BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan.
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa pada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlah mulia, berilmu, mandiri, dan bertanggung
1
2
siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya karena kurang bervariasinya metode dan model yang
sehingga pembelajaran menjadi menoton yang akibatnya hasil belajar PAI dan
siswa.
pembelajaran kooperatif tipe STAD, salah satu materinya adalah tentang kisah
Belajar PAI dan BP pada Materi Kisah Nabi dan Rasul Dengan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI dan BP
D. Manfaat penelitian
BAB II
KAJIAN TEORI
kelompok”.
kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan
5
6
dan lebih semangat dalam belajar sehingga hasil belajar dapat meningkat.
kemampuan, dan sosial ekonomi. Dalam hal ini guru menjelaskan kepada
siswa apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan seperti,
kooperatif dapat melatih siswa untuk menerima perbedaan yang ada antara
b. Belajar Kerjasama
c. Pembelajaran Partisipatorik
dipresentasekan.
d. Reactive Teaching
strategi yang tepat agar seluruh siswa mempunyai motivasi yang tinggi.
belajar.
adalagi suasana yang menakutkan dan suasana belajar yang tertekan bagi
siswa. Suasana belajar yang menyenangkan harus dimulai dari sikap dan
prilaku guru baik di dalam maupun di luar kelas. Guru harus memiliki
sumbangan dari setiap anggota. Oleh sebab itu semua anggota harus saling
2) Tatap Muka
kelompok. Apabila proses kerja kelompok berjalan dengan baik tentu saja
hasil dari kerja kelompoknya juga baik. Jadi dalam kerja kelompok selain
dari hasil kerja kelompok, proses dalam kerja kelompok juga penting.
membaca dan menulis untuk kelas tinggi di Sekolah Dasar. Mereka terlibat
dilakukan sebelumnya.
f. Jigsaw
bagian ilmu pengetahuan (sains), dan berbagai bidang yang terkait yang
lain untuk mengkaji topik kelas. Dalam model ini memungkinkan siswa
sebagai berikut:
a. Keunggulan
mengaktualisasikan dirinya”.
b. Kelemahan
rendah menjadi kurang, dan siswa yang berprestasi tinggi akan mengarah
model kooperatif ini sangat ditentukan oleh guru apabila model ini benar-
benar dipahami oleh guru maka proses pembelajaran akan berjalan dengan
baik.
14
beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari
anggota, anggota tersebut campuran yang ditinjau dari tingkat kinerja, jenis
pada aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling
yang maksimal.
kemampuan siswa baik secara individu maupun secara kelompok serta saling
materi pelajaran.
a. Persiapan pembelajaran
sebagai berikut: a) membuat LKS yang dan lembar kunci jawaban LKS, b)
menentukan skor dasar awal, skor dasar merupakan skor pada kuis
sebelumnya.
b. Penyajian materi
untuk berkooperatif.
Pada tahap ini pertama sekali guru memberikan LKS pada setiap
Pada tahap ini siswa diberikan soal-soal atau kuis secara individu.
saling membantu.
kelompok.
g. Penghargaan kelompok
tingkatan penghargaan yang diberikan yaitu tim baik, hebat, dan super dengan
telah terjadi perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik pada diri
adalah tingkah laku yang timbul, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
perubahan jasmani”.
18
Dari pendapat para ahli di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa hasil
belajar siswa dapat di lihat dari kemampuan siswa dalam mengingat pelajaran
yang telah disampaikan oleh guru selama proses pembelajaran dan bagaimana
memecahkan masalah yang timbul sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Subjek Penelitian
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang terdaftar pada semester I
peneliti akan memaparkan data yang diperoleh secara alami, mulai dari data
Sitiung.
19
20
4) data dianalisa secara induktif dan 5) makna dari pendekatan kualitatif itu
yang esensial”.
2. Alur Penelitian
penelitian tindakan merupakan proses daur ulang atau siklus yang dinilai
hasil yang diperoleh sesuai dengan prinsip umum penelitian, maka setiap
persekolahan. Siklus dari penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut ini :
21
Identifikasi masalah.
