Coating
Coating
JUDUL PROGRAM :
BIDANG KEGIATAN:
PKM-KARSA CIPTA
Diusulkan Oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Pendahuluan 1
1.2 Luaran 2
1.3 Manfaat 2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Diagram alir pembuatan coating helm antifogging, anti air, dan anti
bakteri.
Gambar 3. Skema sinar datang dan sinar terdifraksi oleh kisi kristal
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Dewasa ini kecelakaan lalu lintas dijalan raya merupakan salah satu penyumbang angka
kematian terbesar di Indonesia. Korlantas Polri mencatat kecelakaan jalan raya banyak
disebabkan oleh pengendara sepeda motor. Pada tahun 2015 lebih dari 32.000 kasus kecelakaan
roda dua yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan global report of safety tahun 2015 menyebutkan
Indonesia berada pada urutan keempat jumlah angka kecelakaan terbesar. Gambar 1 merupakan
10 negara penyumbang angka terbesar kecelakaan di dunia.
Berdasarkan data dari WHO angka kecelakaan di Indonesia diakibatkan oleh regulasi
lalu lintas yang kurang baik. Hal ini didorong oleh adanya faktor manusia, alam, kendaraan dan
faktor kelalaian pengendara. Kasus yang banyak menderita kendaraan roda dua adalah
kurangnya perhatian akan keselamatan berkendara itu sendiri.
Hal ini dikarenakan salah satu komponen keselamatan yang kurang, salah satunya adalah
helm. Helm merupakan salah satu pelindung kepala yang wajib digunakan pengendara roda dua.
Namun helm yang ada di Indonesia masih belum sesuai dengan standar yang ada. Hal ini
dibuktikan bahwa banyaknya pilihan helm dari yang murah dan mahal. Sedangkan kondisi
perekomonian masyarakat indonesia yang cenderung menengah ke bawah. Dampaknya
masyarakat hanya membeli helm yang biasa tanpa adanya standar SNI.
Permasalahan lainnya pada helm adalah mudah lembap dan berembun saat cuaca hujan.
Bagian helm yang lembab adalah bagian dalam helm. Hal ini dikarenakan adanya tekanan air
hujan yang menyentuh permukaan helm sehingga air hujan dapat meresap ke dalamnya. Selain
itu, kaca helm bagian luar akan dipenuhi tetesan air hujan dan bagian dalam akan berembun. Hal
ini menyebabkan pandangan dan kenyamanan pengendara terganggu. Masalah inilah yang
memicu terjadinya kecelakaan.
2
Berdasarkan latar belakang diatas kami mempunyai solusi untuk mengatasi masalah
tersebut dengan melapisi seluruh helm dengan sintesis lapis tipis berbasis nanopartikel titania
termodifikasi silika (TiO2-SiO2). Semikonduktor TiO2 dengan dopan silika yang disintesis
menggunakan metode sol-gel diharapkan dapat menghasilkan partikel kristalin berskala
nanometer. Dengan demikian, apabila TiO2 dengan dopan silika diaplikasikan sebagai
antifogging akan memberikan hasil yang optimal (Rissa,2012), serta dapat berperan sebagai
anti air dan anti bakteri.
1.1. Luaran
Luaran yang dihasilkan dalam program kreatifitas mahasiswa karsa – cipta ini adalah :
1.2. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam program kreatifitas mahasiswa ini adalah
menghasilkan teknologi coating menggunakan sintesis lapis tipis berbasis nanopartikel titania
termodifikasi silika (TiO2-SiO2) pada helm sebagai antifogging , anti air dan anti bakter.
Melalui program ini dapat membantu pengendara motor dalam peningkatan keamanan dan
kenyamanan dalam menggunakan helm saat berkendara .
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Helm
Mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia) , helm adalah bagian dari
perlengkapan kendaraan bermotor berbentuk topi pelindung kepala yang berfungsi
melindungi kepala pemakainya apabila terjadi benturan. Helm terbagi kedalam dua jenis,
yaitu full-face helmet dan half-face helmet, dimana full-face helmet adalah bentuk helm yang
menutup kepala atas, leher, dan mulut, sedangkan half-face helmet hanya menutup kepala,
leher, dan depan kuping saja.
Helm terdiri atas tempurung, lapisan pelindung, pelindung wajah (kaca helm),
bantalan, tali penahan, lubang ventilasi dan pendengaran, serta jaring-jaring helm.
Penggunaan helm menjadi sangat penting karena helm merupakan salah satu aspek
keselamatan terpenting dalam berkendara.
Pelindung wajah pada helm atau visor adalah bagian dari helm yang terbuat dari
bahan tembus pandang, terdapat di bagian muka helm. Bagian ini berfungsi
untuk melindungi wajah dan mata dari terpaan angin, debu, batuan halus, dan sinar matahari
langsung.
