Anda di halaman 1dari 9

PERHITNGAN TRAFO

a. Menentukan kapasitas daya terpasang


Daya yang dibutuhkan pada instalasi tersebut adalah sebagai berikut:
 Penerangan : 12435,82822 VA
 Tenaga : 43535,55032 VA
 Motor : 2008555,306 VA

Jadi daya total yang dibutuhkan dalam instalasi tersebut adalah 2064526,685 VA ~ 2007
KVA

b. Faktor kebutuhan sesuai dengan penggunaan trafo tersebut


TABEL FAKTOR KEBUTUHAN (FK)

Jenis Bangunan Faktor Kebutuhan Keterangan

Rumah Tinggal : Kebutuhan total = pemanas +


AC + umum
Perumahan 0,4

Flat tanpa pemanas 0,6

Flat dg pemanas 0,8-1,0

Bangunan Umum :

Hotel dll 0,6-0,8

Kantor 0,5-0,8

Departemen store 0,7-0,9

Sekolah 0,6-0,7

Rumah sakit 0,5-0,75

Industri logam 0,5-0,7

Industri makanan 0,7-0,9

Industri semen 0.8-0,9 35000 ton/hr

Lift 0,5 Berubah dg waktu


Crane 0,7 intermitten

Dari tabel tersebut dipilih industri logam dengan fk 0,7


c. Menentukan kebutuhan beban maksimum

Beban maksimum = Stotal x fk

= 2007 x 0,7

= 1404,9 KVA

d. Menentukan kapasitas daya terpasang

Supaya trafo dapat dibebani 100% dari beban maksimum maka daya total dikalikan dengan
120% dimana 20% adalah cadangan supaya sewaktu waktu ada pengembangan beban tidak
perlu mengganti trafo

Kapasitas daya terpasang = Smaksimal x 120%

= 1404,9 x 120%

= 1685,88 KVA

e. Memilih daya kontrak PLN

Memilih daya yang akan dipesan ke PLN berdasarkan golongan tarifnya, berikut tabel
golongan tarif sesuai dengan SPLN

Pengguna listrik yang dilayani oleh PT. PLN dapat dibedakan menjadi beberapa golongan
yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 1.5 Golongan Tarif

Golongan Sistem
No Penjelasan Batas Daya
Tarif Tegangan
1. S–1 Pemakai Sangat Kecil TR s/d 200 VA
2. S–2 Badan Sosial Kecil TR 250 VA s/d 2.200VA
3. S–3 Badan Sosial Sedang TR 2.201 VA s/d 200 kVA
4. S–4 Badan Sosial Besar TM 201 kVA ke atas
5. SS – 4 Badan Sosial Besar Dikelola TM 201 kVA ke atas
Swasta untuk Komersial
6. R–1 Rumah Tangga Kecil TR 250 VA s/d 500 VA
7. R–2 Rumah Tangga Sedang TR 501 VA s/d 2.200 VA
8. R–3 Rumah Tangga Menengah TR 2.201 VA s/d 6.600 VA
9. R–4 Rumah Tangga Besar TR 6.601 VA ke atas
10. U–1 Usaha Kecil TR 250 VA s/d 2.200 VA
11. U–2 Usaha Sedang TR 2.201 VA s/d 200 kVA
12. U–3 Usaha Besar TM 201 kVA ke atas
13. U–4 Sambungan Sementara TR
14. H–1 Perhotelan Kecil TR 250 VA s/d 99 kVA
15. H–2 Perhotelan Sedang TR 100 kVA s/d 200 kVA
16. H–3 Perhotelan Besar TM 201 kVA ke atas
17. I–1 Industri Rumah Tangga TR 450 VA s/d 2.200 VA
18. I–2 Industri Kecil TR 2201 VA s/d 13,9 kVA
19. I–3 Industri Sedang TR 14 kVA s/d 200 kVA
20. I–4 Industri Menengah TM 201 Kva ke atas
21. I–5 Industri Besar TT 30.000 kVA ke atas
22. G–1 Gedung Pemerintahan TR 250 VA s/d 200 kVA
Kecil/Sedang
23. G–2 Gedung Pemerintahan Besar TM 201 Kva ke atas
24. J Penerangan Umum TR
Sumber : PT. PLN Jabar, 2002

