Jadi daya total yang dibutuhkan dalam instalasi tersebut adalah 2064526,685 VA ~ 2007
KVA
Bangunan Umum :
Kantor 0,5-0,8
Sekolah 0,6-0,7
= 2007 x 0,7
= 1404,9 KVA
Supaya trafo dapat dibebani 100% dari beban maksimum maka daya total dikalikan dengan
120% dimana 20% adalah cadangan supaya sewaktu waktu ada pengembangan beban tidak
perlu mengganti trafo
= 1404,9 x 120%
= 1685,88 KVA
Memilih daya yang akan dipesan ke PLN berdasarkan golongan tarifnya, berikut tabel
golongan tarif sesuai dengan SPLN
Pengguna listrik yang dilayani oleh PT. PLN dapat dibedakan menjadi beberapa golongan
yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 1.5 Golongan Tarif
Golongan Sistem
No Penjelasan Batas Daya
Tarif Tegangan
1. S–1 Pemakai Sangat Kecil TR s/d 200 VA
2. S–2 Badan Sosial Kecil TR 250 VA s/d 2.200VA
3. S–3 Badan Sosial Sedang TR 2.201 VA s/d 200 kVA
4. S–4 Badan Sosial Besar TM 201 kVA ke atas
5. SS – 4 Badan Sosial Besar Dikelola TM 201 kVA ke atas
Swasta untuk Komersial
6. R–1 Rumah Tangga Kecil TR 250 VA s/d 500 VA
7. R–2 Rumah Tangga Sedang TR 501 VA s/d 2.200 VA
8. R–3 Rumah Tangga Menengah TR 2.201 VA s/d 6.600 VA
9. R–4 Rumah Tangga Besar TR 6.601 VA ke atas
10. U–1 Usaha Kecil TR 250 VA s/d 2.200 VA
11. U–2 Usaha Sedang TR 2.201 VA s/d 200 kVA
12. U–3 Usaha Besar TM 201 kVA ke atas
13. U–4 Sambungan Sementara TR
14. H–1 Perhotelan Kecil TR 250 VA s/d 99 kVA
15. H–2 Perhotelan Sedang TR 100 kVA s/d 200 kVA
16. H–3 Perhotelan Besar TM 201 kVA ke atas
17. I–1 Industri Rumah Tangga TR 450 VA s/d 2.200 VA
18. I–2 Industri Kecil TR 2201 VA s/d 13,9 kVA
19. I–3 Industri Sedang TR 14 kVA s/d 200 kVA
20. I–4 Industri Menengah TM 201 Kva ke atas
21. I–5 Industri Besar TT 30.000 kVA ke atas
22. G–1 Gedung Pemerintahan TR 250 VA s/d 200 kVA
Kecil/Sedang
23. G–2 Gedung Pemerintahan Besar TM 201 Kva ke atas
24. J Penerangan Umum TR
Sumber : PT. PLN Jabar, 2002
Daya yang disarankan untuk pelanggan TM 20 kV (pengukuran pada sisi TM dengan relai
sekunder).
Pelanggan TM yang dibatasi dengan pelebur TM, standarisasi dayanya seperti tabel berikut.
Tabel 1.3 Standarisasi Daya Pelanggan TM dengan Pembatas Pelebur TM
Berdasarkan tabel golongan tarif diatas dipilih golongan I – 4 Industri Menengah dengan
sistem tegangan TM batas daya 201 KVA keatas dan daya kontrak pelanggan dengan PLN
adalah sebesar 1730 KVA. Pelanggan ini merupakan pelanggan TM dengan pengukuran TM
dan pemakaian TR.
Faktor beban sesuai standart yang ada (IEC 60354 atau SPLN 17:1979)
Dengan daya kontrak 1730 KVA, maka dimungkinkan memilih trafo sebesar 2000 KVA. Jadi
setelah dikalikan dengan faktor beban sesuai standart maka hasilnya
= 1620 KVA
Dari perhitungan di atas maka dipilihlah trafo dengan merk Trafindo dengan kapasitas 2000
kVA.
