Anda di halaman 1dari 31

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM :

PEMANFAATAN TEKNOLOGI COATING NANOTITANIUM


TERMODIFIKASI SILIKA UNTUK HELM YANG ANTIFOGGING , ANTI
AIR, DAN ANTI BAKTERI UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN DAN
KENYAMANAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR

BIDANG KEGIATAN:
PKM-KARSA CIPTA

Diusulkan Oleh :

Naufal Hani (NIM. 21050115130088/Angkatan 2015)


Ahmad Hindam Muhammadi (NIM. 21050116120038/Angkatan 2016)
Restu Dwi Putro (NIM. 21050116120028/Angkatan 2016)
Arifin Aziz (NIM. 21050116130086/Angkatan 2016)
Taufan Anindhito Wicaksono (NIM. 21050116140123/Angkatan 2016)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
ii
iii

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Pendahuluan 1
1.2 Luaran 2
1.3 Manfaat 2

BAB II Tinjauan Pustaka 3


2.1 Helm 3
2.2 Pelindung Wajah pada Helm 3
2.3 Permasalahan yang ditimbulkan akibat Helm 3
2.4 TiO2 3
2.5 SiO2 ....................................................................................................... 4
2.6 Sistem kerja Nanopartikel TiO2 – SiO2 termodifikasi sol-gel ............. 4

BAB III Metode Penelitian 5


3.1 Diagram Alir Pembuatan 5
3.2 Alat dan Bahan Pembuatan 6
3.3 Tahap Pengerjaan 6
3.4 Instrumen Uji Coba 6

BAB IV Biaya dan Jadwal Kegiatan 9


4.1 Anggaran Biaya 9
4.2 Jadwal Kegiatan 9
Daftar Pustaka 10
Lampiran-Lampiran 11
Lampiran I. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing 11
Lampiran II. Justifikasi Anggaran Kegiatan 23
Lampiran III. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 25
Lampiran IV. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan 26
Lampiran V. Desain MATCH 27
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 10 negara penyumbang angka kecelakaan terbesar di dunia (WHO)

Gambar 2. Diagram alir pembuatan coating helm antifogging, anti air, dan anti
bakteri.

Gambar 3. Skema sinar datang dan sinar terdifraksi oleh kisi kristal
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dewasa ini kecelakaan lalu lintas dijalan raya merupakan salah satu penyumbang angka
kematian terbesar di Indonesia. Korlantas Polri mencatat kecelakaan jalan raya banyak
disebabkan oleh pengendara sepeda motor. Pada tahun 2015 lebih dari 32.000 kasus kecelakaan
roda dua yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan global report of safety tahun 2015 menyebutkan
Indonesia berada pada urutan keempat jumlah angka kecelakaan terbesar. Gambar 1 merupakan
10 negara penyumbang angka terbesar kecelakaan di dunia.

Gambar 1. 10 negara penyumbang angka kecelakaan terbesar di dunia (WHO).

Berdasarkan data dari WHO angka kecelakaan di Indonesia diakibatkan oleh regulasi
lalu lintas yang kurang baik. Hal ini didorong oleh adanya faktor manusia, alam, kendaraan dan
faktor kelalaian pengendara. Kasus yang banyak menderita kendaraan roda dua adalah
kurangnya perhatian akan keselamatan berkendara itu sendiri.

Hal ini dikarenakan salah satu komponen keselamatan yang kurang, salah satunya adalah
helm. Helm merupakan salah satu pelindung kepala yang wajib digunakan pengendara roda dua.
Namun helm yang ada di Indonesia masih belum sesuai dengan standar yang ada. Hal ini
dibuktikan bahwa banyaknya pilihan helm dari yang murah dan mahal. Sedangkan kondisi
perekomonian masyarakat indonesia yang cenderung menengah ke bawah. Dampaknya
masyarakat hanya membeli helm yang biasa tanpa adanya standar SNI.

