Anda di halaman 1dari 34

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajemen Keuangan berkaitan dengan bagaimana mendapatkan dan

mengelola asset agar sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu meningkatkan

penghasilan pemilik Toko. Kebutuhan dana antara lain baik berupa modal kerja

maupun untuk pembelian aktiva tetap, dan untuk memenuhi kebutuhan dana

tersebut perusahaan harus mampu mencari sumber dana dengan komposisi beban

biaya yang paling murah dan kedua hal tersebut harus mampu diupayakan oleh

manejer keuangan. Aset Toko atau dana dapat berasal dari dalam Toko dan juga

berasal dari luar Toko.

Sulitnya dunia usaha dewasa ini untuk mampu bertahan dan berkembang

salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah fluktuasi harga pembelian bahan

baku dan bahan penolong yang diperlukan dalam proses produksi yang

disebabkan oleh keterbatasan atau kekurangan modal. Maka dari itu peranan

manajer sangat diperlukan dalam dunia usaha atau perusahaan.

Kota Tenggarong yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara

sekaligus sebagai pusat pemerintahan. Pembangunan disegala bidang, termasuk

pembangunan infrastruktur yang berbasis pada perekonomian kerakyatan menjadi

prioritas utama untuk dilakukan perbaikan guna menunjang pergerakan roda

perekonomian. Bentuk dari kegiatan tersebut adalah diadakannya sarana

perkreditan dengan bunga ringan kepada pemilik usaha yang mau agar usaha yang

dilakukaanya dapat berjalan dengan tujuan untuk membuka lapangan kerja baru
2

dan meningkatkan pendapatan.

Kota Tenggarong jika dilihat dari aspek ekonomi memiliki sumber daya

alam yang besar dan sebagian besar kekayaan sumber daya alam tersebut belum

diolah dan dimanfaatkan secara maksimal. Potensi sumber daya alam ini

merupakan modal dasar yang harus dimanfaatkan sebesar-besanya bagi

kesejahteraan seluruh rakyat, kelestariannya tetap terpelihara dan pemanfaatannya

dapat dinikmati pula oleh generasi yang akan datang.

Bentuk perwujudan bidang usaha yang dilakukan masyarakat Kota

Tenggarong khususnya di daerah Mangkurawang di dominasi oleh usaha yang

berskala sedang dan menengah kebawah, seperti bidang produksi berupa usaha

mebel, usaha ikan keramba, usaha tahu dan tempe dan lain-lain, bidang

perdagangan berupa toko sembako (sembilan bahan pokok), toko kelontong, toko

bangunan, toko maubel dan lain-lain, bidang jasa berupa photo copy dan

percetakan, rumah makan/ warung makan, salon kecantikan, dan lain-lain

Toko Hadijah merupakan salah satu usaha yang ada di Kota Tenggarong

yang bergerak dibidang Penjualan bahan – bahan pokok sehari – hari, toko ini

berdiri sejak tahun 2009 oleh Ibu Hadijah yang beralamatkan dijalan Jln.

Mangkurawang Rt 1 No. 55. Ibu Hadijah menjual barang dengan sistem tunai dan

kredit. produk – produk yang dijual Ibu Hadijah yaitu gula, tepung, beras, minyak

makan, sabun cuci, sabun mandi, susu bayi, susu kaleng, dan lain sebagainya.

Sementara itu pihak pemilik toko tersebut beranggapan analisis tersebut

kurang perlu, yang paling penting adalah usaha untuk meningkatkan penjualan

yang sebesar-besarnya dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan yang


3

maksimal. Disamping itu lemahnya sumber daya manusia yang dimiliki juga

berpengaruh terhadap tidak dilakukannya analisis perputaran modal kerjanya.

Pada umumnya sekarang ini banyak sekali usaha-usaha yang bergerak

dibidang penjualan barang dan jasa, apalagi Toko Hadijah berada dekat dengan

toko-toko yang menjual barang-barang sejenis malah jauh lebih besar, akan tetapi

Toko Hadijah siap menghadapi persaingan dengan toko-toko sembako yang lain

melalui harga yang bersaing, kwalitas yang tidak kalah bagusnya dengan barang-

barang toko sembako lainnya yang lain serta.

Berikut beberapa bentuk usaha yang sejenis yang berada di Jalan

Mangkurawang :

Tabel 1.1
Usaha Sejenis Yang Ada Di Kota Tenggarong
Nama Alamat Pemilik

Toko Hamidah Jln. Mangkurawang Bapak Gusti

Toko Rizki Lancar Jln. AM. Sangaji Ibu Timah

Toko Kuncoro Jln. AM. Sangaji Bapak Kuncoro

Toko Hafiz Anwar Jln. Mangkurawang Bapak Ibnu Tahrir

Toko Hadijah Jln. AM. Sangaji Ibu Hadijah

Sumber : Diolah Peneliti 2015

Kenyataannya menunjukkan pada tahun 2013 pemilik uasaha tidak

mengetahui keuntungannya dalam tahun tersebut yang mengakibatkan laba yang

didapat seberapa besar yang dihasilkan tidak diketahui dan perputaran modal

kerjanya tidak diketahui berapa kali modal tersebut berputar dan tahun 2014 Toko

Hadijah milik ibu Hadijah belum mengetahui seberapa besar keuntungan dan
4

perputaran modal kerjanya dikarenakan pemilik hanya menghitung hasil

penjualan di total dan dikurangi biaya yang dikeluarkan saja.

Menurut konsep teori bahwa perputaran modal kerja adalah “Jangka waktu

yang diperlukan mulai kas ditanam ke dalam elemen-elemen modal kerja sampai

menjadi kas kembali”. (Sutrisno, 2005;50). Semakin tinggi tingkat perputarannya

(turnover rate) apabila periode yang penggunaan modal kerja tersebut dalam

waktu jangka pendek. Apabila tingkat perputaran modal kerja tersebut dalam

suatu periode makin cepat (tinggi), maka modal kerja yang digunakan cukup dan

efektif, tetapi sebaliknya jika perputarannya modal kerja dalan suatu periode

mengalami penurunan maka akan menunjukkan adanya kelebihan modal kerja

yang digunakan, yang mungkin disebabkan rendahnya perputaran persediaan

barang dagangan, piutang dagang yang terlalu besar atau dikarenakan adanya

saldo kas yang terlalu besar yang tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Dalam rangka menjaga kontinuitas usaha dan menghadapi kompetitor

usaha sejenis, seharusnya pihak pemilik usaha melakukan penataan manajemen

keuangan terutama modal kerjanya yang sesuai dengan kaidah akuntansi. Hal ini

dimaksudkan agar kondisi perusahaan dari sisi keuangan dapat diketahui secara

pasti sehingga kebijakan dalam mengambil keputusan dapat dilakukan dan pada

akhirnya tujuan dari usaha itu didirikan dapat tercapai.

