Anda di halaman 1dari 2

PPOK pada populasi Bukan perokok: Interaksi antara jenis kelamin, dan ras

Penelitian ini adalah studi observasi epidemiologi yang meneliti tentang Perbedaan jenis kelamin dan ras
dalam prevalensi PPOK Pada peserta bukan perokok. Data berasal dari sistem CDC behavioral risk factor
surVeillance. Sampelnya terdifi dari 129,535 ras putih Dan hitam non illispanic Dengan usia 50 tahun
keatas yang tidak pernah merokok. Analisis deskriptif dan multivariat dilakukan dengan menggunakan
regresi logistik midel prediksi Status PPOK Oleh jenis kelamin dan ras Dengan mengatur usia,tinggu,
Status sosioekonomik, jumlah penghuni rumah, status menikah dan insurasi kesehatan. Wanita ras
hitan mmiliki prevalensi PPOK tertinggi (7.0%), diikuti dengan wanuta ras putih(5.2%), pria ras
putih(2.9%) dab pria ras hitam (2.4%). Wanita memiliki odds PPOK tertinggi Dibandingan pria secara
sigbifikan. Saat mengatur status ekonomin, ras hitam dan ras putih memiliki perbandinhan odds
teryinggu terhadap PPOK dibandingkan dengan ras putih pria (waNita ras hitam OR=1,66: 99% CI=1.46,
1.88: wabira ras putih OR 1,59:99% CI=1.37.1,63), sedangkan pada pria ras hitan memiliki odds terendah
secara signifikan (OR=0,62: 99% CI =0.49, 0.79). Penelitian ini membuktikan kejadian PPOK pada
Perbedaan ras Terhadap kejadian PPOK mungkin ada kejadiannya dengn faktkr stus sosialekonomi yang
rendah.

Pendahuluan

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyebab kematian ke tiga di Amerika Serikat. [1] Dan
penyebab utama dalam kecacatan. Perokok pertama adalah fakyor risiko utama dalam PPOK.
Bagaimanapun, hal ini diperkirakan lebih dari zeparuh kasus PPOK dqpat disebabkan oleh penyebab lain
[4] Dengan laju merokok di Amerika Serikat yang semakin menurun [5], terdapat banyak hal yang perlu
diteliti pada yang kelompok yang bukan perokok yang memiliki odds tertinggi sebagai target pencegahan
PPOK.

1.1 Jenis kelamin dan PPOK.

Prevalensi PPOK Telah dilaporkan tertiggi pada wanita dibandibgan pria di Terbanyak kelompok umur,
lebih dari 2 dekade [6-8]. Dengan kasus merokok pada wanita lebih rendah dibandingkan dengan pria,
hal ini dapat dijelaskan pada periode PPOK long-latency [6,9]. Penjelasan biologis lainnya dapat juga
berkaitan [10]. Sebagai contohnya,wanita memiliki lebar thorax yang lebih pendek dan tinggi yang lebih
rendah dibandingkan dengan pria, hal ini dapat berpotensi menyebabkan rokok dapat lebih mudah
terkonsentrasi didalam keselurujan paru [11]. Wanita juga memiliki respon bronkia yanh lebib besae,
menyebabkan prrikel dapat terkumpul lebih banhak lagi didalam paru parunya[10]. Mekanisme biologis
lainnya termasuk perkembangan paru yang terganggu pada remaja wanita yang terpapar oleh asap rokok
dibandingkan Dengan pria yang terpapar [12], perbedaan jenis kelamin padametabolisme rokok
menyebakan peningkatan molekul toksis disaluran pernapasan wanita [10] dan interaksi antara hormon
dan faktor genetik mengibtervensi pada fungsi paru normal [13]. Peningkatan kerentanan wanuta untuk
mengalami PPOK disebabkan karena relevansinua dengan bukan perokok yang terpapar debgan rokok
atau perokok kedua dab toksin udara lainnya. Nyatanya terdapat11% dan 7% kasus PPOk yang dapat
disebabkan karena paparan rokok saat dirumah atau tempat kerja [14]. Pendapatan yangrebdah serta
kemiskinan Meningkatkan laju paparan dengan perokok kedua, dan wanita lebih sering berada pada
garis kemiskinan jika dibandikan dengan pria [9,15]. Yang terpinting, orang dengan pendapatan yang
rendah. Yaitu wanita yang disproporsional juga memiliki kesempatan yang tinggu untuk terpapar dengan
polusi udara, faktor lainnya dalam PPOK [16]. Inilah yang menjelaskan kerentanan jenis kelamin
(perbedaan biologis antara wanita dan pria) serta perbedaan antara soSial Wanita dan pria dapat
berkontribusi pada wanita yang bukan perokok sebagai risiko tertunggi dalam PPOK.

1.2 ras dan PPOK. Kelompok lainnya yang mempengaruji kejadian PPOK adalah ras amerika kulit puyih,
yang mmiliki angka kematian yang elbih tinggi djbandinhkan dengan kelompk ras lainnya [17]. Laju
merokok yang tinggi pada pria kulit jitam lah ynh dapat menelaskan hal kni

Anda mungkin juga menyukai