Anda di halaman 1dari 10

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)

KONTRIBUSI DAN EFEKTIVITAS


PAJAK GALIAN GOLONGAN C PADA PENDAPATAN
ASLI DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

Ni Kadek Pebriani1, Edy Sujana1, I Gusti Ayu Purnamawati2

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {pebrianikadek6@gmail.com, edisujanabali@yahoo.com,


ayupurnama07@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi, laju
pertumbuhan kontribusi, efektivitas, laju pertumbuhan efektivitas Pajak Galian
Golongan C terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2011-
2015 serta faktor penghambat yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Karangasem
dalam merealisasikan target Pajak Galian Golongan C Tahun 2011-2015 dan upaya
yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam pengelolaan Pajak
Galian Golongan C Tahun 2011-2015. Penelitian ini mengunakan pendekatan
penelitian kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer berupa jawaban narasumber wawancara, observasi serta dokumentasi. Informan
yang digunakan adalah instansi yang bertugas di bagian Pajak Daerah terutama Pajak
Galian Golongan C di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karangasem, serta
pengusaha galian golongan C untuk memperoleh informasi terkait dengan topik
penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif
dengan analisis interaktif melalui tahapan sebagai berikut: (1) Reduksi data; (2)
Penyajian data; (3) Penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pajak Galian Golongan C memberikan


kontribusi yang cukup besar dalam struktur Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Karangasem dengan jumlah yang berfluktuasi, selain itu tingkat efektivitas penagihan
Pajak Galian Golongan C juga terbilang sangat efektif. Masalah yang dihadapi oleh
pemerintah dalam penagihan Pajak Galian Golongan C adalah adanya pengusaha
yang tidak berizin serta pengusaha yang bandel hal ini diantisipasi dengan melakukan
pendekatan persuasif serta memberlakukan sanksi yang tegas.

Kata kunci : Kontribusi, Efektivitas, Pendapatan Asli Daerah, Pajak Galian Golongan C.

Abstract
This study was conducted to determine how big the contribution, the growth
rate of the contribution, the effectiveness, the growth rate of tax effectiveness Minerals
Group C against region income Karangasem Regency Year 2011-2015 as well as
inhibiting factors faced by the Government in realizing the target of Karangasem
regency Minerals Group C Tax Year 2011- 2015 and the efforts made by the
Government of Karangasem regency in the management of Group C Excavation Tax
Year 2011-2015. This research uses descriptive qualitative research approach. The
data used in this study are primary data in the form of answers informant interviews,
observation and documentation. Informants used is the agency in charge of Local
Taxes Taxes Excavation especially Class C in Karangasem regency Department of
Revenue, as well as excavation entrepreneur class C to obtain information related to
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)

the research topic. Data analysis method used is qualitative data analysis techniques
with interactive analysis through the following steps: (1) data reduction; (2) Presentation
of data; (3) Withdrawal conclusion.

The results showed that the Minerals Tax Group C provides a substantial
contribution in the structure of the original income Karangasem regency by the number
fluctuates, than the level of effectiveness of tax collection Minerals Group C also fairly
effective. The problems faced by the government in tax collection Minerals Group C is
the unauthorized and businessmen stubborn businessman it is anticipated that a
persuasive approach and impose strict sanctions.

Keywords: Contributions, Effectiveness, Local Revenue, Tax Minerals Group C.