Rencana II
Rancangan pembelajaran II
Laporan
22
3. Prosedur Penelitian
refleksi.
a. Tahap Perencanaan
sebagai berikut :
b). Menyusun indikator, deskriptor, dan kriteria pembelajaran PAI dan BP.
b. Tahap Pelaksanaan
observasi dan 4) refleksi. Siklus dalam suatu tindakan akan berulang sampai
c. Tahap Pengamatan
sebelumnya.
d. Tahap Refleksi
kelemahan yang tedapat pada siklus I diperbaiki pada siklus II. Jika perlu
keatas.
1. Data Penelitian
pembelajaran PAI dan BP. Data ini berhubungan dengan hal-hal yang
belajar PAI dan BP. Tes dilaksanakan pada awal penelitian dan
2. Sumber Data
orang siswa.
D. Instrumen Penelitian
digunakan
E. Analisis Data
menggunakan model analisis data kualitatif. Model analisis data kualitatif yaitu
analisis data dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan data sampai seluruh
data tersebut terkumpul (Miles dan Huberman (dalam Ritawati, 2006:78). Data
penelitian.
Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data
BAB IV
A. Hasil Penelitian
a. Perencanaan
kali pertemuan (2x35 menit). Materi yang diambil untuk siklus I adalah kisah
LKS yang akan digunakan dalam belajar kelompok. Di samping itu penulis
terdiri dari 4 atau 5 orang siswa, 4) membagikan LKS pada setiap kelompok,
27
28
mencocokkan LKS dengan lembaran kunci LKS, dan 10) menugasi siswa
kelompok.
menentukan skor akhir yang diperoleh pada siklus I dan berguna untuk
b. Pelaksanaan
Nilai pra siklus siswa tersebut akan dijadikan sebagai skor dasar. Adapun nilai
pra siklus siswa sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
NO NAMA NILAI
1 Lxrehan AlFahru 70
2 Tanzilul Hikmah R 60
3 Alfino Maisya Putra 80
4 Amelia Fitri 50
5 Arifin Khairi 80
6 Aulia Atika 30
7 Dovy Deza Pratama 90
8 Fahri Alzikri 70
9 Khaila Sylva 50
10 Lani Okarina 80
11 Latiful Arif 70
12 M. Alfarizi 70
13 M. Dylan Juliano 60
14 M. Rafli Asyidiki 80
15 M. Rahul 80
16 Muhammad Aksa 50
17 Netra Sandi 60
18 Putri Azari 70
19 Rafli Fauzan 70
20 Raflan Ardo 60
21 ReskI Aditia 60
22 Sabila 70
23 Salsabila 60
24 Salva Ramadhani 50
30
25 Salwa Novita S 70
26 Salsil Bila R 70
27 Wahyu Pratama 80
28 Wahyuda Saputra 60
29 Wahyu Suriadi 30
Jumlah 1880
Rata-rata 64,83
mengerjakan soal kuis siswa tidak diperbolehkan saling membantu satu sama
lain.
kuis individu yang telah di kerjakan siswa. Dalam menyelesaikan kuis tersebut
masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab soal, sehingga
nilai yang diperoleh masih rendah. Setelah diperoleh hasil kuis, maka guru
skor dasar dengan skor kuis, kemudian skor peningkatan tersebut dapat
32
masing siswa.
kriteria yang telah ditentukan akan mendapat penghargaan, yang dapat dilihat
Salwa Novita S 70 80 20
Reski Aditia 60 60 20
Salva Ramadhani 50 60 20
Jumlah Poin Kelompok 100
Rata-rata Kelompok 20
Penghargaan Kelompok TIM HEBAT
kelompok.
c. Pengamatan
dengan tindakan. Hal ini dilaksanakan secara intensif, objektif, dan sistematis.
ceklis. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dipaparkan aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran.
ada beberapa kegiatan pembelajaran yang belum berhasil dilakukan oleh guru.
