Anda di halaman 1dari 6

FARMASI

DISUSUN OLEH :
DINDA MAYASARI (118260059)
DAFTAR ISI

Pengertian farmasi…………………………………………………………..…………………………1

Perbedaan farmasi dengan tenaga medis lain .......................................................……………………..2

Farmasi forensik…………………………………………………………………………….………….3

Daftar pustaka............…………………………………………………………………………………..4
1. Pengertian Farmasi

Farmasi secara bahasa adalah bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon = obat
Farmasi secara istilah adalah suatu displin ilmu yang mempelajari tentang cara membuat, mencampur,
meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengombinasi, menganalisis, serta menstandarkan obat dan
pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan penggunaannya secara aman. (Rusman
Effendi).

Jurusan Farmasi merupakan jurusan yang sangat erat kaitannya dengan ilmu kimia dan juga
kedokteran. Jika dokter menangani pasiennya secara langsung, maka farmasi (apoteker) mengobati
pasiennya melalui perantara yaitu obat yang dibuatnya.

Di Indonesia, jurusan farmasi dibagi menjadi 3, yaitu Farmasi Klinik & Komunitas, Farmasi Riset &
Penelitian, dan Farmasi Obat alam.
Lulusan Jurusan farmasi maka akan mendapatkan gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) dibelakang
namanya dan ditambah dengan gelar Apoteker (Apt.).
2. Perbedaan Farmasi dengan Tenaga Medis Lain

Pengertian tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam kesehatan, serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Menurut World Health Organization (WHO), pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan adalah
semua orang yang kegiatan pokoknya ditujukan untuk meningkatkan kesehatan. Mereka terdiri atas
orang-orang yang memberikan pelayanan kesehatan seperti dokter, perawat, apoteker, teknisi
laboratorium, manajemen, serta tenaga pendukung seperti bagian, administrasi, keuangan, sopir, dan lain
sebagainya.

Secara kasar, WHO memperkirakan dua pertiga SDM kesehatan di dunia adalah orang-orang yang
memberikan pelayanan kesehatan dan sepertiganya adalah tenaga pendukung dan manajemen kesehatan.

Beberapa macam jenis tenaga kesehatan dan profesinya, antara lain:

 Tenaga medis (dokter dan dokter gigi),


 Tenaga keperawatan (perawat dan bidan),
 Tenaga kefarmasian (apoteker, analis farmasi, dan asisten apoteker),
 Tenaga kesehatan masyarakat (epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog
kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan, dan sanitarian),
 Tenaga gizi (nutrisionis dan dietisien),
 Tenaga keterapian fisik (fisioterapis, okupasiterapis, dan terapis wicara)
 Tenaga keteknisian medis (radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis
kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi, dan perekam medis).

Kewenangan dari seorang Tenaga medis didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran dan peraturan turunannya, sedangkan kewenangan
seorang apoteker sebagai profesi tenaga kefarmasian didasarkan pada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan terutama pasal 108 yang diperkuat dengan Putusan
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 12/PUU-VIII/2010 dan peraturan turunannya terutama
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
Sebagai tenaga kesehatan, dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan, apoteker dikelompokkan kedalam kelompok tenaga kefarmasian. Definisi
dari apoteker dapat ditemui dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian pasal 1 ayat 5. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker. Kewenangan apoteker sebagai tenaga
kesehatan adalah melaksanakan praktik kefarmasian pada fasilitas kefarmasian seperti jelas tercantum
dalam Putusan Mahkamah Konstitusi No. 12/PUU-VIII/2010.
3. Farmasi forensic

Farmasi forensik adalah ilmu yang mempelajari mengenai bidang ilmu farmasi yang dihubungkan
dengan hukum/kehakiman dan perundang-undangan. Dimana farmasi artinya obat dan pengobatan, dan
forensik adalah hukum dan perundangan. Sehingga ilmu farmasi forensik adalah ilmu yang mempelajari
obat dan pengobatan yang dihubungkan dengan hukum dan perundangan. Dewasa ini kasus pelanggaran
undang-undang yang disebabkan pengaruh obat ataupun penyalahgunaan obat telah berkembang dengan
cepat baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Penyelidikan kasus kriminal yang erat hubunannya
dengan penggunaan obat atapun analisis kandungan kimia dalam obat, bahan biologik, sidik serologi
maupun DNA fingerprint bagi tersangka telah berkembang dengan cepat. Sehingga ilmu Farmasi
Forensik menjadi ilmu yang sangat penting untuk menyidik, mengawasi dan menganalisis bahan
penyebab terjadinya kasus forensik karena penggunaan obat.
Daftar pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Farmasi

http://www.farmakoterapi.com/irisan-kewenangan-apoteker-dan-tenaga-medis-
menurut-peraturan-perundangan-di-indonesia/
profesordarmono.blogspot.com/2010/06/farmasi-forensik.htm

Anda mungkin juga menyukai