Anda di halaman 1dari 16

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN ABAD 21

Bela Aprilia
Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan
E-mail : belaaprilia67@gmail.com

ABSTRAK

Kata Kunci :

1
PENDAHULUAN memberi gambaran tentang hal-hal

Keterampilan abad ke-21 tersebut.

menjadi topik yang banyak dibahas Studi yang dilakukan Trilling

beberapa waktu terakhir. Tanggapan dan Fadel (2009) menunjukkan

setiap orang terhadap topik tersebut bahwa tamatan sekolah menengah,

bervariasi. Sebagian orang menang- diploma dan pendidikan tinggi masih

gapi dengan serius, sebagian orang kurang kompeten dalam hal: (1)

menanggapi biasa-biasa saja, dan komunikasi oral maupun tertulis, (2)

sebagian lagi tidak menanggapinya. berpikir kritis dan mengatasi masalah

Kelompok yang tidak memberikan lah, (3) etika bekerja dan profesi-

tanggapan belum tentu menunjuk- onalisme,(4) bekerja secara tim dan

kan tidak adanya kepedulian, namun berkolaborasi, (5) bekerja di dalam

kemungkinan juga disebabkan oleh kelompok yang berbeda,(6) meng-

sedikitnya pemahaman terhadap ke- gunakan teknologi dan (7) mana-

terampilan abad ke-21. Termasuk jemen projek dan kepemimpinan.

kedalam kelompok manakah kita? Association Of Southeast Asian

Apakah kita sudah mengetahui latar Nations (ASEAN) Business Outlook

belakang digaungkannya keteram- Survey 2014 melaporkan hasil

pilan abad ke-21? Apakah kita sudah kajiannya dan menyatakan bahwa

cukup memahami macam-macam Indonesia dianggap sebagai negara

keterampilan abad ke-21? Apakah tujuan investasi asing dan bahkan

kita sudah memahami bagaimana menjadi salah satu tujuan utama di

pembelajaran yang sesuai dalam wilayah ASEAN. Survei tersebut

rangka menyiapkan generasi untuk juga mengindikasikan fakta yang

menguasai keterampilan abad ke-21? kurang baik, bahwa Indonesia me-

Apakah kita mengetahui tentang apa miliki tenaga kerja dengan keahlian

yang harus dilakukan sesuai kemam- rendah dan murah. Jika dibandingkan

puan dan kapasitas kita sebagai dengan lulusan negara lain yang

seorang pendidik dan calon pendi- lebih ahli dan terlatih, misalnya

dik? Semoga karya tulis ini cukup Filipina sebagai peringkat tertinggi,
bangsa Indonesia tidak akan mampu

2
bersaing dan akan kehilangan kesem- dan komunikasi telah mengubah cara
patan kerja yang baik, jika tidak kita belajar, sifat pekerjaan yang
didukung suatu program yang men- dapat dilakukan, dan makna hubung-
cetak lulusan berketerampilan tinggi. an sosial. Pengambilan keputusan
Pekerjaan baru berbasis produksi, bersama, berbagi informasi, berkola-
analisis, distribusi dan konsumsi borasi, berinovasi, dan kecepatan
informasi bermunculan. Seiring bekerja menjadi aspek yang sangat
dengan perubahan pola hidup penting pada saat ini. Siswa diharap-
manusia akibat hadirnya teknologi, kan tidak lagi berfokus untuk
tempat kerja menjadi lebih berbasis berhasil dalam melakukan pekerjaan
komputer dan bertransformasi. Di- manual atau pekerjaan rutin dengan
bandingkan dengan pada masa 20 bantuan mesin ataupun juga pekerja-
atau 30 tahun yang lalu, para lulusan an yang mengandalkan pasar tenaga
Indonesia kini membutuhkan kete- kerja murah. Saat ini, indikator
rampilan lebih untuk berhasil dalam keberhasilan lebih didasarkan pada
menghadapi persaingan ketat abad kemampuan untuk berkomunikasi,
ke-21. Hal ini merupakan tantangan berbagi, dan menggunakan informasi
yang harus disikapi sebaik-baiknya. untuk memecahkan masalah yang
Jenis keterampilan apa saja kompleks, dapat beradaptasi dan
yang harus dimiliki oleh lulusan berinovasi dalam menanggapi tuntut-
untuk dapat bersaing di abad ke- 21? an baru dan mengubah keadaan, serta
Pekerjaan di abad 21 bersifat lebih memperluas kekuatan teknologi un-
internasional, multikultural dan sa- tuk menciptakan pengetahuan.
ling berhubungan. Pada abad terakhir Standar baru diperlukan agar
ini telah terjadi pergeseran yang siswa kelak memiliki kompetensi
signifikan dari layanan manufaktur yang diperlukan pada abad ke-21.
kepada layanan yang menekankan Sekolah ditantang menemukan cara
pada informasi dan pengetahuan dalam rangka memungkinkan siswa
(Scott, 2015a). Pengetahuan itu sukses dalam pekerjaan dan kehidup-
sendiri tumbuh dan meluas secara an melalui penguasaan keterampilan
eksponensial. Teknologi informasi berpikir kreatif, pemecahan masalah

