FEEDLOT
FEEDLOT
PENDAHULUAN
Jenis-jenis sapi potong yang terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli
Indonesia dan sapi yang diimpor. Dari jenis-jenis sapi potong itu, masing-masing
mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh,
warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan). Sapi-sapi Indonesia yang
dijadikan sumber daging adalah sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan
ongole) dan sapi Madura. Dari populasi sapi potong yang ada, yang
penyebarannya dianggap merata masing-masing adalah: sapi Bali, sapi PO,
Madura dan Brahman. Memelihara sapi potong sangat menguntungkan, karena
tidak hanya menghasilkan daging dan susu, tetapi juga menghasilkan pupuk
kandang dan sebagai tenaga kerja. Sapi juga dapat digunakan meranih gerobak,
kotoran sapi juga mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk organik
yang dibutuhkan oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber
hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan
subur (Bambang, 1990).
4.1 Hasil
I. PROFIL PERUSAHAAN
Nama Peternak : Bapak Supriatna (43 tahun)
Alamat Perusahaan : Desa Datar Wetan RT 03/ 1
Pendidikan : D3 Peternakan
Jenis usaha : Penggemukan
V. PERKANDANGAN
a. Berapa jumlah kandang yang ada dan berapa : kandang 8 unit
Ukurannya masing-masing kandang? : 20x9 meter untuk 58 ekor
b. Bahan–bahan yang digunakan dalam pembuatan : Bambu, kayu, asbes,
semen, dan besi.
c. Jelaskan tipe atap kandang yang digunakan : Monitor roof
Penempatan ternak dalam kandang, jarak antar kandang dan kemiringan
lantai kandang : penempatan ternak dalam
kandang head to head,
jarak antar kandang 6 meter
dan kemiringan kandang 2-
30
Berapa frekuensi pembersihan kandang/hari? : Setiap pagi sebelum sapi
diberi pakan.
d. Adakah fasilitas selain kandang ? : Ada, yaitu gudang pakan,
penampungan limbah dan
kantor.
VI. PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENGOLAHAN LIMBAH
a. Penyakit apa saja yang paling umum menyerang :Pincang, Pneumonia,
dan Anoreksia.
Bagaimana caranya jika ternak terkena penyakit :Dipisahkan,diberi
obat.
b. Bagaiman upaya pencegahan : Dengan cara
pencegahan rutin
antara munculnya
penyakit selain bersih
kandang,
pengamatan ekstra
serta pemberian obat
cacing dan suntik tiap
6 bulan sekali.
c. Adakah kegiatan vaksinasi dilakukan secara rutin? : Ada
Bila dilakukan, vaksin apa saja yang dilakukan ? : Vaksin SE
d. Untuk mengendalikan limbah kotoran, tindakan apa : Tidak Ada.
e. Jelaskan cara pengolahan limbah menjadi sesuatu : Limbah diberikan
kepada penduduk
atau masyarakat di
sekitar untuk diolah
menjadi pupuk
organik.
VII. PENJUALAN
a. Pada bobot berapa sapi dijual : Sapi BX 300-450 kg
Sapi PO 400-425 kg
b. Kapan dijual : 4-5 bulan lama
pemeliharaan
c. Frekuensi Penjualan :Tergantung
permintaan.
d. Dijual kepada :RPH di daerah
sekitar dan kepada
pelanggan di luar
kota (Jawa Barat).
e. Model Penjualan : Pemesanan atau
pembeli yang
datang.
f. Harga per Kg : Rp 27.000/kg bobot
hidup
Derektur Utama
4.2 Pembahasan
A. Pemilihan bibit
B. Perkandangan
Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah
1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan
untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah.
Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan
kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah
(100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m). Kandang untuk pemeliharaan sapi
harus bersih dan tidak lembab. Pembuatan kandang harus memperhatikan
beberapa persyaratan pokok yang meliputi konstruksi, letak, ukuran dan
perlengkapan kandang.
C. Pakan
Secara umum jumlah makanan yang diberikan untuk seekor sapi setiap
hari adalah sebagai berikut :
Pada praktikum kali ini, sapi yang diamati diberi pakan berupa jerami
amoniasi dan konsentrat. Pakan diberikan ±20 kg/ekor. Jumlah pakan yang
diberikan sesuai dan tidak berbeda jauh dengan perhitungan pemberian sapi
potong untuk penggemukan biasa. Pada musim kemarau, biasanya sapi diberi
pakan berupa jerami amoniasi. Air yang diperoleh untuk minum sapi itu sendiri
berasal dari air sumur.
D. Kesehatan
a. Pemilihan bibit
b. Perkandangan
c. Pakan
d. Kesehatan
Aak, 1991. Petunjuk Beternak Sapi Potong dan Kerja. Kanisius. Yogyakarta.