Anda di halaman 1dari 9

Baja Tulangan pada Bangunan Gedung

Budhi Dharma
Jurusan Teknik Sipil PSD III Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro

Abstract
In a building structure, concrete need addition capable to orrest, detain attractive
force to arise in the system that is bone steel.
Bone steel can in the form of weaved steel strand of metal network or bar and cross
of matting, and use by plate construction, other structure and listplank, Interesting
strand of metal minimum ultimit become militant 170 : 1700 Mpa, and strand 180:
1800 Mpa.
Nature of physical become militant bone that is tension melt, and elastic
modulus, can be seen by tension diagram and steel bone bar strain, and specification
for iron used by standard of JIS nad PBI 197l. For the iron of artless iion ind also
thread of quality determined by nature of ats chemical formation and physical
installation of bone have to "f"lfill economic and technical requipment, because
concrete iron reprsent costly shares at reinforce concrete system. Extention out down
by place which shouldering smallest momen ffict of encumbering, by tacking on
gasses and mechanic. Depository of bone steel conducted in such a manner to be
able to prevent distortion, corrosion, damage and contamination.

Key word : bone steel.

Pendahuluan Pada konstruksi struktur


Baja tulangan merupakan sebaiknya dipakai jenis Ulir atau
komponen yang harus dipadukan untuk diameter 14 mm keatas,
dengan komponen lain yang akan sedangkan pada konstruksi praktis
menjadikan suatu struktur beton dapat dipakai jenis Polos.
bertulang.
Beton bertulang dipakai pada Kajian Pustaka
beberapa konstruksi bangunan :
Gedung, Jembatan, Jalan, Saluran, Beton tidak dapat menahan gaya
Pelabuhan, dll. Selain baja tulangan, tarik yang melebihi nilai tertentu
komponen yang menahan tarik dapat tanpa mengalami retak-retak. Dalam
pula menggunakan baja profil seperti suatu struktur bangunan , beton perlu
: IWF,INP, Kanal , dll. adanya bahan tambahan yang dapat
Gabungan konstruksi antara beton menahan gaya tarik yang akan
bertulang dengan profil IWF/INP timbul didalam sistem tersebut.
sebagai balok biasa disebut Beton Untuk memenuhi tulangan
Komposit. tersebut dapat dipakai bahan Baja
Baja tyulangan pada Gedung dipakai yang memiliki sifat teknis sangat
2 ( dua) macam : menguntungkan.
l. Baja tulangan Ulir ( D ) Baja tulangan yang digunakan
2. Baja tulangan Polos ( O ) dapat berupa batangan atau

40
rangkaian kawat baja yang dianYam dengantekanan*2atm,
dan dilas pada persilangan anyaman menghilangkan dari besi kasar yang
tersebut. Anyaman kawat baja ini sedang cair antara lain Silisium (Si)
digunakan pada konstruksi Plat, Mangan (Mn) dan zat arung (C).
listplank, dan struktur lainnya yang sedangkan Phosphor (P) terbakar
sempit / tidak mempunyai temPat selama hembusan.
yang cukup bebas untuk memasang Lapisan konvertor terdiri atas

tulangan, jarak tulangan dan selimut I)olomit, yaitu Karbonat kalsium dan
beton yang sesuai dengan Karbonat magnesium dan kaPur ,
persyaratan yang berlaku. akan mempercepat Pengambilan
Anyaman kawat baja sering Phosphor (P) dari baja Yang lumer
disebut wire mesh . untuk tulangan tersebut.
baja dengan sistem Prategang Sifat fisik batang tulangan baja
digunalan jenis baja kawat tunggal yang digunakan dalam Perhitungan
atau kumpulan kawat membentuk perencanaen beton bertulang adalah
strand , dimana kuat tarik ultimit tegangan leleh ( fy ) dan modulus
minimum baja strand mutu 170 elastisitas ( Es ). Diagram hubungan
adalah 1700 MPa dan mutu 180 antara tegangan dan regangan untuk
adalah 1800 MPa. baja tulangan sebagai berikut :
Untuk mendaPatkan lekatan kuat
antar beton dengan baja tulangan Daerah elastis
dapat digunakan batang baja Yang
permukaannya dikasarkan secara
khusus, diberi sirip teratur dengan fy
pola tertenttt, atau batang baja yang
dipilin saat Proses ProduksinYa'
Batang baja tersebut biasanYa
disebut batang deformasi (deform) -
B.ITD dan dalam keseharian juga
disebut batang baja ulir.
Bahan baku baja rerdiri dari Es regangan
Femrm (Fe) dalam bentuk hablur
dan 0,04 - l,6Yo zat atang ( C ), zat Gambar 1 : Diagram Tegangan
arang tersebut didapat dengan jalan dan Regangan batang tulangan baia'
membersihkan bahan Pada
temperatur Yang sangat tinggi.
Dalam sPesiflkasi untuk
Dari dapur tinggi dalam bentuk pembesian digunakan besi dalam
konvertor menurut Proses Thomas standard "Japan Industrial Standard"
atau dari besi tua (schoort) dan besi
(JlS) dengan istilah SD (Steel
kasar dalam daPur Martin. Deformed) diikuti oleh nomor,
Sifat baja tergantung padakadar zat misalnya SD 35 ( artinYa tegangan
arang, semakin besar kadar C lelehnya harus lebih besar daripada
semakin naik tegangan Patah dan 3500 Kg/cm' ) Akan diuraikan
regangan. Pada Proses Thomas, perbedaan penentuan nrutu besi
udara yang dihembuskan melalui beton antara PBI '71 dan JIS.
alas bejana Yang berbentuk waluh