3
yang fleksibel, berkolaborasi dan kewarganegaraan di abad ke-21
berinovasi. Beberapa sumber seperti ditekankan pada 7 keterampilan be-
Trilling & Fadel (2009), Ledward & rikut: (1) kemampuan berpikir kritis
Hirata (2011), Partnership for 21 dan pemecahan masalah, (2) kolabo-
Century Learning; National Science rasi dan kepemimpinan, (3) ketang-
Foundation, Educational Testing kasan dan kemampuan beradaptasi,
Services, NCREL, Metiri Group, (4) inisiatif dan berjiwa entrepeneur,
Pacific Policy Research Center, dan (5) mampu berkomunikasi efektif ba-
lainnya menunjukkan pentingnya ke- ik secara langsung maupun tertulis,
terampilan abad ke-21 untuk men- (6) mampu mengakses dan (7) memi-
capai transformasi yang diperlukan. liki rasa ingin tahu dan imajinasi.
Delors Report (1996) dari
PEMBAHASAN International Commission on Educa-
KETERAMPILAN ABAD KE-21 tion for the Twenty-first Century,
Berbagai organisasi mencoba
mengajukan empat visi pembelajaran
merumuskan berbagai macam kom-
yaitu pengetahuan, pemahaman,
petensi dan keterampilan yang diper-
kompetensi untuk hidup, dan kom-
lukan dalam menghadapi abad ke-21.
petensi untuk bertindak. Selain visi
Namun, satu hal penting yang perlu
tersebut juga dirumuskan empat prin-
diperhatikan adalah bahwa mendidik
sip yang dikenal sebagai empat pilar
generasi muda di abad ke-21 tidak
pendidikan yaitu, learning to know,
bisa hanya dilakukan melalui satu
lerning to do, learning to be dan
pendekatan saja. Beberapa organisasi
learning to live together. Kerangka
tersebut dan hasil pengembangannya
pemikiran ini dirasa masih relevan
disampaikan sekilas sebagai berikut.
dengan kepentingan pendidikan saat
Wagner (2010) dan Change Leader-
ini dan dapat dikembangkan sesuai
ship Group dari Universitas Harvard
dengan keperluan di abad ke-21
mengidentifikasi kompetensi dan
(Scott, 2015b).
keterampilan bertahan hidup yang
Learning to Know
diperlukan oleh siswa dalam meng-
Belajar mengetahui merupa-
hadapi kehidupan, dunia kerja, dan
kan kegiatan untuk memperoleh,