Bertitik tolak dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian yang dituangkan kedalam skripsi yang diberi judul “Analisis

Perputaran Modal Kerja Pada Toko Hadijah Di Tenggarong”.

1.2. Rumusan Masalah

Kenyataannya menunjukkan pada tahun 2013 pemilik uasaha tidak


5

mengetahui keuntungannya dalam tahun tersebut yang mengakibatkan laba yang

didapat seberapa besar yang dihasilkan tidak diketahui dan perputaran modal

kerjanya tidak diketahui berapa kali modal tersebut berputar dan tahun 2014 Toko

Hadijah milik ibu Hadijah belum mengetahui seberapa besar keuntungan dan

perputaran modal kerjanya dikarenakan pemilik hanya menghitung hasil

penjualan di total dan dikurangi biaya yang dikeluarkan saja.

Tersedianya modal kerja yang ada saat ini seharusnya dapat diketahui

berapa jumlah aktiva, hutang dan modal untuk mengetahui seberapa besar

perputaran modal kerja. Namun dalam kenyataannya pemilik toko belum

mengetahui dengan pasti berapa besar tingkat perputaran modal kerja yang

dihasilkan usahanya dari informasi keuangan perusahaan, sebagai kebijakan untuk

mengembangkan usaha kedepan.

Oleh Karena itu yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah

“Apakah Perputaran Modal Kerja Pada Toko Hadijah pada Tahun 2013

lebih Cepat dibanding Tahun 2014 ?”

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui besarnya perputaran Modal Kerja yang dimiliki oleh Toko

Hadijah Di Tenggarong.

2. Untuk mengetahui besarnya modal kerja yang dimiliki oleh Toko Hadijah Di

Tenggarong.

3. Menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Sarana informasi bagi pemilik Toko Hadijah Di Tenggarong dalam


6

mengambil kebijaksanaan dimasa yang akan datang agar tujuan usaha bisa

terpenuhi.

2. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama mengikuti

pendidikan dan sebagai bahan informasi dan referansi bagi para peneliti

berikutnya.

3. Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di perguruan tinggi dan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas

Kutai Kartanegara Tenggarong.

1.5. Sistematika Penulisan.

Secara garis besar Skripsi ini terdiri dari 6 ( enam ) bab yang meliputi sub-

subnya, secara terperinci adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, dan sistimatika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, menguraikan tentang penelitian

terdahulu, manajemen keuangan, pengertian laporan keuangan,

persediaan, kerangka pikir dan hipotesis serta definisi

konsepsional

BAB III : METODE PENELITIAN, berisi definisi operasional, wilayah

penelitian, perincian data, teknik pengumpulan data, alat

analisis dan pengujian hipotesis, serta jadwal penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN, bab ini terdiri dari hasil penelitian,

penyajian data, dan struktur organisasi.

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN, bab ini terdiri dari analisis


7

data dan pembahasan serta keterbatasan penelitian.

BAB VI : PENUTUP yang berisi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN
8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dipergunakan dengan tujuan untuk mengetahui variasi

dari variabel penelitian, perbedaan dan persamaan sehingga dapat ditemukan

keunggulan dari penelitian. Salain itu juga dipergunakan sebagai acuan dalam

mengembangkan penelitian berikutnya. Adapun penelitian terdahulu yang pernah

dilakukan yang berhubungan penelitian ini adalah :

2.1.1. HERLINA (2009) “Analisis perputaran Modal Kerja Pada Toko Merdeka

Di Tenggarong” Skripsi Mahasiswa ekonomi Universitas Kutai

Kartanegara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji besarnya

perputaran modal kerja yang dimiliki oleh Toko Merdeka tahun 2007 dan

Tahun 2008.

Kesimpulan akhir dari penelitian modal kerja rata – rata yang dihasilkan

pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 75,233,236 atau naik sebesar Rp.

27,441,865 dibandingkan dengan modal kerja rata – rata tahun 2007

sebesar Rp 33,439,322. Perputaran modal kerja yang dihasilkan tahun

2007 sebesar 5 kali atau turun 1 kali jika dibandingkan dengan tahun 2008

sebesar 7 kali

2.1.2. AGUSTINA (2011), Analisis perputaran modal kerja pada Toko Ibu Anik

di Tenggarong, Skripsi Mahasiswa Ekonomi Universitas Kutai

Kartanegara, Tenggarong.
9

Tujuan ini adalah untuk mengetahui profil usaha Toko Ibu Anik dan

besarnya perputaran modal kerja yang dimiliki oleh Toko Ibu Anik.

Kesimpulan dari peneliti terdahulu adalah Perputaran modal kerja yang

dihasilkan tahun 2010 sebesar 5 kali atau turun sebesar 0,7 kali jika

dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 0,5 kali

2.1.3. AFRANI YANTI (2011), Analisis Kebutuhan Modal Kerja Pada Toko

Dini di Tenggarong, Skripsi Mahasiswa Ekonomi Universitas Kutai

Kartanegara, Tenggarong.

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui seberapa besar modal

kerja yang dimiliki oleh Toko Dini di Tenggarong.

Hasil analisis menunjukkan bahwa modal kerja dari hasil perhitungan

untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp.3.361.962,5 dan tahun 2010 sebesar

Rp.4.778.225,- sedangkan modal kerja yang tersedia dalam perusahaan

saat itu adalah sebesar Rp.2.750.000,-, ini berarti perusahaan mengalami

kekurangan modal kerja atau kekurangan dana yang relatif sangat besar

yakni pada tahun 2009 sebesar Rp. 711.962,5 dan tahun 2010 sebesar Rp.

3.028.225,-.

