akunansi harus
merupan tim multi disipliner agar hasilnya dapat diandalkan sebagai wahana untuk menjamin
tercapainya tujuan sosial dan ekonmik negara.

Proses-seksama menurut FASB :

a. Mengevaluasi masalah.
b. Mengadakan riset dan analisis.
c. Menyusun an mendistribusikan memorandum diskusi.
d. Mengadakan public hearing
e. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik atas memorandum
f. Menerbitkan draf awal standar yang diusulakan yang dikenal dengan nama Exposure
Draft.
g. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tehadap ED
h. Memutuskan akan diterbitkan atau tidak
i. Menerbitkan statemen yang bersangkutan.

Konsep Informasi Akuntansi

Salah satu kunsi penting dalam definisi akunansi adalah informasi keuangan. Sederetan
angka belum tentu merupakan informasi tetp hanya sekedar data kalau derertan angka trsebut
tidak mempunyai makna atau nilai bagi yang membacanya. Nilai iformasi adalh kemampuan
nfromasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan
keputusan.

Simbol-simbol yang termuat dalam seperangkat statemen keuangan sebenranya tidak


mempunyai makna kalau tiap elemen diinterpretasi sebagai objek yang terdiri sendiri. Artinya,
satu elemen dan jumlah rupiahnya belum memberi informasi kalau tidak dihubngkan denan
elemen lainnya. Semua elemen harus diinterpretasi sebagai satu kesatuan.

Hubungan harus dikendalikan tidak hanya secara verikal (intra-perioda)tetapi juga secara
horizontal bahkan antar perusahaan. Dalam konteks akuntansi, kos merupakan ukuran (size)
elemen statemn keuangan. Berbagai hubungan yang menunjukan informasi semantik dapt
dinyatakan dalam bentuk rasio keungan. Gabungan antara elemen, ukuran, dan hubungan akn
menghasilkan makna bila diinterpretasian atas dasar prinsip akuntansi berterima umum.

Rerangka konseptual.

Disebut juga sebagai seperangkat prinsip umun, seperangkat doktrin, atau struktur
konsep-konsep yang terpadu atau saling berkaitan. Tanpa adanya reranka konseptual akan
menyulitkan pihak penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi
tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa
perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain dalam ranngka
mencapai tujuan sosial atau ekonomik. Dan juga penyusun standar akuntansi dapat diperalat
oleh pihak tetentu untuk menghasilkan standar yang menguntungkan pihak tertentu.

Kam (1990) menguraikan manfaat-manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:

1. Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung jawab dalam
penyusunan/penetapan standar akuntansi.
2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang dijumpai
dalam praktik yang perlakuanya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik.
3. Menentukan batas-batas pertimbangan dalam penyusunan statemen keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan
keyakinan terhadap statemen keuangan.
5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan.

Di bidang akademik, rerangka konseptual merupakan materi yang sangat berharga dalam
pengajaran teori akuntansi yang mempunyai dampak dalam perbaikan atau kemajuaan praktik.
Nama : Shafira Nurhalisa

Nim : 20170420238

Kelas : Teori Akuntansi - H

Berikut adalah 9 psak berlaku efektif 1 januari 2018, diantaranya:

1. Psak 2 atau ias 7: laporan arus kas tentang prakarsa pengungkapan

amandemen ini merupakan adopsi dari amandemen ias 7 disclosure initiative yang berlaku
efektif per 1 januari 2017. Syarat terhadap suatu entitas dalam amandemen ini adalah
menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dalam
mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk
perubahan yang timbul dari arus kas maupun non-kas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
informasi kepada pengguna laporan keuangan tentang aktivitas pendanaan kas dan likuiditas
pada suatu entitas.

2. Psak 46 atau ias 12: akuntansi pajak penghasilan (pph) tentang pengakuan aset pajak
tangguhan untuk rugi yang belum direalisasiamandemen ini merupakan adopsi dari
amandemen ias 12 recognition of deferred tax assets for unrealised losses yang berlaku efektif
per 1 januari 2017. Amandemen ini diberikan klarifikasi terkait (1) laba kena pajak yang
menimbulkan terjadinya perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, (2)
penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan (3) estimasi aset pajak tangguhan atas
laba kena pajak untuk masa depan dan (4) pemulihan aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.