PENDAHULUAN daerah otonom untuk mengatur dan


Pajak mempunyai peranan penting mengurus sendiri urusan pemerintah dan
dalam membiayai keperluan negara kepentingan masyarakat setempat sesuai
(Vina.dkk, 2010). Dalam rangka dengan peraturan perundang-undangan.
penyelenggaraan pembangunan dan Pelaksanaan kebijakan pemerintah
menunjang pemerintahan daerahnya, Indonesia tentang Otonomi Daerah
pemerintah daerah berhak mengenakan merupakan kebijakan yang dipandang
pemungutan pajak daerah dan retribusi sangat demokratis dan memenuhi aspek
daerah kepada seluruh warga desentralisasi yang sesungguhnya.
masyarakatnya (Ismail, 2011). Pajak Desentralisasi sendiri mempunyai tujuan
berhubungan dengan pembangunan yaitu untuk lebih meningkatkan kesejahteraan
sebagai potensi yang harus digali dalam dan pelayanan kepada masyarakat,
pembangunan ekonomi. Pajak memiliki dua pengembangan kehidupan berdemokrasi,
fungsi yaitu fungsi budgeter dan fungsi keadilan, pemerataan, dan pemeliharaan
mengatur (reguierend). hubungan yang serasi antara pusat dan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun daerah dan antar daerah (Sidik, 2002).
2004 Tentang Pemerintahan Daerah Sebagai daerah otonomi, daerah dituntut
menyatakan bahwa pemerintah dan untuk dapat mengembangkan dan
masyarakat di daerah dipersilahkan mengoptimalkan semua potensi daerah,
mengurus rumah tangganya sendiri secara yang digali dari dalam wilayah daerah yang
bertanggung jawab. Sebagai daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli
otonomi, daerah dituntut untuk dapat Daerah (PAD) tersebut (Mardiasmo, 2002).
mengembangkan dan mengoptimalkan Beberapa komponen Pendapatan
semua potensi daerah, yang digali dari asli daerah (PAD) adalah: Pajak daerah;
dalam wilayah daerah yang yang Retribusi daerah; Hasil pengelolaan
bersumber dari Pendapatan Asli Daerah kekayaan daerah yang dipisahkan; Lain-lain
(PAD) tersebut (Mardiasmo, 2002). PAD yang sah. Empat komponen sumber
Beberapa komponen Pendapatan asli PAD tersebut khususnya pajak daerah dan
daerah (PAD) adalah: Pajak daerah; retribusi daerah diharapkan dapat
Retribusi daerah; Hasil pengelolaan memberikan kontribusi yang positif untuk
kekayaan daerah yang dipisahkan; Lain-lain peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang
PAD yang sah. Empat komponen sumber menjadi sumber pembiayaan pemerintah
PAD tersebut khususnya pajak daerah dan daerah, pernyataan tersebut didukung oleh
retribusi daerah diharapkan dapat penelitian yang dilakukan oleh Marteen dan
memberikan kontribusi yang positif untuk Robert (dalam Magdalena, 2010). yang
peningkatan PAD. menjelaskan bahwa peranan sektor pajak
Kebijakan pemerintah pusat tentang daerah dan retribusi yang paling besar
otonomi secara langsung mengharuskan kontribusinya terhadap PAD, yang dimana
pemerintah untuk mengatur urusan rumah pengelolaannya diserahkan kepada
tangga daerah itu sendiri. Otonomi daerah pemerintah daerah itu sendiri. Dalam
merupakan hak, wewenang, dan kewajiban menyelenggarakan pembangunan di
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)

