Anda di halaman 1dari 3

Peran Ilmu Geofisika Salam Mengindetifikasi Air Tanah Untuk

Membuka Lahan Perkebunan


Air tanah adalah air yang tersimpan dan mengalir di bawah permukaan tanah yang dapat
digunakan untuk keperluan mahluk hidup. Air jenis ini sangat berguna untuk ketersediaan
cadangan air di muka bumi, di mana air merupakan salah satu hal yang paling penting bagi
kelangsungan hidup semua mahluk di bumi. Tanpa adanya air mustahil mahluk hidup akan tetap
bertahan hidup. proses terbentuknya air tanah mengikuti siklus hidrologi, di mana turunnya air
hujan dari atmosfer sebagian besar akan langsung mengalir sebagai aliran permukaan menuju ke
sungai, rawa atau danau, dan sebagian lainnya akan meresap ke dalam tanah. Air tersebut dapat
bersumber dari curah hujan yang tinggi ketika terjadinya hujan, di mana air hujan yang turun dari
atmosfer ke permukaan bumi akan menjadi aliran air permukaan yang mengalir ke danau,
sungai, dan daerah tangkapan air lainnya serta air hujan tersebut ada yang meresap ke bawah
permukaan tanah melalui retakan atau pori-pori dalam formasi batuan dan akhirnya mencapai
muka air tanah.

Dalam bidang pertanian manfaat air tanah adalah sebagai irigasi atau pengairan, karena
tanpa adanya pengairan yang baik maka hasil kebun yang di kelola oleh petani tidak akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam produksi pertanian air merupakan salah satu unsur
yang sangat penting. Air menjadi faktor kunci keberlanjutan pertanian terutama bagi pertumbuhan
tanaman, jika kekurangan air pertumbuhan tanaman akan terhambat dan lama kelamaan akan mati
sebagai akibatnya produksi pertanian tidak berjalan dengan lancar bagaimana semestinya. Dalam
bidang pertanian, pengairan tanaman ini sering disebut dengan irigasi. Irigasi merupakan sistem
untuk mengairi lahan dengan cara membendung sumber air.

Gambar (1) contoh pengairan irigasi di area perkebunan

Pengukuran karakteristik air tanah dilakukan dengan menggunakan alat resistivity


meter/terameter . Pengukuran dilakukan di lapangan dengan menentukan titik deteksi terameter
berdasarkan jenis tanah, kondisi geologi, dan hidrogeologinya.
Gambar (2) alat resistivity meter/tetrameter untuk mendeteksi keberadaan air tanah

Untuk ketepatan penentuan titik dan mempermudah deteksi terlebih dahulu dilakukan penentuan
posisi titik menggunakan GPS (Geo Posizioning System) selanjutnya dilakukan deteksi untuk
menentukan ketahanan jenis semu dan kedalaman overburden dan akuifernya di lapangan. Titik
yang dideteksi adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

(a) berada pada hamparan 600 m dengan topografi datar,


(b) jauh dari kawat berduri dan besi dalam tanah, dan
(c) jauh dari tegangan tinggi.

Terameter bekerja dengan cara menembakkan arus listrik ke dalam tanah dengan
memakai elektrode-elektrode ke dalam tanah dan mengambil nilai hambatannya dalam dimensi
waktu respon, alat ini dapat menunjukkan material di bawah permukaan bumi pada kedalaman
lebih dari 200 meter tanpa melalui pengeboran. Dari data sifat kelistrikan material bawah tanah
terutama batuan yang berupa besaran tahanan jenis (resistivity), masing-masing dikelompokkan
dan ditafsirkan dengan mempertimbangkan data kondisi geologi setempat yang ada. Selanjutnya
untuk pengolahan dan perhitungan data lapangan untuk mendapatkan nilai tahanan jenis yang
sebenarnya, serta intepretasi kedalaman dan ketebalannya digunakan perangkat lunak
komputer. Berdasarkan nilai tahanan jenis sebenarnya, maka dapat dilakukan interpretasi macam
batuan, kedalaman, ketebalan, dan kemungkinan kandungan air bawah tanahnya, sehingga
didapatkan gambaran daerah-daerah yang berpotensi mengandung air bawah tanah serta dapat
ditentukan rencana titik-titik pemboran air bawah tanah.

Air tanah dapat membantu dalam proses penyerapan unsur hara dari dalam tanah oleh akar
tanaman pertanian. Di dalam tanah, air juga membantu pelarutan unsur hara agar dapat di serap
oleh tanaman. Bagi tanaman pertanian, dapat dikatakan bahwa unsur hara merupakan makanan
yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Apabila penyerapan unsur hara
tanaman dapat berjalan dengan baik maka produktivitas tanaman pertanian juga kemungkinan
akan baik pula. Pengairan dalam bidang pertanian perlu dijaga keseimbangannya. Terlalu banyak
maupun terlalu sedikit air dapat, memberikan dampak buruk terhadap tanaman pertanian yang
dapat berujung kepada kematian tanaman. Karena tanaman yang kekurangan air dapat menggangu
pertumbuhan tanaman sehingga produksinya tidak maksimal sedangkan kelebihan air
juga.berakibat tanaman tidak bisa lagi menyerap air karena banyak air sehingga berakibat pada
pembusukan tanaman dan akhirnya tanamanpun akan mati. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi
produksivitas tanaman pertanian sehingga hasil tanaman tidak bisa memenuhi target yang telah di
perkirakan. Untuk mengindentifikasi keberadaan air tanah dapat menggunakan metpde geofisika
dengan menggunakan alat resistivity meter/tetrameter.

Anda mungkin juga menyukai