Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Suhu
Untuk penentuan lokasi, ada baiknya Anda memperhatikan bangsa sapi apa
2. Luas lahan
Pertimbangan luas lahan berhubungan dengan kemampuan Anda saat ini dan
cita-cita pengembangan usaha di masa yang akan datang. Lahan yang relatif
luas cukup bagus karena ada lahan untuk pengembangan bila usaha tersebut
demikian, lahan yang luas cukup sulit didapat dan membutuhkan investasi yang
besar.
3. Kondisi lingkungan
Ternak sapi dalam populasi banyak berpotensi menghasilkan sisa kotoran dan
urine, sisa limbah pakan yang tidak termakan, serta pembuangan air pada
dapat dimanfaatkan oleh warga, seperti biogas dan pupuk kandang. Begitu pula
kawasan penggemukan sapi, ada lahan kebun rumput gajah, pabrik pembuatan
tahu, dan penggilingan padi. Dengan keterpaduan usaha tersebut, ampas tahu
dan dedak limbah penggilingan padi dapat dimanfaatkan untuk pakan sapi.
5. Sumber air
memandikan sapi. Sumber air dapat diperoleh dari sumur atau sungai. Pada
sumur.
6. Akses jalan
Sebaiknya lokasi peternakan sapi dekat dari jalan utama, walau tidak mutlak.
Karena, lokasi peternakan bisa saja masuk dari jalan utama, tetapi harus bisa
dilewati kendaraan roda empat. Akses jalan yang mudah akan membantu
Dalam penggemukan sapi sistem intensif ini sapi yang dipelihara di dalam kandang
terus menerus dalam periode tertentu. Sapi tersebut diberi makan dan minum di
Lot Fattening yaitu pemberian ransum dengan pemberian biji-bijian atau kacang-
kacangan, 2) Pasture Fattening yaitu sapi yang diternakan digembalakan dipadang
pengembalaan, 3)Kombinasi anatara Dry Lot Fattening dan Pasture Fattening yaitu
daerah tropis pada saat musim produksi hijauan tinggi penggemukan dilakukan
secara intensif dibagi menjadi dua, yaitu (a) sapi di kandangkan secara
terusmenerus dan (b) sapi di kandangkan pada saat malam hari, kemudian siang
hari digembalakan atau disebut semi intensif. Pemeliharaan ternak secara intensif
terusmenerus dengan sistem pemberian pakan secara cut and curry. Sistem ini
berkurang. Keuntungan sistem ini adalah penggunaan bahan pakan hasil ikutan dari
genetik dimana bobot badan awal fase penggemukan berhubungan dengan bobot
badan dewasa. Pola pertumbuhan ternak tergantung pada sistem manajemen yang
dipakai, tingkat nutrisi yang tersedia, kesehatan dan iklim. Pertumbuhan dapat
berulang-ulang dan dibuat dalam pertambahan bobot badan harian, mingguan atau
per satuan waktu lain (Tillman, dkk 2008). Pertumbuhan yang cepat terjadi pada
periode lahir hingga usia penyapihan dan puberitas, namun setelah usia puberitas
hingga usia dewasa, laju pertumbuhan mulai menurun dan akan terus menurun
hingga usia dewasa sampai pertumbuhan sapi berhenti. Sejak sapi dilahirkan
sampai dengan usia puberitas (sekitar umur 12-15 bulan) merupakan fase hidup sapi
PERKANDANGAN
Dengan adanya kandang, pengamanan terhadap pencuri sapi akan lebih terjaga.
e. Memberi kemudahan bagi peternak ataupun pekerja kandang pada saat bekerja
lainnya. Bangsa-bangsa sapi dapat dibagi menjadi 4 yaitu bangsa Eropa, bangsa
India, bangsa yang dikembangkan di Amerika Serikat dan yang terakhir disebut
bangsa eksotik. Sebenarnya tidak ada bangsa yagn sempurna sebab setiap ternak
memeliki sifat-sifat yang cocok untuk keadaan tertentu ataupun tidak cocok untuk
keadaan tertentu pula. Pemilihan suatu bangsa sapi tergantung pada kesukaan
memelihara dan menyusui anak, ukuran badan dan pertambahan berat badan.
PENYAKIT
Kejadian penyakit diare pada pedet sangat tinggi diare dapat disebabkan
oleh bakteri, virus dan protozoa. Anonimus (2006) menyatakan bahwa E. coli
merupakan salah satu penyebab diare pada sapi, yang menyebabkan jaringan epitel
dalam usus berubah fungsi dari metode penyerapan (nutrisi) menjadi metode
PAKAN
yang tersisa pada pemberian pakan saat itu. Salah satu faktor yang dapat
(Sarwono dan Arianto, 2007). Keterbatasan itu dipengaruhi oleh faktor ternak,
keadaan pakan, dan faktor luar, seperti suhu dan kelembapan udara.
Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang digunakan bersama bahan pakan
lain untuk meningkatkan keseimbangan nutrisi dari keseluruhan bahan pakan dan
dan pakan tambahan. (Murtidjo, 1990). Pakan hijauan yaitu semua bahan pakan
yang berasal dari tanaman ataupun tumbuhan berupa daun-daunan. Yang termasuk
hijauan adalah rumput, leguminosa dan tumbuhan lain. Semuanya dapat diberikan
untuk ternak dengan 2 macam bentuk yaitu berupa hijauan segar dan kering.
Pakan penguat yaitu pakan yang berkonsentrasi tinggi dengan kadar serat
kasar relative rendah dan mudah dicerna. Bahan pakan penguat meliputi bahan
pakan yang berasal dari biji-bijian seperti jagung giling, menir, hasil ikutan
pertanian atau pabrik seperti dedak, bungkil kelapa, tetes yang berfungsi untuk
meningkatkan dan memperkaya nilai nutrient pada bahan pakan lain yang nilai
nutriennya rendah. Pakan tambahan biasanya berupa vitamin, mineral, dan urea.
Pakan tambahan dibutuhkan oleh sapi yang dipelihara secara intensif yang
Dalam menyusun pakan ternak ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
tersedianya bahan baku pakan yang digunakan, kandungan zat-zat pakan dari bahan
baku tersebut dan kebutuhan zat pakannya. Pemberian pakan harus disesuaikan
dengan kebutuhan ternak karena kebutuhan zat pakan dan jumlah konsumsi yang
1998).
Pakan adalah bahan yang dapat dikonsumsi dan dicerna oleh ternak, yang
utama dan fungsi tambahan. (Hardjopranjoto, S. 1995). Fungsi utama bagi ternak
adalah:
Adapun fungsi tambahan pakan adalah sebagai sumber energi untuk proses
produksi susu, daging, kulit, dan wool. Bahan pakan yang dipilih harus berkualitas
dan memenuhi syarat yaitu tidak berjamur dan tidak berdebu. Konsentrat adalah
pakan ternak yang berasal dari biji – bijian atau hasil samping dari pengelolaan
produk pertanian seperti; bungkil kacang, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dedak
padi, ampas tahu, tetes dan sebagainya. Biasanya pakan konsentrat mengandung
Dalam menyusun pakan ternak ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu tersedianya bahan baku yang akan digunakan, kandungan zat – zat makanan
dari bahan baku tersebut dan kebutuhan zat makanannya. Pemberian pakan harus
disesuaikan dengan kebutuhan ternak karena kebutuhan zat makanan dan jumlah
oleh banyak faktor, seperti faktor ternak itu sendiri, faktor pakan yang diberikan
dan faktor lainnya. Faktor ternak meliputi bobot badan, status fisiologik, potensi
genetik, tingkat produksi dan kesehatan ternak. Faktor pakan meliputi bentuk dan
sifat pakan, komposisi zat-zat gizi, toksisitas atau anti nutrisi. Sedangkan faktor lain
meliputi suhu dan kelembapan udara, curah hujan, lama siang atau malam dan
sisanya misalnya jagung, dedak halus dan jerami, sedangkan pakan asal hewan
lebih banyak dari hasil produksi sisa yang sudah digunakan oleh manusia yaitu
misalnya tepung ikan, tepung tulang, daging dan lain-lainnya. Karena di dalam
tubuh ternak terdiri atas zat-zat gizi, maka ternak memerlukan zat-zat gizi dari luar
yang dapat dipakai oleh ternak untuk menjaga kehidupan dan produksi (Kusumo,
2002). Ditambahkan Kusumo (2002) bahwa zat yang ada dalam pakan terdiri atas
komposisi zat kimia yang berguna untuk menunjang kehidupan suatu organisme
disebut zat gizi atau nutrien. Zat gizi inilah yang diperlukan oleh ternak, sesuai
dengan umur, besarnya ukuran tubuh ternak, jenis ternak dan tingkat produktivitas
suatu ternak terhadap kebutuhan tertentu akan suatu zat gizi (nutrient requirement).
PENANGANAN LIMBAH
apabila dikelola dengan baik. Kotoran cair dan padat dari etrnak pada umumnya
digunakan sebagai pupuk organic bagi tanaman pertanian ataupun lahan hiajuan
Blakely, J and Bade, D.H. 1998. Ilmu Peternakan. Edisi keempat. University
Duren, E dan Miller, R.C. 2003. Beef Catlehand Book : Prevention and Treatment
Bloat.
Pustaka. Jakarta.
Hartadi, H.S. dan R. A.D.Tillman. 1986. Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia.
Jakarta.
Sarwono, B dan H.B. Arianto. 2007. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat.
Siregar, S.B. 2005. Penggemukan Sapi. Cetakan ke-11. Penebar Swadaya, Jakarta.
University Press.Yogyakarta.