4
memperdalam, dan memanfaatkan rakat yang berkembang sangat cepat,
materi pengetahuan. Penguasaan ma- maka individu perlu belajar berkarya.
teri merupakan salah satu hal penting Siswa maupun orang dewasa sama-
bagi siswa di abad ke-21. Siswa juga sama memerlukan pengetahuan aka-
harus memiliki kemauan untuk demik dan terapan, dapat menghu-
belajar sepanjang hayat. Hal ini be- bungkan pengetahuan dan keteram-
rarti siswa harus secara berkesinam- pilan, kreatif dan adaptif, serta mam-
bungan menilai kemampuan diri pu mentrasformasikan semua aspek
tentang apa yang telah diketahui dan tersebut kedalam keterampilan yang
terus merasa perlu memperkuat pe- berharga.
mahaman untuk kesuksesan kehidu- Keterampilan berpikir kritis
pannya kelak. Siswa harus siap untuk Keterampilan ini merupakan
selalu belajar ketika menghadapi keterampilan fundamental pada pem-
situasi baru yang memerlukan kete- belajaran di abad ke-21. Keteram-
rampilan baru. Pembelajaran di abad pilan berpikir kritis mencakup ke-
ke-21 hendaknya lebih menekankan mampuan mengakses, menganalisis,
pada tema pembelajaran interdisip- mensintesis informasi yang dapat di-
liner. Empat tema khusus yang re- belajarkan, dilatihkan dan dikuasai.
levan dengan kehidupan modern Keterampilan berpikir kritis juga
adalah: 1) kesadaran global; 2) lite- menggambarkan keterampilan lain-
rasi finansial, ekonomi, bisnis, dan nya seperti, keterampilan komunikasi
kewirausahaan; 3) literasi kewarga- dan informasi, serta kemampuan
negaraan; dan 4) literasi kesehatan. untuk memeriksa, menganalisis, me-
Tema-tema ini perlu dibelajarkan di nafsirkan, dan mengevaluasi bukti.
sekolah untuk mempersiapkan siswa Pada era literasi digital dimana arus
menghadapi kehidupan dan dunia informasi sangat berlimpah, siswa
kerja di masa mendatang dengan perlu memiliki kemampuan untuk
lebih baik. memilih sumber dan informasi yang
Learning to Do relevan, menemukan sumber yang
Agar mampu menyesuaikan berkualitas dan melakukan penilaian
diri dan beradaptasi dalam masya-

5
terhadap sumber dari aspek objek- teknik yang tepat secara efektif dan
tivitas, reliabilitas, dan kemutahiran. efisien untuk menyelesaikan perma-
Kemampuan menyelesaikan masalah salahan.
Keterampilan memecahkan Komunikasi dan kolaborasi
masalah mencakup keterampilan lain Kemampuan komunikasi
seperti identifikasi dan kemampuan yang baik merupakan keterampilan
untuk mencari, memilih, mengeva- yang sangat berharga di dunia kerja
luasi, mengorganisir, dan memper- dan kehidupan sehari-hari. Kemam-
timbangkan berbagai alternatif dan puan komunikasi mencakup keteram-
menafsirkan informasi. Seseorang pilan dalam menyampaikan pemiki-
harus mampu mencari berbagai ran dengan jelas dan persuasif secara
solusi dari sudut pandang yang ber- oral maupun tertulis, kemampuan
beda-beda, dalam memecahkan menyampaikan opini dengan kalimat
masalah yang kompleks Pemecahan yang jelas, menyampaikan perintah
ma-salahnya memerlukan kerjasama dengan jelas, dan dapat memotivasi
tim, kolaborasi efektif dan kreatif orang lain melalui kemampuan
dari guru dan siswa untuk dapat berbicara. Kolaborasi dan kerjasama
melibatkan teknologi, dan menangani tim dapat dikembangkan melalui
berbagai informasi yang sangat besar pengalaman yang ada di dalam
jumlahnya, dapat mendefinisikan dan sekolah, antar sekolah, dan di luar
memahami elemen yang tiga erdapat sekolah (P21, 2007a). Siswa dapat
pada pokok permasalahan, meng- bekerja bersama-sama secara
identifikasi sumber informasi dan kolaboratif pada tugas berbasis
strategi yang diperlukan dalam proyek yang autentik dan mengem-
mengatasi masalah. Pemecahan ma- bangkan keterampilannya melalui
salah tidak dapat dilepaskan dari pembelajaran tutor sebaya dalam
keterampilan berpikir kritis karena kelompok. Pada dunia kerja di masa
keterampilan berpikir kritis merupa- depan, keterampilan berkolaborasi
kan keterampilan fundamental dalam juga harus diterapkan ketika meng-
memecahkan masalah. Siswa juga hadapi rekan kerja yang berada pada
harus mampu menerapkan alat dan lokasi yang saling berjauhan.

