FIKIH KONTERPORER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dosen pengampu :Boby Rachman Santoso .M.S.I.
NAMA KELOMPOK :
1. ANWAR HUSEN AL ANSYARI 12310193036
1
AGUSTUS 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “FIKIH
KONTEMPORER” tepat pada waktunya, makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas pendidikan ke islaman terimakasih atas pembuatan makalah ini
dengan tujuan untuk mengerjakan tugas yang sudah di berikan guna untuk
melaksanakan tugas ini yarng kita ambil dari referensi dari buku ataupun media
informasi bertujuan agar meberikan wawasan pelajaran agar sebagai wadah untuk
menunjang informasi dalam dunia cetak
2
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan………………………………………………………………………11
Analisis...................................................................................................................12
Abstrak………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………14
3
BAB 1
Pendahuluan
1. Latar belakang
Fikih (hukum) merupakan bagian dari unsur agama islam sebagai pedoman
hidup bagi manusia terutama dalam melaksanakan tugas kekhalifannya dimuka
bumi. Fiqih islam cenderung berbicara tentang aspek eksoteris keagamaan yang
bersifat legal-formal, berhubungan dengan boleh atau tidaknya sesuatu
pelaksanaan amaliyah atau dengan kata lain sesuatu yang di aktifkan dengan
konteks halal haram dalam agamanya . Akibat dari modernisasi dan kemajuan
zaman, munculah masalah-masalah baru yang sebelumnya tidak pernah terjadi
sehingga perlu ditetapkan hukumnya, maka dari itu ada pemikiran mengenai
fiqih kontemporer
1. Rumusan masalah
a. Apakah pengertian fiqih kontemporer?
b. Apa saja ruang lingkup fiqih kontemporer?
c. Bagaimana peranan fiqih kontemporer dalam menyelaraskan
problema masyarakat yang bersifat dinamis?
d. Metodologi fikih kontemporer ?
e. Pengertian fikih Kontemporer dan ruang lingkup bahasannya ?
2. Tujuan pembuatan
a. Untuk mengetahui fiqih kontemporer
b. Untuk mengetahui ruang lingkup kontemporer
c. Untuk mengetahui peranan fiqih kontemporer dalam menyelaraskan
problema masyarakat yang bersifat dinamis
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Fikih
Menurut bahasa, fikih adalah paham. Maksudnya, pengertian atau pemahaman
mendalam yang menghendaki pengerahan potensi akal, sedangkan para ulama usul
fikih menyatakan, fikih adalah mengetahui hukum Islam yang bersifat amalan
melalui dalil terperinci.
Di sisi lain, ulama fikih menguraikan bahwa fikih merupakan sekumpulan hukum
amaliah yang disyariatkan dalam Islam. Pembahasan fikih ini mencakup perbuatan
para mukalaf atau orang dewasa yang wajib menjalankan hukum agama dan hukum
seperti apa yang harus dikenakan terhadap perbuatan itu.
Misalnya, jual beli yang dilakukan seorang mukalaf atau salat dan puasa yang ia
tunaikan. Jika kegiatan-kegiatan itu sesuai dengan hukum Islam, dinyatakan sah.
Kalau suatu saat seorang mukalaf mencuri, perbuatan itu bertentangan dengan
hukum dan dinyatakan haram serta wajib diberlakukan hukuman pencurian.
Dalam penetapannya, ada sumber hukum fikih, yaitu yang disepakati sebagai
sumber, yaitu Alquran dan hadis. Sedangkan, sumber yang dibedakan di antaranya
ijmak dan kias yang biasa disebut sebagai sumber sekunder. Sebab, dalam
penetapan hukum ijmak dan kias tak dapat berdiri sendiri, tetapi harus disandarkan
pada Alquran dan hadis
5
B. Jenis - Jenis Hukum Dalam Islam
1. Wajib (Fardlu)
Wajib adalah suatu perkara yang harus dilakukan oleh seorang muslima yang
telah dewasa dan waras (mukallaf), di mana jika dikerjakan mendapat pahala dan
apabila ditinggalkan akan mendapat dosa. Contoh : solat lima waktu, pergi haji
(jika telah mampu), membayar zakat, dan lain-lain.
mukalaf seperti sholah fardu, puasa ramadan, zakat, haji bila telah mampu dan
lain-lain.
– Wajib Kifayah adalah perkara yang harus dilakukan oleh muslim mukallaff
namun jika sudah ada yang malakukannya maka menjadi tidak wajib lagi bagi
yang lain seperti mengurus jenazah.
2. Sunnah/Sunnat
Sunnat adalah suatu perkara yang bila dilakukan umat islam akan mendapat
pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa. Contoh : sholat sunnat, puasa
senin kamis, solat tahajud, memelihara jenggot, dan lain sebagainya.
