JUDUL
PENANAMAN DAN PERAWATAN TANAMAN OBAT KELUARGA
DESA : KESIUT
KECAMATAN : KERAMBITAN
KABUPATEN : TABANAN
OLEH
i
SINGARAJA 2018
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya penulis yang juga merupakan Mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Ganesha dan tergabung dalam
kelompok KKN Tahun Ajaran 2018/2019 di Desa Kesiut, Kecamatan
Kerambitan, Kabupaten Tabanan, dapat melaksanakan serta menyusun laporan
KKN ini tepat pada waktunya . Adapun tujuan Laporan KKN ini disusun adalah
untuk melaporkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya kelompok
KKN Desa Kesiut, khusunya Dusun Kesiut Kangin yang menjadi tempat
pelaksanaan program individu. Dalam pelaksanaannya dari awal observasi,
perancangan program, pelaksanaan hingga penyusunan laporan KKN ini, banyak
pihak yang telah memberikan bantuan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. TIM pembina KKN dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) beserta staff, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
sebagai bekal terjun ke lokasi KKN.
2. Ibu Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing
lapangan yang telah membimbing seluruh kelompok KKN tahun ajaran
tahun 2018/2019 di Desa Kesiut.
3. Bapak I Gusti Putu Gede Purwa Adnyana selaku Kepala Desa Kesiut yang
telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga seluruh rangkaian
kegiatan KKN di desa Kesiut dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
4. Bapak Putu Mustika selaku Kepala Dusun Kesiut Kangin yang telah
membantu kami mencari keluarga asuh.
5. Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.
Penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan serta jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi
semua pihak, terutama masyarakat di lingkungan Desa Kesiut.
Kesiut, 07 September 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Simpulan .......................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................ 19
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
HALAMAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Data Kondisi Keluarga
Desa Kesiut merupakan desa yang berada di Kecamatan Kerambitan,
Kabupaten Tabanan. Desa Kesiut memiliki lima banjar dinas yang terbagi atas
Banjar Dinas Kesiut Kawan Kaja, Kesiut Tengah Kaja , Kesiut Tengah Kelod,
Kesiut Kangin, dan Kesiut Kawan Kelod. Pada KKN kali ini, kami dari Cluster
Kelompok 1 mendapatkan keluarga Asuh yang berasal dari Banjar Dinas Kesiut
Kangin.
Adapun data lengkap dari keluarga asuh kami yang tinggal di Banjar Dinas
Kesiut Kangin, adalah sebagai berikut:
1. Nama Kepala Keluarga (Ayah) : I Gusti Kade Artana
Tempat, Tanggal, Lahir : Kesiut Kangin, 27 Desember 1978
Agama : Hindu
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : SLTP/ Sederajat
2. Nama Ibu : Ni Komang Suarningsih
Tempat, Tanggal, Lahir : Suksuk, 15 Desember 1978
Agama : Hindu
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD/ Sederajat
3. Nama Anak : Gusti Ayu Kade Ningsih
Tempat, Tanggal, Lahir : Kesiut, 27 Juni 2006
Agama : Hindu
Pekerjaan : Pelajar
Peidikan : Masih Menempuh Pendidikan di
SMP
Kondisi Ekonomi
Setelah melakukan proses wawancara kami dapat menyimpulkan bahwa
Keluarga Asuh kami tergolong keluarga Pra Sejahtera . Pekerjaan Bapak I Gusti
Kade Artana adalah pegawai swasta tepatnya bekerja di serkel (pegawai tukang
kayu) . Sedangkan Ibu Ni Komang Suarningsih bekerja sebagai petani. Dari
1
pengakuan Bapak Gusti, beliau hanya mendapatkan penghasilan yang tidak
menentu per harinya. Pendapatan yang cukup rendah ini menyebabkan Ibu
Ningsih harus ikut berkerja sebagai petani. Keluarga asuh kami tidak
mengabaikan pendidikan anak mereka, karena mereka menganggap pendidikan
merupakan hal yang terpenting untuk anaknya.