daerahnya, faktor sumber pendapatan masih menunggak pembayaran pajaknya


daerah dan retribusi daerah sangat serta banyaknya galian C yang ditutup
menentukan terlaksananya pembangunan akibat tidak memiliki izin usaha yang sah,
daerah itu sendiri (Magdalena, 2010). Berdasar hasil temuan BPK pada 2014 di
Sumber penerimaan pajak daerah Karangasem tercatat 57 galian C ilegal,
yang diperoleh dari pajak kabupaten/kota tersebar di Kecamatan Selat, Kecamatan
terdiri dari pajak hotel, pajak restoran, pajak Bebandem, dan Kecamatan Kubu.
hiburan, pajak reklame, pajak penerangan Teori yang mendasari penelitian ini
jalan, pajak pengambilan dan pengelolaan adalah teori stewardship. Teori stewardship
bahan galian golongan C, dan pajak parkir menggambarkan situasi dimana
(Andreas dan Firma, 2013). manajemen tidaklah termotivasi oleh tujuan-
Untuk memenuhi kebutuhan tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada
pembiayaan pemerintah daerah melalui sasaran hasil utama mereka untuk
Pendaptan Asli Daerah (PAD), sumber- kepentingan organisasi. Teori tersebut
sumber pendapatan asli daerah yang mengasumsikan adanya hubungan yang
potensial harus digali secara optimal. kuat antara kepuasan dan kesuksesan
Kabupaten Karangasem merupakan salah organisasi. Kesuksesan organisasi
satu Kabupaten yang sumber pembiayaan menggambarkan maksimalisasi utilitas
pemerintah daerahnya bersumber dari kelompok principals dan manajemen.
Pendaptan Asli Daerah (PAD). Pajak Galian Maksimalisasi utilitas kelompok ini pada
Golongan C merupakan salah satu akhirnya akan memaksimumkan
komponen Pajak Daerah yang memiliki kepentingan individu yang ada dalam
kontribusi yang cukup besar dalam kelompok organisasi tersebut (Donaldson
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten dan Davis, 1991).
Karangasem. Pajak Galian Golongan C Menurut Putro (2013) teori
yang dimaksudkan meliputi pengambilan stewardship mengasumsikan hubungan
dan pengolahan kerikil, pasir, dan batu. yang kuat antara kesuksesan organisasi
Pajak Galian Golongan C ini senantiasa dengan kepuasan pemilik. Pemerintah akan
mengalami peningkatan setiap tahunnya, berusaha maksimal dalam menjalankan
selain memberikan kontribusi yang cukup pemerintahan untuk mencapai tujuan
besar dalam Pendapatan Asli Daerah pemerintah yaitu meningkatkan
(PAD) Kabupaten Karangasem adanya kesejahteraan rakyat. Akuntansi sebagai
galian Golongan C ini juga membuka penggerak informasi keuangan (driver)
lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Pada berjalannya transaksi kearah yang semakin
tahun 2015 Pendapatan dari sektor galian kompleks dan diikuti dengan tumbuhnya
C nampaknya masih menjadi prioritas spesialisasi dalam akuntansi dan
utama dari pemerintah Kabupaten perkembangan organisasi sektor publik.
Karangasem untuk mendongkrak PAD Kondisi semakin kompleks dengan
(Pendapatan Asli Daerah). Pasalnya Pajak bertambahnya tuntutan akan akuntabilitas
Galian C untuk tahun 2015 dipatok sebesar pada organisasi sektor publik, principal
82,8 Miliar Rupiah. Jumlah tersebut jika semakin sulit untukmelaksanakan sendiri
dipersentase sebesar 60,4% dari total pajak fungsi-fungsi pengelolaan. Pemisahan
daerah yang ditaget sebesar 136,9 miliar antara fungsi kepemilikan pada masyarakat
rupiah. Sekalipun menjadi komponen dengan fungsi pengelolaan pada
penyumbang terbesar dalam Pendapatan pemerintah menjadi semakin nyata.
Asli Daerah Kabupaten Karangasem pada Berbagai keterbatasan, pemilik sumber
tahun 2015, nyatanya target pajak galian C daya (capital suppliers/principals)
tahun 2015 sebesar Rp 82,8 miliar, yang mempercayakan (trust = amanah)
terealisasi hanya Rp 80,5 miliar atau 97,28 pengelolaan sumber daya tersebut kepada
persen, kurang 2,72 persen dari target yang pihak lain (steward = manajemen) yang
telah ditentukan sebelumnya. Salah satu lebih capable dan siap. Kontrak hubungan
penyebab dari tidak terealisasinya target antara stewards dan principals atas dasar
Pajak Galian Golongan C pada Tahun 2015 kepercayaan (amanah = trust), bertindak
adalah karena banyaknya pengusaha yang kolektif sesuai dengan tujuan organisasi,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)