41
TabelI:UntukpBI'71
diambil daripotongan besi ( a. 12,00
Mutu I Tegangan leleh karakteristik m ), tetapi dari mill sheet.
(kgicmr) atau tegangan karakteristik
ya-ng memberikan regangan retap
0.2% TABEL 2 : MUTU BESI MENURUT. JIS ..

u- 22 2200
u -32 SIFAT FISIK
3200 T
u-39 3900 I
u-48 4800 P
Tegan Tegang Strain Test Diame
gan an putus
E bengko ter
leleh putus k pembe
Yang dimaksudkan dengan tegangan kdm kg/mm, ngkok
m2
lelh karakteristik dan teganlan SR >24 39-53 >24 I 800
an
3D
karakteristik yang memblrikan 24
>30
regangan tetap 0,2 %.
SR.
30
49 -63 >20 I 800 4D
adalahtegangan yang bersangkutan SD >24 39-53 >22 I 800 3D
dimana dari sejumlah besai hasil 24
SD >30 49-63 >18
pemeriksaan, kemungkinan adanya 30
r 80" 4D
tegangan yang kurang dari tegangan SD >35 >50 >20 I 900 4
35
tersebut terbatas sarnpai 5% ,i;u. D D
4l
Jadi bila besi tegangan dengan mutu D 5
U -24, makajumlah sample dengan >40
5I D
SD >57 >lg
tegangan lelh yang kurang dari 2400 4A
I 900 5D
kg/cm2 hanya terbatas pada 5%o saja. SD >50 >53 >14 900 5
50
D D
25
Untuk JIS : 5
Baik untuk besi ulir maupun besi D D
25
polos mutunya ditentukan oleh factor
:

l. Sifat fisik yaitu :


TIPE
KOMPOSTST KrMtA(%)
a. Kekuatan tarik baik untuk C Mn P S C-
tegangan leleh maupun Mn/6
SR 24 < 0.05 < 0.05
tegangan putus. SR 30 < 0-05 < 0"05
b. Regangan sD 24
SD 30
< 0.u5 <o05
c. Bengkokan SD 35 <0,2'7
< 0.05
< 0,05
<o05
< 0,05 < 0,05
2. Susunan kimia I.60
sD 40 <0,29 < 0,05 < 0,05 < 0,55
1.80
Perlu diperhatikan untuk tegangan SD 50 <0.32 < 0,05 < 0,05 < 0,60
1.80
leleh menurut JIS sama sekali tidak
Pgl:h kurang dari pada tegangan Catatan:
leleh yang ditentukan.
Bila C terlalu banyak, tidak baik untuk
Jadi, dalam hal JIS, semua tegangan
penyambungan
leleh dari sejumlah hasil C banyak, besi menjadi keras, tetapi
pemeriksaan tidak boleh satupun
elastisitasnya berkurang
yang kurang kekuatannya dari yang :
SR Besi polos
telah ditentukan.
SD :
Besi ulir
Untuk proyek besar, sebaiknya Di Indonesia mutu baja sesuai dengan
pemeriksaan tidak dari sample yang
SII 0136-80, nilainya sama dengan JIS