Sumber Daya Manusia
Pendidikan terakhir dari Bapak I Gusti Kade Artana dan Ibu Ni Komang
Suarningsih adalah SLTP dan SD. Bapak Gusti dan Ibu Suarningsih berharap
anak mereka I Gusti Ayu Kade Ningsih menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
Harapan tersebut tentunya bukan sekedar hayalan, hal ini dibuktikan dari
walaupun termasuk keluarga yang keterbatasan dalam ekonomi, tetapi Bapak
Gusti dan Ibu Suarningsih sangat berusaha keras untuk dapat menyekolahkan
anaknya, karena menurut mereka pendidikan adalah hal terpenting untuk anaknya
saat ini.
Saat ini anak asuh kami masih menempuh pendidikan di bangku kelas VII
SMP yang tepatnya bersekolah di SMPN 2 Kerambitan. Dari hasil observasi
kami, Ningsih merupakan anak yang rajin dan sudah tergolong baik namum masih
memerlukan bimbingan belajar.
Kesehatan
Dari hasil observasi kami, secara kasat mata kondisi kesehatan keluarga
asuh kami dapat dikatakan sehat. Dilihat dari kondisi lingkungan rumahnya
kondisi tempat tinggal yang cukup layak untuk ditinggali. Kondisi lingkungan
masih satu pekarangan rumah dengan sanak saudara. Kondisi tempat tinggal yang
layak dan terdapat lahan kosong di depan rumahnya membuat saya berupaya
membantu keluarga Bapak I Gusti Kade Artana dalam bidang sanitasi dan
kesehatan khususnya dalam pembudidayaan Tanaman Obat Keluarga. Untuk itu
saya melaksanakan program ini agar keluarga lebih memahami pentingnya
tanaman obat-obatan alami yang nantinya dapat dipergunakan dengan baik untuk
keluarga Bapak I Gusti Kade Artana.
B. Perumusan Kebutuhan/Masalah
Berdasarkan hasil dari wawancara dan observasi dengan keluarga asuh saya
di Dusun Kesiut Kangin, kami menemukan beberapa masalah, diantaranya yaitu:
2
Adanya lahan kosong disekitar pekarangan rumah yang tidak
dimanfaatkan tetapi memiliki kondisi yang cocok untuk pembudidayaan beragam
tanaman. Salah satu tanaman yang dapat bermanfaat yaitu tanaman obat , yang
nantinya dapat memberikan kemudahan dalam bidang kesehatan yang juga akan
sangat membantu proses penyembuhan dengan cepat dan mudah.
Melihat hal tersebut , adapaun rumusan masalah yang akan kami bahas , yaitu:
1. Bagaimanakah pelaksanaan program kerja Penanaman dan Perawatan
Tanaman Obat Keluarga di Desa kesiut?
2. Apakah kendala – kendala yang dihadapi dalam melaksanakan program
kerja Penanaman dan Perawatan Tanaman Obat Keluarga?
C. Tujuan
Adanya program pembudidayaan tanaman obat keluarga bertujuan untuk
dapat memberikan bantuan kepada Keluarga asuh dalam bidang sanitasi dan
lingkungan hidup untuk anak dan keluarga asuh berupa Tanaman Obat Keluarga.
Selain itu, program kerja ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan
pentingnya memanfaatkan lahan kosong untuk pembudidayaan tanaman obat.
D. Manfaat Program
Manfaat yang dapat diperoleh dari program sanitasi dan lingkungan hidup
manusia melalui penanaman Tanaman Obat Keluarga adalah sebagai berikut.
1. Bagi Mahasiswa KKN: Mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh pada bangku kuliah secara langsung terhadap anak dan keluarga
sehingga ini merupakan pengalaman terbaik untuk diterapkan di masyarakat.
2. Bagi Anak Asuh: Anak asuh dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan
pengetahuan yang telah dimiliki untuk dapat memanfaatkan serta dapat
memahami pentingnya Tanaman Obat-obatan untuk keluarga.
3. Bagi Orang Tua Asuh: Orang Tua tidak jauh-jauh lagi mencari obat-obatan
alami dan nantinya agar dapat di budidayakan ke keluarga yang lainnya.
3
BAB II
PROGRAM DAN KALENDER KERJA
A. Program Kerja
PROGRAM 1: Tema “Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan”
1. Nama Program
“Penanaman dan Perawatan Tanaman Obat Keluarga (daun sirih, jeruk nipis,
kayu putih, kunyit dan lidah buaya)”
2. Rasional
Tanaman obat tentunya memiliki manfaat untuk memenuhi kehidupan,
termasuk keperluan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan secara
tradisional (obat). Obat yang berasal dari sumber bahan alami khususnya
tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-
upaya kesehatan masyarakat. Tanaman Obat Keluarga adalah tanaman hasil
budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Di sisi lain sebagai sarana
untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat
yang antara lain meliputi: upaya preventif (pencegahan), upaya promotif
(meningkatkan/menjaga kesehatan), upaya kuratif (penyembuhan penyakit).