sehingga model yang sesuai pada kasus


organisasi sektor publik adalah stewardship METODE
theory. Teori ini merupakan penatalayanan Penelitian ini dilakukan dengan
dimana kaitannya terhadap organisasi menggunakan metode kualitatif deskriptif.
didalam kepemerintahan. Metode penelitian kualitatif mengkaji
Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU perspektif partisipan dengan strategi-
No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel
disempurnakan terakhir dengan UU No. 28 (Sugiyono, 2005), denganmenggunakan
Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan bantuan angka-angka seperti untuk
tata cara perpajakan adalah "kontribusi mendeskripsikan suatu fenomena maupun
wajib kepada negara yang terutang oleh gejala yang diteliti Lokasi penelitian ini
orang pribadi atau badan yang bersifat adalah pada Dinas Pendapatan Daerah
memaksa berdasarkan Undang Undang, Kabupaten Karangasem serta pada usaha
dengan tidak mendapat timbal balik secara galian yang tersebar di setiap kecamatan
langsung dan digunakan untuk keperluan pada Kabupaten Karangasem. Informan
negara bagi sebesar-besarnya dalam penelitian ini adalah instansi yang
kemakmuran rakyat''. bertugas di bagian Pajak Daerah terutama
Berdasarkan Keputusan Bupati Pajak Galian Golongan C di Dinas
Karangasem No. 38 tahun 2000 Tentang Pendapatan Daerah Kabupaten
Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Karangasem, serta pengusaha galian
Galian Golongan C adalah mineral bukan golongan C baik yang berizin ataupun tidak
logam dan batuan sebagaimana dimaksud untuk memperoleh informasi terkait dengan
didalam peraturan perundang-undangan topik penelitian.
dibidang mineral dan batubara. Pajak Dalam penelitian ini metode yang
Pengambilan mineral bukan logam dan digunakan untuk mengumpulkan data
batuan yang disebut Pajak adalah diantaranya diperoleh dari: (1) Wawancara;
Pungutan Daerah atas kegiatan (2) Observasi; dan (3) Dokumentasi.
Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Jenis data yang digunakan dalam
Batuan sesuai dengan peraturan dan penelitian ini adalah data primer yang
perundang-undangan yang berlaku. Objek didapatkan dari hasil wawancara dengan
Pajak Pengambilan Mineral Bukan Logam informan yang telah ditentukan
dan Batuan adalah kegiatan pengambilan sebelumnya. Sedangkan data sekunder
mineral bukan logam dan batuan. Subjek adalah data realisasai penerimaan PAD
Pajak Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Pajak Daerah Kabupaten Karangasem
dan Batuan adalah orang pribadi atau tahun 2011-2015. teknik analisis data
badan yang melakukan kegiatan kualitatif dengan analisis interaktif melalui
pengambilan mineral bukan logam dan tahapan sebagai berikut: (1) Reduksi data;
batuan. Wajib Pajak Pengambilan Mineral (2) Penyajian data; (3) Penarikan
Bukan Logam dan Batuan adalah orang kesimpulan.
pribadi atau badan yang melakukan Untuk mengetahui seberapa besar
kegiatan pengambilan mineral bukan logam kontribusi Pajak Galian Golongan C
dan batuan. Masa Pajak Pengambilan terhadap Pendapatan Asli Daerah
Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah Kabupaten Karangasem Tahun 2013-2015,
jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan maka dilakukan dengan menghitung
kalender, dengan tarif 25% dari nilai jual, presentase Pajak Galian Golongan C
sedangkan besaran pokok pajak MBLB terhadap Pendapatan Asli Daerah.
yang terurtang dihitung dengan cara
mengalikan tarif dengan besarnya Harga Realisasi Pajak Galian
Patokan Penjualan Hasil Produksi Golongan C
Pertambangan Batuan, sesuai dengan Kontribusi = x 100%
Peraturan Bupati Karangasem No Realisasi Penerimaan
90/Hk/2014 tentang Harga Patokan PAD
Penjualan Hasil Produksi Pertambangan
Batuan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)

Dengan Kriteria sebagai berikut; (1) Dengan Kriteria sebagai berikut; (1)
0,00-10% adalah sangat kurang; (2) 10,10- >100% adalah sangat efektif; (2) 90-100%
20% kurang; (3) 20,10-30%sedang; (4) efektif; (3) 80-90% cukup efektif; (4) 70-60%
30,10-40% cukup;(5) 40,10-50% baik; (6) kurang efektif;(5) <60% tidak efektif
Diatas 50% sangat baik (Mahmudi, (Mahmudi, 2010:143).
2010:145). Selain itu efektivitas juga diukur
dengan menggunakan faktor-faktor sebagai
Untuk mengetahui seberapa berikut:
besarnya laju pertumbuhan Pajak Galian
Golongan C terhadap Pendapatan Asli a. Wajib Pajak yang tidak terdaftar
Daerah Kabupaten Karangasem Tahun (unregistered taxpayers).
2011-2015, dilakukan dengan b. Wajib Pajak yang tidak
menggunakan analisis laju pertumbuhan. menyampaikan Surat Pemberitahuan
(SPT).
Xt - Xt-1 c. Penyelundup pajak (tax evaders).
ΔXt = d. Penunggak pajak (delinquent tax
Xt-1 pavers).
Untuk mengetahui faktor penghambat
Keterangan: yang dihadapi Pemerintah Kabupaten
ΔXt = Laju pertumbuhan Karangasem dalam merealisasikan target
Xt = Data prosentase Pajak Galian Golongan C Tahun 2011-2015
kontribusi/efektivitas pajak galian golongan dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah
C pada tahun perhitungan Kabupaten Karangasem dalam
Xt-1 = Data prosentase meningkatkan Pajak Galian Golongan C
kontribusi/efektivitas pajak galian golongan Tahun 2011-2015, dilakukan dengan
C pada tahun sebelum perhitungan. analisis deskriftif. Analisis ini dilakukan
Untuk mengetahui seberapa besar dengan wawancara kepada instansi
efektivitas Pajak Galian Golongan C pemerintah Kabupaten Karangasem di
terhadap Pendapatan Asli Daerah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Kabupaten Karangasem Tahun 2013-2015, Karangasem serta mencari data sekunder
maka dilakukan dengan menghitung melalui buku-buku, artikel-artikel yang ada
presentase realisasi Pajak Galian Golongan baik lewat internet maupun media lainnya.
C terhadap target Pajak Galian Golongan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kontribusi pajak galian golongan C
Realisasi Pajak Galian terhadap PAD Kabupaten Karangasem
Golongan C memegang peranan yang sangat penting,
Efektivitas = x 100% pasalnya pajak galian golongan C ini
Target Penerimaan memiliki kontribusi yang cukup tinggi jika
Pajak Galian Golongan C dibandingkan dengan jenis pajak lainnya.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)