Permasalahan lainnya pada helm adalah mudah lembap dan berembun saat cuaca hujan.
Bagian helm yang lembab adalah bagian dalam helm. Hal ini dikarenakan adanya tekanan air
hujan yang menyentuh permukaan helm sehingga air hujan dapat meresap ke dalamnya. Selain
itu, kaca helm bagian luar akan dipenuhi tetesan air hujan dan bagian dalam akan berembun. Hal
ini menyebabkan pandangan dan kenyamanan pengendara terganggu. Masalah inilah yang
memicu terjadinya kecelakaan.
2

Berdasarkan latar belakang diatas kami mempunyai solusi untuk mengatasi masalah
tersebut dengan melapisi seluruh helm dengan sintesis lapis tipis berbasis nanopartikel titania
termodifikasi silika (TiO2-SiO2). Semikonduktor TiO2 dengan dopan silika yang disintesis
menggunakan metode sol-gel diharapkan dapat menghasilkan partikel kristalin berskala
nanometer. Dengan demikian, apabila TiO2 dengan dopan silika diaplikasikan sebagai
antifogging akan memberikan hasil yang optimal (Rissa,2012), serta dapat berperan sebagai
anti air dan anti bakteri.

1.1. Luaran

Luaran yang dihasilkan dalam program kreatifitas mahasiswa karsa – cipta ini adalah :

a. Teknologi coating menggunakan sintesis lapis tipis berbasis nanopartikel titania


termodifikasi silika (TiO2-SiO2) pada helm sebagai antifogging , anti air dan anti bakteri
b. Hak paten dan publikasi ilmiah

1.2. Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai dalam program kreatifitas mahasiswa ini adalah
menghasilkan teknologi coating menggunakan sintesis lapis tipis berbasis nanopartikel titania
termodifikasi silika (TiO2-SiO2) pada helm sebagai antifogging , anti air dan anti bakter.
Melalui program ini dapat membantu pengendara motor dalam peningkatan keamanan dan
kenyamanan dalam menggunakan helm saat berkendara .
3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Helm

Mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia) , helm adalah bagian dari
perlengkapan kendaraan bermotor berbentuk topi pelindung kepala yang berfungsi
melindungi kepala pemakainya apabila terjadi benturan. Helm terbagi kedalam dua jenis,
yaitu full-face helmet dan half-face helmet, dimana full-face helmet adalah bentuk helm yang
menutup kepala atas, leher, dan mulut, sedangkan half-face helmet hanya menutup kepala,
leher, dan depan kuping saja.

Helm terdiri atas tempurung, lapisan pelindung, pelindung wajah (kaca helm),
bantalan, tali penahan, lubang ventilasi dan pendengaran, serta jaring-jaring helm.
Penggunaan helm menjadi sangat penting karena helm merupakan salah satu aspek
keselamatan terpenting dalam berkendara.

2.2 Pelindung wajah pada helm

Pelindung wajah pada helm atau visor adalah bagian dari helm yang terbuat dari
bahan tembus pandang, terdapat di bagian muka helm. Bagian ini berfungsi
untuk melindungi wajah dan mata dari terpaan angin, debu, batuan halus, dan sinar matahari
langsung.

Visor saat ini biasanya terbuat dari plastik polycarbonate karena bahan ini jernih,
lebih ringan, dan secara alamiah polikarbonat memiliki impact strength yang sangat besar,
bahkan berkali-kali lipat dari jenis plastik thermoplastic lainnya (Felixon, 2011)

2.3 Permasalahan yang ditimbulkan akibat helm

Permasalahan yang dapat ditimbulkan karena helm diantaranya kaca visor yang
berembun membuat jarak pandang terganggu dan bagian dalam helm yang lembab yang
tentunya akan mengganggu kenyamanan dan keamanan pengendara sepeda motor dalam
perjalanan

Kedua permasalahan tersebut yang ingin kami pecahkan dengan menciptakan lapisan
coating dari nanotitanium termodifikasi silika yang digunakan untuk permukaan helm dan
visor helm, yang akan membuat kedua permasalahan tersebut dapat teratasi.