Tabel 2.1
Perbandingan Peneliti Terdahulu Dengan Peneliti Sekarang
No Uraian Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang
Herlina Agustina Afyarni Desy Meliana
yanti

1 Judul Analisis Analisis Analisis Analisis perputaran


Penelitian perputaran perputaran Kebutuhan modal kerja pada
Modal Kerja modal kerja Modal Kerja Toko Hadijah di
Pada Toko pada Toko Pada Toko Tenggarong
Merdeka Di Ibu Anik di Dini di
10

Tenggarong Tenggarong Tenggarong

2 Pokok Perputaran Perputaran Kebutuhan Perputaran Modal


Pembahasan Modal Kerja Modal Kerja Modal Kerja Kerja

3 Tahun Data 2007 & 2006 2009 & 2010 2009 & 2010 2013 & 2014
4 Tahun 2009 2011 2011 2015
Penelitian
5 Obyek Toko Merdeka Toko Ibu Toko Dini di Toko Hadijah Di
Di Tenggarong Anik Di Tenggarong Tenggarong
Tenggarong

6 Alat analisis Perputaran Perputaran Kebutuhan Perputaran Modal


Modal Kerja Modal Kerja Modal Kerja Kerja
7 Hasil Perputaran Perputaran Kebutuhan periode terikatnya
Penelitian modal kerja modal kerja modal kerja semua elemen modal
yang dihasilkan yang yang kerja tahun 2014 dan
tahun 2007 dihasilkan dihasilkan adalah sebesar 84.82
sebesar 5kali tahun2010 tahun 2009 hari, atau perputaran
atau turun 1kali sebesar 3 kali dan 2010 elemen modal kerja
jika atau turun (Rp 332. sebesar 360/335.27 =
dibandingkan sebesar 1 kali 440,636 dan 1.07 hari kondisi ini
dengan tahun jika Rp lebih cepat 0,17 kali
2006 sebesar dibandingkan 348,979,101) jika dibandingkan
7kali dengan tahun jauh lebih dengan perputaran
2009sebesar besar dari elemen modal kerja
3 kali modal kerja tahun 2013 sebesar
menurut 360/402.16 = 0.90
hasil analisis hari.
atau modal
kerja
seharusnya
yaitu Rp.
15,000,534
dan Rp
15,772,405

Sumber: diolah peneliti 2015


11

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Konsep Manajemen

2.2.1.1. Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno management, yang

memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Manajemen belum memiliki

definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen berasal dari

bahasa Italia maneggiare yang berarti “mengendalikan”, terutama

“mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti

“tangan”.

Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Prancis manage yang berarti

“kepemilikan Kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni

mengendalikan kuda), dimana istilah ini dari bahasa Inggris menjadi

management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Pengertian mendefinisikan manajemen sebagai “seni” menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti mencapai tujuan organisasi

(Follet, alih bahasa Imam Syahrani, 2008:8).

Pengertian manajemen yang lain adalah :

Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan


pengawasan usaha – usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya sumber daya organisasi lainnya
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (Winardi, 2007 :
7)

Pengertian manajemen yang lainnya adalah : “Suatu seni yang

dipergunakan untuk mengatur orang – orang dalam rangka untuk mencapai tujuan

– tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.(Winardi, 2008 : 296)


12

Beberapa pengertian tersebut diatas menyimpulkan manajemen adalah

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan penegendalian

upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.2.1.2. Fungsi Manajemen

Sedangkan Fungsi manajemen adalah “Suatu proses yang terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintahdan

pengawasan” (Fayol, terjemahan Alexander Sindoro, 2009 ; 21)

Ada empat fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian.

1. Perencanaan, fungsi manajemen yang berkaitan dengan


menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa depan,
memutuskan tugas, dan penggunaan sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian, fungsi manajemen yang berkaitan dengan
penentuan dan pengelompokan tugas kedalam dapertemen,
serta alokasi sumber daya kedalam organisasi.
3. Kepemimpinan, fungsi manajemen menggunakan pengaruh
untuk memberikan motivasi kepada karyawan sehingga
mencapai tujuan organisasi.
4. Pengendalian, fungsi manajemen yang berkaitan dengan
pengawasan aktivitas karyawan,pertahanan organisasi pada
jalur pemenuhan tujuan, dan pengoreksian bila diperlukan.
(Daft, 2009;7).

Beberapa pemahaman tentang fungsi manajemen tersebut diatas, bila

ditarik suatu kesimpulan bahwa Fungsi manajemen adalah elemen –elemen dasar

yang akan selalu ada dan selalu melekat didalam proses manajemen yang akan

dijadikan acuan oleh manejer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai

tujuan.
13

2.3. Konsep Manajemen Keuangan

2.3.1. Pengertian Manajemen Keuangan

Masalah manajemen keuangan dalam suatu perusahaan sudah pasti tidak

terlepas dari pembicaraan masalah pembelanjaan. Karena salah satu keterkaitan

antara manajemen keuangan dengan manajemen pembelanjaan adalah

perencanaan keuangan (financial planning), dimana keduannya sangat penting

dalam meningkatkan keuntungan dan menentukan perkembangan perusahaan di

masa yang akan datang. Manajemen keuangan (financial management) yaitu

manajemen dalam bidang pembelanjaan yang mempunyaiarti tidak terbatas pada

usaha – usaha penyediaan alat – alat pembayaran saja, tetapi meliputi pula usaha –

usaha didalam menjaga kontinuitas perusahaan serta untuk membantu

memperoleh laba semaksimal mungkin dalam jangka waktu lama.

menurut Husnan dijelaskan sebagai berikut :

Manajemen manajemen tentang fungsi – fungsi keuangan.


Sedangkan fungsi merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh
mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu, dimana
kegiatan utama atau fungsi manajemen keuangan adalah
mendapatkan dana dan menggunakan dana. (Husnan, 2006 : 4)

Pendapat lain, dikemukakan oleh Martono dan Agus Harjito dalam

bukunya, Manajemen Keuangan, mengemukakan mengenai apa yang dimaksud

dengan manajemen keuangan sebagai berikut :

Manajemen keuangan (financial management), atau dalam


literature lain disebutkan pembelanjaan adalah segala aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh
dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan
tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain,
manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan)
bagaimana memperoleh asset, mendanai asset dan mengelola asset
untuk mencapai tujuan perusahaan.(Martono dan Harjito, 2001 : 3)
14

Dari pengertian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan mahwa

manajemen keuangan merupakan suatu kegiatan perusahaan yangbertujuan untuk

mendapatkan dana dengan biaya yang seminimal mungkin, dan cara penggunaan

dana tersebut serta pengalokasian dana tersebut seefektif mungkin.

