· Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel tertentu
dengan variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka
yang tinggi, maka dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan
memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan
sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat
yang disebut dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier adalah adanya perubahan pada variabel investasi menyababkan
pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun dari keseombangan pendapatan nasional
tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.
Jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki
pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan
mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran,
dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan
mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency
pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga
Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan
berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang
konsumsi telah berubah sepanjang tahun.
Contoh Inflasi
UANG
Pengertian uang dibagi menjadi dua, yaitu: Pengertian uang dalam ilmu ekonomi
tradisional dan modern.
Pengertian uang dalam ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang
seperti ini disebut Uang Barang.
Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang
tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-
barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang.
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
TEORI NILAI UANG
Teori Nilai Uang dibagi menjadi dua, yaitu: Teori Uang Statis dan Teori Uang Dinamis.
Teori Uang Statis
Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai uang yang
diakibatkan perkembangan ekonomi. Teori ini dibuat dengan tujuan untuk menjawab
pertanyaan seperti:
apakah sebenarnya uang?
Mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar?
Teori ini meliputi:
1. Teori Metalisme, teori yang hampir sama dengan pengertian nilai intrinsik.
2. Teori Konvensi, teori yang menyatakan uang bisa diterima secara umum di masyarakat
karena atas dasar perjanjian/ mufakat.
3. Teori Nominalisme, teori ini menyatakan diterimanya uang berdasarkan nilai daya
belinya.
4. Teori Negara, teori ini menyatakan bahwa uang adalah benda yang ditetapkan oleh
negara yang berfungsi sebagai alat tukar dan alat bayar. Jadi nilainya pun ditetapkan oleh
pemerintah yang diatur oleh undang-undang.
Teori Uang Dinamis
Kalau teori diatas tidak mempersoalkan perubahan nilai uang, maka Teori Uang Dinamis
ini adalah sebaliknya.
Teori ini meliputi:
1. Teori Kuantitas, pada teori ini David Ricardo menyatakan bahwa kuat atau lemahnya
nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Kemudian Irving Fisher
menyempurnakan teori diatas dengan menyatakan tidak hanya tergantung pada jumlah
saja, tapi juga pada kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang
memengaruhi nilai uang.
2. Teori Persediaan Kas, pada teori ini menyatakan bahwa perubahan nilai uang
tergantung dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
3. Teori Ongkos Produksi, pada teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang
berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.
Motif Memegang Uang
Keynes dalam teori Preferensi Likuidasi menjelaskan bahwa motif masyarakat dalam
memegang uang ada 3 macam . Formulasi dari ketiga motif tersebut adalah motif
transaksi , motif berjaga-jaga , dan motif spekulasi .
A. Motif Transaksi
Pada pendekatan klasik , diasumsikan bahwa tujuan setiap orang memegang uang adalah
sebagai alat tukar . Keynes menekankan komponen prmintaan uang ditentukan oleh
tingkat transaksi setiap orang . Oleh karena itu , semakin tinggi tingkat pendapatan
seseorang maka permintaan orang tersebut terhadap barang atau jasa semakin tinggi pula
. Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan
nasional.
B. Motif Berjaga-jaga
Uang digunakan sebagai alat untuk menghadapi ketidakpastian akan kebutuhan di masa
mendatang . Keynes percaya bahwa jumlah uang yang dijadikan alat untuk berjaga-jaga
ditentukan oleh banyaknya transaksi yang diekspektasikan di masa mendatang . Motif ini
juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan
seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi
masa depan yang tidak menentu akan mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal
tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk
berjaga. Secara aggregate semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan
masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin tinggi.
C. Motif Spekulatif
Keynes juga sependapat bahwa uang merupakan alat ukur kekayaan . Sehingga salah satu
alasan seseorang memegang uang adalah untuk alasan spekulatif .
1.Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan undang-undang nomor 13 tahun
1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengarahan dana-
dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang,
mengajukan percetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank
sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia. Contohnya
adalah Bank Indonesia.
2.Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan produk dan
jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari
masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang
membutuhkan, jual beli valuta asing atau valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek,
menerima penitipan barang berharga,dan lain sebagainya.
Banyak dari para ahli yang telah mendefinisikan pengertian kebijakan moneter.
Sedangkan Pengertian Kebijakan Moneter Secara Umum adalah langkah-langkah yang
diambil penguasa moneter (Bank Sentral atau Bank Indonesia) untuk memengaruhi
jumlah uang yang beredar dan daya beli uang. Kebijakan berasal dari kata bijak,
ditambah dengan imbuhan ke-an. Kebijakan artinya kepandaian atau kemahiran.
Moneter artinya keuangan atau mengenai keuangan. Jadi, menurut artinya katanya
kebijakan moneter adalah kepandaian mengenai keuangan.
Sumber :
http://uangindonesia.com/tentang-uang-pengertian-sejarah-fungsi-syarat-jenis-dan-
teorinya/
http://ennouchuul.blogspot.co.id/2011/02/motif-memegang-uang.html
http://www.zonanesia.com/2014/12/jenis-jenis-bank-dan-fungsinya.html
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-jenis-tujuan-moneter-macam-macam.htm