Anda di halaman 1dari 9

MODUL IV:

SISTEM PROYEKSI PADA GMT

1
Pada tahap awal ini, akan dibuat beberapa sumbu plot sederhana dan meng-
gunakan psbasemap sebagai garis pantai. Dalam hal ini, akan diperkenalkan
switch, yaitu opsi kode program yang terdapat dalam program GMT. Terdapat
3 switch yang akan digunakan, yaitu -B, -J, dan -R, untuk membiasakan diri
dengan beberapa pilihan proyeksi GMT. Program GMT yang akan digunakan
adalah psbasemap dan pscoast. Silakan mengunjungi halaman manual di situs
web GMT untuk referensi lebih lanjut. Detail denisi program tersebut secara
lebih detail juga akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

1 Proyeksi Linier
Plot ini dimulai dengan membuat frame basemap untuk plot x-y secara linier,
dimulai dari angka 10 sampai 70 pada sumbu x dengan anotasi setiap 10 angka,
dan dari -3 sampai 8 pada sumbu y, dengan anotasi setiap 1 angka. Plot akhir
berukuran 4 x 3 inci. Hal ini dilakukan dengan kode sebagaimana dibawah, dan
hasilnya dapat dilihat pada plot.ps.

psbasemap -R10/70/-3/8 -JX4i/3i -B10/1:."Plot pertama saya": \


-P > plot.ps

2
Gambar 1: Gambar 1. Hasil plot GMT untuk proyeksi linier

2 Proyeksi logaritmik
Pada tahap selanjutnya akan ditunjukkan bagaimana melakukan plot basemap
untuk log-log plot. Kita akan mengasumsikan bahwa data pada sumbu x mulai
dari 3 hingga 9613, dan sumbu y berkisar antara 3.2x1020 sampai 6.8x1024
dengan cara sebagai berikut:

psbasemap -R1/10000/1e20/1e25 -JX9il/6il \


-B2:"Wavelength (m)":/a1pf3:"Power (W)":WS > plot.ps

3
Gambar 2: Gambar 2. Hasil plot GMT untuk proyeksi logaritmik

3 Proyeksi Mercator
Terlepas dari masalah tingginya kesalahan pada daerah kutub, proyeksi merca-
tor (-JM) tetap menjadi salah satu proyeksi yang paling banyak digunakan oleh
para ilmuwan. Proyeksi ini adalah salah satu dari beberapa proyeksi silinder
yang ditawarkan oleh GMT, dengan mengunakan sintaksis:
-JMwidth

Untuk membuat peta garis pantai, digunakan pscoast yang secara otomatis
akan mengakses garis pantai pada GMT, termasuk sungai dan batas negara
yang berasal dari database GSHHG. Selain switch umum pada pscoast, terdapat
beberapa pilihan spesik (Tabel 1).

4
Tabel 1: Tabel 1. Switch utama dalam pscoast
Switch Fungsi
-A Menyederhanakan garis pantai pada gambar
resolusi tinggi
-D Memilih resolusi data (penuh, tinggi, menengah,
rendah, atau kasar)
-G Mengatur warna wilayah daratan (default tidak
berwarna)
-I Menggambar sungai (dengan memilih tur dari
satu atau lebih kategori hierarkis)
-L Plot skala peta (skala panjang bisa km, mil, atau
mil laut)
-N Menggambarkan batas-batas negara
-S -Atur warna untuk wilayah perairan (default tidak
berwarna)
-W Menggambarkan garis pantai dan mengatur
ketebalan pena

Salah satu dari -W, -G, -S harus dipilih. Sebagai contoh adalah plot wilayah
Amerika Latin sebagai berikut:

pscoast -R-90/-70/0/20 -JM6i -P -B5g5 -Gchocolate> map.ps

5
Gambar 3: Gambar 3. Hasil plot GMT untuk proyeksi mercator

4 Proyeksi Albers
Proyeksi Albers (-JB) adalah proyeksi berbentuk kerucut yang berfokus pada
kesamaan luas wilayah, hampir sama dengan proyeksi kerucut Lambert (-JL).
Penggunaan kedua proyeksi tersebut hampir sama, sehingga yang akan digu-
nakan disini adalah proyeksi Albers. Sintaksis proyeksi tersebut adalah:
-JBlon0/lat0/lat1/lat2/width
dimana (lon0,lat0 ) adalah proyeksi peta pada bagian pusat dan (lat1,lat2 ) ada-
lah dua garis yang pararel dimana kerucut seolah-olah memotong permukaan
bumi. Sebagai contoh plot adalah sebagai berikut:

6
pscoast -R-130/-70/24/52 -JB-100/35/33/45/6i \
-B10g5:."Conic Projection": -N1/thickest -N2/thinnest \
-A500 -Ggray -Wthinnest -P > map.ps

Gambar 4: Gambar 4. Hasil plot GMT untuk proyeksi Albers

5 Proyeksi Ortogras
Proyeksi ortogras (-JG) adalah salah satu dari beberapa proyeksi dengan sin-
taks yang serupa dengan proyeksi sebelumnya. Perbedaannya, dalam hal ini
proyeksi tersebut meniru kenampakan bumi dari luar angkasa pada jarak yang
tak terbatas, sehingga tidak conformal dari segi bentuk maupun luasan wilayah.
Sintaks untuk proyeksi ini adalah:
-JGlon0/lat0/width

dimana (lon0,lat0 ) adalah pusat proyeksi peta, sebagai contoh plot, digunakan
sintaks sebagai berikut:

7
pscoast -R0/360/-90/90 -JG280/30/6i -Bg30/g15 -Dc -A5000 \
-Gwhite -SDarkTurquoise -P > map.ps

Gambar 5: Gambar 5. Hasil plot GMT untuk proyeksi Ortogras

6 Proyeksi Eckert IV dan VI


Proyeksi Eckert IV dan VI (-JK) merupakan dua dari beberapa proyeksi dalam
peta tematik untuk skala global. Keduanya merupakan proyeksi dengan fokus
merepresentasikan luas wilayah yang sama. Sintaks yang digunakan adalah
sebagai berikut:

8
-JK[f|s]lon0/width

dimana fungsi f digunakan untuk proyeksi Eckert IV (4) dan s menghasilkan


Eckert VI (6). Lon0 adalah meridian pusat dari proyeksi. Sebuah peta dunia
dengan proyeksi Eckert VI dapat dibuat dengan sintaks sebagai berikut:

pscoast -R0/360/-90/90 -JKs180/9i -B60g30/30g15 -Dc -A5000 \


-Gchocolate -SDarkTurquoise -Wthinnest > map.ps

Gambar 6: Gambar 6. Hasil plot GMT untuk proyeksi Eckert VI

Anda mungkin juga menyukai