Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

EVALUASI DAN PEMBAHASAN


A. Evaluasi Sediaan

Pengamatan Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari


ke-0 ke -1 ke -2 ke -3 ke - 4 ke -5 ke – 6
Organolepti Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit
k kental ; kental ; kental ; kental ; kental ; kental ; kental ;
ungu ; ungu ; ungu ; ungu ; ungu ; ungu ; ungu ;
Khas Khas Khas Khas Khas Khas Khas
aromatik aromatik aromatik aromatik aromatik aromatik aromatik
dan dan dan dan dan dan dan
anggur ; anggur ; anggur ; anggur ; anggur ; anggur ; anggur ;
rasa pedas rasa rasa rasa rasa rasa rasa
pedas pedas pedas pedas pedas pedas
Penumbuha Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
n mikroba
Kristal pada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
mulut botol
pH 4 4 4 4 4 4 4
Viskositas 10 rpm = 10 rpm = 10 rpm = 10 rpm = 10 rpm = 10 rpm = 10 rpm =
0,4 % 0,4 % 0,4 % 0,4 % 0,4 % 0,4 % 0,4 %
20 rpm = 20 rpm = 20 rpm = 20 rpm = 20 rpm = 20 rpm = 20 rpm =
0,7 % 0,7 % 0,7 % 0,7 % 0,7 % 0,7 % 0,7 %
30 rpm = 30 rpm = 30 rpm = 30 rpm = 30 rpm = 30 rpm = 30 rpm =
1,1 % 1,1 % 1,1 % 1,1 % 1,1 % 1,1 % 1,1 %
60 rpm = 60 rpm = 60 rpm = 60 rpm = 60 rpm = 60 rpm = 60 rpm =
2,4 % 2,4 % 2,4 % 2,4 % 2,4 % 2,4 % 2,4 %
100 rpm = 100 rpm 100 rpm 100 rpm 100 rpm 100 rpm 100 rpm
4,1 % = 4,1 % = 4,1 % = 4,1 % = 4,1 % = 4,1 % = 4,1 %
Bobot jenis 1 g/ml
Sedimentasi Tidak ada
pemisaha
n
Pengujian Minyak
emulsi dalam air
(pengujian
jenis emulsi)

B. Pembahasan
Emulsi adalah sistem dua fase, dalam bentuk sediaan yang mengandung bahan
obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa yang distabilkan
dengan zat pengemulsi dan surfaktan yang cocok. (Depkes RI:1979).
Tipe Emulsi Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal
ataupun external, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Emulsi tipe O/W ( oil in water ) atau M/A ( minyak dalam air ). Adalah emulsi
yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air. Minyak sebagai fase
internal dan air sebagai fase external.
2. Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam Minyak ). Adalah emulsi
yang terdiri dari butiran yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal dan
minyak sebagai fase external.
Dalam praktikum kali ini dilakukan praktikum sedian emulsi, tipe sediaan
emulsi yang digunakan adalah minyak dalam air (M/A). Emulsi terdiri dari dari zat
aktif, emulgator, pelarut, pengawet, pengental, pewarna, pewangi, dan perasa. Zat
aktif merupakan zat utama / zat yang berkhasiat dalam sediaan emulsi. Pelarut
merupakan cairan yang dapat melarutkan zat aktif atau biasa disebut sebagai zat
pembawa. Contoh pelarut adalah air, gliserol, propilenglikol, etanol, dan eter.
Emulgator atau zat pengemulsi didefinisikan sebagai senyawa yang
mempunyai aktivitas permukaan (surface – active agents ) sehingga dapat
menurunkan tegangan permukaan (surface tension ) antara udara – cairan dan cairan
– cairan yang terdapat dalam suatu system makanan. Kemampuannya menurunkan
tegangan permukaan menjadi hal menarik karena emulgator memiliki keunikan
struktur kimia yang mampu menyatukan dua senyawa. berbeda polaritasnya.
Emulgator yang digunakan dalam pembuatan emulsi ini adalah PGA ( Pulvis Gummi
Arabicum ).
Dalam pembuatan emulsi ini dilakukan metode botol karena zat aktif yang
digunakan yaitu oleum caryophylli mudah menguap. Metode ini merrupakan variasi
dari metode gom kering atau metode gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan
pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar. Dalam praktikum kali
ini, bahan aktif yang digunakan adalah Oleum Caryophylli serta bahan tambahan lain
seperti Propylenglikol, Natrium benzoat, Essence anggur. Oleum caryophylli adalah
bahan baku utama atau zat aktif dalam sediaan ini. memiliki fungsi sebagai obat sakit
gigi. Bahan tambahan lain yang digunakan dalam pembuatan emulsi ini meliputi,
propilenglikol yang dalam praktikum ini digunakan sebagai thickener atau sebagai
pengental emulsi. Kemudian Natrium Benzoat digunakan sebagai pengawet untuk
mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur pada emulsi dan supaya sediaan tahan
lama. Namun penggunaan Natrium benzoat pada suatu sediaan oral tidak boleh lebih
dari 0,01% - 0,5% Selain itu karena emulsi ini bau aroma khas minyak maka dari itu
dibutuhkan zat tambahan lainnya yang bermaksud untuk menarik minat konsumen,
zat tambahan yang digunakan adalah essence anggur. Pada sediaan menggunakan
pula anti caplocking yaitu propilenglikol (anti caplocking berguna untuk menghindari
terbentuk dan menempelnya benang-benang atau endapan kristal yang terdapat pada
leher dan tutup botol karena sering membuka dan menutup botol sediaan).
Pada praktikum ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui kualitas dan
kestabilan sediaan yang dibuat. Evaluasi ini dilakukan dengan pemeriksaan
organoleptis, pemeriksaan pertumbuhan mikroba, pemeriksaan kristal pada mulut
botol, pemeriksaan pH, pemeriksaan viskositas ,pemeriksaan bobot jenis, sedimentasi
dan pengujian uji emulsi. Evaluasi dilakukan setelah dibuat sediaan sirup dan selama
penyimpanan selama seminggu (7 hari).
Pada evaluasi di hari pertama sampai hari ketujuh setelah sediaan jadi, masih
di dapatkan hasil yang baik pada bentuk, warna, bau, dan rasa sesuai dengan yang
diinginkan yakni bentuk sedikit kental karena adanya penambahan propilenglikol,
sedian berwarna ungu dengan rasa pedas dan berbau aroma khas anggur. Hasil bobot
jenis yang didapatkan adalah 1 g/ml, pH yang didapat yakni 4, tidak terjadi
pemisahan, tidak ada kristal dalam botol, emulsi berupa minyak dalam air dan hasil
viskositas pada rpm10 yaitu 0,4 %, hasil pada rpm 20 yaitu 0,7 %, pada rpm 30 yaitu
1,1 %, pada rpm 60 yaitu 2,4 % , pada rpm 100 yaitu 4,1% .

Anda mungkin juga menyukai