6
Keterampilan komunikasi dan kola- informasi sangat penting dikuasai
borasi yang efektif disertai dengan pada saat ini. Literasi informasi
keterampilan menggunakan teknolo- memiliki pengaruh yang besar dalam
gi dan sosial media akan memung- perolehan keterampilan lain yang
kinkan terjadinya kolaborasi dengan diperlukan pada kehidupan abad ke-
kelompok-kelompok internasional. 21. Seseorang yang berkemampuan
Kereativitas dan Inovasi literasi media adalah seseorang yang
Pencapaian kesuksesan pro- mampu menggunakan keterampilan
fessional dan personal, memerlukan proses seperti kesadaran, analisis,
keterampilan berinovasi dan semang- refleksi dan aksi untuk memahami
at berkreasi. Kreativitas dan inovasi pesan alami yang terdapat pada
akan semakin berkembang jika siswa media. Kerangka literasi media
memiliki kesempatan untuk berpikir terdiri atas kemampuan untuk meng-
divergen. Siswa harus dipicu untuk akses, menganalisis, mengevaluasi,
berpikir di luar kebiasaan yang ada, dan menciptakan pesan dalam ber-
melibatkan cara berpikir yang baru, bagai bentuk media, menciptakan
memperoleh kesempatan untuk me- suatu pemahaman dari peranan
nyampaikan ide-ide dan solusi-solusi media pada masyarakat, dan mem-
baru, mengajukan pertanyaan yang bangun keterampilan penting dari
tidak lazim, dan mencoba mengaju- informasi hasil penyelidikan dan
kan dugaan jawaban. Kesuksesan ekspresi diri. Literasi media juga
individu akan didapatkan oleh siswa mencakup kemampuan untuk me-
yang memiliki keterampilan kreatif. nyampaikan pesan dari diri dan
Individu-individu yang sukses akan untuk memberikan pengaruh dan
membuat dunia ini menjadi tempat informasi kepada orang lain.
yang lebih baik bagi semuanya. Learning to Be
Keterampilan akademik dan
Literasi informasi, media, dan
kognitif memang keterampilan yang
teknologi
penting bagi seorang siswa,namun
Literasi informasi yang men-
bukan merupakan satu-satunya kete-
cakup kemampuan mengakses,
rampilan yang diperlukan siswa
mengevaluasi dan menggunakan

7
untuk menjadi sukses. Siswa yang kan keterampilan berpikir kritis atau
memiliki kompetensi kognitif yang kemandirian siswa. Setiap individu
fundamental merupakan pribadi yang harus terlibat dalam pembelajaran
berkualitas dan beridentitas. Siswa berbasis inkuiri yang bermakna,
seperti ini mampu menanggapi memiliki nilai kebenaran dan
kegagalan serta konflik dan krisis, relevansi, untuk mengembangkan
serta siap menghadapi dan mengatasi keterampilan berpikir tingkat tinggi
masalah sulit di abad ke-21. Secara yang mereka perlukan (Barron and
khusus, generasi muda harus mampu Darling-Hammond, 2008).
bekerja dan belajar bersama dengan Setiap siswa belajar dengan
beragam kelompok dalam berbagai cara yang berbeda-beda, sehingga
jenis pekerjaan dan lingkungan guru ditantang untuk menemukan
sosial, dan mampu beradaptasi deng- cara membantu semua siswa belajar
an perubahan zaman. secara efektif. Berbagai penelitian
PEMBELAJARAN ABAD KE-21 menunjukkan bahwa terdapat ben-
Sejak munculnya gerakan tuk-bentuk pedagogi yang secara
global yang menyerukan model konsisten lebih berhasil dari yang
pembelajaran baru untuk abad ke21, lain dalam membantu siswa mem-
telah berkembang pendapat bahwa peroleh pemahaman yang lebih men-
Pendidikan formal harus diubah. dalam tentang keterampilan abad ke-
Perubahan ini penting untuk memun- 21. Pedagogi yang dimaksud terma-
culkan bentuk-bentuk pembelajaran suk strategi pembelajaran pribadi,
baru yang dibutuhkan dalam meng- pembelajaran kolaboratif dan pem-
atasi tantangan global yang kom- belajaran informal, seperti yang
pleks. Identifikasi kompetensi siswa dinyatakan oleh Scott (2015c) dari
yang perlu dikembangkan merupa- berbagai referensi. Siswa harus me-
kan hal yang sangat penting untuk ngasah keterampilan dan meningkat-
menghadapi abad ke-21. Pendekatan kan belajar untuk dapat mengatasi
tradisional yang menekankan pada tantangan global, seperti keteram-
hafalan atau penerapan prosedur pilan berpikir kritis, kemampuan
sederhana tidak akan mengembang- berkomunikasi secara efektif, berino-