Tabel 1 Kontribusi pajak galian golongan C pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Karangasem tahun 2011-2015.

Tahun Realisasi pajak Galian Realisasi PAD Kontribusi Kriteria


C (dalam Rupiah)
(dalam Rupiah)
2011 56.600.948.679,00 129.508.461.610,69 43,70% Baik

2012 63.513.946.929,50 144.019.629.474,70 44,10% Baik

2013 67.471.066.384,00 168.652.789.874,71 40,01% Cukup Baik

2014 82.802.180.109,00 239.425.004.469,89 34,58% Cukup Baik

2015 80.559.954.401,00 242.486.180.423,66 33,22% Cukup Baik

(Sumber: data di olah 2016)


mengenai tindakan atau kebijakan yang
Dari hasil perhitungan diatas serta harus dilakukan pemerintah daerah dalam
pernyataan yang disampaikan oleh salah usaha meningkatkan peran seluruh
satu staf Dispenda Kabupaten Karangasem peneriman daerah.
peneliti dapat menyimpulkan bahwa
kontribusi pajak galian C ini memegang Analisis laju pertumbuhan
peranan yang sangat penting dalam digunakan untuk mengetahui perubahan,
menunjang PAD Kabupaten Karangasem perkembangan dalam pertumbuhan
sebagai sumber pembiayaan pemerintah ekonomi dalam kurun waktu tertentu,
daerah. Hal ini sejalan dengan apa yang sebagai dasar pengambilan kebijakan.
disampaikan oleh (Abdul Halim, 2004) Untuk menghitung laju pertumbuhan
dimana beliau menyatakan bahwa analisis kontribusi pajak galian golongan C terhadap
kontribusi digunakan untuk mengetahui PAD digunakan data prosentase kontribusi
seberapa besar peranan PAD dala pajak galian golongan C pada tahun
meningkatkan penerimaan daerah sehingga perhitungan dan data prosentase kontribusi
dengan adanya data tersebut dapat pajak galian golongan C pada tahun
memberikan gambaran yang jelas sebelum perhitungan

Tabel 2 Laju pertumbuhan kontribusi pajak galian golongan C pada Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Karangasem tahun 2011-2015.

Tahun Realisasi pajak Galian C Kontribusi (%) Pertumbuhan (%)


(dalam Rupiah)
2011 56.600.948.679,00 43,70% -

2012 63.513.946.929,50 44,10% 0,91

2013 67.471.066.384,00 40,01% -9,29

2014 82.802.180.109,00 34,58% -13,55

2015 80.559.954.401,00 33,22% -3,94

(Sumber: data diolah 2016)


e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)