baik, yang belum terlaksana yaitu kurang memotivasi siswa agar dapat
kelompok, pada tahap ini guru dinilai baik, yang belum terlaksana yaitu
pendapatnya.
dinilai baik, karena yang belum terlaksana yaitu guru belum meminta semua
guru dinilai sangat baik karena semua deskriptor yang ditetapkan sudah
terlaksana.
belum terlaksana dengan optimal, karena masih ada beberapa deskriptor dalam
yaitu siswa enggan bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami tentang
36
materi yang dijelaskan guru. Pada tahap siswa duduk dalam kelompok
kooperatif, siswa dinilai cukup karena saat siswa disuruh duduk dalam
kelompok siswa belum tertib sehingga kondisi kelas agak ribut dan setiap
dinilai baik, karena yang belum terlihat yaitu siswa kurang bersemangat untuk
bekerja kelompok. Pada saat berdiskusi dalam kelompok siswa dinilai cukup
karena yang belum terlihat yaitu siswa belum aktif dalam berdiskusi dan
Pada saat melaporkan hasil kerja kelompok siswa dinilai baik, yang
belum terlihat yaitu belum semua kelompok yang melaporkan hasil diskusi
Pada saat menyimpulkan pelajaran siswa dinilai baik, karena yang belum
terlihat yaitu siswa belum aktif dalam menyimpulkan pelajaran. Pada tahap
Hasil kuis individu yang diperoleh siswa hanya mencapai nilai rata-
rata 75. Sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
yang diberikan. Pada siklus I masih banyak nilai siswa yang belum mencapai
ketuntasan. Data nilai ketuntasan siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
37
% Ketuntasan
No Nama Nilai Ketuntasan Belum Ket
Tuntas
Perorangan Tuntas
1 Lxrehan AlFahru 80 80% √
2 Tanzilul Hikmah R 70 70% √
3 Alfino Maisya Putra 80 80% √
4 Amelia Fitri 60 60% √
5 Arifin Khairi 90 90% √
6 Aulia Atika 50 50% √
7 Dovy Deza Pratama 90 90% √
8 Fahri Alzikri 80 80% √
9 Khaila Sylva 60 60% √
10 Lani Okarina 80 80% √
11 Latiful Arif 80 80% √
12 M. Alfarizi 80 80% √
13 M. Dylan Juliano 70 70% √
14 M. Rafli Asyidiki 80 80% √
15 M. Rahul 80 80% √
16 Muhammad Aksa 60 60% √
17 Netra Sandi 60 60% √
18 Putri Azari 70 70% √
19 Rafli Fauzan 70 70% √
20 Raflan Ardo 70 70% √
21 Reski Aditia 60 60% √
22 Sabila 80 80% √
23 Salsabila 70 70% √
24 Salva Ramadhani 60 60% √
25 Salwa Novita S 80 80% √
26 Salsil Bila R 70 70% √
27 Wahyu Pratama 80 80% √
28 Wahyuda Saputra 70 70% √
29 Wahyu Suriadi 50 50% √
Jumlah 2080 15 14
Rata-rata 71,72
Persen 71,72% 52 48
f
P = -----X 100
N
38
Keterangan : P = Persentase
f = Nilai yang diperoleh
N = Nilai max 100
f
P = -----X 100
N
Keterangan : P = Persentase
f = Skor ketuntasan yang diperoleh
N = Jumlah siswa
70 %- 100 % = Tuntas
0 % - 69 % = Belum tuntas
(Menurut Dhydiet, 2008:1)
d. Refleksi
Dawud a.s dan nabi Sulaiaman a.s. dengan menggunakan model pembelajaran
1) Ketika guru membagi anggota kelompok, kondisi kelas agak ribut karena
3) Siswa masih ada yang suka berpikir sendiri, kurang tertarik untuk berbagi
39
ke depan kelas.
yang telah dicapai pada siklus I maka pada pelaksanaan siklus II dapat dibuat
bisa tenang dan tertib dan dalam membagi kelompok waktu dapat
digunakan dengan seefisien mungkin. Hal itu dilakukan guru dengan cara
a. Perencanaan
agar siswa dapat mengetahui dan memahami kisah Nabi Sulaiman a.s .
