Perilaku Belanja Pelanggan Dalam Bisnis Ritel
Perilaku Belanja Pelanggan Dalam Bisnis Ritel
JUDUL
Disusun oleh :
Salma Ummi Khasanah 17133200062 Manajemen B2
Wisnu Aryanto 17332000107 Manajemen B2
A. Perilaku Konsumen
2
Beberapa cara untuk menciptakan nilai tambah (Added
Value) pada bisnis ritel yaitu:
3
Perpektif pengambilan keputusan menggambarkan seorang
konsumen sedang melakukan serangkaian langkah tertentu dalam
melakukan pembelian. Perspektif pengambilan keputusan
melibatkan pertimbangan dua rute pengambilan keputusan, yaitu:
1. Keputusan keterlibatan tinggi
Keputusan keterlibatan tinggi adalah tingkat
keterlibatan konsumen secara aktif dalam proses
pengambilan keputusan pembelian sebuah produk
mulai dari awal sampai akhir.
2. Keputusan keterlibatan rendah
Keputusan keterlibatan rendah adalah tingkat
keterlibatan konsumen yang sifatnya pasif didalam
proses pengambilan keputusan pembelian sebuah
produk mulai dari prpses awal hingga akhir.
Perspektif pengalaman
Perspektif pengalaman atas pembelian konsumen
menyatakan bahwa untuk beberapa hal, konsumen tidak melakukan
pembelian sesuai dengan proses pengambilan keputusan rasional.
Namun mereka melakukan pembelian untuk memperoleh
kesenangan, fantasi atau perasaan emosional saja. Ada dua jenis
pembelian yang dapat diteliti dari perspektif pengalaman.
1. Pembelian yang diakibatkan pencarian keragaman
Pembelian ini cenderung mengacu kepada
konsumen untuk sepontan membeli merk produk
baru meskipun mereka terus tidak puas dengan
produk baru tersebut.
2. Pembelian yang dilakukan sesuai kata hati
Pembelian implusif adalah desakan hati yang tiba
tiba dengan penuh kekuatan untuk membeli suatu
barang secara langsung tanpa memperhatikan
akibatnya.
4
Perspektif pengaruh perilaku
Perspektif pengaruh perilaku mengasumsikan bahwa
kekuatan lingkungan memaksa konsumen untuk melakukan
pembelian tanpa harus terlebih dahulu membangun kepercayaan
terhadap produk. Menurut sciffman dan kanukh (2010)
menyatakan citra diri adalah bagaimana seorang individu melihat
keseluruhan diri dan eksistensi dirinya. Terdapat empat jenis dari
konsep diri, yaitu:
1. Actual self concept yaitu konsep diri seseorang
menurut pemikiran dan penilaian dari individu yang
bersangkutan.
2. Ideal self concept yaitu konsep diri yang ideal yang
diinginkan oleh individu yang bersangkutan.
3. Social self concept yaitu konsep diri berdasarkan
dari penilaian orang lain.
4. Ideal social self concept yaitu konsep diri yang
diharapkan oleh lingkungan masyarakat atas diri
seorang individu.
5
3. Motif rasional
Suatu motif yang didasarkan pada kenyataan seperti
yang ditujuan oleh suatu produk tehadap kosumen.
Sikap belanja yang rasional ini dipengaruhi oleh
alasan rasional dalam pikiran seorang konsumen.
4. Motif emosional
Suatu motif yang menyebabkan pemilihan yang
berkaitan degan perasaan individu atau pengalaman
masa lalu seseorang.
6
didalam toko dan teringat bahwa produk tersebut
sangat dibutuhkan.
2. Impulse purchase yang bererti pembelian produk
tertentu yang membuat konsumen menjadi tertarik
untuk mendapatkannya karena adanya rangsangan
yang menarik dari toko.
7
C. Tipe-tipe Keputusan Belanja
8
Pemecahan masalah terbatas adalah proses pengambilan
keputusan belanja yang menyertakan suatu usaha dan waktu yang
cukup banyak. Pada situasi ini, pelanggan lebih mengandalkan
pengetahuan pribadi dibandingkan informasi dari eksternal.