8
vasi dan memecahkan masalah dipelajari, namun bahwa siswa tidak
melalui negosiasi dan kolaborasi. mengembangkannya kecuali mereka
Namun demikian, dari sisi pedagogi secara eksplisit diajarkan. Saavedra
belum disesuaikan untuk mengatasi dan Opfer (2012) menyatakan bahwa
tantangan-tantangan tersebut. Model bahwa kompetensi dan keterampilan
pembelajaran 'transmisi' masih domi- yang kompleks tersebut harus di-
nan dalam pendidikan di berbagai kembangkan terpadu dengan pem-
belahan dunia (Saavedra dan Opfer, belajaran dan bukan dengan pem-
2012). Model 'transmisi' tidak efektif belajaran tersendiri. Diantara ragam
untuk mengajarkan keterampilan kompetensi dan keterampilan yang
abad ke-21. Pembelajaran semacam diharapkan berkembang pada siswa
ini biasanya mengarah kepada sehingga perlu diajarkan pada siswa
ketidak pedulian, sikap apatis dan di abad ke-21 di antaranya adalah
kebosanan. Sebaliknya, siswa harus personalisasi, kolaborasi, komuni-
belajar berinteraksi dengan guru dan kasi, pembelajaran informal, produk-
teman sebaya, berlatih menerapkan tivitas dan content creation. Elemen
keterampilan dan pengetahuan yang tersebut juga merupakan kunci dari
baru diperoleh, berbagi dengan visi keseluruhan pembelajaran abad
teman-temannya melalui kolaborasi ke-21. Dunia kerja juga sangat
yang dirancang untuk mendukung memerlukan keterampilan personal
setiap individu dalam beradaptasi (memiliki inisiatif, keuletan, tang-
terhadap masalah baru dan konteks- gung jawab, berani mengambil re-
tual. Tanpa kesempatan untuk siko, dan kreatif), keterampilan sosial
berlatih dan menerapkan pengeta- (bekerja dalam tim, memiliki
huan baru dalam berbagai konteks, jejaring, memiliki empati dan rasa
adaptasi dan integrasi pengetahuan belas kasih), serta keterampilan
baru tidak akan tercapai dan akan belajar (mengelola, mengorganisir,
melumpuhkan kreativitas. Meskipun keterampilan metakognitif, dan tidak
secara umum diakui bahwa kompe- mudah patah semangat atau merubah
tensi dan keterampilan abad ke-21 persepsi/sudut pandang dalam meng-
yang kompleks dan menantang untuk hadapi kegagalan).

9
VISI PEDAGOGI positif dan efektif dapat mendukung
PEMBELAJARAN ABAD KE-21 pembelajaran yang lebih dalam
Berbagai kajian menunjukkan melalui pemerolehan konten peng-
bahwa siswa lebih berhasil mem- etahuan dan pengembangan kom-
peroleh kompetensi baru ketika petensi intrapersonal dan interper-
mereka membangun kemampuan sonal (National Research Council,
metakognitif yang kuat, melakukan 2012). Guru dapat menggunakan
refleksi yang obyektif terhadap
respon siswa sebagai kesempatan
konsep-konsep yang baru dipelajari,
untuk mengevaluasi kesiapan mereka
dan mengintegrasikan informasi ter-
untuk belajar lebih dalam, serta
sebut dengan pengetahuan dan kete-
memperkenalkan konsep baru yang
rampilan yang telah dimiliki. Proses
sesuai dengan menantang pemikiran
beradaptasi terhadap pengetahuan
mereka (Bolstad, 2011). Hasil belajar
yang baru dan memasukkannya ke
yang baik adalah ketika individu
dalam kerangka kerja konseptual yang
melebihi harapan untuk menghafal
telah dimiliki, akan mendukung
dan mengulang fakta dan pengeta-
pembelajaran lebih lanjut, dan pada
saatnya akan memunculkan kreativitas huan yang terputus (dengan aplikasi