42
Pembahasan l.Sambungkan lewatan (splice /
A. Pemasangon overlap), dengan panjang lewatan
antara 30 d - 40 d.
Untuk pemasangan besi beton 2.Sambungan las gas ( gas r.velding
diperlukan perencanaan, selain untuk Joint )
memenuhi syarat syarat teknis, 3.Sambungan mekanik : sqLleeze
adalah pengontrolan pemakaian besi Joint ( press)
beton. Dengan perencanaan yang
baik, maka dapat menekan biaya
proyek.
Besi beton merupakan bagian yang
termahal untuk proyek yang
memakai sistem beton bertulang. '11!
,,s'Ptrlc
rJ=;:FI
BLOK DIAGRAM UNTUK PEMASANGAN It_:u
BESI BETON/BAJA TULANGAN

11111

PEMASANGAN
Cambar 3 : Sambungan baja tulangan

Sambungan Las Gqs ( Gas Welding


.Ioint )
Sambungan las gas ( P.B.l. '71 -
8.-l5 ) disamping dapat menghemat
pcrnakain br:si juga mcnghindari
kem un gki nan terlal u rupatny a
Gambar 2 : Blok diagram pemasangan pembersihan dalam suatu
baja tulangan penampang. Sambungan las gas
terutama dipakai untuk
B. Sambungan penyambungan besi beton yang
Pada prinsipnya semua sambungan mempunyai diameter besar ( P.B.I.
'71 mensyaratkan bahwa sambuangn
diletakkan pada penampang yang
memikul momen terkecil, akibat lewatan tidak boleh untuk besi beton
pembebanan atab. dingan diameter lebih besar 30 mm ).

Adapun cara penyambungan besi Pada prinsipnya sambungan


beton adalah : dilakukan dengan memanaskan besi
sampai titik lelehnya, kemudian

43
kedua ujung dipress sehinggajadi fabrikasi ) maka, mutu sambungan
satu. sangat ditentukan oleh caral metoda
kerja dan ketelitian kerja, maka
penting sekali untuk mengadakan
kontrol yang ketat sekali sehingga
didapat keyakinan akan mutu dari
sambungan.

Sambungan press ( squeeze, joint )


Cra Squeeze joint adalah metode
penyambungan besi ulir secara
mekanis, diaman besi beton yang
akan disambung dimasukkan ke
dalam silinder baja, kemudina di
Gambar 4 : penyambungan menggunakan las gas
press secara hydraulic, sehingga
Hal yang perlu diperhatikan dalam silinder baja akan bersatu dengan ulir
pengerjaan sambungan las gas : dari besi beton. Gaya axial pada
1. Mutu sambungan harus lebih ujung yang satu akan dipindahkan
tinggi daripada mutu besinya pada ujung yang lain, terutama
2. Lebar las adalah 1,2 d - 1,6 d akibat " shear resis tance " antara ulir
3. Sambungan besi beton harus besi beton ( lateral ribs ) dan
segaris selubung silinder yang sudah dipress.
4. Eksentrisitas maximum yang
diperkenankan adalah l/10 d Hal-hal yang perlu diperhatikan
5. Bila l/ l0 d <: e <: l/3 d, maka adalah :
sambungan diperbaiki l' l.Mutu besi beton adalah SD . 30
6. Bila e > ll3 d, sambungan las dan SD . 35 ( sesuai dengan JIS )
haru diganti 2.Diameter beton adalah antaraD. 19
7. Pendinginan sambungan las tidak dan D. 35
boleh terlalu cepat. 3.Sambungan hanya untuk besi beton
dengan ukuran yang sama
4.Seperti pada cara penyambungan
lainnya, maka letak sambungan
di letakkan dipenampang yang
mengalami tegangan akibat beban-
tetap yang terkecil, walaupun dari
hasil percobaan, didapatkan bahwa
tegangan tarik yang dapat dipikul
Garrbar 5 : Hasil penyambungan dengan tolerarrsi
oleh S.J. lebih besar dari tegangan
betonnya sendiri.
Peker.iaan sambungan las gas
dikeriakan di lapangan ( bukan

44
Bagan alat Squeeze Joint C, Pemssangan Kabel Prestress

I Pada lantai dengan tipe slab


dapat digunakan beton pratekan,
sistem post tensicn, [Jnbonded
'l'endons.
Secara sederhana urutan pekerjaan
I-X
adalah sebagai betikut :

Gambar 6 : alat squeeze joint Flow chart : pekerjaan pemasangan


Kabel Prategang
Prinsip kerja Squeeze Joint

Carnbar 7 : Cara penyambungan baja tulangan

llri htrm (ulit)

Gambar t 1 : Blok Diagram Pcmasangan Kabel PreStress

Gambar 8 : Potongan cara penyambungan baja tulangan setelah semua kabel di*prategang, baru
dij inkan pengecoran lantai.
h Srorhl PtrrgPnwr Sih'tq.!dt-
Yang perlu diperhatikan adalah,
angker dari kabel harus ditutup mortar,
untuk melindungi dari bahaYa
kebakaran dan korosi.

