NIM : 24040118130123
Mata Kuliah: Geosains
Dosen Pengampu : Dr. Rahmat Gernowo M.Si
1. Metode Geolistrik
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran
listrik didalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan bagaimana
cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus
dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke
dalam bumi. Ada beberapa macam metoda geolistrik, antara lain : metoda potensial diri,
arus telluric, magnetotelluric, IP (Induced Polarization) dan resistivitas (tahanan jenis).
Pada metoda geolistrik tahanan jenis, arus listrik diinjeksikan kedalam bumi
melalui dua elektroda arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua
elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak
elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-
masing lapisan dibawah titik ukur (sounding point). Keunggulan dari metode geolistrik
adalah harga peralatan dan biaya survey relatif murah. Tidak membutuhkan waktu yang
lama, peralatan relatif ringan sehingga lebih memudahkan untuk mobilisasi dibandingkan
dengan penggunaan metode lain.
Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal,
jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet Program Studi
Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 32 atau 1500 feet. Oleh karena itu
metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak tetapi lebih banyak digunakan dalam
bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian
reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi geotermal.
2. Metode Magnetik
Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang ditafsirkan dalam
bentuk distribusi bahan magnetik yang didasarkan pada pengukuran variasi intensitas
medan magnetik dipermukaan bumi. Variasi intensitas magnetic disebabkan oleh adanya
distribusi batuan dan magnetisasi dibawah permukaan bumi yang bisa disebabkan oleh
adanya perubahan struktur geologi dibawah permukaan bumi.Kemampuan untuk
termagnetisasi tergantung dari susseptibilitas magnetic masing-masing batuan. Batuan
dengan kandungan mineral-mineral tertentu dapat dikenal dengan baik dalam eksplorasi
geomagnet,yang dimunculkan sebagai anomali. Pada dasarnya penyelidikan magnet adalah
mengukur besaran magnet bumi yang ditimbulkan oleh berbagai sumber,baik yang ada
didalam perut bumi itu sendiri maupun adanya pengaruh luar,seperti radiasi matahari.
Metode magnetik umumnya digunakan untuk mengetahui sifat magnetic
batuan,sertauntuk mengetahui struktur geologi bawah permukaan berdasarkan anomaly
medan magnetic. Daerah Tuntungan kecamatan Pancur Batu Medan,menurut informasi
geologi merupakan daerah yang mempunyai adanya penyebaran distribusi batuan dan
mineral dengan maksud untuk membuat fungsi anomaly magnetic dengan tujuan
menentukan jenis batuan dan mineral berdasarkan susseptibilitas anomalinya.
Metode magnetic didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang
di induksi oleh medan magnet bumi.Hal ini terjadi sebagai akibat adanya sifat kemagnetan
suatu material.Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari suseptibilitas magnet
masing-masing batuan.Batuan dengan kandungan mineral-mineral tertentu dapat dikenal
dengan baik dalam eksplorasi geomagnet,yang dimunculkan sebagai anomali. B. Dasar
Fisika Medan magnet bumi sebagai medan aktif bumi secara umum dapat dipandang
sebagai medan dipole. Akibat garis medan magnet akan mengikuti pola dipole,dimana pada
suatu tempat dimuka bumi garis medan magnet akan berarah kea rah tertentu yaitu kearah
kutub selatan bumi. Arah tersebut akan menyimpang dari arah utara selatan geografis bumi
dan sudut penyimpangan disebut sudut deklinasi, sedangkan penyimpangan arah terhadap
arah horizontal disebut sudut inklinasi. C. Medan Magnet Bumi Medan magnet bumi
sederhana dapat digambarkan sebagai medan magnet yang ditimbulkan oleh batang magnet
raksasa yang terletak kedalam inti bumi, nama tidak berimpit dengan pusat bumi. Medan
magnet ini dinyatakan sebagai besar perkekuatannya dan arah. Arahnya dinyatakan sebagai
deklinasi (penyimpangan terhadap arah selatan geografi) dan inlinasi (penyimpanan dari
arah horizontal).