dan orisinalitas, dan menentukan tertentu), dan menangkap peluang

kebiasaan kognitif baru. Hal tersebut untuk memahami konsep-konsep


juga meningkatkan keterampilan yang sulit dan ide yang kompleks,
berpikir kritis (Lai, 2011). Pengem- mengevaluasi ide-ide baru, dan
bangan metakognisi juga didorong membuat inti sari wawasan mereka
oleh kegiatan pembelajaran berbasis sendiri. Saavedra dan Opfer (2012)
masalah yang memerlukan kerjasama menyarankan sembilan prinsip
dengan teman. Proses kolaborasi untuk mengajarkan keterampilan
merangsang siswa untuk mempertim- abad ke-21: (1) membuat pembela-
bangkan penggunaan pengetahuan jaran relevan dengan 'big picture'; (2)
untuk hal baru bersama teman- mengajar 10 dengan disiplin; (3)
temannya dan mengembangkan apli- mengembangkan kemampuan berpi-
kasi baru. Pembelajaran yang mencip- kir yang lebih rendah dan lebih tinggi
takan sebuah komunitas belajar yang untuk mendorong pemahaman dalam

10
konteks yang berbeda; (4) men- pilannya, sesuai dengan kapasitas
dorong transfer pembelajaran; (5) dan tingkat perkembangan berfikir-
membelajarkan bagaimana 'belajar nya, serta diajak berkontri-busi untuk
untuk belajar' atau metakognisi; (6) memecahkan masalah-masalah nyata
memperbaiki kesalahpahaman secara yang terjadi di masyarakat. Hal ini
langsung; (7) menggalakkan kerja bukan berarti guru menyerahkan
sama tim;(8) memanfaatkan teknologi kontrol belajar kepada siswa se-
untuk mendukung pembelajaran; dan penuhnya namun intervensi guru
(9) meningkatkan kreativitas siswa. masih tetap diperlukan.
Bagaimana bentuk pedagogi yang
Guru berperan sebagai fasili-
paling berpotensi dalam member-
tator yang berupaya membantu
dayakan kompetensi dan keterampilan
mengaitkan pengetahuan awal (prior
penting di masa depan yang kompleks
knowledge) yang telah dimiliki siswa
dan tidak pasti? Bagian berikut
dengan informasi baru yang akan
menjelaskan perspektif yang mendu-
dipelajarinya, memberi kesempatan
kung pembelajaran sedemikian.
siswa untuk belajar sesuai dengan
Prinsip Pokok Pembelajaran Abad
cara dan gaya belajarnya masing-
ke-21
masing, dan mendorong siswa untuk
Nichols (2013) menyederhana-
bertanggung jawab atas proses
kan prinsip pembelajaran abad ke-21
belajar yang dilakukannya. Guru
menjadi empat hal berikut ini.
juga berperan sebagai pembimbing,
1. Instruction should be student-
yang berupaya membantu siswa
centered
ketika menemukan kesulitan dalam
Pembelajaran seyogyanya
proses mengkonstruksi pengetahuan
menggunakan pendekatan yang
dan keterampilannya.
berpusat pada siswa. Siswa sebagai
subyek pembelajaran yang secara 2. Education should be

aktif mengembangkan minat dan collaborative


Siswa harus dibelajarkan
potensinya. Siswa tidak dituntut
untuk bisa berkolaborasi dengan
menghafal materi pelajaran yang
orang lain, yang berbeda latar budaya
diberikan guru, tetapi mengkons-
dan nilai-nilai yang dianutnya. Siswa
truksi pengetahuan dan keteram-