Kabel pratekan sama sekali tidak boleh


melekat pada beton, maka kabel
pratekan perlu diberi gemuk (untuk
Gambar 9 : Hasil setelah panyambungan baja tulangan
mencegah korosi) dan kemudian
tnO
dibungkus plastik.
Penarikan kabel dilakukan setelah
kekuatan dari beton mencaPai Fc :
210 kglcm2, kekuatan tarik Yang
dibutuhkan adalah l5 ton.
Kekuatan 15 ton ini selain dibaca dari
dial pada dongkrak, harus dicheck dari
Gambar l0 :'foleransi setelah penyarnhungan ha.ir trrlurltcrr perhitungan strain label pratekan-

45
Sedangkan Perbedaan antara
p".p*Srrgun Yang terjadi lyulg
diuluri dan perpanjangan titik boleh
lebih dan 5 %.
Contoh: @
Perhitungan PerPanj angan' (
Gambar 12 : Alat penarikan kabel stressing )
Gaya tarik dongkrak = l5 ton
Gaya tarik Pada kanel = 14,175 ton'
(setelah terjadi kehilangan tarik akibat
friksi dan Profil kabel)
( 1s.000 + l4.l7s )

2
Es = 1,93 x 10.000000 kglcm'?
:
l, = iuutPenamPangkabel o'98? cm'?
---{
ALd
1- =panjangkatre 934'5 cm
P.L (
A Lc = ( I,{k. Hooke ) Gambar 13 : Alat penarikan kabel stressing )
Es.As
x 934,5 i r tlro aratd rd (1-1.-1!.:gllLE*
_ -14,587 = ?,15 cm
1.93 x 10.000000x0'987

misal ALa :pe:panjanganyangterjadi = 7'35 cm


7,35
perbedaankoreksi =-_- x 100% : +2'80o/'

( + ) berarti gaya tarikterlalu besar


i - i U"ru.ti gaya tarik terlalu
kecil '-o
bila koreksinya lebih besar dari 57o '
missal 7o/oberatti:
107
AL,a x7'15 cm : 7'60 cnt 4,(0

100 penarikan kabel


Gambar 14 : Denah plat lantai dengan
rnaka sava tarik Yang terladi

p:
io x r er i
'

toottoooo x o98J K;
-= l55ton *r-
(stressing )

934 5
dibandingkan dengan P Urtimate
kabel
'#{
maka
P yang terjadi - 83oh P Ultimate
*-.*
{1-',
( 3% lebih besar dari tegangan Yang
disYaratkan )
125 ntm

Untuk mencegah pemusatan tegangan


yang berlebihan pada waktu penarikan'
-,m 7rm

iuiupenarikan kabel tidak di lakukan A:rghcr tliduP A*tt tl.ti


A4Lu I

kabel'
U".u.u,rn tapi melompat tiap satu.
jabel Gambar 15 : Angker Penarikan kabel
sehingga uniuk penarikan semua
diperlukan 2 kali Putaran'

46
D. Standar Rujukan dengan kotoran pada selokan atau
A.C.t.31s cairan korosif lainnya.
Manual of Standar Practice for De:ailirg
Reinforced Concrete Structures. American Tabel 3: Tebal selimut beton minimum dari ba.ia
Concrete Institute. tulangan untuk beton yang
AASHTO M3I.9O tidak tcrcksposc tctapi mudah
J rcupa
Deformed and Plain Billet-Steet Bar tr:' i