Perhitungan laju pertumbuhan Tingkat efektivitas pajak galian


kontribusi pajak galian golongan C ini golongan C di Kabupaten Karangasem
adalah sebagai dasar pengambilan dihitung dengan membandingkan antara
keputusan bagi pihak dispenda, Menurut realisasi penerimaan pajak galian golongan
Halim (2007:241), “Diketahuinya C dengan target pajak galian golongan C
pertumbuhan untuk masing-masing pada tahun perhitungan. Efektivitas
komponen sumber perhatian pendapatan merupakan hubungan antara keluaran
dan pengeluaran dapat digunakan untuk dengan tujuan atau sasaran yang harus
mengevaluasi potensi-potensi yang perlu dicapai. Dikatakan efektif apabila proses
mendapat perhatian”. Dengan diketahuinya kegiatan mencapai tujuan dan sasaran
laju pertumbuhan kontribusi pajak galian C akhir kebijakan (spending wisely). Semakin
pada Kabupaten Karangasem akan besar ouput yang dihasilkan terhadap
memberikan gambaran bagi pihak dispenda pencapaian tujuan dan sasaran yang
untuk membenahi sistem guna ditentukan, maka semakin efektif proses
meningkatkan laju pertumbuhan pajak kerja suatu unit organisasi, dan begitupun
galian C tersebut. sebaliknya.

Tabel 3 Efektivitas pajak galian golongan C pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Karangasem tahun 2011-2015.

Tahun Target Pajak Galian C Realisasi pajak Galian C Efektivitas Kriteria


(dalam Rupiah) (dalam Rupiah) (%)

2011 55.922.511.703,00 56.600.948.679,00 101,21% Sangat Efektif

2012 59.119.100.000,00 63.513.946.929,50 107,43% Sangat Efektif

2013 65.971.428.000,00 67.471.066.384,00 102,27% Sangat Efektif

2014 78.809.116.250,00 82.802.180.109,00 105,07% Sangat Efektif

2015 82.809.116.250,00 80.559.954.401,00 97,28% Efektif

(Sumber: data diolah 2016)

Efektivitas penerimaan pajak galian efektivitas penerimaan pajak galian


golongan C mengalami fluktuasi dengan golongan C selama 5 tahun terakhir dari
kriteria yang bervariasi mulai dari efektif tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun
sampai sangat efektif. Pada tahun 2015 anggaran 2015 adalah sebesar 102,65%.
efektivitas penerimaan pajak galian Selain pencapaian efektivitas yang sangat
golongan C mencapai 101,21%, atau tinggi juga tidak bisa lepas dari peran serta
sangat efektif, kemudian pada tahun 2012 kepatuhan wajib pajak yang meliputi: (1)
mengalami peningkatan menjadi sebesar Wajib pajak terdaftar; (2) Wajib pajak
107,43% atau sangat efektif, namun pada menyetorkan SPT; (3) Penyelundupan oleh
tahun 2013 efektivitas penerimaan pajak wajib pajak; dan (4) Pembayaran
galian golongan C mengalami penurunan penunggakan pajak untuk wajib pajak.
menjadi sebesar 102,27% akan tetapi
masih ada pada kategori sangat efektif, Untuk menghitung laju pertumbuhan
pada tahun 2014 efektivitas penerimaan efektivitas pajak galian golongan C
pajak galian golongan C kembali terhadap PAD digunakan data prosentase
mengalami peningkatan menjadi sebesar efektivitas pajak galian golongan C pada
105,07%, dan pada tahun 2015 mengalami tahun perhitungan dan data prosentase
penurunan menjadi 97,28% dan berada efektivitas pajak galian golongan C pada
pada kategori efektif. Dengan rata-rata tahun sebelum perhitungan.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)

Tabel 4 Laju pertumbuhan efektivitas pajak galian golongan C pada Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Karangasem tahun 2011-2015.

Tahun Target Pajak Galian C Realisasi pajak Galian C Efektivitas Pertumbuhan


(dalam Rupiah) (dalam Rupiah) (%) (%)