2.3.2. Fungsi Manajeman Keuangan

Menurut Martono & Harjito, fungsi manajemen keuangan terdiri dari 3

(Tiga) fungsi utama yaitu :

a) Fungsi pertama menyangkut tentang keputusan alokasi dana


baik yang berasal dari perusahaan maupun yang berasal dari
barbagai bentuk investasi yang paling bail bagi perusahaan.
Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva dalam
neraca perusahaan dan manajer keuangan bertanggung jawab
menentukan pertimbangan yang optimal setiap jenis asset
perusahaan.
b) Fungsi kedua manajer keuangan adalah pengambil keputusan
pembelanjaan atau pembiayaan investasi. Keputusan
pembelanjaan ini menjawab berbagai pertanyaan penting
seperti bagaimana pembelanjaan kegiatan perusahaan yang
optimal, bagaimana memperoleh kebutuhan dana untuk
investasi yang efesien, bagaimana komposisi sumber dana
optimal yang harus dipertahankan.
Menurut Suad Husnan dan Enny, mendefinisikan secara sederhana bahwa

dalam suatu organisasi, pengaturan kegiatan keuangan sering disebut sebagai

manajemen keuangan. Guna mencapai tujuan perusahaan dalam mengusahaakan

tersedianya uang setiap waktu mambayar kebutuhan yang diperlukan serta untuk

membantu perusahaan dalam usaha memperoleh laba maksimal mungkin dalam

jangka waktu yang panjang, maka pimpinan harus dapat menjalankan tiga fungsi

pokok dibidang keuangan yaitu : a) Perencanaan dan pengawasan dibidang

pembelanjaan; b) Peningkatan dan pengumpulan dana – dana yang dibutuhkan; c)

Menambahkan dana yang diperoleh (Husnan, 2002 ; 4).


15

Fungsi – fungsi manajemen keuangan perusahaan, harus kita lihat pada

kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab pada

bidang keuangan.Tentu banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan oleh mereka

yang bertanggung jawab dalam bidang keuangan. Manejer keuangan, misalnya

perlu memeriksa saldo kas, menyusun (atau paling tidak mengarahkan) rencana

penerimaan dan pengeluaran kas, merundingkan pinjaman dengan baik, dan

sebagainya. Meskipun dari berbagai kegiatan yang dilakukan ini bisa

dikelompokan menjadi dua kegiatan, yaitu memperoleh dan menggunakan dana.

Kesimpulan bahwa manajemen keuangan adalah salah satu fungsi

perusahaan yang penting bagi keberhasilan usaha suatu perusahaan. Fungsi

manajemen keuangan tidak dapat dipisahkan dengan fungsi – fungsi lainya di

dalam perusahaan, kegagalan mendapatkan dana merupakan hambatan yang

dialami perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya, dan pada akhirnya akan

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sesuai dengan kemajuan dunia usaha

sekarang ini, maka pengelola menempati urutan yang terpenting dalam kegiatan

penyelenggaraan usaha.Oleh karena itulah kegiatan manajemen bidang keuangan

perusahaan dewasa ini telah menjadi sentral penyelenggaraan perusahaan. Dari

berbagai pengertian manajemen keuangan yang telah disampaikan dapat ditarik

kesimpulan, bahwa manajemen keuangan perusahaan merupakan aktivitas yang

dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh dana setelah itu bagaimana pula

menggunakan dana yang diperoleh secara efektif dan efesien.

Manajemen keuangan sesungguhnya merupakan fungsi – fungsi untuk

menarik dana dari sumber – sumber perusahaan baik yang internal maupun
16

eksternal, dimana dana – dana yang diperoleh dari hasil kegiatan perusahaan baik

yang bersumber dari internal perusahaan dan eksternal perusahaan tersebut harus

dikelola dengan baik oleh pihak manajemen, sehingga perusahaan dapat

berkembang dan mengalami kemajuan, dan yang lebih penting adalah dapat

berkompetisi dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama. atau

setidaknya dapat bersaing secara kompetitif dengan usaha – usaha sejenis baik

dari segi usaha maupun besarnya modal yang dimiliki.

Pihak manajemen perusahaan hendaknya selalu mengukur kemampuan

keuangan usahanya dengan melakukan analisa keuangan. Seseorang pemilik

perusahaan pada prinsipnya lebih berkepentingan dengan keuntungan saat ini dan

dimasa – masa yang akan datang, stabilitas keuntungan tersebut dan hubungan

dengan keuntungan perusahaan. Ia juga akan menaruh minat pada kondisi

keuangan perusahaan itu akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk

membayar deviden dan untuk menghindari kebangkrutan. Bagi perusahaan sendiri

analisa terhadap keadaan keuangannya akan membantu dalam perencanaan.

Rencana keuangan bisa berwujud macam – macam, tetapi setiap rencana yang

baik haruslah dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan saat

ini.Kekuatan – kekuatan tersebut haruslah dipahami kalau ingin digunakan sebaik

– baiknya.Sebaliknya kelemahan tersebut harus pula diakui apabila tindakan

koreksi ingin dilakukan.

2.3.3. Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan sebagai aktivitas memperoleh dana, menggunakan

dana dan mengelola asset secara efesien membutuhkan tujuan dan sasaran, salah
17

satunya adalah tujuan manajemen keuangan yang berkaitan dengan keputusan

dibidang keuangan untuk memaksimumkan nilai perusahaan, secara lebih luas

tujuan perusahaan atau pemilik perusahaan.

Mencapai tujuan perusahaan keseluruhan, yaitu kemakmuran yang

maksimal,. Bagi manajer keuangan penjabaran tujuan manajemen keuangan dapat

dilakukan dengan dua cara pendekatan, yaitu :

a. Pendekatan Resiko Hasil


Dalam pendekatan ini menekankan agar manajer keuangan
harus menciptakan laba yang maksimal tetapi dengan tingkat
resiko yang minimal. Untuk memperoleh keseimbangan
tersebut maka perusahaan harus melakukan pengawasan yang
ketat terhadap aliran dana dengan memberikan kemungkinan
perusahaan lingkungan usaha.
Dalam hal ini meliputi 4 (Empat) tujuan, antara lain :
1) Laba yang maksimal
2) Resiko minimal
3) Melakukan pengawasan aliran dana
Dalam hal ini pengawasan harus dilakukan terhadap aliran
dana, laporan harus selalu dibuat dengan cermat sehingga
memungkinkan manajer untuk dapat mengetahui cepat
tanpa tertunda – tunda, segala kekeliruan yang dilakukan
dalam penggunaan dan pencariaan dana.
4) Menjaga fleksibilitas
Apabila perusahaan telah ditempatkan pada posisi keuangan
yang cukup guna membelanjai aktivitasnya maka dapat
terjaga adanya fleksibilitas apabila sewaktu – waktu
duperlukan. Untuk itu perusahaan harus selalu mengadakan
analisa investasi potensial, sehingga akan terjaga
fleksibilitas usaha bila diperlukan.