Tanaman obat keluarga memiliki banyak kelebihan utamanya untuk diambil
manfaatnya di saat – saat mendesak untuk menyembuhkan suatu penyakit
ataupun dapat menjaga kesehatan tubuh. Sehingga, dengan adanya lahan
kosong di sekitar pekarangan rumah alangkah baiknya setiap keluarga dapat
membudidayakan tanaman obat keluarga
Alasan memilih tanaman obat berupa daun sirih , jeruk nipis, kayu putih,
kunyit dan lidah buaya ditanam di keluarga asuh , dikarenakan tumbuhan
tersebut memiliki banyak manfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Di samping itu , khususnya tanaman daun sirih sangat bermanfaat bagi nenek
yang ada di keluarga asuh saya dimana dapat dimanfaatkan untuk
membersihkan gigi serta dipercaya dapat menguatkan gigi. Dari segi religi
daun sirih bisa dimanfaatkan sebagai sarana upacara khususnya umat Hindu.
Untuk tanaman kunyit maupun jeruk nipis dapat dimanfaatkan dalam hal
pembuatan jamu tradisonal yang dari segi ekonomi memiliki nilai jual yang
4
nantinya bisa untuk menambah penghasilan. Selain itu yang terpenting,
tanaman obat keluarga di keluarga asuh yang saya laksanakan adalah
penanaman serta perawatan tanaman obat ditambah dengan pemberian
pembelajaran mengenai manfaat maupun khasiat dari tanaman obat.
3. Sifat Program
Program ini bersifat rintisan , karena sebelumnya program penanaman dan
perawatan tanaman obat keluarga belum pernah diberikan di keluarga asuh
saya di Banjar Dinas Kesiut Kangin.
4. Sasaran
Seluruh anggota keluarga pada keluarga asuh yang terdapat di Banjar
Dinas Kesiut Kangin , Desa Kesiut , Kecamatan Kerambitan , Kabupaten
Tabanan.
5. Keterlibatan
Keterlibatan dalam program kerja ini adalah selain dari mahasiswa KKN
sebagai penyelenggara dan mengikutsertakan keterlibatan seluruh anggota
keluarga asuh sebagai peserta.
6. Metode Pelaksanaan
Adapun beberapa metode dalam pelaksanan program penanaman dan
perawatan tanaman obat keluarga ini, antara lain:
a. Persiapan
Persiapan program penanaman dan perawatan tanaman obat keluarga pada
keluarga asuh, membutuhkan perijinan dan perencanaan kegiatan KKN yang
matang sebagai pedoman pelaksanaan program penanaman, perawatan serta
pembelajaran khasiat dari tanaman obat keluarga.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber
(Kepala Dusun Kesiut Kangin dan Kepala Desa Kesiut). Selain itu, penulis
juga melakukan wawancara dengan keluarga asuh guna menunjang
pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan
pelaksanaan program.
c. Observasi
5
Observasi dilakukan ke rumah kepala keluarga asuh untuk mengetahui situasi
dan kondisi lingkungan keluarga asuh serta memperlancar proses pelaksanaan
program yang kami buat.
d. Pelaksanaan Praktik Langsung
Pada tahap pelaksanaan, mulai diajarkan bagaimana cara menanam kemudian
bagaimana merawat tanaman obat di pekarangan rumah. Metode ini
dilaksanakan dalam penanaman tanaman obat keluarga bersama dengan
seluruh anggota keluaga asuh. Dalam metode ini mahasiswa melaksanakan
praktek langsung menanam tanaman obat bersama dengan anggota keluaraga
asuh.
e. Metode Pemantauan
Dalam metode ini, mahasiswa bersama keluarga asuh melakukan pemantauan
dan perawatan terhadap perkembangan tanaman-tanaman obat keluaraga yang
telah ditanam sebelumnya.
f. Evaluasi Program
Evaluasi program dilakukan untuk melakukan pembenahan akhir dan
pemantauan pelaksanaan program pembudidayaan tanaman obat keluarga
yang telah dilaksanakan.
