Anda di halaman 1dari 14

SINDIKAT PILIHAN MATERI

(KONSTITUSI)

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan

Memenuhi Syarat-syarat guna mengikuti

Pelatihan Instruktur (TOT) Tingkat Nasional HMI Cabang Palembang

Oleh : Anugrah Mulia

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

CABANG JAMBI

2017
SINDIKAT PILIHAN MATERI

KONSTITUSI

RPP/SINDIKAT MATERI: NDP HMI

Jenjang: Training Instruktur Materi: KONSTITUSI Alokasi Waktu: 180


Latihan Kader I HMI Menit

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta dapat memahami ruang lingkup konstitusi.

Tujuan Pembelajaran Khusu:

1. Peserta dapat menjelaskan ruang lingkup konstitusi HMI dan Hubungan dengan pedoman
pokok organisasi
2. Peserta dapat mempedomani konstitusi HMI dan Pedoman Pokok organisasi dalam
berorganisasi.

Pokok Bahasan / Sub Pokok bahasan:

1. Pengantar Ilmu Sejarah


1.1. Pengantar Ilmu Hukum, Pengertian Fungsi Hukum, Hakikat Hukum.
1.2. Pengertian Konstitusi dan arti pentingnya dalam Organisasi.
2. Ruang Lingkup Konstitusi:
2.1. Makna Mukadimah AD HMI
2.2. Makna HMI sebagai Organisasi yang berazaskan Islam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga HMI.
2.3. Masalah Keanggotaan, Masalah Struktur Kekuasaan, dan Kepemimpinan.
3. Pedoman-Pedoman Dasar Organisasi:
3.1. Pedoman Perkaderan
3.2. Pedoman KOHATI
3.3. Pedoman Lembaga Kekaryaan
3.4. Pedoman Atribut HMI, GPPO dan PKN
4. Hubungan Konstitusi AD/ART dengan Pedoman-pedoman Organisasi Lainnya.

Metode:

Ceramah, Diskusi, ice breaking, dan Tanya Jawab

Media:

Laptop, Kertas Plano/Papan Tulis, Spidol, dan Infocus/Proyektor


Evaluasi:

Test Objektif/Subjektif, Penguasaan dan Membuat Kuisioner.

1. Pengantar Ilmu Sejarah.


1.1 Pengantar Ilmu Hukum, Pengertian Fungsi Hukum, Hakikat Hukum
Pertama kali di gunakan oleh UGM pada tahun 1946 yang diterjemahkan
dari bahasa belanda. Yaitu in leiding tot de recht. Yang di terjemahkan menjadi
ensiklopedia hukum, dan masih digunakan UI pada tahun 1949. Pegantar ilmu
hukum terdiri dari 2 kata, yaitu kata pengantar dan kata ilmu hukum.
Pengantar berarti membawa ketempat yang di tuju. Dalam bahasa asing juga
diartikan ‘’Inleiding’’ (belanda) dan ‘’ Introducing’’ (inggris) yang berarti
memperkenalkan, dalam hal ini yang diperkenalkan adalah ilmu hukum. Menurut
Cross Ilmu Hukum ialah segala perbuatan hukum yang memperlajari hukum dalam
segala bentuk dan manifestasinya. Sedangkan menurut Curzon Ilmu Hukum adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mencakup dan membicarakan sagala hal yang
berhubungan dengan hukum. Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal
dengan nama ‘’Jurisprudence’’ berasal dari kata ‘’Jus’’, ‘’Juris’’ yang artinya hukum
atau hak, dan kata ‘’Prudence’’ berarti melihat kedepan atau mempunyai keahlian,
dan arti umum dari Jurisprudence adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu
hukum.
Hukum berfungsi sebagai:
 Memperkenalkan segala masalah yang berhubungan dengan hukum.
 Memperkenalkan ilmu hukum yaitu pengetahuan yang mempelajari segala
seluk-beluk daripada hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya.
 Berusaha untuk menjelaskan tentang keadaan, inti, maksud dan tujuan dari
bagian-bagian yang penting daripada hukum serta bertalian antara berbagai
bagian tersebut dengan ilmu pengetahuam hukum.
 Merupakan dasar dalam rangka studi hukum. Tanpa mempelajari ilmu
hukum secara tuntas, tidak akan memperoleh pengertian yang baik tentang
berbagai cabang ilmu hukum.
 Mengkualifikasikan mata pelajaran, pendahuluan, pembukaan ke arah ilmu
pengetahuan hukum pada tingkat persiapan.