2.4. Konsep Modal Kerja


2.4.1. Pengertian Modal Kerja
Modal Kerja merupakan salah satu unsure yang paling pentingdalam suatu

perusahaan karena modal merupakan penunjang jalannya aktivitas perusahaan.

Dengan penggunaan modal kerja yang efektif dan efisien akan sangat membantu
18

perkembangan dan pertumbuhan suatu perusahaan, baik perusahaan yang

bergerak dalam bidang jasa, perdagangan maupun industri.

Suatu perusahaan akan dapat berjalan dan berkembang dengan baik, bila

perusahaan tersebut mampumenyeimbangkan kebutuhan akan modal guna

membiayai aktivitas perusahaan, minimal dalam jangka waktu pendek,

pembelanjaan dalam suatu perusahaan, menyangkut perusahaan, menyangkut

usaha untuk mendapatkan dana disertai dengan syarat – syarat yang paling

menguntungkan, dan usaha menambah dana tersebut efektif dan edisien. Beberapa

pengertian modal menurut para ahli :

Pengertian modal kerja adalah sebagai berikut :

a. Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam harta jangka


pendek kas, surat berharga jangka pendek, piutang dan
persediaan.
b. Modal kerja kotor adalah harta lancar total dari perusahaan.
Modal kerja bersih (net working capital) adalah harta lancar di
kurangi utang lancar. (Weston dan Copeland, alih bahasa
Berlian, 2005,245
c. Pengertian yang lain tentang modal kerja adalah “Aktiva lancar
yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu
bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha”.
(Sudjaja dan Berlian, 2002;155)
Pengertian modal kerja versi yang lainnya adalah “Dana yang diperlukan

oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari,

seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang dan

pembayaran lainnya”. (Sutrisno, 2005;43)

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas, maka dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa modal kerja adalah sejumlah dana yang dimiliki oleh

perusahaan yang dipergunakan untuk keperluan operasional perusahaan sehari-

hari, dan biasanya dalam bentuk kas/bank, surat-surat berharga yang mudah
19

diuangkan (misal giro, cek, deposito), piutang dagang dan persediaan yang tingkat

perputarannya tidak melebihi 1 tahun atau jangka waktu operasi normal

perusahaan.

Secara konsep, modal kerja dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain

adalah :

a. Konsep Kuantitatif
Dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah sejumlah dana
yang tertanam dalam aktiva lancar yang berupa kas, piutang-
piutang, persediaan, dan persekot biaya. Dana yang tertanam
dalam aktiva lancar akan mengalami perputaran dalam waktu
yang pendek. Jadi besarnya modal kerja adalah sejumlah aktiva
lancar.
b. Konsep Kualitatif
Dalam konsep ini pengertian modal kerja dikaitkan dengan
besarnya utang lancar atau utang yang harus dibayar segera
dalam jangka pendek.
Besarnya modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam
dalam aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk
membiayai operasinya perusahaan atau sesudah dikurangi
besarnya utang lancar.
c. Konsep Fungsional
Dalam konsep ini besarnya modal kerja adalah didasarkan pada
fungsi dari dana untuk menghasilkan pendapatan. Pendapatan
yang dimaksud adalah pendapatan dalam satu periode
accounting (current income) bukan pada periode-periode
berikutnya (future income). (Gitosudarmo dan Basri, 2007;31-
33)

Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam

perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi

kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Masa perputaran modal kerja

yakni sejak kas ditanamkan pada elemen-elemen modal kerja sehingga menjadi

kas lagi, adalah kurang dari satu tahun atau berjangka pendek. Masa perputaran

modal kerja ini menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan modal kerja tersebut.

Semakin cepat masa perputarannya modal kerja semakin efisien penggunaan


20

modal kerja. Dan tentunya investasi pada modal kerja semakin kecil.

2.4.2. Jenis Modal Kerja

Modal kerja dalam suatu perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)


Yaitu modal kerja yang harus selalu harus ada dalam perusahaan
agar dapat berfungsi dengan baik dalam satu periode akuntansi.
Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam, yakni :
1). Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)
Adalah sejumlah modal kerja minimum yang harus selalu ada
pada perusahaan untuk menjamin kelangsungan kegiatan
usahanya.
2).Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Adalah sejumlah modal kerja yang dipergunakan untuk dapat
menyelenggarakan kegiatan produksi pada kapasitas normal.
b. Modal Kerja Variabel. (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang dibutuhkan saat-saat tertentu dengan
jumlah yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan
dalam satu periode. Modal kerja variabel dibedakan menjadi
1). Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital).
Adalah sejumlah modal kerja yang besarnya berubah-ubah
disebabkan oleh perubahan musim.
2). Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)
Adalah sejumlah modal kerja yang besarnya berubah-ubah
disebabkan oleh perubahan permintaan produk.
3). Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)
Adalah modal kerja yang besarnya berubah-ubah yang
penyebabnya tidak diketahui sebelumnya (misalnya
kebakaran, banjir, gempa bumi, buruh mogok dan
sebagainya). (Gitosudarmo dan Basri,2007;34)

Kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum

tentu sama, hal ini disebabkan oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi

yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Perubahan itu sendiri kemungkinan

disebabkan adanya permintaan yang tidak sama dari waktu ke waktu, seperti

adanya permintaan disebabkan musiman. Oleh karena itu kebutuhan modal kerja

juga bisa mengalami perubahan.


21

2.4.3 Unsur-unsur Modal Kerja


Pada umumnya pos-pos harta lancar yang ada dalam neraca merupakan

unsur utama dalam modal kerja, antara lain adalah :

a. Kas dan Bank


b. Kertas-kertas berharga yang mudah diuangkan
c. Kuitansi yang segera ditagih
d. Biaya yang dibayar dimuka
e. Piutang dagang
f. Persediaan, yang terbagi atas :
1). Bahan mentah dan pembantu
2). Barang setengah jadi
3). Barang jadi. (Jusuf, 2006;514)

Pos-pos aktiva lancar dari neraca tersebut diatas merupakan komponen

yang sangat terpengaruh terhadap besar kecilnya modal kerja yang harus

disiapkan oleh badan usaha.

