Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PERENCANAAN LAY OUT PABRIK

DISUSUN OLEH :

Fahrizal A 180803102009

Hanif 180803102003

Rikfan 18080310

Chandra 18080310

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – UNIVERSITAS JEMBER

TH. AJARAN 2019/2020


Pengertian

Layout Pabrik didefinisikan sebagai tata letak/susunan fasilitas, mesin-mesin dan peralatan pabrik yang
dimiliki oleh perusahaan. Tujuan dari perencanaan layout adalah untuk mendapatkan susunan tata letak
yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Dengan adanya
susunan tata letak yang optimal tersebut diharapkan pelaksanaan proses produksi dpat berjalan dengan
efisien dan lancar.

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan pengaturan layout adalah:


1. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
2. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
3. Mengusahakan aliran bahan dan produk itu lancar
4. Meminimumkan hambatan pada kesehatan
5. Meminimumkan usaha membawa bahan
6. Memaksimumkan pemanfaatan ruang yang tersedia
7. Memaksimumkan keluwesan menghindari hambatan operasi dan tempat yang terlalu padat
8. Memberikan kesempatan berkomunikasi bagi para karyawan dengan menempatkan mesin dan proses
secara benar
9. Memaksimumkan hasil produksi
10. Meminimumkan kebutuhan akan pengawasan dan pengendalian dengan menempatkan mesin, lorong atau
gang, dan fasilitas penunjang agar diperoleh komunikasi mudah dan siap

Adapun kegunaan layout adalah sebagai berikut:


1. Meningkatkan jumlah produksi
2. Mengurangi waktu tunggu
3. Mengurangi proses pemindahan bahan
4. Penghematan penggunaan ruangan
5. Efisiensi penggunaan fasilitas
6. Mempersingkat waktu proses
7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
8. Mengurangi kesimpangsiuran

Jenis Layout Pabrik

Ada empat macam layout, yaitu:

1. Layout Proses atau Layout Fungsional atau Functional Layout atau Process Layout
Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan fungsi dikelompokkan
dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu. layout semacam ini biasanya dipergunakan untuk
perusahaan-perusahaan yang berproduksi dalam rangka memenuhi pesanan dimana terdapat banyak
pesanan yang berbeda baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.
2. Layout Produk atau Layout Garis Atau Product Layout atau Line Layout
Di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan urutan opersi proses
produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
3. Layout Kelompok atau Group Layout
Pada layout ini, mesin-mesin dan perlengkapan yang digunakan untuk membuat atau memproses
komponen yang sama
4. Layout Posisi Tetap
Layout ini merupakan susunan letak mesin dan fasilitas produksi yang diatur di dekat tempat proses
produksi dengan posisi tetap.

Keempat macam layout tersebut pada dasarnya dapat dipergunakan baik untuk produksi untuk pesanan
maupun produksi untuk pasar. Akan tetapi secara umum biasanya penggunaan layout proses bagi
produksi untuk pesanan dan layout produk bagi produksi untuk pasar.

Kelebihan Dan Kelemahan Layout Pabrik

Berikut ini dipaparkan kelebihan dan kelemahan tiap-tiap jenis layout:

Layout Fungsional
Kelebihan Layout Fungsional

Dapat mengakibatkan pemanfaatan mesin secara optimal, spesialisasi mesin dan tenaga
kerja

Bagian-nagian fungsional luwes dan dapat memproses berbagai jenis produk

Mesin-mesin merupakan mesin srbaguna yang biasanya biayanya lebih rendah bila
dibandingkan dengan mesin yang bersifat khusus

produk dan layanan yang memerlukan proses yang bermacam-macam dapat dengan mudah
diproses

Fasilitas lain dalam layout fungsional tidak terpengaruh dengan adanya kemungkinan salah
satu mesin rusak

Mesin dan karyawan saling tergantung sehingga layout ini sangat sesuai untuk pelaksanaan
sistem upah borongan.

Kelemahan Layout Fungsional

Fasilitas atau mesin serbaguna biasanya lebih lamban dalam pengoperasian bila
dibandingkan dengan mesin khusus sehingga biaya operasional per satuan lebih tinggi

Penentuan jalannya proses (routing) dan penentuan jadual (schedulling) serta akuntansi
biayanya sulit sebab setiap pesanan harus dikerjakan tersendiri.
Pengendalian bahan (material handling) dan biaya angkut bahan dalam pabrik relatif tinggi.

Gerakan bahan-bahan di dalam pabrik lamban sehingga persediaan dalam proses relatif
besar, lagi pula diperlukan tempat penyimpanan yang luas.

Pesanan-pesanan sering hilang

Sulit dilakukan keseimbangan tenaga kerja dan mesin-mesin

Sering terjadi proses membalik.

Layout Produk
Kelebihan Layout Produk

Fasilitas mesin dapat dioperasikan secara cepat

Penentuan routing dan schedulling mudah

Tak perlu material handling

Bahan cepat diproses

Pesanan tak ada karena proses untuk pasar

Tak memerlukan banyak karyawan karena fasilitas bersifat otomatis

Kelemahan Layout Produk

Fasilitas yang satu tergantung dengan fasilitas yang lain sehingga kerusakan mesin yang
satu akan dapat menghentikan seluruh proses produksi.

Bila fasilitas ingin ditambah perlu serangkaian fasilitas yang lain sehingga investasi mahal

Memerlukan perencanaan proses yang matang dan pengawasan proses yang teliti

Layout Kelompok
Kelebihan Layout Kelompok

Menghemat biaya pengendalian bahan

Mudah mengetahui dimana setiap kelompok produk berada

Waktu pengiriman barang jadi dapat lebih cepat dan penentuan schedullingnya sederhana
Biaya tetap dapat dikurangi karena orang bisa mendasarkan diri pada kegiatan yang lalu

Kelemahan Layout Kelompok

Pemanfaatan fasilitas tidak penuh

Perlu pengendalian bahan yang baik

Bagian-bagian tidak luwes

Mesin serba guna harus dimanfaatkan penuh

Perencanaan Layout Pabrik

Beberapa langkah yang perlu dilaksanakan dalam perencanaan layout adalah:

Perencanaan produk berupa spesifikasi mengenai produk, seperti manfaat, fungsi, bentuk, ukuran,
kualitas dan proses pembuatan, bahan yang diperlukan dll.

Menyusun urutan pekerjaan dalam proses produksi (routing)

Menetapkan perlengkapan yang diperlukan dan memilih mesin-mesinnya

Untuk melaksanakan ini maka faktor efisiensi dan faktor cadangan kerusakan harus diperhitungkan
untuk masing-masing jenis operasi. Penggunaan faktor efisiensi dimaksudkan untuk menunjukkan adanya
kemungkinan bahwa pabrik tidak beroperasi pada kapasitas penuh, sehingga dapat menimbulkan
kekeliruan dalam schedulling. Semakin rendah faktor efisiensi maka semakin tinggi kebutuhan kapasitas.

Anda mungkin juga menyukai