Anda di halaman 1dari 3

TUGAS WAJIB INDAH HANIF

GEOMETRIK JALAN RAYA 1810015211112

1. Lalu lintas harian rata-rata disingkat LHR adalah volume lalu lintas yang dua arah yang
melalui suatu titik rata-rata dalam satu hari, biasanya dihitung sepanjang tahun. LHR adalah
istilah yang baku digunakan dalam menghitung beban lalu lintas pada suatu ruas jalan dan
merupakan dasar dalam proses perencanaan transportasi ataupun dalam
pengukuran polusi yang diakibatkan oleh arus lalu lintas pada suatu ruas jalan.
2. Satuan mobil penumpang disingkat SMP adalah satuan kendaraan di dalam arus lalu lintas
yang disetarakan dengan kendaraan ringan/mobil penumpang, dengan menggunakan
ekivalensi mobil penumpang (emp) atau faktor pengali berbagai jenis kendaraan menjadi satu
satuan yaitu SMP, dimana besaran SMP dipengaruhi oleh
tipe/jenis kendaraan, dimensi kendaraan, dan kemampuan olah gerak. SMP digunakan dalam
melakukan rekayasa lalu lintas terutama dalam desain persimpangan, perhitungan waktu alat
pengatur isyarat lalu lintas (APILL), ataupun dalam menentukan nisbah volume
per kapasitas jalan (V/C) suatu ruas jalan. Di Amerika dan Eropa, satuan mobil penumpang
dikenal dengan istilah passenger car unit atau PCU atau passenger car equivalent (PCE).
3. Umur rencana jalan adalah waktu yang ditentukan dari jalan mulai dibuka (mulai
digunakan) sampai jalan perlu dilakukan perbaikan (overlay). Dalam perencanaan
jalan umumnya UR yang digunakan umumnya adalah 10 tahun.
4. a. Full Circle (FC)
Bentuk tikungan ini adalah jenis tikungan yang terbaik, dimana mempunyai jari-jari besar dengan
sudut yang kecil.Yaitu hanya dapat digunakan jika jari-jari tikungan R yang direncanakan besar
dan nilai superelevasi e lebih kecil dari 3%.
b. Spiral Circle Spiral (SCS)
Lengkung spiral – circle – spiral pada umumnya digunakan jika nilai superelevasi e 3% dan
panjang Ls 20 meter.
c. Spiral Spiral (SS)
Lengkung spiral – spiral pada umumnya digunakan jika nilai superelevasi e 3% dan panjang Ls 20
meter.

5. Jarak Pandang Henti


Jarak pandang henti adalah jumlah dua jarak, dimana jarak yang dilintasi kendaraan sejak saat
pengemudi melihat suatu objek yang menyebabkan ia harus berhenti sampai saat rem diinjak
dan jarak yang dibutuhkan untuk menghentikan kendaraan sejak penggunaan rem dimulai.
Jarak Pandang Menyiap

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2019
TUGAS WAJIB INDAH HANIF
GEOMETRIK JALAN RAYA 1810015211112

Jarak pandang menyiap adalah panjang bagian suatu jalan yang diperlukan oleh pengemudi
suatu kendaraan untuk melakukan gerakan menyiap kendaraan lain yang lebih lambat dan
aman.
6. Alinyemen Horisontal ialah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal atau proyeksi
horisontal sumbu jalan tegak lurus bidang horisontal/kertas .
Alinyemen horisontal merupakan trase jalan yang terdiri dari garis lurus dan garis
lengkung. Garis lengkung ditempatkan antara 2 garis lurus untuk mendapatkan perubahan
jurusan yang bertahap.
Alinyemen vertikal merupakan perpotongan bidang vertikal dengan bidang perkerasan jalan
melalui sumbu jalan untuk jalan 2 lajur 2 arah atau melalui tepi dalam masing-masing
perkerasan untuk jalan dengan median. Atau disebut penampang memanjang jalan (terdiri
landai dan lengkung).
7. Pelebaran perkerasan jalan pada tikungan Pelebaran perkerasan atau jalur lalu-lintas di
tikungan, dilakukan untuk mempertahankan kendaraan tetap pada lintasannya (lajurnya)
sebagaimana pada bagian lurus. Hal ini terjadi karena pada kecepatan tertentu kendaraan pada
tikungan cenderung untuk keluar jalur akibat posisi roda depan dan roda belakang yang tidak
sama, yang tergantung dari ukuran kendaraan.
8. Bahu jalan adalah bagian tepi jalan yang dipergunakan sebagai tempat untuk kendaraan yang
mengalami kerusakan berhenti atau digunakan oleh kendaraan darurat
seperti ambulans, pemadam kebakaran, polisi yang sedang menuju tempat yang memerlukan
bantuan kedaruratan dikala jalan sedang mengalami tingkat macet yang tinggi.
9. Kelandaian jalan (slope) adalah kemiringan jalan yang diukur dari garis horizontal
10. Galian merupakan aktivitas atau lokasi di mana manusia melakukan ekstraksi, ekskavasi,
atau penambangan bebatuan, tanah liat, pasir, kerikil, dan bahan bangunan lainnya. Galian
memiliki bentuk yang sama dengan tambang terbuka, namun tidak untuk
menambang mineral dan bahan bakar fosil. Galian umumnya memproduksi bebatuan dalam
dimensi yang telah ditentukan karena akan digunakan dalam bahan bangunan.
Timbunan adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian elevasi
akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan tanpa maksud khusus lainnya.
Timbunan biasa ini juga digunakan untuk penggantian material existing subgrade yang tidak
memenuhi syarat.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2019
TUGAS WAJIB INDAH HANIF
GEOMETRIK JALAN RAYA 1810015211112

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2019

Anda mungkin juga menyukai