2.4 TiO2

TiO2 (Titanium dioksida) merupakan oksidasi dari titanium, yang telah banyak
digunakan pada berbagai aplikasi; antara lain sel surya, fotokatalis, sensor biologis dan kimia,
produk kesehatan hingga pigmentasi cat. Kristal TiO2 bersifat asam dan tidak larut dalam air,
asam klorida, asam sulfat encer dan alkohol namun larut dalam asam sulfat pekat dan asam
fluorida. TiO2 bersifat fotokatalis karena penyinaran sinar ultraviolet kepada TiO2 memiliki
4

kemampuan untuk mengoksidasi dan mengurai berbagai bakteri, serta material organik
maupun non-organik (Benedix, 2000)

TiO2 memiliki tiga fasa polymorpik yaitu rutil, anatase, dan brookite. TiO2 merupakan
senyawa yang unik karena dapat bersifat hidrofilik maupun hidrofobik, karena ukuran sudut
kontak air dengan lapisan TiO2 mengalami penurunan apabila mendapat penyinaran matahari
sehingga lapisan bersifat hidrofilik (suka air) dan ukuran sudut kontak tersebut meningkat
ketika tidak mendapat penyinaran lagi maka lapisan bersifat hidrofobik (anti air), sehingga
material yang diberi lapisan TiO2 akan terlihat selalu bersih dengan sendirinya.

2.5 SiO2

SiO2 (Silika dioksida) adalah senyawa hasil polimerisasi asam silikat, yang tersusun
dari rantai satuan SiO4 tetrahedral dengan formula umum SiO2 (Sulastri, 2010) sebagian silika
yang terdapat di alam adalah pasir atau kuarsa.

Silika gel merupakan suatu bentuk dari silika yang dihasilkan melalui penggumpalan
sol natrium silikat (NaSiO2). Sol mirip agar – agar ini dapat didehidrasi sehingga berubah
menjadi padatan atau butiran mirip kaca yang bersifat tidak elastis. Sifat ini menjadikan silika
gel dimanfaatkan sebagai zat penyerap, pengering dan penopang katalis (Im, 2011) .

2.6 Sistem kerja Nanopartikel TiO2 – SiO2 termodifikasi sol-gel

Semikonduktor TiO2 (Titanium dioksida) merupakan fotokatalis yang memiliki sifat


hidrofilik bahkan superhidrofilik (Rissa, 2012). Sifat hidrofilik yang dimiliki oleh TiO2
mengakibatkan permukaan material yang dilapisi TiO2 menjadi bersifat anti fogging dan
swabersih (self-cleaning) karena sudut kontak tetesan air di atas permukaan tersebut hanya
sekitar 10o dan akan terus berkurang hingga mencapai 0o jika disinari dengan sinar ultraviolet
(Astuti, 2013).

Yuranova (2005) dalam Sikong(2008) melaporkan bahwa aktivitas fotokatalis TiO2


dapat ditingkatkan dengan penambahan dopan silika, dimana silika yang disisipkan dalam
kerangka kristal TiO2 dapat meningkatkan keasaman dan hidrofilitas pada permukaan (Rissa,
2012) serta dapat meningkatkan transparansi dari lapisan TiO2 (Lin, 2006) . Nanopartikel
bekerja lebih optimal dibanding partikel yang lebih besar, karena semakin kecil ukuran
partikel zat padat maka total luas permukaan sentuhan zat padat tersebut semakin besar,
sehingga peluang terjadi reaksi juga semakin besar sehingga reaksi berlangsung semakin
cepat.
5

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Diagram Alir

Mulai

Studi Pustaka

Penentuan bahan

Pembuatan sol-gel TiO2


–SiO2 sebagai coating

Pelapisan helm dengan


TiO2 –SiO2

Uji X-Ray Uji Uji Water-


Uji Transparansi Uji Antifogging
Diffraction SEM - EDX repellent

Coating berfungsi dengan baik?