Daya yang disarankan untuk pelanggan TM 20 kV (pengukuran pada sisi TM dengan relai
sekunder).
Pelanggan TM yang dibatasi dengan pelebur TM, standarisasi dayanya seperti tabel berikut.
Tabel 1.3 Standarisasi Daya Pelanggan TM dengan Pembatas Pelebur TM

Arus Nominal Daya Tersambung Arus Nominal Daya Tersambung


TM (Ampere) (kVA) TM (Ampere) (kVA)
6,3 240 50 1.730
10 345 63 2.180
16 555 80 2.770
20 690 100 3.465
25 865 125 4.330
32 1.110 160 5.540
40 1.385 200 6.930
50 1.730 250 8.660

Sumber: PT PLN Jabar, 2002

Berdasarkan tabel golongan tarif diatas dipilih golongan I – 4 Industri Menengah dengan
sistem tegangan TM batas daya 201 KVA keatas dan daya kontrak pelanggan dengan PLN
adalah sebesar 1730 KVA. Pelanggan ini merupakan pelanggan TM dengan pengukuran TM
dan pemakaian TR.

Faktor beban sesuai standart yang ada (IEC 60354 atau SPLN 17:1979)
Dengan daya kontrak 1730 KVA, maka dimungkinkan memilih trafo sebesar 2000 KVA. Jadi
setelah dikalikan dengan faktor beban sesuai standart maka hasilnya

= 2000 KVA x 0,81

= 1620 KVA

Dari perhitungan di atas maka dipilihlah trafo dengan merk Trafindo dengan kapasitas 2000
kVA.

Dengan spesifikasi sebagai berikut :

SPESIFIKASI TRAFO (2000 kVA)


Rated Power .Sn(kVA) 2000
Rated Primary Voltage.Um (kV) 20
Voltage Impedance (%) 7,00
No Load Loss.Po (W) 3600
Load Loss At 75°.Pk (W) 19000
Total Losses (W) 24600
Oil Volume (L) 1240
Total Weight (kg) 4900
Lenght (mm) 2050
Width (mm) 1215
Height (mm) 1680
PERENCANAAN & DESAIN SANGKAR FARADAY TRAFO

1. Trafo Prioritas dan Non Prioritas (1600 kVA)


Jarak aman minimum trafo dengan manusia ( PUIL hal : 448 ) :

Tegangan U ( antara fasa dan bumi ) Jarak aman minimum


(KV) (cm)
1 50
12 60
20 75
36 100

Diketahui data trafo sbb:

Panjang trafo = 2050 mm = 2,050 m

ebar trafo = 1215 mm = 1,215 m

Tinggi trafo = 1680 mm = 1,280 m

Sangkar faraday dari bahan konduktor dibuat dan berbentuk kotak penuh, hal
tersebut bertujuan untuk acuan kuat medan listrik didalam sangkar faraday sama dengan
nol.

Perhitungan dimensi sangkar faraday :

20 kv
Diket : VLine to line = 20 kv, maka VLine to ground = = 11.55 kv
3

Dalam perhitungan ini yang perlu diperhatikan adalah system pengaman dari sisi
TR maupun TT pada trafo. Sesuai dengan catalog yang ada jarak aman sisi tegangan tinggi
adalah = 750 mm dengan perkiraan panjang tangan manusia sekitar kurang lebih 750 mm.
Sehingga dapat terhitung sangkar faraday sesuai dengan dimensi trafo yang digunakan.
Dimensi trafo yang digunakan dengan data sebagai berikut :
Panjang minimal = ( jarak aman + panjang tangan ) x 2 + panjang trafo

= ( 0,75 + 0,75 ) x 2 + 2,050

= 5,05 m

Maka saya tetapkan panjang sangkar faraday adalah 5 meter

 Lebar minimal = ( jarak aman + panjang tangan ) x 2 + lebar trafo


= ( 0,75 + 0,75 ) x 2 + 1,215

= 4,215 m

Maka saya tetapkan lebar sangkar faraday adalah 4,5 meter

 Tinggi minimal = ( jarak aman + panjang tangan ) x 2 + tinggi trafo


= ( 0,75 + 0,75 ) x 2 + 1,680

= 4,68 m

Maka saya tetapkan tinggi sangkar faraday adalah 5 meter

Jika jarak aman kerja tersebut tidak dapat dipenuhi, tenaga kerja harus menggunakan
pengaman dari bahan isolasi yang secara listrik dapat menyekat bagian yang bertegangan.

PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN CELAH UDARA (VENTILASI)

1. Trafo Prioritas dan Non Prioritas (2000 kVA)


Dalam kerjanya transformator tidak lepas dari kerugian salah satunya adalah rugi
panas, panas yang berlebihan pada trafo dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan
antara lain :

1) Drop tegangan.
2) Pemanasan pada minyak trafo yang berlebihan, sehingga menyebabkan
turunnya kualitas minyak trafo yang dapat mengakibatkan tegangan tembus
minyak trafo turun.
Sehingga dalam kerjanya trafo menuntut sistem pendinginan yang baik, oleh karena
itu sistem pendinginannya harus mempunyai kinerja yang baik, dari berbagai macam faktor
yang mempengaruhi pendinginan salah satunya adalah sirkulasi udara, karena dalam
perencanaan ini trafo yang digunakan diletakkan dalam ruangan (indoor). Untuk itu kita
harus menghitung seberapa besar celah ventilasi yang dibutuhkan agar sirkulasi udara
dapat berjalan dengan baik.

Menurut PUIL 1977 celah minimal suatu ventilasi trafo adalah 20 cm 2 / KVA
terpasang, dengan perhitungan sebagai berikut:

Diketahui data trafo adalah sbb:


 Daya = 2000 kVA
 Panjang trafo = 2050 mm = 2,050 m
 Lebar trafo = 1215 mm = 1,215 m
 Tinggi trafo = 1680 mm = 1,680 m
 Load Losses = 21000 W = 21 KW (pada suhu 75ºC)
Data lain yang diketahui adalah sebagai berikut:

1) Temperatur udara masuk(t1) 20oC


2) Temperatur udara keluar (t2) 35oC
1
3) Koefisiensi muai udara ( ) 
273
Dengan data diatas dapat dicari volume udara yang dibutuhkan untuk mensirkulasi panas
adalah sebagai berikut:

860 Pv
V  x(1   t1 )
1116 (t 2  t1 )

dimana:

Pv = rugi trafo (Kw)

t1 = temperatur udara masuk (oC)

t2 = temperatur udara keluar (oC)

α = koefisien muai udara

H = ketinggian ruangan (m)

sehingga:

860 x 21 1
V  x(1  .20)
1116 x(35  20) 273

18060
V  x(1  0,07326)
16740

V = 0,99 m3/s

Kemampuan pemanasan udara yang mengalir disepanjang tangki trafo adalah

H
v

dimana:

H = ketinggian trafo(m)

ζ = koefisien tahanan aliran udara

Koefisien tahanan aliran udara berbeda-beda tergantung pada kondisi daripada tempat
diletakkannya trafo itu sendiri :

Kondisi tempat Ζ
Sederhana 4.....6
Sedang 7.....9
Baik 9.....10 (jaringan konsen)>20

Saya rencanakan kondisi tempat saya meletakkan trafo adalah baik maka ζ = 9.

Sehingga:

H
v

1,680
v
9

v  0,18 m/s

Maka dapat kita dapat menghitung celah ventilasi sebagai berikut:

V
qc (Luas penampang celah udara yang masuk) :
v

0,99 m 3 s
qc : : 5,5 m2
0,18m / s

Karena udara yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi daripada udara yang masuk
yang diakibatkan proses pendinginan trafo dalam ruangan sehingga terjadi pemuaian maka
ventilasi udara keluar yang dibutuhkan harus lebih besar daripada celah ventilasi udara
masuk, dengan kata lain:

q A  qC
Agar q A  qC terpenuhi, maka dalam menghitung qA adalah qC dikalikan dengan 110% atau
1,1.

 Sehingga:
q A 1,1. qC

q A 1,1x5,5

q A  6,05 m 2

 Nilai perhitungan diatas adalah nilai minimum, sehingga pemakaian ventilasi udara
bisa memakai ukuran yang lebih besar dari ukuran perhitungan diatas.
Saya tetapkan qA = 6,6 m2 dan qC = 5,5 m2

Anda mungkin juga menyukai