3. Metode Seismik
4. Metode Elektromagnetik
Metode elektromagnetik adalah salah satu metode dalam eksplorasi geofisika. Pada
umumnya, ia digunakan untuk pencarian bahan-bahan yang memiliki sifat konduktif yang
tinggi. Salah satu metode elektromagnetik ialah metode elektromagnetik VLY (Very Low
Frequency Electromagnetic). Dalam metode ini dimanfaatkan medan elektromagnetik
yang dibangkitkan oleh pemancar-pemancar radio berfrekuensi sangat rendah dengan daya
besar yang biasanya digunakan untuk kepentingan navigasi kapal-kapal selam. Frekuensi
yang digunakan ialah antara 15 KHz-30 Khz. Alat yang digunakan dalam metode ini adalah
GPR.
5. Metode Gravitasi
Metode Gravitasi adalah salah satu metode dalam survey geofisika, yang termasuk
sebagai metode pasif. Metode ini memanfaatkan perbedaan nilai medan gravitasi di
permukaan bumi. Perbedaan/variasi nilai medan gravitasi tersebut kemudian dipetakan
distribusinya.
Pada kenyataannya, medan gravitasi bumi di permukaan tidaklah homogen.
Gravitasi sangat dipengaruhi oleh massa jenis benda, termasuk batuan penyusun kerak
bumi. Batuan-batuan dengan massa jenisnya yang beragam tersebut akan mempengaruhi
medan gravitasi bumi di permukaan.
Variasi medan gravitasi di permukaan pun dapat dipengaruhi oleh adanya struktur
geologi di bawah permukaan, termasuk tidak meratanya kondisi topografi/relief
permukaan bumi. Sehingga, posisi pengamatan juga memiliki pengaruh terhadap
pengukuran. Pada dasarnya, segala kondisi geologis di bawah maupun di permukaan dapat
mempengaruhi medan gravitasi bumi yang terukur. Jadi metode gravitasi merupakan
metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi geologi/struktur bawah permukaan
berdasarkan variasi medan gravitasi bumi di permukaan, yang disajikan dalam bentuk
model bawah permukaan. Dalam bidang eksplorasi, dari model yang dihasilkan dapat
diketahui anomali medan gravitasi yang bisa mengindikasikan adanya suatu akumulasi
mineral tertentu, atau barang tambang yang ekonomis. Selain itu, metode ini dapat juga
digunakan untuk mendeteksi adanya struktur geologi, batuan dasar (basement), kontak
intrusi batuan beku/magma, rongga dalam massa batuan, endapan sungai purba, logam
terpendam, dll. Metode ini memiliki sensitifitasi tinggi terhadap perubahan vertikal.
Variasi medan gravitasi di permukaan bumi, apabila dibandingkan dengan nilai
gravitasi absolut sangatlah kecil. Namun, dengan teknologi alat ukur yang sangat sensitif
dan presisi, perbedaan tersebut dapat diketahui. Teknologi ukur pengukuran gravitasi
menggunakan alat Gravitymeter, yang memiliki komponen utama berupa pegas dengan
kontruksi tertentu. Pengukurannya di lapangan, biasanya dilakukan pada titik-titik
pengukuran di sepanjang lintasan pengukuran dalam suatu luasan area pengukuran.
Biasanya juga diperlukan satu titik acuan bebas gangguan/noise (base station) yang akan
digunakan sebagai unsur koreksi dalam analisa data (koreksi drift). Selain pengukuran di
darat, pengukuran juga dapat dilakukan di laut dengan kapal, maupun di udara dengan
pesawat.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/131569-ID-analisis-struktur-lapisan-
bawah-permukaa.pdf
file:///C:/Users/hp/Downloads/jurnalmeldaJurikom.pdf
http://digilib.unila.ac.id/6860/17/BAB%20III.pdf
http://komangsugianti.blogspot.com/2017/03/perbedaan-metode-geofisika-
eksplorasi.html