Gagal

Sukses

Selesai

Gambar 2. Diagram alir pembuatan coating helm antifogging, anti air, dan anti bakteri
6

3.1 Alat dan Bahan Pembuatan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan coating TiO2 termodifikasi Silika berbasis
Sol-Gel antara lain yaitu Etanol 96%, TiIPP.TEOS,HCl 2 M ,dan aquades.Adapun alat
alatnya antara lain : Helm sebagai properti utama , Oven untuk pemasanan , Furnace untuk
kalsinasi, Ball mill untuk memecahkan partikel menjadi nanopartikel, Beakerglass,
Fluksmeter untuk mengukur intensitas cahaya dan kabut, dan Ember untuk tempat
pencelupan .

3.2 Proses pembuatan coating TiO2 termodifikasi Silika berbasis Sol-Gel

Sintesis lapis tipis TiO2 – SiO2 dibuat dengan cara menyiapkan beakerglass. Di dalam
beakerglass diisi 143 ml etanol 96% dan 8,80 ml TiIPP. Setelah itu diaduk selama 15 menit.
Selanjutnya ditambahkan 0,34 ml, 0,67 ml, dan 1 ml TEOS dan di aduk selama 30 menit.
Selama proses pengadukan di tambahkan HCl 2 M sampai pH larutan mencapai 3,5. Terakhir
ditambahkan 2 ml aquades kedalam larutan tersebut dan diaduk selama 30 menit sampai
berbentuk gel.

3.3 Pelapisan helm dengan TiO2 termodifikasi Silika berbasis Sol-Gel


Pelapisan helm dengan TiO2 termodifikasi Silika berbasis Sol-Gel dilakukan dengan
cara pencelupan .

3.4 Instrumen Uji Coba

3.4.1 Uji kinerja antifogging

Uji ini dilakukan dengan mengalirkan uap air pada lapis tipis TiO2 dan melalui dua
metode, yang pertama adalah dengan penyinaran sinar UV, yang kedua tanpa penyinaran
sinar UV. Uji ini untuk membuktikan sifat swa-bersih dari lapis tipis nanopartikel TiO2.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah melapisi seluruh permukaan helm dengan


lapis tipis TiO2 – SiO2, kemudian dialirkan kabut diatas permukaan tersebut dalam waktu 15
menit. Setelah itu, intensitas kabut yang menempel pada permukaan helm diukur dengan
fluksmeter.
7

3.4.2 Uji Transparansi

Uji Transparansi dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan silika terhadap


kualitas transparansi lapis tipis yang dihasilkan

Uji transparansi menggunakan fluksmeter untuk mengukur intensitas cahaya yang


dapat melewati lapis tipis pada permukaan visor shelm tersebut. Apabila cahaya dapat
menembus lapis tipis tersebut dengan intensitas yang tinggi, maka tingkat transparansi dari
nanopartikel TiO2 - SiO2 sudah baik. Namun apabila intensitas cahaya yang menembus
lapisan visor helm, maka tingkat transparansi dari lapisan tersebut kurang.

3.4.3 Uji kinerja water-repellent

Uji ini dilakukan dengan menyemprotkan air ke permukaan helm untuk dilihat
bagaimana lapis tipis TiO2 – SiO2 dapat menghilangkan butiran air yang menempel di
permukaan helm.

Uji ini dilakukan dalam dua kondisi, yang pertama adalah dengan penyinaran sinar
UV, yang kedua tanpa penyinaran sinar UV. Uji ini untuk membuktikan sifat swa-bersih dari
lapis tipis nanopartikel TiO2. Apabila air yang menempel pada permukaan dapat menghilang
baik dalam kondisi terpapar sinar UV maupun tidak, maka lapis tipis nanopartikel TiO2 telah
berfungsi dengan baik.

3.4.4 Uji X-Ray Diffraction

Metoda XRD berdasarkan sifat difraksi sinar-X, yakni hamburan cahaya dengan
panjanggelombangλsaatmelewatikisikristaldengansudutdatangθdanjarakantar bidang
kristal sebesar d (Amrina, 2008)

Gambar 3 Skema sinar datang dan sinar terdifraksi oleh kisi kristal

Difraksi sinar-X merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi


adanya fasa kristalin di dalam material-material benda dan serbuk, dan untuk menganalisis
8

sifat-sifat struktur (seperti stress,ukuran butir, fasa komposisi orientasi kristal, dan cacat
kristal) dari tiap fasa. (Jamaluddin, 2010). Pola difraksi yang dihasilkan menunjukkan
karakteristik dari material yang diuji.