Pengambilan keputusan bersifat kebiasaan
Pengambilan keputusan bersifat kebiasaan adalah proses
belanja yang melibatkan sedikit sekali usaha dan waktu atau tanpa
usaha sadar. Pelanggan masa kini mempunyai banyak tuntutan atas
waktu mereka dan untuk mengatasinya dengan penyederhanaan
proses pengambilan keputusan sehingga kesetiaan mereka dan
kesetiaan toko merupakan contoh keputusan berdasarkan
kebiasaan.
Jenis kebutuhan
1. Kebutuhan fungsional
9
Kebutuhan fungsional produk adalah manfaat
fungsional dari sebuah produk yang dibeli oleh
konsumen. Kebutuhan fungsional secara langsung
terkait dengan kinerja produk itu.
2. Kebutuhan psikologis
Kebutuhan psikologis produk adalah manfaat
emosional dari sebuah produk yang dibeli oleh
konsumen.
10
Model multiatribut merupakan model yang
menyediakan suatu cara yang bermanfaat untuk
meringkas bagaimana pelanggan menggunakan
informasi yang mereka miliki untuk berbagi
alternative, mengevaluasi alternative tersebut dan
memilih kebutuhan yang terbaik.
1. Keluarga
Banyak keputusan belanja dibuat untuk produk yang
dipakai atau yang dikonsumsi oleh keluarga
keseluruhan. Ritel harus memahami bagaimana
keluarga membuat keputusan belanja dan
bagaimana bebagai anggota keluarga memengaruhi
keputusan ini.
2. Pengambilan Keputusan Keluarga
Proses pengambilan keputusan dipusatkan pada
bagaimana seseorang membuat suatu keputusan.
11
Anak-anak mempunyai peran penting dalam
keputusan belanja keluarga.
3. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah satu atau lebih yang
digunakan seseorang sebagai dasar perbandingan
untuk kepercayaan, perasaan dan perilaku.
4. Budaya
Kultur berarti nilai-nilai yang dimilik bersama oleh
kebanyakan orang dalam suatu masyarakat. Budaya
adalah faktor mendasar dalam pemberntukan
norma-norma yang dimilik seseorang yang
kemudian membentuk atau mendorong keinginan
dan perilakunya menjadi seorang konsumen.
5. Aspek Pribadi
Seorang pelanggan akan mempunyai perbedaan
dengan pelanggan lain karena faktor-faktor pribadi
yang berbeda.
6. Aspek Kejiawaan atau Psikologis
Faktor kewajiban atau psikologis yang
memengaruhi seseorang dalam tindakan membeli
sauatu barang atau jasa didasarkan pada motivasi,
persepsi, kepercayaan, dan perilaku serta proses
belajar yang dilalui oleh konsumen.
12
Model Mehrabain-Rusell (Model M-R) didasarkan atas
paradigma stimulus-organism-response (S-O-R), yang
menghubungkan unsur-unsur lingkungan dengan perilaku
mendekat-menghindar (approach-avoidance) terhadap lingkungan.
Model M-R didasarkan atas dua asumsi
1. Menggembirakan-tidak menggembirakan
(pleasure-displeasure)
Kegembiraan menggambarkan sejauh mana
seseorang merasa nyaman, ceria, atau puas di dalam
suatu lingkungan.
2. Menggairahkan-tidak menggairahkan
(arousal-nonarousal)
Kegairahan berkaitan dengan sejauh mana
seseorang merasa tertarik atau tertestimulasi,
waspada atau aktif dalam suatu situasi.
3. Mendominasi-submitif (dominance-submissivenes)
Dominan menggambarkan sejauh mana seseorang
merasa terkendali atau bebas untuk bertindakdalam
suatu situasi.
13
G. Perilaku Belanja Konsumen Indonesia
H. Segmentasi Pasar
14
1. Kemampuan bertindak (acctionability)
Kriteria pokok untuk mengevaluasi suatu segmen
pasar ritel adalah (a) pelanggan di segmen ini harus
mempunyai kebutuhan yang serupa, mencari
manfaat yang serupa, dan dicukupi oleh suatu
penawaran ritel yang serupa (b) kebutuhan pelangan
itu harus berbeda dengan kebutuhan pelanggan
dalam segmen lain.
2. Kemampuan identifikasi (identifiability)
Identifikasi merupakan hal yang penting sebab ini
memungkinkan ritel untuk menentukan (a) ukuran
segmen, dan (b) dengan siapa ritel perlu
berkomunikasi ketika promosi penawaran ritelnya.
