Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

ASKEB NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH


DOKUMENTASI PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANPRAS

DOSEN: ARIE MAINENY, SST., M.Kes


MAHASISWA: NILUH GEDE PRISKILA AMBARAYANTI(PO7124318026)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
D IV KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2019-2020

LATIHAN
Soal Kasus
Seorang bayi lahir dengan jenis kelamin laki–laki, lahir di sebuah Pondok bersalin
ditolong oleh Bidan desa. Kondisi bayi saat lahir : bernapas megap-megap, tonus
otot lemah, bayi tidak segera menangis, nilai APGAR 5 menit pertama < 7. Bidan
kemudian melakukan tindakan awal resusitasi (JAIKA/HAIKAP), selanjutnya bidan
akan melakukan rujukan karena fasilitas kesehatan untuk penanganan
kegawatdaruratan bayi tidak tersedia. Pertanyaan:
Jelaskan tingkatkan dalam melakukan rujukan pada bayi baru lahir tersebut
Jawaban: Berdasarkan faktor resiko dan kemampuan unit kesehatan,
pada dasarnya tingkat perawatan dibagi menjadi :
Pelayanan dasar termasuk didalamnya adalah RS kelas D,
Puskesmas dengan tempat tidur, Rumah Bersalin.
Pelayanan spesialistik didalamnya termasuk RS kelas C, RS
Kabupaten, RS Swasta, RS Propinsi.
Pelayanan subspesialistis ialah RS kelas A, RS kelas B pendidikan
non pendidikan pemerintah atau swasta.
Sesuai dengan pembagian diatas maka unit perawatan bayi baru lahir
dapat dibagi menjadi :
1. Unit perawatan bayi baru lahir tingkat III :
Merupakan penerima rujukan baru lahir yang lahir dirumah atau
pondok bersalin dengan memberi pelayanan dasar pada bayi yang
baru lahir di Puskesmas dengan tempat tidur dan rumah bersalin
2. Unit perawatan bayi baru lahir tingkat II :
Pada unit ini telah ditempatkan sekurang-kurangnya empat tenaga
dokter ahli dimana pelayanan yang diberikan berupa pelayanan
kehamilan dan persalinan normal maupun resiko tinggi.
3. Unit perawatan bayi baru lahir tingkat I :
Pada unit ini semua aspek yang menyangkut dengan masalah
perinatologi dan neonatologi dapat ditangani disini. Unit ini
merupakan pusat rujukan sehingga kasus yang ditangani sebagian
besar merupakan kasus resiko tinggi baik dalam kehamilan, persalinan
maupun bayi baru lahir.
Jelaskan mekanisme alur dalam melakukan rujukan pada bayi
Jawaban:
Penemuan masalah pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih
Penentuan tingkat kegawatdaruratan pada tingkat bidan desa,
puskesmas
Pemberikan informasi kepada penderita dan keluarga
Pengiriman informasi pada tempat rujukan yang dituju
Persiapan penderita (BAKSOKUDA)
Pengiriman Penderita (Ketersediaan sarana kendaraan)
Tindak lanjut penderita

Bayi A lahir pukul 23.00 WITA di Rumah sakit di tolong bidan, menangis lambat
dan bernapas megap-megap. Hasil pengukuran antropometri BB 2100 gram, PB
45 cm, hasil pemeriksaan tangan dan kaki teraba dingin dan bayi sulit bernapas.
Pertanyaan:
Apa tindakan bidan yang tepat sesuai kasus di atas?
Jawaban: yaitu dengan metodr HAIKAP
Hangatkan bayi, yaitu dengan meletakkan bayi terlentang dibawah
lampu pemanas.
Atur posisi bayi, yaitu dengan posisi kepala dan leher setengah
ekstensi.
Isap lendir, yaitu dengan menggunakan pengisao lendir De Lee terlebih
dahulu
Keringkan bayi bersamaan sengan melakukan rangsangan taktil.
Atur kembali posisi bayi dan bungkus bayi
Lakukan penilaian
Jelaskan identifikasi neonatus/bayi yang akan dirujuk!
Jawaban: dalam tahap yang lebih awal penolong persalinan harusnya dapat
mengenali bahwa kehamilan yang dihadapinya adalah suatu kelahiran resiko
tinggi, seperti yang tertera dibawah ini :
Ketuban pecah dini
Amnion tercemar mekonium
Kelahiran prematur < 37 minggu
Kelahiran post matur > 42 minggu
Toksemia
Ibu menderita diabetes mellitus
Primigravida muda (< 17 tahun)
Primigravida tua (> 35 tahun)
Kehamilan kembar
Ketidakcocokan golongan darah / resus
Hipertensi
Penyakit jantung pada ibu
Penyakit ginjal pada ibu
Penyakit epilepsi pada ibu
Ibu demam / sakit
Pendarahan ibu
Sungsang
Lahir dengan seksio segar / ekstraksi vakum / ekstraksi forsep
Kecanduan obat-obatan
Dicurigai adanya kelainan bawaan
Komplikasi obstetri lain
Jelaskan lingkup pelayanan dan tata hubungan terhadap tindakan yang dilakukan pada bayi
tersebut !
Jawaban: Menurut lingkup pelayanannya,Sistem Rujukan terdiri dari :
Rujukan Medik
Rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif).
Rujukan Kesehatan
rujukan pelayanannya yang umumnya berkaitan dengan upaya peningkatan promosi
kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif).

Menurut Tata Hubungannya,Sistem rujukan terdiri dari :


Rujukan Internal
Rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut.
Rujukan Eksternal
Rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan,baik
horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal
(dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah)

Anda mungkin juga menyukai