7. Alokasi Waktu
Total alokasi waktu pelaksanaan program dilakukan selama 26 jam,
dengan kegiatan yang dilakukan terdiri atas:
a) Melaksanakan observasi keluarga asuh (alokasi waktu 1 jam).
b) Melakukan wawancara bersama keluarga asuh ( alokasi waktu 2 jam ).
c) Memperkenalkan program kerja yang akan dilaksanakan (alokasi waktu 3
jam).
d) Mensosialisasikan jadwal untuk pelaksanaan program kerja keluarga asuh
serta memberikan pemahaman kepada keluarga asuh akan pentingnya
manfaat dan khasiat dari tanaman obat keluarga (alokasi waktu 3 jam).
e) Mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan dalam menjalankan
program (alokasi waktu 3 jam).
f) Melakukan pendekatan mendalam serta melaksanakan kegiatan
pemantauan kepada keluarga asuh (alokasi waktu 3 jam).
6
g) Melaksanakan program kerja yang dilaksanakan selama 2-3 jam dalam
satu kali pertemuan. Pada pelaksanaan program kerja keluarga asuh
dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan.
h) Melaksanakan evaluasi program kerja sekaligus perpisahan di keluarga
asuh ( alokasi waktu 3 jam )
8. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal Pelaksanaan
1. Persiapan
2. Wawancara
3. Observasi
4. Pelaksanaan
Praktik
Langsung
5. Pemantauan
6. Evaluasi
7
2.A.2 Keterangan Pelaksanaan Program 1
8
5. Mempersiapkan Minggu, 26 Untuk 1x3 jam Rumah
Agustus mempermudah Keluarga
perlengkapan yang
dalam pelaksanaan Asuh
diperlukan dalam 2018
program
menjalankan
kedepannya.
program
6. Melakukan Senin, 27 Untuk dapat 1x3 jam Rumah
pendekatan Agustus mengetahui Keluarga
mendalam kepada aktivitas sehari-hari Asuh
2018
keluarga asuh serta dari keluarga asuh
melaksanakan
kegiatan
pemantauan kepada
keluarga asuh
7. Melaksanakan Selasa, 28 Untuk 1x3jam Rumah
program penanaman Agustus melaksanaka Keluarga
tanaman toga n penanaman Asuh
2018
bersama dengan tanaman obat
seluruh anggota keluarga.
keluarga asuh
8. Melaksanakan Kamis, 30 Untuk memantau 1x3jam Rumah
pemantauan Agustus pertumbuhan dari Keluarga
terhadap tanaman obat Asuh
2018
perkembangan keluarga yang telah
tanaman yang telah ditanam
ditanam sebelumnya sebelumnya dan
dan sharing sharing
pengetahuan pengetahuan
mengenai manfaat mengenai manfaat
dari tanaman obat dari tanaman obat
keluarga untuk keluarga untuk
kesehatan kesehatan
9
9. Melaksanakan Jumat, 31 Untuk memantau 1x2 jam Rumah
pemantauan Agustus pertumbuhan dari Keluarga
terhadap tanaman obat Asuh
2018
perkembangan keluarga yang telah
tanaman yang telah ditanam dan
ditanam sebelumnya memanfaatkan
dan memanfaatkan tanaman obat
tanaman obat keluarga untuk
keluarga untuk keperluan religi
keperluan religi maupun keperluan
maupun keperluan ekonomi yang bisa
ekonomi yang bisa mendapatkan nilai
mendapatkan nilai jual
jual
10. Melaksanakan Minggu, 2 Untuk 1x3 jam Rumah
evaluasi terkait September mengevaluasi Keluarga
program kerja yang 2018 terkait program Asuh
telah terlaksana serta kerja yang telah
melakukan terlaksana serta
perpisahan dengan melakukan
keluarga asuh. perpisahan dengan
keluarga asuh.