3. Aksesibilitas atau kemudahan akses
Aksesibilitas adalah kemampuan ritel untuk
menyampaikan bauran pemasaran yang sesuai
dalam segmen ini.
4. Ukuran
Suatu segmen target harus cukup besar untuk
mendukung suatu bauran penjualan ritel yang unik.
1. Segmentasi geografis
Mengelompokan pelanggan di mana mereka tinggal.
Suatu pasar ritel dapat disegmentasi menurut area di
dalam suatu Negara, kota dan lingkungan.
2. Segmen demografis
Segementasi yang demografis menggolongkan
pelanggan atas dasar karakteristik objektif yang
15
mudah diukur seperti umur, jenis kelamin,
pendapatan dan pendidikan.
3. Segmentasi geodemografis
Segmentasi ini menggunakan karakteristik
demografis dan geografis untuk menggolongkan
pelanggan.
4. Segmentasi gaya hidup
Segmentasi berdasarkan gaya hidup bisa disebut
juga segmentasi psikologis. Merupakan segmentasi
yang mengacu pada bagaimana kehidupan
seseorang, bagaimana mereka meluangkan waktu
dan opini tentang dunia di mana mereka hidup dan
tinggal. Segmen ini diidentifikasikan, melalui survei
pelanggan.
5. Segmentasi situasi belanja
Segementasi berdasarkan situasi belanja hamper
sama dengan segmentasi demografis atau gaya
hidup, tetapi dibedakan berdasarkan situasi belanja
yang dihadapi oleh pelanggan.
6. Segmentasi berdasarkan manfaat
Segmentasi berdasarkan manfaat suatu pendekatan
untuk mendefinisikan target market berdasarkan
kelompok pelanggan yang mencari manfaat yang
relatif sama.
I. Penentuan Target
16
1. Target pasar utama (primary target market)
Merupakan segmen pasar utama yang dipilih oleh
perusahaan untuk dijadikan sasaran dalam program
pemasarannya.
2. Target pasar sekunder (secondary target market)
Merupakan segmen pasar sekunder, artinya segmen
pasar ini mempunyai karakteristik yang relative
sama tetapi berbeda dengan karakteristik dari
segmen pasar utama yang dilayani oleh ritel.
J. Penentuan Posisi
17
behaviour. They are include store location, physical desing,
assortment, prices, advertising, sales promotion, personel, and
Service.” Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi konsumen dalam memilih
suatu toko, antara lain produk, harga, promosi, layanan dan
fasilitas fisik. Jadi konsumen akan memilih untuk belanja di toko
tersebut sesuai dengan prioritas konsumen.
18
III. PEMBAHASAN
A. Perilaku Konsumen
19
Mereka jarang membeli barang yang tidak ingin mereka beli
walaupun sudah diberi promo atau informasi dari pihak eksternal
Matahari Departement Store.
20
produk kebutuhan yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari
seperti celana, baju, tas, sepatu dan lain-lain.
21
Store tidak berpindah ke perusahaan ritel lain dikarenakan model,
brand ataupun harga yang terjangkau.
H. Segmentasi Pasar
22
program Matahari Reward OVO yang sebelumnya bernama
Matahari Card Club (MCC). Manfaat yang di dapat konsumen
antara lain diskon hingga 10 persen, akses diskon di berbagai
merchant yang bekerja sama, mendapatkan poin dari setiap
transaksi, poin yang terakumulasi tersebut bisa digunakan untuk
berbelanja di toko dan outlet-outlet lain yang ditentukan.
I. Penentuan Target
J. Penentuan Posisi
23
Departement Store dapat dengan bebas memilih toko mana yang
akan dikunjungi. Banyak konsumen Matahari yang datang hanya
untuk sekedar melihat lihat dan tidak membeli karena melihat
promo atau diskon di toko lain. Kondisi toko juga sangat
berpengaruh terhadap bauran ini karena apabila dalam keadaan
ramai secara otomatis orang lain akan penasaran dengan yang ada
di toko tersebut.
IV. KESIMPULAN
V. SARAN
24
VI. DAFTAR PUSTAKA
https://kaltim.tribunnews.com/2019/04/02/sejarah-singkat-matahari
-departement-store-dan-lokasinya-di-kota-balikpapan
https://id.wikipedia.org/wiki/Matahari_Department_Store
25