11
perlu didorong untuk bisa berkola- keyakinan atas apa yang sedang
borasi dengan teman-teman di dipelajarinya serta dapat mengapli-
kelasnya dalam menggali informasi kasikan dalam kehidupan sehari-
dan membangun makna, menghargai harinya.
kekuatan dan talenta setiap orang 4. Schools should be integrated with
serta bagaimana mengambil peran society
dan menyesuaikan diri secara tepat Sekolah seyogyanya dapat
dengan mereka. Sekolah (termasuk memfasilitasi siswa untuk terlibat
di dalamnya guru) seyogyanya dapat dalam lingkungan sosialnya, dalam
bekerja sama dengan lembaga upaya mempersiapkan siswa menjadi
pendidikan (guru) lainnya di ber- warga negara yang bertanggung
bagai belahan dunia untuk saling jawab. Siswa dapat dilibatkan dalam
berbagi informasi dan pengalaman berbagai pengembangan program
tentang praktik dan metode pembela- yang ada di masyarakat, seperti:
jaran yang telah dikembangkannya, program kesehatan, pendidikan,
dan bersedia melakukan perubahan lingkungan hidup, dan sebagainya.
metode pembelajarannya agar men- Selain itu, siswa perlu diajak pula
jadi lebih baik. mengunjungi panti-panti asuhan un-
3. Learning should have context tuk melatih kepekaan empati, dan
Materi pelajaran perlu di- kepedulian sosialnya. Dengan kekua-
kaitkan dengan kehidupan sehari-hari tan teknologi dan internet, siswa saat
siswa karena pembelajaran tidak ini bisa berbuat lebih banyak lagi.
akan banyak berarti jika tidak Ruang gerak sosial siswa tidak lagi
memberi dampak terhadap kehi- hanya di sekitar sekolah atau tempat
dupan siswa di luar sekolah. tinggalnya, tapi dapat menjangkau
Guru perlu mengembangkan lapisan masyarakat yang ada di ber-
metode pembelajaran yang memung- bagai belahan dunia.
kinkan siswa terhubung dengan PERAN GURU
dunia nyata (real word). Guru juga Sebagai seorang guru, kita
perlu membantu siswa agar dapat harus menyiapkan anak didik kita
menemukan nilai, makna dan untuk memiliki keterampilan abad

12
ke-21. Seorang guru perlu menguasai pengetahuan”, menuju peran sebagai
berbagai bidang, mahir dalam hal pembimbing, pengarah diskusi dan
pedagogi termasuk inovasi dalam pengukur kemajuan belajar siswa
pengajaran dan pembelajaran, me- (Hampson, et al., 2011). Tujuan
mahami psikologi pembelajaran dan utama dari pembelajaran abad ke-21
memiliki keterampilan konseling, adalah membangun kemampuan
mengikuti perkembangan tentang belajar individu dan mendukung
kebijakan kurikulum dan isu pendi- perkembangan mereka menjadi pe-
dikan, mampu memanfaatkan me-dia belajar sepanjang hayat, aktif, dan
dan teknologi baru dalam pembela- pebelajar yang mandiri; oleh karena
jaran, dan tetap menerapkan nilai- itu guru perlu menjadi 'pelatih
nilai untuk pembentukan kepribadian pembelajaran' sebuah peran yang
dan akhlak yang baik. sangat berbeda dari guru kelas
Banyak faktor yang berkon- tradisional. Guru sebagai pelatih
tribusi terhadap kinerja akademik pembelajaran akan memberikan bim-
siswa, termasuk karakteristik indi- bingan untuk membantu siswa dalam
vidu dan pengalaman keluarga. mengembangkan keterampilan dan
Penelitian secara konsisten menun- menawarkan berbagai dukungan
jukkan bahwa, di antara faktor-faktor yang akan membantu siswa men-
yang berhubungan dengan sekolah, capai tujuan belajar mereka. Guru
guru adalah faktor paling penting. sebagai pelatih pembelajaran akan
Guru yang berkualitas tinggi adalah mendorong siswa untuk berinteraksi
yang memiliki pengaruh kuat dengan pengetahuan untuk mema-
terhadap prestasi siswa. Sekalipun hami, mengkritisi, memanipulasi,
teknologi di era digital berkembang mendesain, membuat dan mengubah-
sangat pesat, namun peran guru dan nya. Guru perlu memperkuat ke-
tenaga kependidikan masih tetap ingintahuan intelektual siswa,
memiliki peran sentral, tidak peduli keterampilan mengidentifikasi dan
bagaimana konsep pendidikan. Peran memecahkan masalah, dan kemam-
guru dalam abad ke-21 harus puan mereka untuk membangun
bergeser dari berpola “penanam pengetahuan baru dengan orang lain.

