PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tanaman hortikultura.
Salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai jual relatif tinggi adalah tanaman
berasal dari Afrika dan saat ini telah menyebar keseluruh dunia, baik di daerah sub
(Cucurbitaceae).
singkat (genjah) hanya sekitar 70 sampai 80 hari, dapat dijadikan tanaman penyelang
di lahan sawah pada musim kemarau, mudah dipraktikkan petani dengan cara biasa
tetua-tetua terpilih sehingga terbentuk konstitusi genetik baru hasil rekombinasi kedua
tetua yang terekpresi pada fenotipe. Dari tujuan tersebut dapat diketahui bahwa
pengatur tumbuh giberellin, mendapatkan hasil bahwa waktu aplikasi giberelin tidak
berbeda nyata untuk parameter diameter buah, diameter daging buah, dan berat buah.
Aplikasi pemberian giberelin berpengaruh nyata terhadap jumlah biji per buah.
Pemberian giberelin pada waktu pagi hari (F1) menunjukan bahwa jumlah biji lebih
banyak dengan rata-rata 1746,1 biji. Waktu aplikasi giberelin di sore hari (F2)
menunjukkan bahwa jumlah biji lebih sedikit, yaitu dengan jumlah 1706,7 biji. Bunga
semangka yang diberi perlakuan giberelin pada waktu pagi hari (F1) tepat pada saat
dapat menemukan varietas baru yang lebih unggul dari segi produksi, ketahanan
terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan serangan penyakit, serta kita
bisa menjawab tantangan dimasa yang akan datang, dimana makin banyaknya populasi
manusia maka makin banyak juga permintaan akan konsumsi suatu tanaman tertentu
sehingga dengan melakukan persilangan kita bisa menjawab dan mempersiapkan diri
persilanagn tanaman.
2
1.2. Tujuan Praktikum
tanaman semangka serta untuk mengetahui perbedaan ciri bunga jantan dan betina dari
tanaman semangka.
menyilangkan tanaman semangka dan mengetahui ciri ciri bunga jantan dan betina dari
tanaman tersebut.
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
sebagai upaya pembentukan benih unggul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu
bobot buah pertanaman, diameter buah, jumlah benih pertanaman, bobot benih kering
fenotipe dan genetik hampir semua karakter rendah kecuali bobot buah, tebal kulit buah
dan padatan total terlarut. Nilai duga heritabilitas tiap karakter pada populasi bervariasi
berkisar 0 – 0.99. Karakter kuantitatif dengan nilai keragaman rendah dan heritabilitas
tinggi dijadikan karakter seleksi. Seleksi berpedoman juga pada sifat penciri khusus.
Anung, dkk. (2019) melakukan penelitian evaluasi galur semangka berbiji tipe
lonjong dan non biji tipe bulat. Hasil penelitian F menunjukkan perbedaan yang nyata
antar perlakuan pada tiap parameter pengamatan dengan uji BNT 5%. WM 140502
memiliki berat tertinggi per buah 3.17 kg. Kadar gula tertinggi adalah WM 140507
yaitu 9.47 brix. Saat ini Politeknik Negeri Lampung memiliki 8 galur tipe oval dengan
4
6 galur berdaging merah dan 2 galur berdaging orange. Penelitian ini bisa dilihat dari
hasil evaluasi (S5), kita berharap memiliki galur murni untuk perakitan hibrida dengan
terjadi antara tanaman atau populasi yang berbeda secara genetik. Pengetahuan tentang
sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan membuat persilangan menjadi suatu
tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan buatan.
Pada tanaman menyerbuk terbuka, persilangan tanaman terjadi secara alami baik
dengan bantuan angin maupun serangga, dan bantuan manusia untuk tujuan tertentu.
manusia (persilangan buatan) untuk menggabungkan sifat atau karakter yang berbeda
dari dua atau kultivar tanaman. Persilangan buatan pada tanaman dilakukan dengan
mengumpulkan serbuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari
(kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum
5
2.2.2. Morfologi dan Manfaat Bunga bagi Pemuliaan Tanaman
digolongkan kedalam kelompok tomat, cabe, terong sebagai golongan sayuran buah.