Sunah terbagi atas dua jenis/macam:
– Sunah Mu’akkad adalah sunnat yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW
seperti shalat ied dan shalat tarawih.
– Sunat Ghairu Mu’akad yaitu adalah sunnah yang jarang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW seperti puasa senin kamis, dan lain-lain.
3. Haram
Haram adalah suatu perkara yang mana TIDAK BOLEH sama sekali dilakukan
oleh umat muslim di mana pun mereka berada karena jika dilakukan akan
mendapat dosa dan siksa di neraka kelak. Contohnya : main judi, minum
minuman keras, zina, durhaka pada orang tua, riba, membunuh, fitnah, dan lain-
lain.
6
4. Makruh
Makruh adalah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan akan tetapi
jika dilakukan tidak berdosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala dari
Allah SWT. Contoh : posisi makan minum berdiri.
5. Mubah (Boleh)
Mubah adalah suatu perkara yang jika dikerjakan seorang muslim mukallaf tidak
akan mendapat dosa dan tidak mendapat pahala. Contoh : makan dan minum,
belanja, bercanda, melamun, dan lain sebagainya.
2. Tabungan
Para ulama’ menyatakan dalam kenyataannya banyak orang yang mempunyai
harta, namun tidak mempunyai kepandaian dalam usaha memprodutifkannya,
7
sementara itu tidak sedikit pula orang yang tidak memiliki harta namun ia
mempunyai kemampuan dalam memproduktifkannya. Oleh karena itu, diperlukan
adanya kerjasama diantara kedua pihak tersebut.
Tabungan ada dua jenis:
a) Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu tabungan yang
berdasarkan perhitungan bunga.
b) Tabungan yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu tabungan yang berdasarkan
prinsip mudharabah dan wadi’ah.
3. Kloning
Berkaitan dengan kloning, para ilmuwan dan agamawan juga memiliki sudut
pandang yang berbeda. Di satu pihak para ilmuwan berusaha untuk meneruskan
percobaannya, sementara di lain pihak para agamawan dengan berbagai dalilnya
menolak kloning manusia secara tegas.
Kloning ada dua jenis:
a. Kloning terhadap manusia dengan cara bagaimanapun yang berakibat pada
pelipatgandaan manusia hukumnya adalah haram
b. Kloning terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan hukumnya boleh (mubah)
sepanjang dilakukan demi kemaslahatan atau menghindarkan kemudharatan (hal-
hal negatif)
8
8. Aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah
9
3) Metode Genetika adalah metode penelusuran titik mangsa dalam mengetahui
latar belakang terbitnya suatu nash dan kualitas nashdengan menggunakan
pendekatan historis.
4) Metode dialektika, yakni suatu metode yang menggunakan penalaran melalui
pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang bersifat tesis (tesis-
tesis) dan antitesis. Kedua penyataan (tesis dan antitesis) tersebut kemudian
didiskusikan dengan prinsip-prinsip logika yang logis untuk memperoleh
kesimpulan sebagai tesis akhir .Metode ini merupakan metode mencapai
deinisi suatu konsep dengan cara menguji ciri-ciri umum yang ditemukan
dalam suatu contoh khusus dari konsep itu
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Latar belakang munculnya isu fiqih kontemporer yaitu akibat adanya arus
modernisasi yang meliputi hampir sebagian negara-negara yang dihuni oleh
mayoritas umat islam. Modernisasi tersebut melahirkan berbagai macam bentuk
perubahan baik secara struktural maupun kultural.
Sifat dinamis dan terbuka terhadap perubahan ini sebagai konsekuensi logis dari
tugas fiqih,yang selau berusaha menyelaraskan problema kemanusiaan yang terus
berkembang pesat dan akseleratif dengan dua sumber rujukan utamanya yaitu Al-
Qur’an dan Hadis. Disinilah letak betapa pentingnya rumusan ideal moral maupu
formal dari fiqih kontemporer tersebut.
11
ANALISIS
Kajian Fikih kontemporer merupakan pokok pembahasan yang ada dalam ilmu
fikih dengan cara modern karna saat ini jaman nya serba modern kalau kita
memberi tahu informasi surat kabar banyak yang tidak tahu, khususnya di kalangan
remaja banyak yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain gadget/hp
makanya di bentuk lah fikih kontemporer agar mengikuti perkembangan zaman
12
Abstrak
Fikih kontemporer berawal dari sunnah nabi kemudian kaum muslim awal
merupakan istihaj personal, melalui instrumen qiyas, terhadap sunnah ideal
Nabi s.a.w. yang kemudian menjelma menjadi ijma’ atau sunnah yang hidup.
13
DAFTAR PUSTAKA
Buchori, Abdusshomad, dkk. 2003. 101 Masalah Hukum Islam; Sebuah Produk Fatwa
Majelis Ulama Indonesia. Surabaya: Pustaka Da’I Muda
14