13
Guru di abad ke-21 bukanlah guru teristik siswa saat ini dalam pem-
yang mahir dalam setiap topik dalam belajaran di kelas, sejak mereka pada
kurikulum, namun harus menjadi ahli tahap awal pendidikan formal, tidak
dalam mencari tahu bersama-sama perlu menunggu sampai mereka di
dengan siswa mereka, tahu jenjang perpendidikan tinggi. Hal ini
bagaimana melakukan sesuatu, tahu menjadi fokus bahan kajian atau
bagaimana cara untuk mengetahui penelitian untuk mengembangkan
sesuatu atau bagaimana mengguna- ragam kurikulum, pendekatan, mo-
kan sesuatu untuk melakukan sesuatu del, strategi, metode, penilaian dan
yang baru. Peran penting seorang segala hal terkait, yang efektif dalam
guru abad ke-21 adalah peran mereka penyiapan kompetensi dan keteram-
sebagai role model untuk keper- pilan siswa menuju abad ke-21.
cayaan, keterbukaan, ketekunan dan DAFTAR PUSTAKA
komitmen bagi siswanya dalam Ananiadou, K. dan Claro, M. 2009.
menghadapi ketidakpastian di abad Keterampilan dan Kompetensi
ke-21. Abad 21 untuk Pembelajar
SIMPULAN DAN SARAN Milenium Baru di Negara-
Mempersiapkan siswa untuk negara OECD. Kertas Kerja
bekerja, menjadi warga negara yang Pendidikan OECD, No. 41.
baik dan mampu menghadapi ke- Paris, Penerbitan OECD.
hidupan di abad ke-21 merupakan Barrett, M., Byram, M., Lázár, I.,
suatu perjuangan. Globalisasi, tekno- Mompoint-Gaillard, P. dan
logi, migrasi, kompetisi internasi- Philippou, S. 2014. Mengem-
onal, perubahan pasar global, bangkan Kompetensi Antar
lingkungan transnasional dan peru- Budaya melalui Pendidikan.
bahan politik semuanya mengarah Seri Pestalozzi No. 3. Stras-
pada kebutuhan keterampilan dan bourg, Dewan Penerbitan
pengetahuan yang diperlukan oleh Eropa.
siswa untuk dapat sukses pada abad Barron, B. dan Darling-Hammond,
ke-21. Diperlukan pendekatan baru L. 2008. Pengajaran untuk
yang dapat mengakomodasi karak- pembelajaran yang bermakna:

14
tinjauan penelitian tentang Apa yang Kita Ketahui tentang
pembelajaran berbasis penyeli- Mengajar untuk Memahami.
dikan dan kooperatif. L. San Francisco, California,
Barry, M. 2012. Keterampilan apa Jossey-Bass / John Wiley &
yang Anda butuhkan untuk Sons.
berhasil di masa depan? Davies, A., Fidler, D. dan Gorbis, M.
Phoenix Forward (online). 2011. Keterampilan Kerja
Tempe, AZ, Universitas Masa Depan 2020. Palo Alto,
Phoenix. California, University of
Bialik, M. dan Fadel, C. 2015. Phoenix Research Institute.
Keterampilan untuk Abad 21:
Apa yang Harus Siswa
Pelajari? Pusat Desain Ulang
Kurikulum Boston, Massachu-
setts.
Bolstad, R. 2011. Mengambil 'Fokus
Masa Depan' dalam Pendidikan
Apa Artinya? Kertas Kerja
NZCER. Wellington, Dewan
Selandia Baru untuk Penelitian
Pendidikan.
Carneiro, R. dan Draxler, A. 2008.
Pendidikan untuk abad ke-21:
pelajaran dan tantangan. Jurnal
Pendidikan Eropa, Vol. 43, No.
2, hlm. 149-160.
Darling-Hammond, B. Barron, P.D.
Pearson, A.H. Schoenfeld, E.K.
Panggung, T. Zimmerman,
G.N. Cervetti dan J.L. Tilson
(eds), Pembelajaran yang Kuat:

15
16

Anda mungkin juga menyukai