Batang semangka berbentuk bulat dan lunak, berambut, dan sedikit berkayu.
Batang ini merambat, panjangnya sampai 3,5 sampai 5,6 meter. Cabang-cabang lateral
mirip dengan cabang utama. Daunnya berbentuk caping, bertangkai panjang, dan
Bunga tanaman akan membentuk biji hasil dari penyerbukan dari sel jantan (serbuk
sari) dengan sel betina (kepala putik). Biji hasil penyerbukan ini dapat digunakan
sebagai alat perbanyakan tanaman, inilah mengapa bunga sangat berperan penting bagi
pemuliaan tanaman, karena dengan bunga persilangan bisa berjalan dengan baik jika
Semangaka mirip dengan melon (Cucumis melo L.). keduanya termasuk famili
Curcubitaceace. Famili ini memiliki sekitar 750 jenis yang tumbuh tersebar di daerah
sayuran, di antaranya ketimun (Cucumis sativus L.), waluh (Cucurbita maxima duch),
6
oyong (Luffa cylindrica (L) Roem), paria (Momordica charantina L.), labu slem
(Sechium edule (Jacq) Sw.), bligu (Benincasa hispida (thumb) cogn), dan labu air
(Lagenaria siceraria (Mol) Stand). Di Jepang, labu air dan waluh digunakan sebagai
sulur. Permukaan tanaman (batang dan daunnya) tertutup bulu-bulu halus dan tajam
(Sunarjono, 2004).
Umur buah semangka siap panen tergantung varietasnya, tetapi umurnya berkisar
antara 80 sampai 90 hari setelah tanam benih atau 65 sampai 75 hari setelah pindah
tanam, bahkan ada pula yang pada kisaran 95 sampai 100 hari setelah tanam benih
klasifikasi warna kulit buah dibedakan menjadi tiga macam warna yakni hijau muda,
perantara alat pemegang berbentuk pilin, dan hidupnya semusim. Sistem perakarannya
menyebar ke samping dan dangkal. Batang tanaman semangka bersegi dan berambut.
Panjang batang antara 1,5 sampai 5,0 meter dan tanamannya bercabang menjalar di
permukaan tanah atau dirambatkan pada turus dari bilah bambu (Rukmana, 2006).
7
Helaian daun menyirip kecil-kecil, permukaannya berbulu, bentuknya mirip
berwarna hijau tua. Letak daun bersebrangan satu sama lain dan tersusun dalam tangkai
Semangka memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan (staminate), bunga
jantan dan bunga betina dengan proporsi 7 banding 1. Bunga jantan memiliki tangkai
panjang tangkai 45 mm, lima helai mahkota bunga, dan berwarna kuning kehijauan.
Bunga tersebut keluar dari ketiak daun dan biasanya mekar pada pagi hari (Sobir dan
Siregar, 2010).
Bentuknya bervariasi mulai dari bulat hingga lonjong, dengan warna-warna yang
berbeda mulai dari hijau muda hingga kehitaman. Warna kulit buah dapat mulus,
bergaris-garis atau bercak-bercak. Warna daging buah ada yang kuning, merah cerah
ataupun merah tua. Semangka terbagi atas semangka berbiji maupun semangka tanpa
biji.
Semangka berasal dari Afrika, suatu daerah tropika dengan cahaya penuh,
sedangkan suhu udara tinggi dan kering. Iklim yang kering dan panas, sinar matahari
8
dan air yang cukup merupakan kebutuhan tanaman yang utama dan beberapa
komponen ini yang harus diperhatikan dalam budidaya semangka. Cahaya matahari
kurang penuh bersinar, maka tanaman akan berbunga kurang baik, bunganya mudah
gugur, dan akhirnya pembuahannya pun menjadi kurang baik (Kalie, 2008).
Untuk memperoleh panen semangka yang cepat dengan kualitas tinggi adalah
suhu rata-rata harian berkisar 25 sampai 3o C. Suhu ini umumnya dicapai di daerah
dengan ketinggian hingga 300 m di atas permukaan laut (dpl). Penanaman di lahan
yang lebih tinggi akan menyebabkan suhu udara menurun dan akan mengakibatkan
Suhu yang lebih tinggi lagi masih diperlukan jika calon buah sudah terbentuk.
Proses pemasakan buah yang baik membutuhkan panas yang berkisar pada suhu 30o C
(Kalie, 2008).
Air berfungsi sebagai penyusun tubuh tanaman dan pembentuk zat makanan.
Semangka memerlukan banyak air karena 90% dari buah semangka adalah air tetapi
semangka tidak perlu diairi atau digenangi terus menerus. Akar tanaman akan mati
air. Tanaman semangka tampaknya dapat tumbuh pada berbagai tipe lahan, asalkan
drainasenya baik. Tanaman semangka menyukai lahan yang gembur dan subur,
mengandung banyak bahan organik, serta mempunyai drainase yang baik. Tanah yang
berpasir atau tanah lempung berpasir yang banyak mengandung Nitrogen cocok untuk
9
Keasaman tanah (pH) yang diinginkan untuk pertumbuhan optimum semangka
berkisar 5,8 sampai 7,2. pH tanah kurang dari 5,8 (tanah asam), perlu dilakukan
Ketinggian tempat yang baik untuk areal penanaman semangka adalah 0 sampai
400 m dpl. Pada ketinggian 400 sampai 900 m dpl, pertumbuhan tanaman kurang baik.
Ketinggian lebih dari 700 m dpl, tanaman menghasilkan buah bermutu rendah dan rasa
kurang manis.
10
BAB III. METODE PRAKTIKUM
Tadulako, Kota Palu. Praktikum dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2019 sampai
Alat yang digunakan adalah kertas, pulpen, tali, dan pengokot, Bahan yang
11
Gambar 2. Persilangan (Tanggal 24 Oktober 2019, Pukul 06.00 WITA, Persilangan
dilakukan agar terjadinya penyerbukan untuk membentuk buah, dilakukan di pagi hari
karena serangga penyerbuk alami seperti lebah belum berdatangan).
Bunga terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga,
dengan bagian bunga yang lain, dasar bunga berfungsi sebagai tempat melekatnya
mahkota bunga, kelopak bunga bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota
ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga
ketika masih kuncup. Kelopak bunga akan terbuka ketika mahkota mekar, mahkota
bunga merupakan bagian bunga yang mempunyai bentuk paling indah, memiliki warna
serangga yang hinggap pada bunga akan membantu proses penyerbukan, benang sari
13
merupakan alat kelamin jantan, terdiri atas tangkai sari, kepala sari, dan serbuk sari,
putik merupakan alat kelamin betina, terdiri atas kepala putik, tangkai putik, dan bakal
buah, dan bakal biji adalah sebagai tempat munculnya buah pada tanaman semangka.
Semua bunga lengkap termasuk bunga sempurna, tetapi tidak semua bunga
sempurna merupakan bunga lengkap. Sebaliknya bunga yang hanya mengandung salah
satu bagian fertile disebut bunga tidak sempurna. Bunga yang hanya mengandung
benang sari dikenal dengan nama bunga jantan, dan yang mengandung putik saja
disebut bunga betina. jenis tumbuhan, bunga jantan dan bunga betina dihasilkan pada
satu tumbuhan ada yang disebut berumah satu dan berumah dua (Wahyudi, L. 2009).
Gambar 6. Hasil Persilangan (Berhasil) (28 Oktober 2019, Pukul 16.00 WITA, Hasil
persilangan yang saya lakukan berhasil).
14
Hasil yang didapatkan bahwa persilangan yang dilakukan dapat dikatakan
berhasil karena melihat buah semangka yang muncul memiliki ukuran yang besar dan
warna yang cantik, tentunya ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan
dalam persilangan ini diantaranya adalah waktu persilangan, kondisi bunga jantan dan
betina yang matang, cuaca, dan tentunya adalah ketelitian maupun keterampilan
dilakukan penyerbukan. Calon buah mulai membesar dan tidak rontok maka
diharapkan telah terjadi pembuahan. Tolak, jika calon buah tidak membesar atau rontok
15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
cuaca, bunga jantan dan betina yang matang, dan waktu persilangan yang tepat.
5.2 Saran
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan kedepannya semakin
16