40
awal, 2) kegiatan inti, dan 3) kegiatan akhir. Ketiga tahap kegiatan ini tidak
berdiri sendiri, melainkan terkait antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya.
Kegiatan inti yaitu, 1) menyampaikan materi tentang kisah Nabi Sulaiman a.s
, 2) memajang gambar tentang sebuah negeri yang mana di negeri itu ternak
kunci LKS, dan 11) menugasi siswa melengkapi jawaban LKS jika masih
b. Pelaksanaan
Materi yang dibahas pada pertemuan ini tentang kisah Nabi Sulaiman
suatu negeri penduduknya tidak lagi beriman kepada Allah, maka azab Allah
akan datang.
kooperatif. Pengelompokan ini berdasarkan nilai kuis pada siklus I, yang mana
nilai tersebut akan dijadikan sebagai skor dasar. Berdasarkan skor tersebut
materi pelajaran. Setelah itu siswa diberikan kuis individual, saat mengerjakan
soal kuis tersebut siswa tidak diperbolehkan saling membantu satu sama lain.
kuis individu yang telah di kerjakan siswa. Sebagian besar siswa pada siklus II
sudah dapat menyelesaikan kuis dengan baik hanya 4 orang siswa yang masih
mengalami kesulitan dalam menjawab soal. Setelah diperoleh hasil kuis, maka
antara skor dasar dengan skor kuis, kemudian skor peningkatan tersebut dapat
masing siswa.
berikut ini.
44
c. Pengamatan
tindakan berikutnya.
ceklis. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dipaparkan aktivitas guru dan siswa
siswa dalam kerja kelompok, pada tahap ini guru mendapat kualifikasi sangat
kualifikasi sangat baik. Pada tahap siswa duduk dalam kelompok kooperatif,
dinilai baik, karena yang belum terlihat yaitu siswa tidak ada yang bertanya
berdiskusi dalam kelompok siswa dinilai sangat baik karena sudah terlihat
siswa sudah aktif dalam berdiskusi, dan anggota kelompok sudah bertanggung
48
kelompoknya.
Pada saat melaporkan hasil kerja kelompok siswa dinilai sangat baik
sangat baik karena sudah terlihat siswa sudah aktif dalam menyimpulkan
baik.
rata-rata pada siklus I adalah 75 dan meningkat menjadi 87 pada siklus II.
Hanya 3 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Data nilai
ketuntasan siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
% Ketuntasan
No Nama Nilai Ketuntasan Belum Ket
Tuntas
Perorangan Tuntas
1 Lxrehan AlFahru 100 100% √
2 Tanzilul Hikmah R 90 90% √
3 Alfino Maisya Putra 90 90% √
4 Amelia Fitri 80 80% √
5 Arifin Khairi 100 100% √
6 Aulia Atika 70 70% √
7 Dovy Deza Pratama 100 100% √
8 Fahri Alzikri 100 100% √
9 Khaila Sylva 80 80% √
10 Lani Okarina 90 90% √
11 Latiful Arif 100 100% √
12 M. Alfarizi 90 90% √
13 M. Dylan Juliano 90 90% √
14 M. Rafli Asyidiki 90 90% √
15 M. Rahul 100 100% √
16 Muhammad Aksa 80 80% √
49
f
P = -----X 100
N
Keterangan : P = Persentase
f = Nilai yang diperoleh
N = Nilai max 100
f
P = -----X 100
N
Keterangan : P = Persentase
f = Skor ketuntasan yang diperoleh
N = Jumlah siswa
70 %- 100 % = Tuntas
0 % - 69 % = Belum tuntas
(Menurut Dhydiet, 2008:1)
d. Refleksi
Setiap kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran sudah berjalan dengan
LKS sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan. Berdasarkan hasil kuis
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar PAI dan
BP.
1. Ketika guru membagi anggota kelompok, kondisi kelas sudah tenang dan
tertib.
