Buah Pare
Buah Pare
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Buah pare (Momordica charantia L.) adalah tanaman yang tumbuh di daerah
tropis yaitu daerah Asia, Amerika Selatan, Afrika Timur dan Karibia. Buah pare
mudah sekali ditemukan serta didapatkan hampir di seluruh Indonesia (1). Masyarakat
Indonesia telah sejak lama menggunakan buah pare sebagai hidangan sehari-hari dan
juga telah lama dipercaya dan digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati
berbagai macam penyakit, diantaranya sebagai peluruh dahak, obat penurun panas,
penambah nafsu makan dan obat malaria (2).
Sebelum produk obat diedarkan dan dapat digunakan sebagai obat anti malaria,
produk tersebut harus melewati serangkaian uji. Pengujian bahan obat dimaksudkan
agar obat-obat yang dipakai dalam praktek klinik pada manusia dapat
dipertanggungjawabkan keamanannya. Untuk membuktikan keamanan produk obat
tradisional dapat dilakukan malalui uji toksisitas (8).
Uji toksisitas merupakan uji yang dilakukan untuk memperkirakan resiko yang
berkaitan dengan pemaparan zat kimia dalam kondisi khusus karena seperti yang telah
diketahui bahwa tidak ada satupun zat kimia yang dapat dikatakan aman (bebas resiko)
sepenuhnya, karena setiap zat kimia akan bersifat toksik pada tingkat dosis tertentu.
Uji toksisitas dapat dibagi menjadi dua: uji toksisitas umum (akut, subkronik, dan
kronis) dan uji toksisitas khusus (teratogenik, mutagenik, dan karsinogenik) (9).
Uji toksisitas akut merupakan uji yang dilakukan dengan memberikan zat
kimia yang sedang di uji sebanyak satu kali, atau beberapa kali dalam waktu 24 jam.
Uji toksisitas akut merupakan uji di mana dosis tunggal zat kimia yang diberikan pada
hewan percobaan untuk menentukan LD50 (dosis yang menyebabkan kematian 50%
dari kelompok hewan percobaan). Hal ini merupakan langkah awal dalam penilaian
dan evaluasi sifat toksik dari suatu zat kimia serta merupakan salah satu pemeriksaan
awal yang dilakukan pada semua nyawa (9).
Penelitian toksisitas akut dan toksisitas subkronik singkat selama 28 hari dari
granul ekstrak buah pare yang dibuat menjadi kapsul telah dilakukan sebelumnya, hasil
penelitiannya mengidentifikasi LD50 dari kapsul ekstrak buah pare (Momordica
charantia L.) lebih besar dari 5000 mg/kgBB dan termasuk ke dalam kategori praktis
tidak toksik dan pemberian kapsul ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) dosis
40 mg/kgBB, 80 mg/kgBB, dan 320 mg/kgBB pada mencit betina selama 28 hari
terbukti aman dan tidak mempengaruhi fungsi organ hati dan ginjal (11).