2011 55.922.511.703,00 56.600.948.679,00 101,21% -

2012 59.119.100.000,00 63.513.946.929,50 107,43% 6,15

2013 65.971.428.000,00 67.471.066.384,00 102,27% -4,80

2014 78.809.116.250,00 82.802.180.109,00 105,07% 2,73

2015 82.809.116.250,00 80.559.954.401,00 97,28% -7,41

(Sumber: data diolah 2016)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan rata-rata sebesar 39,12%, akan
laju pertumbuhan kontribusi pajak galian tetapi mengalami penurunan berturut-turut
golongan C pada Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2013 sampai dengan tahun
Kabupaten Karangasem tahun 2011-2015 2015.
mengalami fluktuasi yang meningkat Kedua, kontribusi yang menurun
sebesar 6,22% pada than 2012 kemudian juga memberikan dampak pada laju
menurun menjadi sebesar 5,16% pada pertumbuhan kontribusi pajak galian C
tahun 2013, kembali meningkat pada tahun pada tahun 2011 sampai dengan tahun
2104 menjadi 2,79%, dan mengalami 2015, akan tetapi penurunan ini tidak
penurunan sebesar 7,78% pada tahun mempengaruhi posisi pajak galian
2015. Hal tersebut tidak terlepas dari golongan C sebagai pajak daerah yang
adanya fluktuasi efektivitas penerimaan merupakan penunjang PAD terbesar
pajak galian C selama lima tahun terakhir. Kabupaten Karangasem. Pasalnya Pajak
Halim (2007:241), “Diketahuinya Galian C untuk tahun 2015 dipatok sebesar
pertumbuhan untuk masing-masing 82,8 Miliar Rupiah. Jumlah tersebut jika
komponen sumber perhatian pendapatan dipersentase sebesar 60,4% dari total
dan pengeluaran dapat digunakan untuk pajak daerah yang ditaget sebesar 136,9
mengevaluasi potensi-potensi yang perlu miliar rupiah, dan sebesar 35,66% jika
mendapat perhatian”. Dengan adanya dibandingkan dengan target PAD pada
perhitungan laju pertumbuhan ini maka tahun 2015 yang ditarget sebesar Rp
dapat menjadi acuan bagi pihak dispenda 232.210.886.582,13.
untuk membuat kebijakan yang dapat Ketiga, secara keseluruhan tingkat
meningkatkan efektivitas pemungutan pajak efektivitas penerimaan pajak galian C pada
galian C melalui administrasi perpajakan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
yang baik serta kebijakan lainnya yang Karangasem selama tahun anggaran 2011
dapat mendukung peningkatan efektivitas sampai dengan 2015 terbilang sangat
pemungutan pajak galian C setiap efektif, dengan rata-rata sebesar 102,65%
tahunnya. dengan kategori sangat efektif. Dimana
SIMPULAN DAN SARAN pada tahun 2011 tingkat efektivitas
Simpulan penerimaan pajak galian C ini mencapai
Berdasarkan hasil penelitian diatas 101,21%, kemudian mengalami
maka dapat ditarik kesimpulan sevagai peningkatan menjadi sebesar 107,43%
berikut: Pertama, kontribusi pajak galian pada tahun 2012, namun mengalami
golongan C terhadap Pendapatan Asli penurunan pada tahun 2013 menjadi
Daerah Kabupaten Karangasem pada 102,27% namun masih pada kategori
tahun anggaran 2011 sampai dengan sangat efektif, pada tahun 2014 kembali
tahun anggaran 2015 terbilang cukup baik meningkat menjadi sebesar 105,07%, dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)