Sangkar faraday dari bahan konduktor dibuat dan berbentuk kotak penuh, hal
tersebut bertujuan untuk acuan kuat medan listrik didalam sangkar faraday sama dengan
nol.
20 kv
Diket : VLine to line = 20 kv, maka VLine to ground = = 11.55 kv
3
Dalam perhitungan ini yang perlu diperhatikan adalah system pengaman dari sisi
TR maupun TT pada trafo. Sesuai dengan catalog yang ada jarak aman sisi tegangan tinggi
adalah = 750 mm dengan perkiraan panjang tangan manusia sekitar kurang lebih 750 mm.
Sehingga dapat terhitung sangkar faraday sesuai dengan dimensi trafo yang digunakan.
Dimensi trafo yang digunakan dengan data sebagai berikut :
Panjang minimal = ( jarak aman + panjang tangan ) x 2 + panjang trafo
= 5,05 m
= 4,215 m
= 4,68 m
Jika jarak aman kerja tersebut tidak dapat dipenuhi, tenaga kerja harus menggunakan
pengaman dari bahan isolasi yang secara listrik dapat menyekat bagian yang bertegangan.
1) Drop tegangan.
2) Pemanasan pada minyak trafo yang berlebihan, sehingga menyebabkan
turunnya kualitas minyak trafo yang dapat mengakibatkan tegangan tembus
minyak trafo turun.
Sehingga dalam kerjanya trafo menuntut sistem pendinginan yang baik, oleh karena
itu sistem pendinginannya harus mempunyai kinerja yang baik, dari berbagai macam faktor
yang mempengaruhi pendinginan salah satunya adalah sirkulasi udara, karena dalam
perencanaan ini trafo yang digunakan diletakkan dalam ruangan (indoor). Untuk itu kita
harus menghitung seberapa besar celah ventilasi yang dibutuhkan agar sirkulasi udara
dapat berjalan dengan baik.
Menurut PUIL 1977 celah minimal suatu ventilasi trafo adalah 20 cm 2 / KVA
terpasang, dengan perhitungan sebagai berikut:
860 Pv
V x(1 t1 )
1116 (t 2 t1 )
dimana:
sehingga:
860 x 21 1
V x(1 .20)
1116 x(35 20) 273
18060
V x(1 0,07326)
16740
V = 0,99 m3/s
H
v
dimana:
H = ketinggian trafo(m)
Koefisien tahanan aliran udara berbeda-beda tergantung pada kondisi daripada tempat
diletakkannya trafo itu sendiri :
Kondisi tempat Ζ
Sederhana 4.....6
Sedang 7.....9
Baik 9.....10 (jaringan konsen)>20
Saya rencanakan kondisi tempat saya meletakkan trafo adalah baik maka ζ = 9.
Sehingga:
H
v
1,680
v
9
v 0,18 m/s
V
qc (Luas penampang celah udara yang masuk) :
v
0,99 m 3 s
qc : : 5,5 m2
0,18m / s
Karena udara yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi daripada udara yang masuk
yang diakibatkan proses pendinginan trafo dalam ruangan sehingga terjadi pemuaian maka
ventilasi udara keluar yang dibutuhkan harus lebih besar daripada celah ventilasi udara
masuk, dengan kata lain:
q A qC
Agar q A qC terpenuhi, maka dalam menghitung qA adalah qC dikalikan dengan 110% atau
1,1.
Sehingga:
q A 1,1. qC
q A 1,1x5,5
q A 6,05 m 2
Nilai perhitungan diatas adalah nilai minimum, sehingga pemakaian ventilasi udara
bisa memakai ukuran yang lebih besar dari ukuran perhitungan diatas.
Saya tetapkan qA = 6,6 m2 dan qC = 5,5 m2