3.4.5 Uji SEM-EDX

SEM digunakan untuk mengamati morfologi dari suatu bahan. Prinsipnya adalah sifat
gelombang dari elektron yakni difraksi pada sudut yang sangat kecil. Elektron dihamburkan
oleh sampel yang bermuatan (karena sifat listriknya). Jika sampel yang digunakan tidak
bersifat konduktif, maka sampel terlebih dahulu harus dilapisi (coating) dengan emas. Citra
yang terbentuk menunjukkan struktur dari sampel yang diuji (Amrina, 2008)

Energy Dispersive X-Ray (EDXA) merupakan satu perangkat dengan SEM.


Pengukuran EDXA merupakan perangkat analisa secara kuantitatif untuk menentukan kadar
unsur dalam sampel (Amrina, 2008)

BAB 4

Biaya dan Jadwal Kegiatan

4.1 Ringkasan Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Bahan Habis Pakai 1.500.000,00

2 Komponen Penunjang 5.700.000,00

3 Perjalanan 2.250.000,00

4 Lain-lain 1.850.000,00

Total 11.300.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan

N Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


Kegiatan
o

1 Studi
9

Literatur

2 Penyiapa
n Alat,
Bahan,
dan
Modifika
si Sol-
Gel

3 Pembuat
an Bahan
Coating
dan
Pengujia
n Bahan
Coating

4 Pengujia
n pada
Helm

5 Hak
Paten

6 Pembuat
an
Laporan
10

Daftar Pustaka
AMRINA, Qori Helly. Sintesa Hidroksiapatit Dengan Memanfaatkan Limbah Cangkang Telur:
Karakterisasi Difraksi Sinar-X Dan Scanning Electron Microscopy (Sem). 2008.

BENEDIX, Roland, et al. Application of titanium dioxide photocatalysis to create self-cleaning building
materials. Lacer, 2000, 5: 157-168.

FELIXON, Kandy. Penelitian Terhadap Pengembangan Penggunaan Material Plastik (Polikarbonat)


pada Selubung Bangunan. 2011.

IM, Marita. PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT MEMBRAN PEEK SILIKA/CLAY


UNTUK APLIKASI DIRECT METHANOL FUEL CELL (DMFC) Tesis. 2011. PhD Thesis. Universitas
Diponegoro.

K, Jamaluddin. X-RD (X-Ray Diffractions). Makalah Fisika Material Universitas Haluoleo. 2010.
Universitas Haluoleo.

LIN, Chun Yu, et al. Design and fabrication of a TiO 2/nano-silicon composite visible light
photocatalyst. Applied Surface Science, 2006, 253.2: 898-903.

RISSA, L. V., et al. SINTESIS LAPIS TIPIS BERBASIS NANOPARTIKEL TITANIA TERMODIFIKASI
SILIKA SECARA SOL-GEL SEBAGAI BAHAN ANTIFOGGING. Jurnal MIPA, 2012, 35.1.

SARI, Laila, et al. Pengaruh Nanopartikel Titanium Dioksida Pada Resin Sebagai Material Transparan
Anti UV dan Self Cleaning. Jurnal Fisika Unand, 2013, 2.1.

SIKONG, Lek, et al. Effect of doped SiO 2 and calcinations temperature on phase transformation of
TiO 2 photocatalyst prepared by sol-gel method. Songklanakarin Journal of Science & Technology,
2008, 30.3.

SULASTRI, Siti; KRISTIANINGRUM, Susila. Berbagai macam senyawa silika: sintesis, karakterisasi,
dan pemanfaatan. In: Prosiding Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA. 2010.

YURANOVA, T., et al. Self-cleaning cotton textiles surfaces modified by photoactive SiO 2/TiO 2
coating. Journal of Molecular Catalysis A: Chemical, 2006, 244.1: 160-167.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Bahan Habis Pakai

Kuantita Satuan Biaya


No Bahan Justifikasi Pemakaian
s (Rp) (Rp)
Kaca
1 Sebagai wadah 1 paket 60.000 60.000
Preparat
Beaker
2 Sebagai wadah 4 buah 25.000 100.000
Glass
Tabung
3 Sebagai wadah 10 buah 6.000 60.000
reaksi
125.00
4 Labu ukur Sebagai wadah 4 buah 500.000
0
120.00
5 TiO2 Sebagai bahan coating 1 kg 120.000
0
6 SiO2 Sebagai bahan coating 1 kg 10.000 10.000
Ethanol Sebagai bahan pereaksi sintesis lapis
7 1L 25.000 25.000
96% tipis
8 Aquades Sebagai pelarut 50 L 6.000 300.000
Sebagai bahan pereaksi sintesis lapis 175.00
9 HCL 2 M 1L 175.000
tipis 0
150.00
10 TEOS Sebagai sumber silika 1 kg 150.000
0
1.500.00
Sub Total (Rp)
0

Komponen Penunjang

No Bahan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan (Rp) Biaya (Rp)


1 Helm Sebagai properti utama 1 buah 350.000 350.000
2 Ember Sebagai wadah 2 buah 75.000 150.000
3 Fluksmeter Sebagai alat penguji 1 Buah 350.000 350.000
Mesin Ball Sebagai penghalus
4
Mill nanopartikel 1 Buah 3.500.000 3.500.000
Sebagai alat uji ukuran
5
Uji XRD partikel 1 Buah 500.000 500.000
Uji LED Sebagai alat uji pembuktian
6
UV lapis tipis 1 buah 100000 100000
7 Oven Sebagai alat kalsinasi 30 jam 25000 750000
Sub Total (Rp) 5.700.000
24

Perjalanan

Justifikasi
No Uraian Kegiatan Perjalanan Kuantitas Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Pembelian alat & Pembelian alat &
1 bahan bahan 5 orang 150.000 750.000
2 Dalam kota Komunikasi 5 orang 100.000 500.000
3 Luar kota Pengujian hasil 2 orang 300.000 600.000
Sub Total (Rp) 1.850.000

Lain-lain

No Jenis Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan (Rp) Biaya (Rp)


1 Dokumentasi Peliputan kegiatan 1 Paket 150.000 150.000
2 Paten Pembuatan paten 1 Paket 500.000 500.000
3 Pembuatan proposal Pengajuan gagasan 4 Paket 60.000 240.000
4 Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban 3 Paket 40.000 120.000
5 Penggandaan laporan Repositori 8 Paket 30.000 240.000
6 Publikasi internasional Konferensi nasional 1 Paket 750.000 750.000
7 Proceeding Publikasi 1 Paket 250.000 250.000
Sub Total (Rp) 2.250.000
Total (Rp) 11.300.000
25

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi


No Nama/NIM Studi Ilmu Waktu Uraian Tugas
Koordinator tim
S1- dan menangani
Teknik 12 masalah rencana
1 Naufal Hani/21050115130088 Mesin Material jam/minggu pembuatan
Menangani
S1- proses pembuatan
Ahmad Hindam Teknik 12 coating yang
2 Muhammadi/21050116120038 Mesin Produksi jam/minggu akan digunakan
S1- Menangani
Restu Dwi Teknik 12 masalah hasil uji
3 Putro/21050116120028 Mesin Material jam/minggu pada coating
S1- Menangani
Teknik 12 proses pelapisan
4 Arifin Aziz/21050116130086 Mesin Material jam/minggu coating
Menangani
S1- proses pembuatan
Taufan Anindhito Teknik 12 coating yang
5 Wicaksono/21050116140123 Mesin Produksi jam/minggu akan digunakan
26

*
27

Lampiran 5. Teknologi yang akan diterap-kembangkan

Ilustrasi helm yang telah dilapisi coating TiO2-SiO2

Anda mungkin juga menyukai