Jika hukum tidak berjalan sesuai dengan fungsinya maka bisa dibilang
hukum itu cacat. Secara hakikatnya hukum itu dibuat dengan tujuan untuk
mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah
terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa
kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak
untuk memperoleh pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai
sebuah peraturan atau ketetapan/ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak
tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi untuk
orang yang melanggar hukum.

1.2. Pengertian Konstitusi dan arti pentingnya dalam Organisasi


Konstitusi adalah bentuk peraturan perundangan yang tertinggi yang menjadi dasar
sumber semua peraturan perundangan yang dibawahnya dalam suatu
organisasi/Negara.

Konstitusi: -Aturan Pokok

-Hukum Pokok

Piagam Madinah → Islam

UUD 19945 → Indonesia

AD/ART → Organisasi

Sumber Hukum:

Islam : Al-Qur’an dan Hadist

Indonesia : Pancasila

Syarat yang harus dimiliki agar konstitusi menjadi penentu arah, tindakan dan
piagam (Sebagai dasar Pijakan) :

1. Bentuknya
Sebagai naskah tertulis yang merupakan perundangan tertinggi yang berlaku
dalam suatu organisasi/negara.
2. Isinya
Merupakan peraturan yang bersifat fundamental artinya tidak semua masalah
yang penting harus dibuat melainkan hal-hal yang bersifat pokok, dasar atau
azas-azasnya saja.
3. Sifatnya
 Universal
 Fleksibel
 Luwes

Konstitusi sangat penting dalam suatu organisasi, karena jika dalam suatu
organisasi tidak memiliki kontitusi berarti organisasi itu tidak memiliki aturan,
sehingga setiap kader/anggota organisasi tersebut bebas untuk melakukan segala
hal yang berbau dengan organisasinya, karena tidak ada hukum yang mengatur
untuk apa yang dibuat oleh anggota/kadernya. Serta organisasi/negara tersebut
akan banyak terjadi konflik-konflik dan tidak memiliki suatu tujuan, sehingga
kader/anggotanya akan membuat organisasi baru.

2. Ruang Lingkup Konstitusi


2.1. Makna Mukadimah AD HMI
Alenia 1:
 Islam Ajaran yang haq dan sempurna (QS: Ali Imron: 19)
 Fitrah Manusia ; Hanif/cenderung pada kebenaran (QS: Al-Araf: 172)
 Khalifah Fil Ardh (QS: Al-Baqarah: 30)
 Pengabdian diri (QS: Az-Dzariyat: 56)
Alenia 2:
 Azas Keseimbangan (QS: Al-Qashash: 77)
 Duniawi-Ukhrawi-Individu-Sosial-Iman-Ilmu-akal
Alenia 3:
 Kemerdekaan merupakan Rahmat Allah SWT (QS: At-Taubah: 41, Al-
Baqarah: 105, Yunus: 25).
 Umat Islam wajib mengisi kemerdekaan (Fungsi Umat Islam) (QS: Al-Anfal:
61, Al-Jum’ah: 10, Ar-Radu: 11).
 Adil makmur
Alenia 4:
 Umat Islam berperaan Aktif dalam Menciptakan Ukhuwah Islamiyah sesama
umat Islam sedunia
 Menuju Masyarakat Adil makmur
Alenia 5:
 Fungsi Generasi Muda Islam
 Orientasi pengabdian kepada Allah SWT dan Masyarakat (QS: Az-Dzariyat:
56)
Alenia 6:
 Memiliki keyakinan dalam tujuan yang ingin dicapai
 Ikhtiar dan planning (perencanaan)
2.2. Makna HMI sebagai Organisasi yang berazaskan Islam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga HMI.
HMI adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa yang (mengaku) beragama
islam. Dimana secara individu dan organisatoris memiliki ciri-ciri ke-islama-an dan
menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber norma, sumber nilai, sumber
inspirasi dan sumber aspirasi di dalam setiap aktivitas dan dinamika organisasi. Islam
sebagai ajaran yang haq dan sempurna hadir di bumi diperuntukan untuk mengatur
pola hidup manusia agar sesuai fitrahnya. Secara normatif islam tidak sekedar
agama ritual yang cenderung individual akan tetapi merupakan suatu tata nilai yang
mempunyai komunitas dengan kesadaran kolektif yang memuat pemahaman
/kesadaran, kepentingan, struktur dan pola aksi bersama demi tujuan-tujuan politik.
Substansi pada dimensi kemasyarakatan, agama memberikan spirit pada
pembentukan moral dan etika. Islam yang menetapkan Tuhan dari segala tujuan
menyiratkan perlunya peniru etika ke-Tuhan-an yang meliputi Rahmat (Pengasih),
Barr (Pemula), Ghafur (Pemaaf), Rahim (Penyayang) dan ihsan (berbuat Baik).
Totalitas dari etika tersebut menjadi kerangka pembentukan manusia yang kafah
(Tidak Boleh Mendua) antara aspek ritual dengan aspek kemasyarakatan.
Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI merupakan konstitusi HMI,
isinya memuat aturan-aturan pokok organisasi yang bersifat fundamental. Secara
khusus masalah-masalah yang memerlukan penjelasan lebih lanjut di urai dalam
beberapa naskah, yaitu penjelasan dan pedoman-pedoman organisasi lainnya. Hal
utama yang harus diketahui kader selain asas dan implikasinya adalah masalah
tentang keanggotaan dan struktur organisasi.
2.3. Masalah Keanggotaan, Masalah Struktur Kekuasaan, dan Kepemimpinan.
Yang dapat menjadi anggota HMI adalah mahasiswa Islam yang terdaftar pada
perguruan tinggi dan atau yang sederajat yang ditetapkan oleh Pengurus HMI
Cabang/ Pengurus Besar.
Keanggotaan HMI dibagi menjadi tiga, yaitu:
 Anggota Muda
Anggota Muda adalah mahasiswa Islam yang menuntut Ilmu di perguruan
tinggi atau sederajat dan telah mengikuti MAPERCA dan ditetapkan oleh
Pengurus Cabang.
 Anggota Biasa
Anggota biasa adalah anggota muda atau mahasiswa yang telah memenuhi
syarat dan atau anggota muda yang telah mengikuti Latihan Kader I (Basic
Training).
 Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah orang yang berjasa kepada HMI yang telah
ditetapkan oleh Pengurus HMI Cabang/Pengurus Besar HMI.
Syarat-syarat Keanggotaan:
 Setiap mahasiswa Islam yang ingin menjadi anggota harus mengajukan
permohonan serta menyatakan secara tertulis kesediaan mengikuti
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan/ peraturan
organisasi lainnya.
 Apabila telah memenuhi syarat pada ayat (a) dan yang bersangkutan telah
dinyatakaan lulus mengikuti maperca, maka dinyatakan sebagai Anggota
Muda.
 Mahasiswa Islam yang telah memenuhi Syarat (a) dan atau Anggota Muda
HMI dapat mengikuti Latihan Kader I dan Setelah lulus dinyatakan Anggota
Biasa HMI.
Masa Keanggotaan:
 Masa keanggotaan muda berakhir 6 (enam) bulan sejak Maperca.
 Masa kenaggotaan anggota biasa adalah sejak dinyatakan lulus LK I (basic
Tranining) hingga 2 (dua) tahun setelah berakhirnya masa studi S0 dan S1,
dan hingga 1 tahun untuk S2 dan S3.
 Angota biasa yang habis masa keanggotaannya saat menjadi pengurus
diperpanjang masa keanggotaannya sampai selesai masa kepengurusannya
(dinyatakan demisioner), setelah itu dinyatakan habis masa keanggotaannya
dan tidak dapat menjadi pengurus lagi.
 Anggota biasa yang melanjutkan studi ke sastra perguruan tinggi yang lebih
tinggi atau sama lebih dari dua tahun lulus dari studi sebelumnya dan tidak
sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena menjadi pengurus
(sebagaimana dimaksud ayat c) maka masa keanggotaan tidak diperpanjang
lagi (berakhir).
 Masa keanggotaan berakhir apabila:
a) Telah berakhir masa keanggotaannya.
b) Meninggal dunia
c) Mengundurkan diri
d) Menjadi anggota partai politik
e) Diberhentikan atau dipecat
f) Tidak terdaftar lagi diperguruan tinggi sesuai dengan poin a sampai
dengan d.