Visor saat ini biasanya terbuat dari plastik polycarbonate karena bahan ini jernih,
lebih ringan, dan secara alamiah polikarbonat memiliki impact strength yang sangat besar,
bahkan berkali-kali lipat dari jenis plastik thermoplastic lainnya (Felixon, 2011)
Permasalahan yang dapat ditimbulkan karena helm diantaranya kaca visor yang
berembun membuat jarak pandang terganggu dan bagian dalam helm yang lembab yang
tentunya akan mengganggu kenyamanan dan keamanan pengendara sepeda motor dalam
perjalanan
Kedua permasalahan tersebut yang ingin kami pecahkan dengan menciptakan lapisan
coating dari nanotitanium termodifikasi silika yang digunakan untuk permukaan helm dan
visor helm, yang akan membuat kedua permasalahan tersebut dapat teratasi.
2.4 TiO2
TiO2 (Titanium dioksida) merupakan oksidasi dari titanium, yang telah banyak
digunakan pada berbagai aplikasi; antara lain sel surya, fotokatalis, sensor biologis dan kimia,
produk kesehatan hingga pigmentasi cat. Kristal TiO2 bersifat asam dan tidak larut dalam air,
asam klorida, asam sulfat encer dan alkohol namun larut dalam asam sulfat pekat dan asam
fluorida. TiO2 bersifat fotokatalis karena penyinaran sinar ultraviolet kepada TiO2 memiliki
4
kemampuan untuk mengoksidasi dan mengurai berbagai bakteri, serta material organik
maupun non-organik (Benedix, 2000)
TiO2 memiliki tiga fasa polymorpik yaitu rutil, anatase, dan brookite. TiO2 merupakan
senyawa yang unik karena dapat bersifat hidrofilik maupun hidrofobik, karena ukuran sudut
kontak air dengan lapisan TiO2 mengalami penurunan apabila mendapat penyinaran matahari
sehingga lapisan bersifat hidrofilik (suka air) dan ukuran sudut kontak tersebut meningkat
ketika tidak mendapat penyinaran lagi maka lapisan bersifat hidrofobik (anti air), sehingga
material yang diberi lapisan TiO2 akan terlihat selalu bersih dengan sendirinya.
2.5 SiO2
SiO2 (Silika dioksida) adalah senyawa hasil polimerisasi asam silikat, yang tersusun
dari rantai satuan SiO4 tetrahedral dengan formula umum SiO2 (Sulastri, 2010) sebagian silika
yang terdapat di alam adalah pasir atau kuarsa.
Silika gel merupakan suatu bentuk dari silika yang dihasilkan melalui penggumpalan
sol natrium silikat (NaSiO2). Sol mirip agar – agar ini dapat didehidrasi sehingga berubah
menjadi padatan atau butiran mirip kaca yang bersifat tidak elastis. Sifat ini menjadikan silika
gel dimanfaatkan sebagai zat penyerap, pengering dan penopang katalis (Im, 2011) .
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Mulai
Studi Pustaka
Penentuan bahan
Gagal
Sukses
Selesai
Gambar 2. Diagram alir pembuatan coating helm antifogging, anti air, dan anti bakteri
6
Bahan yang digunakan dalam pembuatan coating TiO2 termodifikasi Silika berbasis
Sol-Gel antara lain yaitu Etanol 96%, TiIPP.TEOS,HCl 2 M ,dan aquades.Adapun alat
alatnya antara lain : Helm sebagai properti utama , Oven untuk pemasanan , Furnace untuk
kalsinasi, Ball mill untuk memecahkan partikel menjadi nanopartikel, Beakerglass,
Fluksmeter untuk mengukur intensitas cahaya dan kabut, dan Ember untuk tempat
pencelupan .
Sintesis lapis tipis TiO2 – SiO2 dibuat dengan cara menyiapkan beakerglass. Di dalam
beakerglass diisi 143 ml etanol 96% dan 8,80 ml TiIPP. Setelah itu diaduk selama 15 menit.
Selanjutnya ditambahkan 0,34 ml, 0,67 ml, dan 1 ml TEOS dan di aduk selama 30 menit.
Selama proses pengadukan di tambahkan HCl 2 M sampai pH larutan mencapai 3,5. Terakhir
ditambahkan 2 ml aquades kedalam larutan tersebut dan diaduk selama 30 menit sampai
berbentuk gel.
Uji ini dilakukan dengan mengalirkan uap air pada lapis tipis TiO2 dan melalui dua
metode, yang pertama adalah dengan penyinaran sinar UV, yang kedua tanpa penyinaran
sinar UV. Uji ini untuk membuktikan sifat swa-bersih dari lapis tipis nanopartikel TiO2.
Uji ini dilakukan dengan menyemprotkan air ke permukaan helm untuk dilihat
bagaimana lapis tipis TiO2 – SiO2 dapat menghilangkan butiran air yang menempel di
permukaan helm.
Uji ini dilakukan dalam dua kondisi, yang pertama adalah dengan penyinaran sinar
UV, yang kedua tanpa penyinaran sinar UV. Uji ini untuk membuktikan sifat swa-bersih dari
lapis tipis nanopartikel TiO2. Apabila air yang menempel pada permukaan dapat menghilang
baik dalam kondisi terpapar sinar UV maupun tidak, maka lapis tipis nanopartikel TiO2 telah
berfungsi dengan baik.
Metoda XRD berdasarkan sifat difraksi sinar-X, yakni hamburan cahaya dengan
panjanggelombangλsaatmelewatikisikristaldengansudutdatangθdanjarakantar bidang
kristal sebesar d (Amrina, 2008)
Gambar 3 Skema sinar datang dan sinar terdifraksi oleh kisi kristal
sifat-sifat struktur (seperti stress,ukuran butir, fasa komposisi orientasi kristal, dan cacat
kristal) dari tiap fasa. (Jamaluddin, 2010). Pola difraksi yang dihasilkan menunjukkan
karakteristik dari material yang diuji.
SEM digunakan untuk mengamati morfologi dari suatu bahan. Prinsipnya adalah sifat
gelombang dari elektron yakni difraksi pada sudut yang sangat kecil. Elektron dihamburkan
oleh sampel yang bermuatan (karena sifat listriknya). Jika sampel yang digunakan tidak
bersifat konduktif, maka sampel terlebih dahulu harus dilapisi (coating) dengan emas. Citra
yang terbentuk menunjukkan struktur dari sampel yang diuji (Amrina, 2008)
BAB 4
3 Perjalanan 2.250.000,00
4 Lain-lain 1.850.000,00
Total 11.300.000,00
1 Studi
9
Literatur
2 Penyiapa
n Alat,
Bahan,
dan
Modifika
si Sol-
Gel
3 Pembuat
an Bahan
Coating
dan
Pengujia
n Bahan
Coating
4 Pengujia
n pada
Helm
5 Hak
Paten
6 Pembuat
an
Laporan
10
Daftar Pustaka
AMRINA, Qori Helly. Sintesa Hidroksiapatit Dengan Memanfaatkan Limbah Cangkang Telur:
Karakterisasi Difraksi Sinar-X Dan Scanning Electron Microscopy (Sem). 2008.
BENEDIX, Roland, et al. Application of titanium dioxide photocatalysis to create self-cleaning building
materials. Lacer, 2000, 5: 157-168.
K, Jamaluddin. X-RD (X-Ray Diffractions). Makalah Fisika Material Universitas Haluoleo. 2010.
Universitas Haluoleo.
LIN, Chun Yu, et al. Design and fabrication of a TiO 2/nano-silicon composite visible light
photocatalyst. Applied Surface Science, 2006, 253.2: 898-903.
RISSA, L. V., et al. SINTESIS LAPIS TIPIS BERBASIS NANOPARTIKEL TITANIA TERMODIFIKASI
SILIKA SECARA SOL-GEL SEBAGAI BAHAN ANTIFOGGING. Jurnal MIPA, 2012, 35.1.
SARI, Laila, et al. Pengaruh Nanopartikel Titanium Dioksida Pada Resin Sebagai Material Transparan
Anti UV dan Self Cleaning. Jurnal Fisika Unand, 2013, 2.1.
SIKONG, Lek, et al. Effect of doped SiO 2 and calcinations temperature on phase transformation of
TiO 2 photocatalyst prepared by sol-gel method. Songklanakarin Journal of Science & Technology,
2008, 30.3.
SULASTRI, Siti; KRISTIANINGRUM, Susila. Berbagai macam senyawa silika: sintesis, karakterisasi,
dan pemanfaatan. In: Prosiding Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA. 2010.
YURANOVA, T., et al. Self-cleaning cotton textiles surfaces modified by photoactive SiO 2/TiO 2
coating. Journal of Molecular Catalysis A: Chemical, 2006, 244.1: 160-167.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Komponen Penunjang
Perjalanan
Justifikasi
No Uraian Kegiatan Perjalanan Kuantitas Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Pembelian alat & Pembelian alat &
1 bahan bahan 5 orang 150.000 750.000
2 Dalam kota Komunikasi 5 orang 100.000 500.000
3 Luar kota Pengujian hasil 2 orang 300.000 600.000
Sub Total (Rp) 1.850.000
Lain-lain
*
27