Anda di halaman 1dari 8

ALKENA DAN ALKUNA

OLEH
KELOMPOK III

 INTAN ZULFITRI (15020160047)


 SUHARDIMAN SUWAKBUR
 TASYA FRANSISKA
 NUR ALFIAH (15020160064)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakangMasalah
Dalambidang kimia, hidrokarbon adalahsebuahsenyawa yang
terdiridarisenyawakarbon yang hanyatersusundari atom hidrogen (H) dan atom
karbon (C).Seluruhhidrokarbonmemilikirantaikarbondan atom-atom hidrogen
yang
berikatandenganrantaitersebut.Senyawahidrokarbonmerupakansenyawakarbon
yang paling sederhana.Dalamkehidupansehari-
haribanyakkitatemuisenyawahidrokarbon, misalnyaminyaktanah, bensin, gas
alam, plastikdan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ALKENA
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan
rangkap dua (–C=C–) atau mengandung paling sedikit satu ikatan rangkap
dua. Alkena paling sederhana yaitu etena, C2H4. Rumus umum alkena
C2H2n.

Table senyawa alkena :

Nama Rumus struktur Rumus


senyawa Molekul
Metena CH2 CH2
Etena CH2=CH2 C2H4
Propena CH2=CH-CH2 C3H6
Butena CH2=CH-CH2-CH3 C4H8
Pentena CH2=CH-CH2-CH2-CH3 C5H10
Heksena CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH3 C6H12
Heptena CH2=CH-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 C7H14
Oktena CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2-CH2-CH3 C8H16
Nonena CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2- CH2- C9H18
CH2-CH3
Dekena CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2- CH2- C10H20
CH2-CH2-CH3

Dari contoh alkena pada table diatas dapat ditarik rumus umum
alkena yaitu CnH2n .Ini artinya jumlah atom H dalam alkena adalah dua
kali atom C, atau perbandingan atom C dengan jumlah atom H adalah1 : 2.
Dari table diatas juga terlihat bahwa setiap suku alkena dengan suku
berikutnya memiliki selisih CH2, sehingga alkena juga merupakan deret
homolog.
a. Sifat alkena
1. Sifat fisika
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana.
Perbedaannya yaitu, alkena sedikit larut dalam air. Hal ini
disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan S.
Ikatan S tersebut akan ditarik oleh hydrogen dari air yang
bermuatan positif sebagian.
2. Sifat Kimia
a) Oksidasi
Sebagai mana hidrokarbon pada umumnya, pembakaran/ oksidasi
alkena juga akan menghasilkan CO2 dan H2O.
b) Adisi H2
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap. Pada
adisi alkena, ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
c) Adisi halogen (F2 , Br2 , I2)
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena
membentuk alkana. Selanjutnya halogen tersebut akan menjadi
cabang/substituent dari alkana yang terbentuk
d) Adisi asam halida
Adisi dengan asam halide akan memutus ikatan rangkap pada
alkena menjadi alkana dengan mengikuti aturan Markovnikof.
Atom H dari asam halide akan terikat pada atom karbon dari
alkena tidak simetris yang memiliki atom H paling banyak. Jika
atom C yang berikatan rangkap memiliki jumlah H yang sama,
halida akan terikat pada atom C yang paling panjang. CH3 CH =
CHCH3 → ikatan rangkap membagi sama banyak atom C dan atom
H → simetris CH3CH 2CH = CH2 → ikatan rangkap tidak membagi
sama banyak atom C dan H → tidaks imetris
b. Tata nama alkena
1. Alkena rantai lurus
Atom karbon yang berikatan rangkap( C = C ) diberi nomor yang
menunjukkan ikatan rangkap tersebut. Penomoran dimulai dari ujung
rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
2. Alkena dengan rantai bercabang
a. Rantai utama yaitu rantai yang terpanjang dan mengandung
ikatan rangkap.
b. Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan
ikatan rangkap, bukan cabang yang terdekat.
c. Urutan penulisan nama: nomor cabang, nama cabang, nomor
ikatan rangkap, nama alkena.
3. Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap
Jika alkena memiliki lebih dari satu ikatan rangkap, namanya
diberi tambahan diena (untuk dua ikatan rangkap) atau triena
(untuk tiga ikatan rangkap).
d. Isomer alkena
Alkena paling rendah yang memiliki isomer yaitu butena
(C4H8). Alkena memiliki dua jenis isomer sebagai berikut:
1. Isomer posisi
Isomer posisi adalah senyawa-senyawa dengan rumus
molekul sama, namun memiliki penataan atom yang
berbeda. Alkana hanya memiliki satu jenis isomer posisi,
namun alkena memiliki dua jenis perubahan penataan atom,
yaitu:

a. isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh


ikatan rangkap,
b. isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh
rantai cabang.
2. Isomer geometri
Isomer geometri menjadikan ikatan rangkap sebagai
sumbu. Syarat isomer geometri yaitu atom C yang
berikatan rangkap harus mengikat dua gugus atom yang
berlainan.
d. Penggunaan alkena
1. Etena; digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena
(PE).
2. Propena, digunakan untuk membuat plastik. Beberapa kegunaan
monomer dan polimer, yaitu polimer untuk membuat serat sintesis dan
peralatan memasak.

B. ALKUNA
Alkuna merupakan hidrokarbon tidak jenuh yang memiliki ikatan rangkap
tiga (– C ≡ C –). Alkuna mempunyai rumus umum CnH2n-2. Alkuna paling
sederhana yaitu etuna, C2H2.
Tabel senyawa Alkuna:

Nama senyawa Rumus struktur Rumus


Molekul
Metuna CH CH
Etuna CH CH C2H2
Propuna CH C─CH3 C3H4
Butuna CH C─CH2─CH3 C4H6
Pentuna CH C─CH2─CH2─CH3 C5H8
Heksuna CH C─CH2─CH2─CH2─CH3 C6H10
Heptuna CH C─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3 C7H12
Oktuna CH C─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3 C8H14
Nonuna CHC─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3 C9H16
Dekuna CH C─CH2─CH2─CH2─ C10H18
CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
a. Tata nama alkuna
Aturan pemberian nama alkuna sama dengan alkena, hanya diakhiri -una.
b. Isomer alkuna
Sebagai mana alkana, alkuna juga hanya memiliki isomer posisi. Alkuna
tidak memiliki isomer geometri. Alkuna paling rendah yang memiliki
isomer yaitu butuna, C4H6. Akibat pengaruh ikatan rangkap, isomer posisi
alkuna mengalami dua jenis pergeseran penataan atom, yaitu:
1. Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,
2. Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.

c. Sifat alkuna
1. Sifat fisika
a. Bau :Asetilena mempunyai bau bawang putih karena adanya fosfin PH3
yang muncul sebagai pengotor.
b. Titik lebur/titik didih :Alkuna memiliki titik leleh dan titik didih yang
lebih tinggi dari alkena atau alkana. Hal ini disebabkan karena struktur
linear ikatan rangkap tiga yang tersusun dengan rapat.
c. Kelarutan : karena non-polar, alkuna dapat larut dalam pelarut non-polar
seperti CCl4, CHCl3, tetapi tidak larut dalam pelarut air yang polar sesuai
aturan “Like dissolves like”
2. Sifat kimia
a. Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan
terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
b. Reaksi adisi pada alkuna.
c. Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)

d. Pengguna analkuna
1. Gas asetilena (etuna) digunakan untuk bahan bakar las.
2. Asetilena terklorinasi digunakan sebagai pelarut. Asetilena klorida juga
digunakan untuk bahan awal pembuatan polivinilklorida (PVC) dan
poliakrilonitril.
3. Karbanion alkuna merupakan nukleofil yang sangat bagus dan bias
digunakan untuk menyerang senyawa karbonil dan alkil halide untuk
melangsungkan reaksi adisi. Dengan demikian sangat penting untuk
menambah panjang rantai senyawa organik.

DAFTAR PUSTAKA

Dewan, S.K., 2015, Kimia OrganikFarmasi, BukuKedokteran EGC, Jakarta

Sarker, Satyajit., 2009, Kimia UntukMahasiswaFarmasi, Pustakapelajar,


Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai