Anda di halaman 1dari 3

VARICELA

No. Dokumen : 117/SOP/UKP/18


No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 27-01-2018
Halaman : 1/3
UPTD
Hj. Tuti Nursari, SKM
PUSKESMAS
NIP. 19610609 198105 2 001
CIAWIGEBANG

1. Pengertian Infeksi akut primer oleh virus Varicella zoster yang menyerang
kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit
polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh. Masa
inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui udara (air-borne) dan
kontak langsung.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan dan pengobatan pasien
dengan kasus Varisela
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Ciawigebang Nomor :
440/016/SK/PKM.CWG/2018 Tentang Layanan Klinis di UPTD
Puskesmas Ciawigebang
4. Referensi  Permenkes No 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Pasilitas pelayanan kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Anamnesa:
Keluhan
Demam, malaise, dan nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya
lesi kulit berupa papul eritem yang dalam waktu beberapa jam
berubah menjadi vesikel. Biasanya disertai rasa gatal.

Faktor Risiko
1. Anak-anak.
2. Riwayat kontak dengan penderita varisela.
3. Keadaan imunodefisiensi.

2. Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu
beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas
berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan menjadi keruh
dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung,
timbul lagi vesikel-vesikel baru yang menimbulkan gambaran
polimorfik khas untuk varisela. Penyebaran terjadi secara
sentrifugal, serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut,
dan saluran napas atas.

3. Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.
4. Diagnosis Banding
 Variola.
 Herpes simpleks disseminata.

1/2
 Coxsackievirus.
 Rickettsial pox.

5. Komplikasi
Pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi pada pasien
dengan gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko untuk
menyebabkan infeksi intrauterin pada janin, menyebabkan
sindrom varisela kongenital.

6. Penatalaksanaan
 Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak mengakibatkan
pecahnya vesikel. Selain itu, dilakukan pemberian nutrisi
TKTP, istirahat dan mencegah kontak dengan orang lain.
 Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin
dihindari karena dapat menyebabkan Reye’s syndrome.
 Losio kelamin dapat diberikan untuk mengurangi gatal.
 Pengobatan antivirus oral, antara lain:
1. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20
mg/kgBB (dosis maksimal 800 mg), atau
2. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari.
Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif
diberikan pada 24 jam pertama setelah timbul lesi.

7. Konseling & Edukasi


Edukasi bahwa varisella merupakan penyakit yang self-limiting
pada anak yang imunokompeten. Komplikasi yang ringan dapat
berupa infeksi bakteri sekunder. Oleh karena itu, pasien
sebaiknya menjaga kebersihan tubuh. Penderita sebaiknya
dikarantina untuk mencegah penularan.

8. Kriteria rujukan
 Terdapat gangguan imunitas
 Mengalami komplikasi yang berat seperti pneumonia,
ensefalitis, dan hepatitis.

9. Prognosis
Pasien dengan imunokompetenPasien dengan imunokompromais
Ad Vitam: Bonam Ad Vitam: Dubia ad bonam
Ad Fungsionam: Bonam Ad Fungsionam: Dubia ad bonam
Ad Sanationam: Bonam Ad Sanationam: Dubia ad bonam
8. Unit Terkait BP, KIA, Pustu, BP Desa, Pusling
9. Dokumen 1) Buku Register
Terkait 2) Rekam Medis
3) Resep
6. Rekaman NO Yang diubah Isi perubahan Tanggal
Histori mulai
Perubahan diberlakukan
01  Kebijakan  Surat Keputusan Kepala 27-01-2018
 Referensi UPTD Puskesmas
Ciawigebang Nomor :
440/016/SK/PKM.CWG/20
18 Tentang Layanan
Klinis di UPTD
Puskesmas Ciawigebang

2/2
 Keputusan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2
015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Pasilitas pelayanan
kesehatan Tingkat
Pertama

3/2

Anda mungkin juga menyukai