Concrete Reinforcement 'I'cbal selirnut bcton


AASHTO M32-90 Minirnum ( om )
Cold Drawn Steel Wire Concrete Batang l6 mm dan lebih kecil 3.5
Reinforcement Ilatang l9 mm san 22 mm 5.0
Batang 23 mm dan lebih 6,0
AASHTO M55-89 besar
Welded Steel Wire Fabrics for Concrete
Reinforcement
AWS D 2.0 F. PENYIMPANAN DAN
Standar Spesifi cations for \\'el ded PEMBUATAN
Highway and Railway Bridges. l. I)erryimpanan dan penanganan.
JIS Pengangkatan tulangan keternpat
Japan Industrial Standard
kerla dalam bentuk ikatan, diberi
tanda label, dan ditandai dengan
E. TOLERANSI label logam yang menunjukkan
a.Toleransi untuk fabrikasi harus ukuran batang panjang dan
sesuai seperti yang dis)'aratkan
inforrnasi lainnya sehubungan
dalam ACI3l5.
dengan tanda yang ditunjukkan
b.Baja tulangan harus dipasang pada diagram tulangan.
sedemikian rupa sehingga selimut
Penyimpanan baja tulangan
beton yang menutup bagian luar dilakukan sedemikian untuk
baja tulangan adalah sebagai mencegah distorsi, korosi,
berikut :
kontaminasi, atau kerusakan.
1.3,5 cm untuk beton ,vang tidak ter-
2. Pembengkokan.
ekspos langsung dengan udara atau
terhadap air tanah .
Baja tulangan harus
dibengkokkan secara dingin dan
2.Seperti yang ditunjukan dalarn
sesuai dengan prosedur ACI 315.
tabel 3 untuk betonyang
bila pembengkokan secara panas
terendam/tertanam atau terekspose dilapangan harus disetuj ui direksi
langsung dengan cuaca atau
lapangan, dan tindakan yang
timbunan tanah tetapi masihdapat diarnbil untuk menjamin bahwa
diamati untuk pemeriksaan. sifat fisik baja tidak terlalu
3.7,5 cm untuk seluruh beton yang banyak berubah .
terendam/tertanam dan tidak bisa
Batang tulangan dengan diameter
dicapai, atau untuk beton yang tak 2 cm dan yang lebih besar harus
dapat dicapai bila keruntuhan
dibengkokkan dengan mesin
akibat karat pada baja tulangan pembengkok.
dapat menyebabkan berkurangnya
umur atau struktur, atau untuk
beton yang ditempatkan langsung
diatas tanah atau batu atau untuk
beton yang berhubungan langsung

47
Kesimpulan dan Saran
Dalam perdagangan baja tulangan Daftar pustaka
banyak dijumpai berbagai macam
produk pabrik yang berbeda kualitas, A.P. Potma, Ir - J.E. De Vries ,1953,
sehingga banyak dijumpai beberapa Konstruksi Baja, Jakarta
istilah di pasaran. Depertemen Pekerjaan Umum dan
antara lain : SII, gemuk, kurus. Tenaga Listrik Direktorat Jenderal
Untuk SII, ukuran panjang dan Cipta Karya Lembaga
diameter sesuai dengan yang tertera pada Penyelidikan masalah Bangunan,
selimut baja tulangan tersebut, dengan 1971, Peraturan Beton bertulang
pabrik tertentu seperti Krakatau Steel Indonesia l97l -NI-2, Jakarta
(KS), sedangkan istilah gemul<, panjang Harianto Hardjasaputra,Ir, Construction
tidak sesuai dan diameter kurang tetapi Engineering, metoda pelaksanaan
masih dalam toleransi, sedangkan istilah struktur Ratu Plaza, P.T. Waskita
kurus panlang dan diamater jauh dari Kajima Corporation Indonesia,
toleransi. Dan pabriknya ada dibeberapa Jakarta
daerah. Istimawan Dipohusodo,l994, Struktur
Bila diragukan kualirasnya sebaiknya beton bertulang berdasarkan SK
dilakukan pengujian terhadap kekuatan SNI T-15-1991-03 Departemen
tarik baja tulangan tersebut pada Pekerjaan Umum RI, Gramedia
laboratorium yang ada dan diakui. Hal Pustaka Utama, Jakarta '
ini perlu apabila struktur bangunan J. Honing Ir - G.J. Weetzel, 1982 , Baja
tersebut merupakan konstruksi yang Bangunan, PT. Pradnya Paramita ,
berat / bangunan bertingkat. Jakarta.
Tetapi apabila merupakan struktur Sumanto, Drs, MA. 1996, Pengetahuan
praktis tidak perlu dilakukan pengujian. Bahan, Andi Ofket, Yogyakarta.

48

Anda mungkin juga menyukai