mengalami penurunan pada tahun 2015 khususnya pihak Dispenda dapat


menjadi sebesar 97,28% dengan kategori melakukan sosialisasi mengenai betapa
efektif. pentingnya pajak galian C dalam
Keempat, tingkat efektivitas yang menunjang pembangunan sehingga dapat
berfluktiasi ini juga dibarengi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat
fluktuasi laju pertumbuhan efektivitas terlebih khusus bagi para wajib pajak galian
penerimaan pajak galian C ini yakni C untuk memenuhi kewajiban sebagai wajib
sebesar 6,15 pada tahun 2012, -4,80 pada pajak; (2) Selain itu dispenda diharapkan
tahun 2013, 2,73 pada tahun 2014, dan - dapat memaksimalkan kerjasama dengan
7,14 pada tahun 2015. Hal ini tidak pihak terkait seperti Badan Penanaman
terlepas dari kesadaran pengusaha untuk Modal dan Perijinan Provinsi Bali untuk
mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak melakukan pendataan ulang terhadap
serta menyetorkan SPTnya sesuai dengan subjek pajak, wajib pajak, dan objek pajak
ketentuan yang berlaku serta peran serta masa Ijin Usaha Pertambangan (IUP);
Dispenda sebagai lembaga pengawas, (3) Bagi penelitian berikutnya disarankan
pemeriksa, serta pemungut pajak dalam dapat melakukan penelitian bukan hanya
menjalankan tugas dan kewaajibannya dari pajak Galian C saja tetapi dapat
sehingga target pajak yang telah melakukan penelitian dari sektor-sektor lain
ditetapkan dapat tercapai. yang sangat berpengaruh terhadap
Kelima, berdasarkan hasil Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
penelitian terdapat beberapa masalah yang Karangasem.
dihadapi pihak dispenda dalam
merealisasikan target pajak galian C pada DAFTAR PUSTAKA
tahun 2011 sampai dengan tahun 2015
adalah banyaknya pengusaha yang tidak Andriani, PJA. 2010. Teori Perpajakan.
berizin serta adanya wajib pajak yang Jakarta : Salemba Empat
bandel, yang mengakibatkan penerimaan
pajak galian C pada tahun 2015 sedikit Andreas, Suryo Adi dan Firma. 2013.
melenceng dari target yang telah “Analisis Potensi Pajak dan
ditentukan sebelumnya. Upaya-upaya yang Retribusi Daerah Kabupaten
dilakukan oleh pemerintah daerah dalam Sleman”. Jurnal Ilmiah. Akuntansi
mengelola pajak galian golongan C adalah dan Bisnis.
dengan cara menerapkan hukum yang
bersifat represif yaitu penegakan hukum Bungin, B. 2010. Analisis Data Penelitian
lingkungan dengan menetapkan sanksi Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
administratif, sanksi pidana, serta sanksi Persada.
perdata. Selain itu upaya lainnya juga
dilakukan dengan melakukan pendekatan Donaldson, L. dan Davis, J. H. 1991.
secara persuasif kepada pengusaha yang “Stewardship theory or agency
masih melakukan penunggakan theory: CEO governance and
pembayaran. shareholder returns”. Australian
Journal of Management, Vol. 16
Saran (hlm.49-64).
Beberapa keterbatasan
mempengaruhi hasil dan penelitian dan Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan
perlu menjadi bahan pengembangan pada Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
penelitian selanjutnya. Berdasarkan hasil
penelitian ini, maka saran yang dapat Ismail, T. 2011. Pengaturan Pajak Daerah
diberikan adalah sebagai berikut: (1) di Indonesia. Jakarta: Departemen
Melihat kontribusi pajak galian C terhadap Keuangan Republik Indonesia.
PAD yang mengalami penurunan serta
Joko Widodo. 2010. Analisis Kebijakan
tingkat efektivitas penerimaan pajak galian
Publik, Konsep dan Aplikasi Analisis
C yang berfluktuasi, maka diharapkan
pemerintah Kabupaten Karangasem
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)

Kebijakan Publik. Malang: Bayu Toshiyuki, Fushimi (2001). Administrasi


Media. Perpajakan yang semestinya
(Semoga Administrasi di Indonesia
Kurniawan, Imelda. 2013. “Analisis berkembang). Japan: Japan
Efektivitas dan Kontribusi International Cooperation Agency.
Penerimaan Pajak Pengambilan
Bahan Galian Golingan C terhadap Vina, Effendi dkk. 2011. “Analisis Pengaruh
PAD pada Dinas Pendapatan Penerimaan Pajak Reklame
Daerah Kabupaten Kediri”. Cendikia Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Akuntansi, Volume 1, Nomor 2 (hlm. Kabupaten Banyuasin”. Jurnal
2338-393). Akuntansi. Jurusan Akuntansi, STIE
MDP
Karangasem. Keputusan Bupati
Karangasem No. 385 Tahun 2000
Tentang Pajak Pengambilan dan
Pengolahan Bahan Galian
Golongan C.

Mardiasmo. 2002. Otonomi & Manajemen


Keuangan Daerah. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.

Mahmudi. 2007. Analisis Laporan


Keuangan Pemerintah Daerah.
Yogyakarta: UUP STIM YKPN

-------. 2010. Analisis Laporan Keuangan


Pemerintah Daerah. Yogyakarta:
UUP STIM YKPN

Putro, Prima Utama Wardoyo. 2013.


“Pengaruh PDRB dan Ukuran
Terhadap Pengendalian Intern
Pemerintah Daerah dengan PAD
Sebagai Variabel Intervening”.
Skripsi. Jurusan Akuntansi,
Universitas Negeri Semarang.

Purnamawati, I Gusti Ayu. 2014.


Pelaksanaan Peraturan Daerah
Nomor 7 Tahun 2011 Dalam
Menunjang Pendapatan Asli Daerah
dari Sektor Retribusi Parkir
Kendaraan Roda Dua. Jurnal, Vol. 9
No. 1 (hlm. 1- 12).

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis.


Edisi 1. Bandung: Alfabeta.

-------. 2005. Metode Penelitian


Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai