Askeb Seksual Nifas
Askeb Seksual Nifas
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
REBECCA FEBRIANA
TIA FILADELVIA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang“ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
PADA Ny. E UMUR 29 TAHUN P2002 Ab000 DENGAN NYERI PERINIUM DI RSUD
LAWANG”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah asuhan kebidanan nifas dan menyusui
dan tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K), selaku Pembina Yayasan Kendedes Malang.
3. dr. Endah Puspitorini, MScIH., DTMPH, selaku PLH Ketua Yayasan Kendedes Malang.
4. Dr. Edi Murwani, AMd.Keb., SPd., MMRS, selaku Ketua STIKes Kendedes Malang.
5. Lilik Winarsih, SST., M.Keb, selaku Ketua Progam Studi Diploma III Kebidanan STIKes
Kendedes Malang.
6. Eka Yuni Indah Nurmala, SST., M.Keb, selaku Wakil Ketua I STIKes Kendedes Malang.
8. Eva Inayatul Faiza, SKM.,M.Kes selaku dosen PJMK mata kuliah asuhan kebidanan dan
menyusui.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan kemampuan dan waktu. Untuk itu mohon masukan yang positif demi kesempurnaan
penyusunan makalah ini. Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
TINJAUAN KASUS ............................................................................................................................. 16
I. Pengkajian Data ........................................................................................................................ 16
II . Identifikasi Diagnosa dan Masalah ............................................................................................. 19
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial ............................................................................. 19
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera .................................................................................................... 19
V. Intervensi...................................................................................................................................... 19
VI. Implementasi............................................................................................................................... 20
VII. Evaluasi ..................................................................................................................................... 22
BAB IV ................................................................................................................................................. 23
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 23
BAB V .................................................................................................................................................. 24
PENUTUP ............................................................................................................................................ 24
A.Kesimpulan ................................................................................................................................... 24
B.Saran .............................................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat melakukan Asuhan Kebidanan Masa Nifas pada Ny”E” dengan nyeri perineum
di RSUD Lawang dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sesuai
dengan wewenang bidan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada masa nifas diharapkan:
1.1.1.1 Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian dan analisa data dasar terhadap
klien yang meliputi data subjektif dan data data objektif secara komprehensif.
1.1.1.2 Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa/ masalah berdasarkan data
subjektif dan data objektif.
1.1.1.3 Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial yang mungkin terjadi.
1.1.1.4 Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera pada kilen jika terjadi
masalah potensial.
1.1.1.5 Mahasiswa mampu melakukan suatu perencanaan yang akan dilaksanakan
pada klien.
1.1.1.6 Mahasiswa dapat melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang tepat.
1.1.1.7 Mahasiswa dapat mengevaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan.
1.1.1.8 Mahasiswa mampu mendokumentasi asuhan kebidanan secara menyeluruh
1.3 Manfaat
1.1.2 Mahasiswa
Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan utamanya bidan dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu khususnya mengenai asuhan masa nifas dengan
nyeri perineum.
1.1.3 Bagi petugas kesehatan
Petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik pada klien dalam hal
asuhan kebidanan masa nifass sehingga dapat meningkatkan KIE dengan jelas
kepada kilen.
1.1.4 Bagi masyarakat
Dapat mengatur jarak kelahiran dan dapat merencanakan jumlah anak yang
diinginkan oleh suatu negara.
2
1.4 Metode Penulisan
1.1.2 Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada klien atau
keluarganya.
1.1.3 Observasi
Yaitu dengan melakukan pemantauan dan melihat tindakan yang dilakukan klien.
1.1.4 Praktek langsung
Yaitu dengan melakukan tindakan yang dilakukan pada klien secara langsung.
1.1.5 Dokumentasi status
Yaitu dengan cara melihat pada pencatatan data, pendokumentasian mengenai klien
di puskesmas.
1.1.6 Studi kepustakaan
Yaitu dengan membaca dan meninjau kasus yang diangkat pada buku atau literatus
yang ada.
1.5 Sistematika Penulis
Penyusun asuhan kebidanan ini terbagi menjadi 5 bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan metodologi penulis dan sistematika
penulis.
BAB II TINJAUAN TEORI
Isi berupa cuplikan/ rujukan teori, konsep yang memiliki relevensi dengan
asuhan kebidanan yang diberikan beserta konsep teori manajemen kebidanan
sesuai dengan kasus yang dihadapi.
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi diagnosa/ masalah, identifikasi
masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi,
evaluasi dan catatan perkembangan.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori dan praktek.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum Tentang Masa Nifas
2.1.1 Pengertian Nifas
a. Masa nifas(puerperium) adalah setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama
kira-kira 6 minggu (Saleha, 2009)
b. Masa nifas adalah masa sesudah kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang
diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil
dengan waktu pada kondisi tidak hamil (Muhaeminah 2003)
c. Periode pasca partum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin
(menandakan akhir periode intrapartum) hingga kembalinya traktus reproduksi wanita
pada kondisi tidak hamil (Varney 2007, 958)
d. Masa nifas (puerperium) adalah dimulaii setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, dan berlangsung selama
kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2006)
4
b. Puerperium intermedial
Merupakan masa kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia, yang lamanya sekitar
6-8 minggu
c. Remote puerperium
Merupakan masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat
sempurna dapat berlangsung selama berminggu-minggu, bulanan, bahkan
tahunan.
5
5) Vulva dan vagina
Mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses
persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6 – 8 minggu post
partum. Penurunan hormon estrogen pada masa postpartum berperan
dalam penipisan mukosa vagina dan hilangnya rugae.
6) Endometrium
Timbulnya thrombosis, degenerasi, dan nekrosis di tempat implantasi
plasenta.
7) Rasa sakit (after pains)
Disebabkan oleh kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca
persalinan.
Pada semua wanita hamil yang telah melahirkan proses laktasi terjadi secara
alami. Proses menyusui mempuyai 2 mekanisme fisiologis, yaitu:
6
Denyut nadi yang meningkat selama persalinan akhirnya kembali normal
setelah beberapa jam pertama pascapartum.
4) Pernapasan
Fungsi pernapasan kembali pada rentang normal wanita selama jam pertama
pascapartum. Nafas pendek, cepat atau perubahan lain memerlukan evaluasi
adanya kondisi-kondisi seperti kelebihan cairan, eksaserbasi asma dan
embolus paru (Varney, 2007)
d. Perubahan sistem pencernaan
Biasanya mengalami obtipasi setelah melahirkan anak. Hal ini disebabkan karena
pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan
kolon menjadi kosong, pengeluaran yang berlebihan pada waktu persalinan
(dehidrasi), kurang makan, haemoroid, laserasi jalan lahir.
e. Perubahan sistem perkemihan
Hendaknya BAK dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang puerperium
mengalami sulit BAK, karena sfingter utetra ditekan oleh kepala janin dan spasme
oleh iritasi muskulus sfingter ani selama persalinan, juga oleh karena adanya
edema kandung kemih yang terjadi selama persalinan.
f. Perubahan sistem muskuloskeletal
Ligamen, fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan.
Setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali
sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi, karena
ligamen rotondum menjadi kendor.
g. Perubahan sistem kardiovaskuler
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah sekitar 300 – 400 cc. Bila kelahiran
melalui sectio caesaria kehilangan darah dua kali lipat. Perubahan terdiri dari
volume darah dan haemokonsentrasi. Apabila pada persalinan pervaginam akan
naik dan pada sectio caesaria cenderung stabil dan kembali normal setelah 4 -6
minggu.
7
ia dapat menilai apakah seorang ibu memerlukan asuhan khusus pada masa
ini, suatu variasi atau penyimpangan dari penyesuaian yang normal yang
umum terjadi (Wulandari, 2009)
Hal- hal yang membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas
adalah:
1) Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa
transisi menjadi orangtua
2) Respon dan dukungan keluarga dan teman dekat
3) Riwayat pengalaman ibu melahirkan sebelumnya
4) Harapan, keinginan, dan aspirasi sebelum hamil dan melahirkan
Periode ini di ekspresikan oleh Reva Rubin yang tejadi pada tahap
berikut:
a. Taking In
Terjadi 1-2 hari setelah persalinan, biasanya masa pasif dan sangat
bergantung pada orang lain, fokus perhatian terhadap tubuhnya, ibu
lebih mengingat pengalaman melahirkan dan persalinan yang
dialami, serta kebutuhan tidur dan nafsu makan meningkat
b. Taking Hold
Berlangsung 3-4 hari post partum, ibu lebih berkonsentrasi pada
kemampuannya dalam menerima tanggung jawab sepenuhnya
terhadap perawatan bayi
c. Letting Go
Dialami setelah ibu dan bayi tiba dirumah. Ibu mulai secara penuh
menerima tanggung jawab sebagai “seorang ibu” dan menyadari
atau merasa kebutuhan bayi sangat bergantung pada dirinya
(Saleha, 2009)
8
b. Banyak budaya dan agama yang melarang untuk melakukan hubungan
seksual sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6
minggu setelah kelahiran. Keputusan bergantung pada pasangan yang
bersangkutan.
9
2.2.2 Patofisiologis
Klinik terjadi robekan perineum yaitu karena desakan tiba-tiba dan terlalu
cepat kepala janin lahir serta karena pergerakan pada vulva membuat integritas
menjadi rusak.
10
Umur : Untuk mengetahui keadaan apakah itu termasuk usia diatas 35 tahun, bila
usia ibu lebih dari 35 tahun kita dapat memberi KIE pada ibu untuk tidak
hamil lagi atau untuk melakukan KB yang jangka waktunya lama
(IUD/implan) atau MOW.(Pudiknakes, 2009:143)
Agama : Ditanyakan untuk mengtahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
pasien terhadap asuhan yang diberikan. Dengan diktehuinya agama pasien,
akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan
asuhan kebdianan.
Suku bangsa : Untuk mengtahui dari suku mana ibu berasal dan memudhakan dalam
memberikan komunikasi antara petugas kesehatan dan ibu untuk
mengadakan persiapan dan agar nasehat kita nanti dapat diterima dan
dimengerti oleh ibu/keluarga.
Pendidikan :Tingkat penyampaian komunikasi yang diberikan tergantung pada
tingkat penegtahuan, dan sebagai dasar dalam memberikan asuhan
dengan hal ini sangat mempengaruhi keefektifan dalam memberikan
asuhan kepada klien.
Pekerjaan :Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi klien
dan apakah pekerjaan ibu/suami dapat mempengaruhi kesehatan klien
atau tidak.
Penghasilan : Untuk mengetahui status ekonomi penderita dan mengetahui pola
kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan klein.
Alamat :Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk
melakukan kunjungan ulang.
2. Alasan datang
Mengetahui alasan klien mengapa datang ke klinik yaitu untuk memeriksaan
keadaannya setelah melahirkan.
3. Keluhan utama
Mengetahui keluhan yang dirasakan klien saat ini
4. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita ibu saat ini apakah merupakan
kontraindikasi kontrasepsi suntik atau tidak. Seperti perdarahan pervaginam yang
11
belum jelas penyebabnya, menderita kankker payudara, Diabetes Melitus, dan
hipertensi.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular atau
tidak, pakah penyakit keturunan yang dapat mempengaruhi efektifitas
kontrasepsi.Seperti kanker payudara, Diabetes Melitus dan hipertensi.