3. Psak 13 atau ias 40: properti investasi tentang pengalihan properti investasi

amandemen ini mengadopsi amandemen ias 40 transfers of investment property yang berlaku
efektif per 1 januari 2017 tentang pengalihan ke atau dari properti investasi. Karakteristik
dalam amandemen ini dalam paragraf 57 adalah prinsip perubahan penggunaan mencakup
penilaian atas apakah properti memenuhi, atau berhenti memenuhi, definisi properti investasi
dan bukti pendukung bahwa perubahan penggunaan telah terjadi.

4. Psak 53 atau ias 2: pembayaran berbasis saham tentang klasifikasi dan pengukuran
transaksi pembayaran berbasis saham

amendemen ini mengadopsi amendemen ias 2 classification and measurement of share-based


payment transactions mengatur perlakuan akuntansi terkait klasifikasi dan pengukuran untuk
pembayaran berbasis saham.
5. Psak 69 atau ias 41: akuntansi agrikultur

amendemen ini yang diadopsi dari ias 41 agriculture (2014) mengatur perlakuan akuntansi dan
pengungkapan atas aktivitas agrikultur, seperti aset biologis kecuali tanaman produktif, produk
agrikultur pada titik panen dan hibah pemerintah terkait agrikultur. Aktivitas agrikultur tersebut
dapat diakui sesuai dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut diukur pada setiap akhir
periode laporan keuangan pada nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual saat
pengakuan awal. Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba rugi
selama periode tertentu.

6. Psak 71 atau ifrs 9: instrumen keuangan tentang fitur percepatan pelunasan dengan
kompensasi negative.

Amandemen ini mengadopsi versi lengkap dari ifrs 9 financial instruments, berlaku efektif per
1 januari 2018 - 1 januari 2020. Perubahan dari psak 55 atau ias 39 "instrumen keuangan:
pengakuan dan pengukuran" ke psak 71 adalah (1) klasifikasi dan pengukuran, (2) penurunan
nilai dan (3) akuntansi lindung nilai.

Psak ini juga mengadopsi dari ifrs 9 financial instruments: prepayment features with negative
compensation sebagaimana yang tertera dalam paragraf pp4.1.11(b), pp4.1.12(b) dan
pp4.1.12a. Ifrs 9 mengatur bahwa aset keuangan dengan fitur percepatan pelunasan yang dapat
menghasilkan kompensasi negatif untuk memenuhi kualifikasi sebagai arus kas kontraktual
yang berasal dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang yang diukur pada
biaya perolehan amortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.

7. Psak 72 atau ifrs 15: pendapatan dari kontrak dengan pelanggan.

Amandemen ini mengadopsi versi lengkap dari ifrs 15 revenue from contract with customers,
berlaku efektif per 1 januari 2018 - 1 januari 2020. Amandemen ini mengatur perlakuan
pendapatan pengakuan dari sebagian besar kontrak yang berlaku untuk para pelanggan.
Amandemen ini mengubah pedoman pernyataan sak, seperti psak 23: pendapatan, psak 34:
kontrak konstruksi, psak 44: akuntansi aktivitas pengembangan real estat, isak 10: program
loyalitas pelanggan, isak 27: pengalihan aset dari pelanggan dan isak 21: perjanjian konstruksi
real estat.

8. Psak 73 atau ifrs 16: sewa

amandemen ini yang diadopsi dari ifrs 16 leases. Amandemen ini mengatur prinsip perlakuan
transaksi pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa untuk membantu
penyewa dan pemilik sewa dalam menyediakan informasi yang relevan terkait dengan transaksi
tersebut pada posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas. Amandemen ini
menggantikan pedoman psak 30: sewa, isak 8: penentuan apakah suatu perjanjian mengandung
suatu sewa, isak 23: sewa operasi – insentif, isak 24: evaluasi substansi beberapa transaksi yang
melibatkan suatu bentuk legal sewa dan isak 25: hak atas tanah.

9. Psak 111 atau ias 19: akuntansi transaksi asuransi syariah atau akuntansi wad

amendemen ini yang diadopsi dari amandemen ias 2 classification and measurement of share-
based payment transactions berisi pengakuan akuntansi wad, klasifikasi surat berharga syariah
dalam repo syariah dan pengakuan selisih kurs item dalam transaksi lindung nilai (hedging).
Psak 111 mengatur bahwa jika suatu entitas yang memberi atau menerima wad, maka mereka
tidak mengakui aset dan liabilitas yang akan terjadi dari wad menjadi akad.

PSAK sd 2017

10. Laporan keuangan laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan
kreditor). Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (sak/ifrs).
Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “pernyataan ini
tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material” 1. On the topic, “challenges
facing financial accounting,” what did the aicpa special committee on financial reporting
suggest should be included in future financial statements? Non-financial measurements
(customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases).
Forward-looking information soft assets (a company’s know-how, market dominance,
marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial
information)

11. Lima pilar standar akuntansi indonesia

pernyataan standar akuntansi keuangan - psak standar akuntansi keuangan entitas tanpa
akuntabilitas publik signifikan - sak-etap standar akuntansi entitas mikro kecil menengah - sak
emkm standar akuntansi syari’ah – sak syariah standar akuntansi pemerintahan – sap pp 71
tahun 2010 ifrs hanya diadopsi psak full tahun 2013 dilakukan revisi standar dan ditambahkan
standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015. Pada 2015 dikeluarkan psak 69 agrikultur
dan revisi beberapa standar. Pada tahun 2016 dikeluarkan psak 70 dan psak 71 & psak 72.
Tahun 2017 psak 73 sak etap dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan sak emkm pada
26 mei 2016: revisi psak 108 akuntansi transasi asuransi syariah dan psak 101 lk syariah

12. Psak tidak berlaku lagi

psak 59 perbankan syariah psak 31 perbankan psak 29 pertambangan minyak dan gas psak 33
pertambangan umum psak 32 kehutanan psak 35 akuntansi pendapatan jasa telekomunikasi
psak 27 akuntansi koperasi psak 37 akuntansi penyelenggaraan jalan tol psak 9 penyajian aktiva
lancar dan kewajiban lancar psak 49 akuntansi reksa dana psak 42 akuntansi perusahaan efek
psak 12 pengendalian bersama psak 11 penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
psak 39 kerjasama operasi psak 17 penyusutan psak 21 ekuitas psak 40 akuntansi perubahan
ekuitas anak perusahaan psak 41 akuntansi waran psak 43 akuntansi anjak piutang psak 47
tanah psak 51 kuasi reorganisasi psak 52 mata uang pelaporan psak 54 akuntansi restrukturisasi
utang piutang bermasalah

13. Karakteristik ifrs ifrs menggunakan “principles base “ :

lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada
spirit penerapan prinsip tersebut. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan
evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. Membutuhkan
profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. Menggunakan fair value dalam
penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi)
atau menggunakan jasa penilai mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak
baik kuantitaif maupun kualitatif ifrs secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan
lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.

14. Informasi perusahaan informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan
non keuangan informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory (diharuskan oleh regulasi)
atau informasi voluntary (sukarela) penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan
cost of debt karena berkurangnya asymmetry information entitas menyajikan informasi yang
relevan bagi pengguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan,
laporan tahunan (annual reporting), laporan berkelanjutan (sustainability reporting) – tripple
bottom line, laporan terintegrasi (integrated reporting) – laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada eva informasi digital informasi perusahaan 1. On the topic, “challenges
facing financial accounting,” what did the aicpa special committee on financial reporting
suggest should be included in future financial statements? Non-financial measurements
(customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases).
Forward-looking information soft assets (a company’s know-how, market dominance,
marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial
information)

15. Sejarah standar akuntansi

efektif 1 januari 2015 pra pai 1973 pai harmonisasi ias konvergensi ifrs konvergensi ifrs update
ifrs 2017 8 desember 2008 komitmen mendukung ifrs sebagai standar akuntansi keuangan
global adopsi ias mulai psak 1994 mempertahankan gap 1 tahun dengan ifrs

16. Psak psak baru psak revisi / amandemen psak penyesuaian

psak yang terkait dengan pengaturan baru misal psak 69, psak 70 psak yang merubah
pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal psak 65 laporan keuangan
konsolidasian menggantikan psak 4 laporan keuangan konsolidasian dan tersendiri, psak 66
pengaturan bersama menggantikan psak 12 pengendalian bersama psak baru perubahan psak
pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan misal psak 24 (revisi 2013), psak 1 (revisi
(2013) didahului dengan penerbitan exposure draft sebelum tahun 2015 digunakan istilah revisi
setelahnya digunakan istilah amandemen psak revisi / amandemen merupakan kumpulan
amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi
sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip
yang telah ada. Sebagai dampak dari perubahan psak lain psak penyesuaian

Anda mungkin juga menyukai