2.4.4. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja.

Untuk memberikan gambaran tentang sumber dan penggunaan modal

kerja, maka akan kita berikan batasan tentang arti dari sumber dan penggunaan

modal kerja. Sumber dan modal kerja adalah segala sesuatu yang menyebabkan

modal kerja bertambah. Sedangkan yang dimaksud dengan penggunaan modal

kerja adalah sesuatu yang menyebabkan berkurangnya modal kerja.

Pada umumnya sumber modal kerja perusahaan dapat berasal dari :

1. Penurunan harta tak lancar (non current assets) penjualan


investasi jangka panjang, peralatan, bangunan, tanah, hak paten
atau harta tak lancar lainnya secara tunai atau kredit akan
menyediakan modal kerja.
2. Kenaikan hutang tak lancar (no current liabilities). Penerbitan
abligasi atau surat hutang/wesel jangka panjang merupakan
sumber-sumber umum dari modal kerja.
3. Kenaikan modal pemegang saham (stock holders equity),
seringkali sumber yang terbesar dan paling banyak terjadi dari
modal kerja adalah kegiatan yang mendatangkan laba
(profitable operations) pendapatan yang direalisasikan dari
22

penjualan barang atau jasa selalu disertai dengan kenaikan


modal kerja. (Djarwanto, 2007;157)
Penggunaan modal kerja yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Kenaikan harta tak lancar, Modal kerja dipakai untuk


pembelian peralatan, bangunan, tanah, investasi jangka
panjang, hak paten atau harta tak lancar lainnya.
2. Penurunan hutang tak lancar. Pelunasan obligasi atau surat
hutang/wesel jangka panjang mencerminkan penggunaan modal
kerja.
3. Penurunan modal pemegang saham. Kemungkinan penggunaan
yang paling banyak terjadi dari modal kerja dalam penurunan
modal pemegang saham diakibatkan dari pengumuman dan
pembayaran deviden tunai oleh dewan komisaris. (Djarwanto,
2007;158-159)

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan

bahwa modal kerja akan berubah apabila kativa lancar dan hutang lancar berubah,

sedang untuk mengetahui perubahan tersebut (sumber dan penggunaan) dapat

diketahui dengan menganalisa perubahan yang terjadi dalam sektor non current

dan di dalam laporan perubahan modal kerja menunjukkan kedua hal tersebut

(sumber dan penggunaannya).

2.4.5. Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja (working capital turnover) adalah “arus dana dari

kas pertama melalui beberapa tahapan dan kembali ke kas kedua”. Perputaran

modal adalah peredaran harta yang dapat segera dijadikan uang kas kembali

dalam periode tertentu. Panjangnya waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk

berputarnya suatu unit modal kerja disebut periode perputaran modal kerja.

Perputaran modal bagi setiap jenis koperasi berbeda-beda. Bagi koperasi dagang

atau koperasi tingkat perputarannya relatif tinggi dari koperasi usaha di bidang

pertanian. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan yang berbeda-beda dari masing-

masing koperasi dan kepentingan anggota terhadap layanan usahanya.


23

Periode perputaran modal kerja (working capital turnover period) dimulai

dari saat dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode perputaran

makin cepat perputarannya atau makin tinggi perputarannya (turnover rate).

Berapa lama periode perputaran modal kerja tergantung pada berapa lama periode

perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja.

Suatu modal kerja akan semakin tinggi tingkat perputarannya (turnover

rate) apabila periode yang penggunaan modal kerja tersebut dalam waktu jangka

pendek. Apabila tingkat perputaran modal kerja tersebut dalam suatu periode

makin cepat (tinggi), maka modal kerja yang digunakan cukup dan efektif, tetapi

sebaliknya jika perputarannya modal kerja dalan suatu periode mengalami

penurunan maka akan menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang

digunakan, yang mungkin disebabkan rendahnya perputaran persediaan barang

dagangan, piutang dagang atau dikarenakan adanya saldo kas yang terlalu besar.

Periode perputarannya modal kerja pada perusahaan perdagangan bisa

digambarkan sebagai berikut :

Gambar. 2.1
Perputaran modal kerja pada perusahaan perdagangan

KAS BARANG PIUTANG KAS


Sumber : Sutrisno, 2005;51

Pada perusahaan dagang periode perputaran modal kerja dimulai dari kas

dibelikan barang dagangan yang kemudian dijual (misalkan dengan kredit) akan

menjadi piutang dan setelah piutang terbayar, maka akan menjadi kas lagi.

Lamanya barang dagangan terjual dan lamanya piutang tertagih tersebut

merupakan periode perputaranya modal kerja.


24

Sedangkan periode perputarannya modal kerja pada perusahaan industri

bisa digambarkan sebagai berikut :

Gambar. 2.2
Perputaran modal kerja pada perusahaan industri

KAS BAHAN PROSES BARANG PIUTANG KAS


BAKU PRODUKSI JADI DAGANG

Sumber : Sutrisno, 2005;51

Pada perusahaan industri, periode perputaran modal kerjanya dimulai

dari kas dibelikan bahan baku yang kemudian diproses ke dalam proses produksi

sehingga menjadi barang jadi, barang jadi dijual akan menjadi piutang dagang dan

bila piutang telah terbayar akan menjadi kas lagi. Masing-masing elemen modal

kerja tersebut perputarannya membutuhkan waktu beberapa lama.

2.4.6 Manajemen Modal Kerja

Pengertian Manajemen Modal kerja adalah sebagai berikut :

Manajemen modal kerja yang mencakup semua segi administrasi


dari keduanya, hutang lancar dan utang lancar, mempunyai dau
fungsi utama, yaitu :
a. Meyesuaikan tingkat kegiatan menjual dari perusahaan dengan
perubahan yang disebabkan oleh faktor musiman, siklis dan
acak (random).
b. Membantu perusahaan memaksimumkan nilainya. (Weston,dan
Copeland, alih bahasa Berlian, 2005;245)
Pengertian yang lain tentang manajemen modal kerja adalah “Pengaturan

dana yang dipergunakan dalam operasi perusahaan, agar tujuan dari perusahaan

mendatangkan laba dan kepuasan konsumen mampu dicapainya”. (Riyanto,

2007;15).