Anggota muda HMI mempunyai hak bicara dan hak partisipasi. Anggota biasa
memiliki hak bicara, hak suara, hak partisipasi dan hak untuk dipilih. Anggota
kehormatan dapat mengajukan saran/usulan dan pertanyaan kepada pengurus
secara lisan atau tertulis (ART Pasal 6).

Anggota HMI berkewajiban untuk menjaga nama baik organisasi, menghormati


simbol-simbol organisasi, menjalankan misi organisasi, menjunjung tinggi etika,
sopan santun dan moralitass, tunduk dan patuh terhadap AD/ART serta
berpartisipasi dalam seluruh kegiatan HMI. Khusus anggota biasa, juga harus
membayar uang pangkal dan iuran organisasi (ART Pasal 7).

Struktur organisasi HMI terbagi menjadi 2 (dua) hal, yaitu struktur kekuasaan dan
struktur kepemimpinan.

 Struktur kekuasaan secara harkiki terdiri dari:


a) Kongres
b) Konferensi/musyawarah Cabang (Konfercab/Muscab)
c) Rapat Anggota Komisariat (RAK)
 Struktur pemimpinan secara harkiki terdiri dari:
a) Pengurus Besar HMI
b) Pengurus HMI Cabang
c) Pengurus HMI Komisariat
 Struktur Pembantu Pemimpin:
a) Badan Koordinasi (Badko)
b) Koordinator Komisariat (Korkom)
3. Pedoman-pedoman Dasar Organisasi
3.1 Pedoman Perkaderan
Pedoman perkaderan adalah aturan yang khusus membahas tentang sistem
perkaderan yang dilakukan di HMI. Sistem inilah yang dilaksanakan secara masif,
seragam, standar, dan menyeluruh oleh seluruh komponen HMI.
Hal-hal yang menjadi pokok dalam sistem perkaderan HMI adalah:
 Tujuan Perkaderan
Terciptanya kader Muslim-Intelektual-Profesional yang berakhlakul karimah
serta mampu mengemban amanah Allah sebagai Khalifah Fil Ardh dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.
 Aspek Perkaderan
a) Pembentukan Integritas watak dan kepribadian
b) Pengembangan kualitas intelektual
c) Pengembangan kemampuan profesional
 Landasan Perkaderan
a) Landasan Teologis
b) Landasan Ideologis
c) Landasan Konstitusi
d) Landasan Historis
e) Landasan Sosio-Kultural
 Pola dasar perkaderan
a) Rekrutmen
b) Pembentukan Kader:Training formal, pengembangan ( Up-grading,
pelatihan, aktivitas)
c) Pengabdian

3.2 Pedoman KOHATI

KOHATI adalah singkatan dari Korps HMI-Wati. KOHATI merupakan badan khusus
HMI yang bertugas untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi
HMI-Wati dalam wacana dan dinamika pergerakan ke-perempuan-an. KOHATI
didirikan pada tanggal 2 jumadil akhir 1386 H yang bertepatan dengan tanggal 17
September 1966 M pada Kongre VIII HMI di Solo, KOHATI Berkedudukan Dimana
HMI berada.