2. Siswa tidak merasa canggung lagi saat bertukar pendapat, dan berbagi ide
dengan temannya. Hal itu dapat dilihat pada waktu berdiskusi siswa sudah
3. Interaksi dengan teman satu kelompok sudah mulai baik, terlihat mereka
berinteraksi.
4. Dari 6 kelompok yang ada, terlihat ada 2 kelompok yang paling aktif dan
5. Meningkatnya nilai rata-rata kuis individu siswa. Hal ini berdasarkan nilai
rata-rata 71,72 atau 71,72 % pada siklus I, dan meningkat menjadi 86,9
B. Pembahasan.
1. Pembahasan Siklus I
pembelajaran berlangsung.
selaku guru penulis dituntut membuat perencanaan karena yang akan dihadapi
diperlukan agar sajian guru tidak menyimpang dari tujuan yang digariskan.
model, alat, dan 7) evaluasi. Kompetensi Inti dan kompetensi dasar diambil
dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, yang mana pada
gambar yang bertujuan agar siswa lebih mudah mengaitkan gambar dengan
mengikuti pembelajaran dengan motivasi yang lebih baik dan lebih terarah.
kelompok ini berdasarkan tes nilai pra siklus sebelumnya dan nilai tersebut
nantinya akan dijadikan sebagai skor dasar siswa. Siswa dibagi dalam
berbeda.
Pada saat pembagian kelompok kondisi kelas agak ribut karena siswa
kondisi kelas kembali. Oleh sebab itu untuk siklus berikutnya guru perlu
diam, berpikir sendiri, dan kurang tertarik untuk berbagi ide atau pendapat
dengan teman satu kelompok sehingga masih ada kelompok yang belum siap
pelajaran yang dilanjutkan dengan pemberian kuis individu, pada saat kuis
individu siswa tidak boleh bekerjasama dengan teman lain karena kuis
LKS, dan penulis hanya menunjuk siswa-siswa yang dirasa dapat menjawab
direncanakan untuk melakukan siklus II. Guru harus dapat memotivasi siswa
dan memperhatikan perbedaan yang ada pada siswa karena tiap individu
54
2006:43) “belajar adalah proses pembinaan yang terus menerus terjadi dalam
diri individu yang tidak ditentukan oleh unsur keturunan, tetapi lebih banyak
banyak memperoleh dari guru, maka guru harus lebih memahami kembali
ketiga aspek dalam pendidikan yaitu yang belajar, proses pembelajaran dan
situasi belajar. Yang belajar adalah siswa yang secara individu atau kelompok
yang ada pada siswa dapat tergali dan berkembang. Guru harus dapat
menjaga suasana kelas supaya siswa terhindar dari konflik dan frustasi serta
kemapuannya.
55
2. Pembahasan Siklus II
menit.
sosial ekonomi yang berbeda). Pada saat belajar kelompok, guru tinggal
menugasi siswa untuk menyatukan meja yang berdekatan sehingga pada tahap
pembagian kelompok ini kondisi kelas sudah tertib dan tidak menyita waktu
sudah mulai baik, terlihat dari awal siswa menunjukkan kesungguhan dalam
ke depan kelas. Pada siklus II ini siswa sudah berani menanggapi hasil kerja
56
pembelajaran.
dan siswa sudah berani menanggapi hasil kerja kelompok yang dibacakan
temannya tentu proses pembelajaran akan berjalan dengan baik sehingga hasil
belajar siswa juga dapat meningkat. Dari hasil analisis penelitian siklus II nilai
diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus II meningkat sebanyak 15%
dari siklus I.
57
BAB V
A. Simpulan
yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar PAI dan BP siswa dengan
sebagai berikut:
suatu materi yang harus dipahami dan dikuasai oleh siswa, baik secara
fasilitator.
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN
sebanyak 12%, hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh pada
86,9 hal ini merupakan bukti pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan
di SDN 01 Sitiung.
57
58
B. Saran
2. Karena kegiatan ini bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka
penting.
59
DAFTAR RUJUKAN