Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jerawat merupakan masalah kulit yang sering diresahkan oleh remaja atau
dewasa muda. Prevalensi permasalahan jerawat paling sering dialami pada
usia remaja atau dewasa muda sekitar 85% dengan rentang usia antara 15-44
tahun, pada laki-laki berkisar 34% dan pada wanita berkisar 27% (Tjekyan,
2008). Tingginya prevalesnsi permasalahan jerawat tersebut mendorong
masyarakat untuk segera mendapatkan solusi. Permasalahan kulit seperti ini
tanpa disadari telah menyebabkan kosmetik sebagai kebutuhan sekunder
mengalami peningkatan menjadi kebutuhan primer. Salah satu keuntungan
yang dapat dimanfaatkan dari keadaan ini yaitu adanya peluang yang sangat
besar bagi produsen kosmetik lokal atau import. Sebelum kosmetik dapat
diedarkan maka produk kosmetik tersebut harus memiliki keamanan dan izin
edar. Keamanan obat, kosmetik, dan makanan di Indonesia berada dibawah
pengawasan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Adanya
keamanan produk tersebut dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan
dapat meminimalisir produk kosmetik yang tidak memenuhi syarat karena
mengandung cemaran mikroba melebihi batas kadar maupun bahan-bahan
berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, asam retinoat, resorsinol, pewarna
merah K3, K10, dan pewarna jingga K1 (BPOM, 2015).
Hasil penelitian Hidayat (2015) yaitu produk kosmetik sabun cair wajah
antijerawat dari ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) dengan konsentrasi
10%, 20%, dan 30%. Didapatkan hasil bahwa formula dengan konsentrasi
30% kandungan ekstrak biji pepaya merupakan formula yang paling efektif
dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes (P.acnes) dan
Staphylococcus aureus (S.aureus). Selain itu pada penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Purbasari (2011), didapatkan hasil bahwa ekstrak etanol
biji pepaya dengan konsentrasi ekstrak 30% efektif terhadap bakteri P.acnes
dan konsentrasi ekstrak 10% efektif terhadap bakteri S.aureus. Hal tersebut
membuktikan bahwa biji pepaya yang mengandung senyawa fenol, alkaloid,

1
Aktifitas Antibakteria dan..., Putri Mayasari Hidayat, Fak. Farmasi UMP 2017
terpenoid, flavonoid, triterpenoid, saponin, steroid dan tanin berpotensi
sebagai antibakteri, antiosidan, anthelmintik, antifertilitas, mengobati
gangguan pencernaan diare, dan mengobati penyakit kulit.
Produk sabun cair wajah yang merupakan hasil penelitian Hidayat (2015)
ini baru diuji hingga tahap uji aktivitas antibakterinya, namun belum
dilakukan upaya guna mengetahui keamanan produk tersebut. Keamanan
produk kosmetik dapat diketahui melalui uji praklinis dan uji klinis yang
wajib dilakukan sebelum produk dipasarkan ke masyarakat. Menurut
Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Uji Toksisitas
Nonklinik Secara Invivo menyatakan bahwa uji praklinik yang dapat
dilakukan untuk sediaan kosmetik topikal yaitu uji teratogenisitas, uji
sensitisasi kulit, uji iritasi akut dermal, uji toksisitas akut dermal, dan uji
toksisitas subkronik dermal. Salah satu uji praklinik yang akan dilakukan
adalah uji iritasi akut dermal. Uji iritasi akut dermal dilakukan untuk
menentukan efek iritasi pada kulit, serta dapat menilai dan mengevaluasi
karakteristik suatu zat bila terpapar pada kulit. Oleh sebab itu, untuk
menjamin keamanan dari produk lokal sabun cair wajah antijerawat dari
ekstrak biji pepaya sebelum dipasarkan, maka diperlukan uji iritiasi akut
dermal yang mengacu pada pedoman uji BPOM.
Berdasarkan yang telah disebutkan, maka diperlukan adanya penelitian
mengenai kemanan iritasi akut dermal dari produk sabun cair wajah
antijerawat ekstrak biji pepaya, serta mengetahui formulasi manakah yang
paling aman terhadap efek iritasi kulit.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian
ini sebagai berikut:
1. Formulasi sabun cair wajah ekstrak biji pepaya manakah yang paling
efektif terhadap bakteri penyebab jerawat P.acnes dan Staphylococcus
epidermidis (S.epidermidis)?
2. Apakah produk sabun cair wajah ekstrak biji pepaya aman tanpa
menyebabkan efek iritasi pada kulit?

2
Aktifitas Antibakteria dan..., Putri Mayasari Hidayat, Fak. Farmasi UMP 2017
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui formulasi yang paling efektif terhadap bakteri penyebab
jerawat yaitu P.acnes dan S.epidermidis
2. Mengetahui keamanan produk sabun cair wajah ekstrak biji pepaya pada
efek iritasi kulit

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat, hasil penelitian keamanan sabun cair wajah ekstrak biji
pepaya ini dapat menjadi sumber informasi keamanan produk sehingga
dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dalam penyembuhan jerawat,
serta dapat juga meningkatkan nilai ekonomi biji pepaya.
2. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat menambah ilmu dan praktek
penelitian ilmiah, serta dapat memecahkan masalah sosial di masyarakat.
3. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dan
menjadi bekal penelitian selanjutnya

3
Aktifitas Antibakteria dan..., Putri Mayasari Hidayat, Fak. Farmasi UMP 2017

Anda mungkin juga menyukai

  • Abstract
    Abstract
    Dokumen2 halaman
    Abstract
    Prama Sista
    Belum ada peringkat
  • Jerawat
    Jerawat
    Dokumen4 halaman
    Jerawat
    Ausiana Amurwanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen23 halaman
    Bab Ii
    paulla bracho
    Belum ada peringkat
  • PTO FARTER P2 Gagal Jantung Fix
    PTO FARTER P2 Gagal Jantung Fix
    Dokumen44 halaman
    PTO FARTER P2 Gagal Jantung Fix
    Ausiana Amurwanto
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    Ausiana Amurwanto
    Belum ada peringkat
  • DRP Sirosis
    DRP Sirosis
    Dokumen11 halaman
    DRP Sirosis
    Ausiana Amurwanto
    Belum ada peringkat
  • Metode Simplex AUSI
    Metode Simplex AUSI
    Dokumen3 halaman
    Metode Simplex AUSI
    Ausiana Amurwanto
    Belum ada peringkat