6. Riwayat haid
Untuk mengetahui umur berapa pertama kali ibu mendapatkan haid, bagaimana
siklusnya, lama haid, banyaknya darah haid serta flour albus sehingga diketahui
keadaan alat reproduksi ibu apakah ada kelainan atau tidak.
7. Riwayat perkawinan
Meliputi berapa kali menikah, berapa lama, dan berapa usia pertama kali ibu menikah
dan apakah ibu berganti-ganti pasangan atau tidak ( apakah ibu memiliki resiko dalam
IMS atau tidak ).
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah
pernah ada komplikasi atau penyulit dan apakah berjalan dengan baik.
9. Pola kebiasaan sehari-hari
Sangat penting ditanyakan untuk mengetahui pola nutrisi, eliminasi, istirahat,
aktifitas, personal hygiene, rekreasi, dan kebiasaan yang dilakukan ibu selama
dirumah.
10. Data psikososial
Untuk mengetahui psikologi ibu, hubungan sosial ibu dalam keluarga, masyarakat
dan tenaga kesehatan.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 90/60-140/90
Suhu : 36,5-37,50C
Nadi : 60-100x/menit
RR : 16-24x/ menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
12
Rambut : bersih, hitam
Kepala : tidak ada benjolan
Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus
Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen
Hidung : bersih, tidak ada polip
Bibir dan mulut : bibir lembab, tidak stomatitis, tidak pucat, lidah bersih, tidak ada
caries pada gigi
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
Payudara : simetris, tidak tampak ada benjolan
Abdomen : tidak tampak benjolan, tidak ada luka bekas operasi,
Ekstremitas : gerakan normal, tidak ada oedem, tidak ada varises
Integumen : bersih, turgor kulit baik
b. Palpasi
Leher :tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba pembesaran limfe
dan vena jugularis
Payudara : tidak teraba ada benjolan abnormal
Ekstremitas : tidak oedem, tidak ada varises
c. Auskultasi
Dada : tidak ada wheezing, tidak ada ronchi
Abdomen : tidak ada bising usus
d. Perkusi
Reflek patella : +/-
II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA
Diagnosa yang ditentukan harus berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang
ditemukan pada ibu.
Dx : Ny. ”...” P.....Ab.....
Ds : Ibu mengatakan ingin memeriksa jahitan perineum karena sudah merasakan
nyeri yaitu tanggal......... dan sampai setelah melahirkan masih terasa nyeri
Do :Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV :
Tekanan darah : 90/60-140/90
Suhu : 36,5-37,50C
13
Nadi : 60-100x/menit
RR : 16-24x/ menit
Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus
Payudara : tidak tampak ada benjolan
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Masalah potensial yang mungkin terjadi adalah infeksi luka jahitan perineum.
IV. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah potensial
yang terjadi ( kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya).
V. INTERVENSI
Dx :Ny. ”...” P.....Ab..... umur ....
Tujuan :Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan klien mendapatkan kepuasan,
klien tidak mendapatkan keluhan selama pemakaian, program KB berhasil
dan dapat mengatur jumlah kelahiran.
Kriteria hasil : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV :
Tekanan darah : 90/60-140/90
Suhu : 36,5-37,50C
Nadi : 60-100x/menit
RR : 16-24x/ menit
Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus
Payudara : tidak tampak ada benjolan
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid
Intervensi :
1. Nilai kembali status kesehatan klien
R/ Status kesehatan sangat menentukan ketepatan akan tindakan yang dilakukan
2. Kaji keluhan-keluhan subyektif ibu
R/ Keluhan yang diungkapkan dapat menjadi parameter untuk menentukan apakah
tindakan boleh dilakukan apa tidak
3. Bina hubungan baik dengan ibu
R/ Hubungan baik yang dijalin akan mempermudah kerjasama dan pemberian
asuhan.
14
4. Siapkan tempat dan siapkan alat
R/ Persiapan yang baik akan mempermudah pelayanan dan membuat pasien
nyaman gan menjaga privasi klien.
5. Periksa tanda-tanda vital dan fisik ibu
R/ Pemeriksaan sebelumnya menentukan apakah pasien memiliki kontraindikasi
6. Beritahu klien untuk segera datang ke tenaga kesehatan apabila dirasakan ada
keluhan.
R/ Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari timbulnya komplikasi yang
berlanjut.
7. Beritahu klien tanggal kembali untuk pemeriksaan berikutnya
8. R/ Informasi yang tepat dapat menghindari kesalahan yang mungkin terjadi.
9. Ingatkan klien agar kembali tepat waktu untuk pemeriksaan ulang
R/ Pemberian KIE pada ibu tentang rawat luka
R/ Pemberian penjelasan yang baik akan memberi ketenangan pada klien, dan klien
akan semakin tau informasi tentang rawat luka yang akan dijalankan.
VI. IMPLEMENTASI
Melakukan sesuai perencanaan atau intervensi yang telah dibuat secara efektif dan
efisien.
VII. EVALUASi
Tanggal :........................
Jam :........................
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari asuhan
yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data
Hari/Tanggal : Selasa, 12 Juni 2018
Jam : 08.00 WIB
Tempat : RSUD Lawang
No register : 5321
A. Data Obyektif
1. Biodata
Nama istri : Ny. “E” Nama suami : Tn “M”
Umur : 29 tahun Umur : 32 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan: SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pengusaha
Alamat : Jl.veteran Alamat : Jl. Veteran
2. Alasan datang
Ibu mengatakan bahwa saat ini nyeri perineum sejak saat setelah melahirkan
hingga sekarang.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti (penyakit
kelamin, penyakit kuning, HIV/AIDS), penyakit menahun seperti (penyakit batuk
>2 minggu, sesak nafas, jantung, darah tinggi, kencing manis), penyakit menurun
seperti (kencing manis, darah tinggi).
4. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti (penyakit
kelamin, penyakit kuning, HIV/AIDS), penyakit menahun seperti (penyakit batuk
>2 minggu, sesak nafas, jantung, darah tinggi, kencing manis), penyakit menurun
seperti (kencing manis, darah tinggi).
16
5. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti (penyakit
kelamin, penyakit kuning, HIV/AIDS), penyakit menahun seperti (penyakit batuk
>2 minggu, sesak nafas, jantung, darah tinggi, kencing manis), penyakit menurun
seperti (kencing manis, darah tinggi) serta tidak ada riwayat kembar.
6. Riwayat haid
Menarche : 13 thn
Siklus : 28 hari, teratur
Lama haid : 5 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
Dismenorrhea : tidak ada
7. Riwayat perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 12 tahun
Usia menikah : 20 tahun
Jumlah anak :2
8. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
K Penol Peny H/ har Lakta
e UK Cara ong ulit JK BBL M Usia i si
12
Spo tahu 2
1. 9 bulan ntan bidan - L 3,1 H n 40 tahun
spon 2,5
2. 9 bulan tan Bida - P 2.9 H 4 40 tahun
17
Kebiasaan : Ibu tidak merokok, tidak minum alcohol/ obat-obatan tanpa resep
dokter, tidak minum jamu.
10. Data Psikososial
Ibu mengatakan keluarga senang dengan kelahiran bayinya
Sosial Budaya
Ibu mengatakan pandangan dan penerimaan keluarga dan masyarakat sekitar
mengenai kelahiran bayinya baik
11. Data spiritual
Ibu mengatakan selama proses kehamilan, persalinan dan nifas senantiasi beroda
kepada Allah SWT.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum: baik
Kesadaran : composmentis
TTV :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/mnt
Suhu : 36,5 oC
RR : 22 x/mnt
BB : 85 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala :simetris, tidak tampak benjolan abnormal
Wajah :tidak pucat
Mata :simetris, sclera tidak ikterik
Hidung :simetris, bersih, tidak apa polip
Mulut :simetris, bibir basah, lidah tidak ada stomatitis, tidak terdapat caries
gigi
Leher :tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena
jugularis
Dada :payudara simetris, bersih
Ekstremitas:- atas : simetris, tidak oedema, tidak ada varises
- bawah : simetris, tidak oedema, tidak ada varises
b. Palpasi
18
Mata : konjungtiva tidak pucat
Payudara :Tidak terdapat nyari tekan, tidak terdapat benjolan abnormal
Ekstremitas :- atas : simetris, tidak oedema, tidak ada varises
- bawah : simetris, tidak oedema, tidak ada varises
c. Auskultasi
Dada : tidak terdengar bunyi wheezing dan ronky
Abdoment :bising usus (+)/ 34x/menit
d. Perkusi
Reflek pattela : +/+
II . Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx :Ny. “E” umur 29 tahun P2002 Ab000
Ds :Ibu mengatakan memeriksa jahitan perineum
Do : keadaan umum: baik
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36,5oC
BB : 57 kg
Payudara :payudara simetris, payudara bersih, dan tidak terdapat
benjolan abnormal
Abdoment :tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan abnormal.
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
- Infeksi luka jahitan perineum
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
-
V. Intervensi
Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Juni 2018
Jam : 08.10 WIB
Dx : Ny. “E” umur 29 tahun P2002 Ab000
Tujuan : - ibu mendapatkan memeriksa jahitan perineum
- Ibu mengalami nyeri setelah melahirkan
- Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu tidak merasakan
nyeri seperti sebelumnya
19
Kriteria hasil :
- TTV dalam batas normal.
- Tidak terjadi spotting dan perdarahan
Intervensi
1. Lakukan informed consent.
R/untuk persetujuan tindakan.
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
R/ agar ibu mengetahui keadaannya sekarang
3. Lakukan persiapan alat, obat dan pasien.
R/Mempermudah pelaksanaan tindakan.
4. Lakukan asuhan kebidanan pada ibu.
5. Observasi keadaan pasien setelah dilakukan asuhan
R/Deteksi dini jika terjadi infeksi.
6. Lakukan pencatatan dan pelaporan pada rekam medik.
R/Untuk pendokumentasian.
7. Beritahu ibu kapan melakukan kunjungan untuk suntik pemeriksaan berikutnya sesuai
dengan tanggal yang telah ditentukan.
R/ Mencegah terjadi ibu lupa kembali untuk kontrol.
8. Berikan Kartu Kontrol berobat/ kontrol pada ibu
R/ Sebagai tanda bukti dan acuan dalam memberikan petunjuk asuhan berikutnya
VI. Implementasi
Hari/Tanggal : Selasa, 12 Juni 2018
Jam : 08.10 WIB
Dx : Ny. “E” umur 29 tahun P2002 Ab000 akseptor nyeri perineum
Implementasi
1. Melakukan informed consent pada ibu.
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu:
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36,5oC
BB : 85 kg
3. Menyiapkan alat untuk pemeriksaan yaitu antara lain :
a. Persiapan alat
20
- Senter
- Kapas alkohol 70 %
- Cairan Ns untuk membersihkan luka
- Betadin jika diperlukan
- Sarung tangan steril
- Kartu peserta / akseptor
b. Persiapan pasien Memberi salam
- Mengenalkan diri pada pasien dan keluarga
- Menjelaskan tentang tujuan pemeriksaan luka jahitan
- Memberi tahu prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Melakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur.
a. Menyiapkan alat-alat dengan rapi dan mendekatkan ke pasien.
b. Membuka kapas alkohol
c. Menggunakan sarung tangan
d. Mengatur posisi pasien.
e. Membebaskan daerah yang akan diperiksa dan dibersihkan.
f. Menentukan tempat dimana luka akan dibersihkan.
g. Mendisinfeksi dengan kapas alcohol lembab pada daerah yang akan disbersihkan
dengan diarahkan dari dalam ke luar.
h. Meminta ibu untuk tarik nafas agar saat tindakan tidak terlalu sakit yang ibu
rasakan
i. Bersihkan perlahan dan lihat apakah pada perineum terjadi kemerahan atau
pembengkakan.
j. Merapikan pasien dan lingkungan.
k. Merapikan dan mengembalikan alat pada tempatnya.
5. Melakukan observasi keadaan ibu setelah dilakukan penyuntikan dan memberitahu
ibu untuk datang sewaktu-waktu dan bila memerlukan konsultasi / setiap ada keluhan.
6. Melengkapi rekam medik dan kartu klien control ulang.
Tanggal kembali : 25 – Juni – 2018
7. Memberitahu ibu untuk kapan untuk kontrol ulang sesuai dengan jadwal kembali
yaitu 25 Juni 2018.
8. Memberikan kartu kontrol pada ibu sebagai tanda bukti dan acuan dalam memberikan
petunjuk penyuntikan berikutnya.
21
VII. Evaluasi
Hari/Tanggal : Selasa, 12 Juni 2018 Jam : 10.15 WIB
O :Telah dilakukan perawatan luka dan tidak terjadi perdarahan pada tempat
luka jahitan , Kartu kontrol jahitan telah ditulis kontrol ulang 25 Juni 2018.
P : rawat luka
22
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada BAB ini pembahasan disusun berdasarkan teori dan alasan nyata dengan pendekatan
manajemen kebidanan yang terdiri dari langkah:
a. Identifikasi dan analisis data
Pada tahap ini tidak terdapat kesulitan karena pihak keluarga terbuka dalam
memberikan informasi kepada bidan sehingga mudah dilakukan pengumpulan data
b. Merumuskan dignosa
Dijelaskan bahwa terjadi ruptur perineum disebabkan oleh kepala janin besar, vagina
sempit, perineum kaku sehingga dilakukan episiotomi. Sehingga kasus yang
ditegakkan adalah persalinan normal dengan nyeri perineum
c. Mengidentifikasi kebutuhan segera
Tidak melaksanakan kebutuhan segera atau emergency oleh karena tidak ada diganosa
atau masalah yang memerlukan tindakan segera
d. Rencana asuhan kebidanan
Dalam konsep manajemen kebidanan bahwa perawatan harus disetujui klien
sebelumnya harus didiskusikan bersama klien dan keluarga.
e. Penatalaksaan tindakan
Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan. Pada tahap ini tidak ada kesulitan yang
berarti karena adanya kerjasama antara bidan dan klien
f. Evaluasi
Merupakan langkah akhir dalam proses manajemen kebidanan yaitu penilaian
terhadap tingkat keberhasilan asuhan yang diberikan kepada klien dengan
berpedoman pada masalah dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
23
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
a. melaksanakan pengkajian pada Ny. “E” masa nifas melalui anamnesa, pemeriksaan fisik
kemudian data yang diperoleh menjadi data subjektif dan objektif
b. mengidentifikasi diagnosa pada Ny. “E” masa nifas nyeri perineum dan infeksi
c. dari diagnosa perlu dilakukan tindakan segera, kolaborasi dan konsultasi tenaga kesehatan
e. melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. “ E” masa nifas dengan nyeri perineum dari
masa nifas hari sebelumnya.
B.Saran
a. untuk ibu
diharapkan setiap ibu nifas agar mengonsumsi makanan yang bergizi karena makanan akan
memenuhi kebutuhan energi
b.untuk bidan
sebagai petugas kesehatan khususnya seorang bidan diharapkan senantiasa berupaya untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
24
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari, D “ Asuhan kebidanan Nifas”. 2009. Yogyakarta. Mitra Cendikia
Saifuddin, A. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2006.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, SP
Ari, Sulistyawati. Buku ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. 2015. Yogyakarta: cv Andi
Offset
25