KOHATI bertujuan ‘’Terbinanya muslimah yang berkualitas insan cita’’. KOHATI


merupakan organisasi yang bersifat semi otonom. KOHATI memiliki fungsi sebagai
wadah peningkatan dan pengembangan potensi kader HMI dalam wacana dan
dinamika gerakan ke-perempuan-an. Dalam internal HMI, KOHATI berfungsi sebagai
bidang ke-perempuan-an, dan di eksternal HMI, KOHATI berfungsi sebagai
Organisasi perempuan. KOHATI berperan sebagai pencetak dan pembina muslimah
sejati untuk menegakkan dan mengembangkan nilai-nilai ke-islam-an dan ke-
indonesia-an. Yang dapat menjadi anggota KOHATI adalah HMI-Wati yang telah lulus
Latihan Kader I HMI.

3.3 Pedoman Lembaga Kekaryaan

Terbentuknya lembaga kekaryaan sebagai satu dari institusi HMI terjadi pada
kongres ke VII HMI di Jakarta pada tahun 1963 dengan diputuskannya mendirikan
beberapa lembaga khusus (Sekarang lembaga kekaryaan) dengan pengurus pusatnya
ditentukan berdasarkan kuota yang mempunyai potensi terbesar pada jenis aktifitas
lembaga kekaryaan yang bersangkutan diantaranya:

 Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) yang dipusatkan di surabaya.


 Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI) yang dipusatkan di bandung.
 Lembaga Pembangunan Mahasiswa Islam (LPMI) yang dipusatkan di
makassar.
 Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam (LSBMI) yang dipusatkan di
Yogyakarta.
Dan kondisi politik tahun 60-an berorientasi masa, lembaga kekaryaan pun semakin
menarik sebagai suatu faktor bagi berkembang pesatnya lembaga kekaryaan
ditunjukkan dari:
 Adanya hasil penelitian yang menginginkan dipertegasnya status lembaga
kekaryaan, struktur organisasi dan wewenang lembaga kekaryaan
 Keinginan untuk menjadi lembaga kekaryaan otonom penuh terhadap
organisasi induk HMI
Kemudian sampai pada tahun 1966 diikuti oleh pembentukan Lembaga Tekhnik
Mahasiswa Islam (LTMI), Lembaga Pertanian Mahasiswa Islam (LPMI), Lembaga
Astronomi Mahasiswa Islam (LAMI). Akhirnya dengan latar belakang di atas melalui
kongres VIII HMI di solo melahirkan keputusan Kongres dengan memberikan status
otonom penuh kepada Lembaga kekaryaan dengan memberikan hak yang lebih
kepada lembaga kekaryaan tersebut, antara lain:
 Punya struktur organisasi yang bersifat nasional dari tingkat pusat rayon
 Memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sendiri
 Bentuk mengadakan musyawarah lembaga termasuk memilih pimpinan
lembaga
Keputusan-keputusan di atas di satu pihak lebih mengarahkan kepada kegiatan
lembaga, namun di lain pihak lebih merugikan organisasi ke tingkat induk bahkan
justru menimbulkan permasalahan serius. Yang dimaksud dengan Lembaga
kekaryaan adalah badan-badan khusus HMI (diluar KOHATI, BPL) yang bertugas
melaksanakan kewajiban-kewjiban HMI sesuai dengan fungsi dan bidangnya (ladang
garapan) masing-masing, latihan kerja berupa Dharma Bhakti ke-masyarakat-an
dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Sebagaimana terdapat dalam
unsur-unsur pokok Esensi kepribadian HMI yang meliputi:
 Dasar tauhid yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah yakni dasar
keyakinan bahwa ‘’Tiada Tuhan melainkan Allah’’, dan Allah adalah
merupakan inti daripada iman, islam dan ihsan.
 Dasar keseimbangan yaitu keharmonisan antara pemenuhan tugas dunia
dan akhirat, jasmaniah dan rohaniah, iman dan ilmu menuju kebahagiaan
hidup dunia dan akhirat.
 Kreatif, yakni memiliki kemampuan dengan cipta dan daya pikir nasional dan
kritis, hingga memiliki kebijakan untuk berilmu amaliyah dan beramal ilmiah.
 Dinamis, yaitu selalu dalam keadaan gerak dan terus berkembang serta
dengan cepat memberikan respon terhadap setiap tantangan yang dihadapi
sehingga memiliki fungsi pelopor yang militan.
 Permersatu, yaitu sikap dan perbuatan angkatan muda yang merupakan
kader seluruh ummat Islam Indonesia menuju persatuan nasional.
 Progresif dan pembaharu, yaitu sikap dan perbuatan orang muda patriotik
mengutamakan kepentingan bersama bangsa di atas kepentingan pribadi.
Memihak dan membela kaum-kaum yang lemah dan tertindas dengan
menentang penyimpangan dan kebatilan dalam bentuk dan manifestasinya.
Aktif dalam pembentukan dan peranan umat islam indonesia yang adil dan
makmur yang diridhai oleh Allah SWT.
Dilihat dari jenisnya, maka lembaga kekaryaan yang pernah ada:
a. Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI)
b. Lembaga Pers mahasiswa islam (LAPMI)
c. Lembaga dakwah mahasiswa islam (LDMI)
d. Lembaga pendidikan mahasiswa islam (LAPENMI)
e. Lembaga pertanian mahasiswa islam (LPMI)
f. Lembaga teknologi mahasiswa islam (LTMI)
g. Lembaga seni budaya mahasiswa islam (LSMI)
h. Lembaga astronomi mahasiswa islam (LAMI)
i. Lembaga ekonomi mahasiswa islam (LEMI)
j. Lembaga hukum mahasiswa islam (LHMI)
k. Lembaga penelitian mahasiswa islam (LEPMI)
Dan lembaga-lembaga yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan karena lembaga
kekaryaan adalah badan pembantu pimpinan HMI, maka dengan melaksanakan
tugas/fungsional (sesuai dengan bidangnya masing-masing) haruslah terlebih
dahulu dirumuskan dalam suatu musyawarah tersendiri.
3.4 Pedoman Atribut HMI
Pedoman atribut HMI berisi tentang lagu, lambang dan berbagai macam
penerapannya. Lagu yang dijadikan sebagai Hymne HMI adalah lagu yang diciptakan oleh
RM Akbar sebagai berikut:
Hyme HMI
Bersyukur dan ikhlas
Himpunan mahasiswa islam
Yakin usaha sampai
Untuk kemajuan
Hidayah dan taufiq
Bahagia HMI
Berdoa dan ikrar
Menjunjung tinggi syiar islam
Turut qur’an dan hadist
Jalan keselamatan
Ya allah berkati
Bahagia HMI
Lambang HMI
a. Bentuk khusus Alif
Sebagai huruf hidup, lambang optimis kehidupan HMI. Huruf alif merupakan
angka 1 (satu) lambang, dasar/semangat HMI.
b. Bentuk perisai
Lambang kepeloporan HMI
c. Bentuk jantung
Pusat kehidupan manusia, lambang proses perkaderan HMI
d. Bentuk pena
Melambangkan bahwa HMI adalah organisasi mahasiswa yang senantiasa
haus akan ilmu pengetahuan
e. Gambar bulan bintang
Lambang keimanan seluruh umat islam didunia (kejayaan islam)
f. Warna hijau
Lambang keimanan dan kemakmuran
g. Warna hitam
Lambang ilmu pengetahuan
h. Keseimbangan warna hijau hitam
Lambang keseimbangan, esensi kepribadian HMI
i. Warna putih
Lambang kesucian dan kemurnian perjuangan HMI
j. Puncak tiga
Lambang iman, islam dan ikhsan. Iman, ilmu dan amal
k. Tulisan HMI
Kepanjangan dari Himpunan mahasiswa Islam

Penggunaan lambang HMI dapat diterapkan pada


a. Lencana/Badge HMI
b. Bendera
c. Stempel
d. Kartu anggota
e. Papan nama HMI
f. Gordon/selempang HMI
g. Baret HMI
h. Muts/peci HMI
Segala sesuatu yang berkaitan dengan atribut diatur dalam ketentuan khusus.
4. Hubungan Konstitusi AD/ART dengan Pedoman-pedoman Organisasi Lainnya.
Pada dasarnya konstitusi hanya memberikan aturan yang bersifat umum, aturan secara
khusus dijelaskan dalam pedoman-pedoman lainnya. Pedoman lain berfungsi sebagai
penjelasan teknis hal-hal yang dibahas dalam konstitusi, sehingga tidak boleh bertentangan
dengan konstitusi. Secara harkiki hukum konstitusi merupakan aturan tertinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Hasil-hasil kongres HMI

Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme, Indonesia, Jakarta, Konstitusi, 2005.

Budiman, Arif, Teori Negara: Negara, Kekuasaan dan ideologi, Jakarta, Gramedia, 1996.

Daulay, Ikhsan Rosyada. Perhulutan, Mahkamah Konstitusi Memahami Keberadaannya Dalam sistem
Ketatanegaraan RI, Jakarta, Rineka Cipta, 2004.

Nasution, Adnan Buyung, Aspirasi Pemerintah Konstitusional di Indonesia, Jakarta, Grafiti, 1995.

Soedirjo, Mahkamah Agung, Kedudukan, Susunan, dan Kekuasaannya, Jakarta, Media Sarana, 1987.

Ramdlonnaning, Cita dan Citra Hak Asasi Manusia Di Indonesia, Jakarta, Lembaga Krimonologi UI,
1983.
CURRICULUM VITAE

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Anugrah Mulia


TTL : Purworejo, 4 Desember 1994
Alamat : Jln. Pattimura Perumahan Kembar Lestari II Blok EE 22 RT 56 Kel.
Kenali Besar Kec. Kota baru Kota Jambi
No Telp/ HP : 0853-8437-3287

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

SD/ MI : SDN 57/IV Kota Jambi Lulus Tahun 2007


SMP/ MTs : SMP Negeri 8 Kota Jambi Lulus Tahun 2010
SMU/ MA : SMA Ferdy Ferry Putra Jambi Lulus Tahun 2013

C. PELATIHAN INTERN HMI

1. PELATIHAH FORMAL
- LK I : HMI KORKOM IAIN STS Jambi Tahun 2014
- LK II : HMI Cabang Bogor Tahun 2016
2. PELATIHAN NON FORMAL
- UP GRADING: HMI Komisariat Syari’ah Tahun 2015-2017
- TDF : HMI Cabang Jambi Tahun 2016
- LKD : HMI Cabang Depok Tahun 2016

D. PENGALAMAN ORGANISASI

1. HMJ-PI IAIN STS Jambi Sebagai Staf Ahli KKI Tahun 2015-2016
2. Pengurus Komisariat Syari’ah Sebagai KABID PTKP Tahun 2015-2017

E. PENGALAMAN KERJA

1. Alif Group Sebagai Operator Tahun 2013


2. Yamaha Mataram Sakti Sebagai Marketing Tahun 2013
3. Jamtos (Jambi Town Square) Sebagai Karyawan Tahun 2013-2014

Demikian Curriculum Vitae ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Wabillahittaufiq Wal Hidayah


Jambi,18 Rabiul akhir 1438 H
17 Januari 2017 M

Yang Menyatakan,

( Anugrah Mulia )

Anda mungkin juga menyukai