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

manajemen modal kerja adalah suatu proses pengaturan dana yang dipergunakan
25

dalam perusahaan, agar tujuan perusahaan mencapai laba bisa terlaksana dengan

baik sehingga akhirnya bisa membuat konsumen merasa puas. Manajemen modal

kerja merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam perusahaan.

Apabila perusahaan tidak dapat mempertahankan tingkat modal kerja yang

memuaskan maka kemungkinan perusahaan akan berada dalam keadaaan

insolvent (tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo).

Beberapa alasan yang mendasari pentingnya manajemen modal kerja,


antara lain adalah :

a. Aktiva lancar dari perusahaan baik perusahaan manufaktur


maupun perusahaan jasa memiliki jumlah yang cukup besar
dibanding dengan jumlah aktiva secara keseluruhan.
b. Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan
sumber utama bagi pendanaan eksternal. Perusahaan ini tidak
memiliki akses pada pasar modal untuk pendanaan jangka
panjangnya.
c. Manajer keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi
waktu yang sesuai untuk pengelolan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan modal kerja.
d. Keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat
risiko, laba, dan harga saham perusahaan.
e. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan
dengan kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar.
(Martono dan Harjito, 2004;87)

Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah

sebagai berikut : Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva

lancar sehingga tingkat pengembalian investasi marginal adalah sama atau lebih

besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva lancar

tersebut.

a. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang


digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
b. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan
ketersediaan dana dari sumber utang sehingga perusahaan selalu
dapat memenuhi kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo.
(Sawir, 2005;222)
26

Sasaran tersebut mengindikasikan bahwa modal kerja perusahaan harus

cukup jumlahnya, dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran

atau operasi perusahaan sehari-hari.

2.5 Kerangka Pikir

Gambar 2.3
Kerangka Pikir
Alat Analisis
Input
1. Kas rata-rata
2. Perputaran Kas
3. Lamanya
Neraca Perputaran Kas Kas 1
4. Piutang Rata-
Rata
Output
5. Perputaran
Piutang
Laporan 6. Lamanya
Barang Perputaran
Perputaran
Keuangan Piutang Modal Kerja
7. Persediaan Rata-
Rata
Pada Toko
Laporan
8. Perputaran
Piutang Hadijah Tahun
Laba/Rugi Persediaan
9. Lamanya 2013 dan 2014
Perputaran
persediaan
10. Modal Kerja
Rata-Rata Kas 2
11. Perputaran
Modal Kerja
12. Lamanya
Perputaran
Modal Kerja

Sumber : Sutrisno, 2005:51 (diolah peneliti)

Keterangan :

Perputaran modal kerja dimulai sejak kas diinvestasikan dalam unsur-

unsur modal kerja sampai pada saat kembali lagi menjadi kas. Pada perusahaan

dagang periode perputaran modal kerja dimulai dari kas dibelikan barang

dagangan yang kemudian dijual, jika dengan kredit akan menjadi piutang dan

setelah piutang terbayar, maka akan menjadi kas lagi. Lamanya barang dagangan
27

terjual dan lamanya piutang tertagih tersebut merupakan periode perputarannya

modal kerja.

Berdasarkan perputaran dari elemen modal kerja maka dapat diketahui

lamanya perputaran modal kerja dalam satu tahun. Efektifnya penggunaan modal

kerja Toko Hadijah di Tenggarong tidak hanya dipengaruhi oleh berputarnya

elemen-elemen modal kerja seperti kas, piutang dan persediaan barang-barang

tetapi juga dipengaruhi oleh besar kecilnya kegiatan usaha Toko Hadijah Di

Tenggarong dalam satu periode tertentu.

2.6 Hipotesis

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan permasalahan pada Bab

sebelumya, maka hipotesis yang dapat penulis kemukakan adalah :“Bahwa

Perputaran Modal Kerja Pada Toko Hadijah Di Tenggarong Pada Tahun

2014 lebih cepat jika dibandingkan tahun 2013”.

2.7. Definisi Konsepsional

Sesuai dengan judul penulisan ini, maka penulis mengadakan pembatasan-

pembatasan sebagai berikut :

Modal kerja adalah sebagai berikut :Dana yang diperlukan oleh

perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari,

seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang dan

pembayaran lainnya”. (Sutrisno, 2005;43).

Perputaran modal kerja adalah “Jangka waktu yang diperlukan mulai kas

ditanam ke dalam elemen-elemen modal kerja sampai menjadi kas kembali.

(Sutrisno, 2005;50)

Semakin tinggi tingkat perputarannya (turnover rate) apabila periode yang


28

penggunaan modal kerja tersebut dalam waktu jangka pendek. Apabila tingkat

perputaran modal kerja tersebut dalam suatu periode makin cepat (tinggi), maka

modal kerja yang digunakan cukup dan efektif, tetapi sebaliknya jika

perputarannya modal kerja dalan suatu periode mengalami penurunan maka akan

menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang digunakan, yang mungkin

disebabkan rendahnya perputaran persediaan barang dagangan, piutang dagang

atau dikarenakan adanya saldo kas yang terlalu besar.


29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional

Guna memudahkan dalam pemahaman dan pendekatan ke tujuan

penelitian, maka secara operasional dapat dikemukakan sebagai berikut :

Perputaran modal kerja oleh Toko Hadijah dimulai dari kas dibelikan

barang dagangan yang kemudian dijual (misalkan dengan kredit) akan menjadi

piutang dan setelah piutang terbayar, maka akan menjadi kas lagi. Indikatornya

adalah

1. Kas rata-rata adalah perbandingan antara kas tahun lalu ditambah dengan kas

tahun berjalan dibagi 2, skala ukurnya adalah skala rasio dalam satu periode

tertentu.

2. Perputaran kas adalah frekuesi kas berputar dalam satu periode dalam

menghasilkan penjualan, skala ukurnya adalah skala rasio dalam satu periode

tertentu.

3. Lamanya perputaran kas adalah waktu yang diperlukan untuk kas berputar

sampai menjadi kas kembali, skala ukurnya adalah skala rasio dalam satu

periode tertentu.

4. Piutang rata-rata adalah perbandingan antara piutang tahun lalu ditambah

dengan piutang tahun berjalan dibagi 2, skala ukurnya adalah skala rasio

dalam satu periode tertentu.

5. Perputaran piutang adalah frekuesi piutang berputar dalam satu periode dalam

menghasilkan penjualan, skala ukurnya adalah skala rasio dalam satu periode.
30

6. Lamanya perputaran piutang adalah waktu yang diperlukan untuk piutang

berputar sampai menjadi piutang kembali, skala ukurnya adalah skala rasio

dalam satu periode tertentu.

7. Persediaan rata-rata adalah perbandingan antara persediaan tahun lalu

ditambah dengan persediaan tahun berjalan dibagi 2, skala ukurnya adalah

skala rasio dalam satu periode tertentu.

8. Perputaran persediaan adalah frekuesi persediaan berputar dalam satu periode

dalam menghasilkan penjualan, skala ukurnya adalah skala rasio dalam satu

periode tertentu.

9. Lamanya perputaran persediaan adalah waktu yang diperlukan untuk

persediaan berputar sampai menjadi persediaan kembali, skala ukurnya

adalah skala rasio dalam satu periode tertentu.

10. Modal kerja rata-rata adalah perbandingan antara modal kerja tahun lalu

ditambah dengan modal kerja tahun berjalan dibagi 2, skala ukurnya adalah

skala rasio dalam satu periode tertentu.

11. Perputaran modal kerja adalah frekuesi modal kerja berputar dalam satu

periode dalam menghasilkan penjualan, skala ukurnya adalah skala rasio

dalam satu periode tertentu.

12. Lamanya perputaran modal kerja adalah waktu yang diperlukan untuk modal

kerja berputar sampai menjadi modal kerja kembali untuk digunakan kegiatan

usaha berikutnya, skala ukurnya adalah skala rasio dalam satu periode

tertentu.
31

3.2. Tempat Penelitian

Wilayah penelitian kali ini adalah Toko Hadijah Di Tenggarong

merupakan salah satu usaha yang ada di Mangkurawang yang bergerak dibidang

Penjualan bahan – bahan pokok sehari – hari, toko ini berdiri sejak tahun 2006

oleh Ibu Hadijah yang beralamatkan dijalan Jln. Mangkurawang No 55 Rt 1

Alasan peneliti memilih objek ini karena peneliti ingin mengetahui seberapa cepat

perputaran modal kerja dan keuntungan yang sebenarnya pada Toko Hadijah.

3.3. Perincian Data Yang diperlukan

Mendukung pembahasan terhadap masalah yang dikemukakan, maka data

– data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

1. Neraca dan Laporan Laba Rugi tahun 2013 dan tahun 2014 yang dibuat

penulis berdasarkan daftar pertanyaan yang di berikan pemilik usaha.

2. Data lain yang menunjang dalam penelitian ini seperti penjualan, persediaan,

modal dll.

3.4. Tekhnik Pengumpulan Data

Adapun tehnik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah :

1. Observasi yatu pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan dan

penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti.

2. Wawancara yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara Tanya jawab

dengan pemilik Toko Hadijah Di Tenggarong tentang data yang diperlukan.

3. Dokumenter yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

jalan mempelajari buku literature, laporan dan documenter lainya.


32

3.5. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.5.1. Model Analisa Data

Untuk menganalisis permasalahan tersebut diatas, penulis menggunakan

alat analisis perputaran elemen modal kerja modal kerja, sebagai berikut :

Alat analisis perputaran modal kerja yang digunakan dalam penulisan ini menurut

(Sutrisno; 2005:53) sebagai berikut :

1. Kas Rata-rata

Kas Awal Tahun + Kas Akhir Tahun


Kas Rata-rata =Rp….
2

2. Perputaran Kas

Penjualan
Perputaran Kas =…. Kali
Kas Rata-rata

3. Lama Perputaran Kas


360
Perputaran Kas =…. Hari
Perputaran Kas

4. Piutang Rata-rata
Piutang awal tahun + Piutang Akhir Tahun
Piutang Rata-rata =Rp….
2

5. Perputaran Piutang
Penjualan
Perputaran Piutang =…. Kali
Piutang Rata-rata

6. Lama Perputaran Piutang


360
Lama Perputaran Piutang =….Hari
Perputaran Piutang
33

7. Persediaan Rata-rata
Persediaan Awal Tahun + Persediaan Akhir tahun
Persediaan Rata-rata =Rp….
2

8. Perputaran Persediaan
Penjualan
Perputaran Persediaan =…Kali
Persediaan Rata-rata

9. Lama Perputaran Persediaan


360
Lama Perputaran Persediaan =…. Hari
Perputaran Persediaan

10. Modal Kerja Rata-rata


M.K. Awal Tahun + M.K. Akhir Tahun
Modal Kerja Rata-rata =Rp….
2

11. Perputaran Modal Kerja


Penjualan
Perputaran Modal Kerja =…. Kali
Modal Kerja Rata-rata

12. Lama Perputaran Modal Kerja


360 Hari
Lama Perputaran Modal Kerja =….Hari
Perputaran Modal Kerja

Sumber : (Sutrisno, 2005:53)


34

Tabel 3.1
Tingkat Perputaran Modal Kerja Toko Hadijah 2013 dan 2014
Toko Hadijah
No Uraian Keterangan
2013 2014
1 Kas rata-rata
2 Perputaran kas
3 Lamanya perputaran kas
4 Piutang rata-rata
5 Perputaran piutang
6 Lamanya perputaran piutang
7 Persediaan rata-rata
8 Perputaran persediaan
9 Lamanya perputaran persediaan
10 Modal kerja rata-rata
11 Perputaran modal kerja
12 Lamanya perputaran modal kerja
Sumber data : Diolah Peneliti, 2015

3.5.2 Pengujian Hipotesis

Adapun syarat pengujian hipotesis yang diberlakukan adalah :


- Hipotesis ditolak, apabila perputaran modal kerja yang dihasilkan tahun
2014 lebih kecil dari tahun 2013.
- Hipotesis diterima, apabila perputaran modal kerja yang dihasilkan tahun
2014 lebih besar dari tahun 2013.
3.6. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Bulan Februari 2015, mengajukan rancangan judul.

2. Bulan Februari 2015, mengikuti Seminar Proposal

3. Bulan Februari 2015, perbaikkan Bab I, II, dan III

4. Bulan Februari 2015, mengadakan penelitian dilapangan.

5. Bulan April 2015, mengikuti Seminar Hasil Penelitian

6. Bulan April 2015, perbaikkan bab IV – VI

7. Bulan Agustus 2015, mengikuti Ujian Akhir Skripsi

Anda mungkin juga menyukai