9. Luaran Program
10
REKAPITULASI PROGRAM KERJA KKN
Program Waktu
1. Penanaman dan Rintisan Seluruh anggota Metode pelaksanaan yang Dengan program ini diharapkan 26 jam
Perawatan keluarga pada digunakan terdiri atas : keluarga asuh dapat menambah
Tanaman Obat keluarga asuh pengetahuan mengenai manfaat,
a. Metode persiapan
Keluarga fungsi dan pembudidayaan
b. Metode wawancara
tanaman obat keluarga. Sehingga
c. Metode observasi dapat melakukan pembudidayaan
Toga khususnya di lingkungan
d. Metode pelaksanaan
keluarga dan memanfaatkannya
praktik langsung
secara maksimal.
e. Metode pemantauan
f. Metode evaluasi
JUMLAH JAM KERJA 26 Jam
Tabel 2.B.1 Rekapitulasi Program Kerja
11
B. Kalender Kerja
Program ini dilaksanakan selama 10 hari dengan menyesuikan hari
pelaksanaannya dari 20 Agustus 2018 sampai dengan 2 September
2018.Adapun kalender kerja dari program ini adalah sebagai berikut.
Bulan Agustus
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Bulan September
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
Kalender Kerja Bulan September
Keterangan:
Melaksanakan observasi keluarga asuh
Melaksanakan wawancara
Memperkenalkan dan mensosialisasikan program kerja
Mempersiapkan perlengkapan program kerja
Melakukan pendekatan dan pemberian materi
Melaksanakan program kerja
Evaluasi dan perpisahan
12
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
13
kami tergolong cukup bersih, hanya saja pekarangan rumah masih ada
lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman seperti
tanaman obat yang juga memiliki kelebihan tersendiri.
Saat observasi berlangsung , keluarga bapak Gusti sangatlah
antusias dalam menerima kami sebagai keluarga asuh. Hal ini dapat dilihat
dari tindakan mereka yang ramah serta dapat merangkul kami bagaikan
keluarganya sendiri. Bahkan saat kami menginformasikan mengenai
program kerja yang akan kami laksanakan, Bapak Gusti dan keluarga
langsung mengatakan akan membantu kami semampu yang beliau bisa.
b. Wawancara
Saat wawancara, kelompok Cluster mewawancarai anggota
keluarga asuh secara lisan dan hasil dari wawancara tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
Keluarga asuh kami memiliki tempat tinggal di Banjar Dinas
Kesiut Kangin, Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.
Saat ini orang tua asuh kami bekerja sebagai pegawai swasta. Sedangkan
istrinya Ibu Suarningsih bekerja sebagai petani . Jika dilihat dari segi
ekonomi keluarga asuh kami termasuk keluarga golongan pra sejahtera.
Walaupun demikian beliau tidak ingin mengabaikan pendidikan anaknya.
Anak dari keluarga asuh kami bernama Gusti Ayu Kade Ningsih
dia berumur 12 tahun dan saat ini masih mengenyam pendidikan di
bangku kelas VII tepatnya di SMPN 2 Kerambitan.
14
2.B.2 Data Keluarga Asuh
15
manfaat dan khasiat pembudidayaan tanaman obat keluarga . Pada tahap
pelaksanaan selanjutnya kami memberikan bibit tanaman untuk nantinya
ditanam serta langsung praktik untuk melakukan perawatan . Tidak semua
tanaman obat yang kami dapat berikan, beberapa diantaranya adalah daun
sirih, jeruk nipis , kayu putih , kunyit dan lidah buaya). Alasan kami
mengambil tanaman itu karena selain bisa dimanfaatkan untuk obat , dari
segi religi dan ekonomi juga sangat bermanfaat bagi keluarga asuh kami .
Hal ini dapat dilihat dari manfaat daun sirih yang bisa digunakan oleh ibu
asuh maupun nenek dari adik Ningsih kami untuk merawat kesehatan gigi
, di sisi lain dari segi religi daun sirih maupun kunyit dapat digunakan
sebagai sarana upacara khususnya bagi umat Hindu. Dan dipandang dari
segi ekonomi tentu tanaman obat keluarga juga memiliki nilai jual ,
dimana kunyit dapat diolah menjadi jamu kemudian bisa dijual oleh
keluarga asuh kami serta dari segi religi atau keagamaan yang khususnya
umat Hindu dapat digunakan di sarana banten yang kemudian banten
tersebut juga bisa dijual oleh keluarga asuh kami. Hal tersebutlah yang
dapat dicapai ketika melaksanakan program kerja kami .
Setelah beberapa kali tahap pelaksanaan, hal lain yang didapatkan
dari pelaksanaan program ini adalah menambah waktu bersama keluarga.
Karena dalam pelaksanaan program ini mahasiswa melaksanakan kegiatan
persiapan dan penanaman tanaman obat keluarga bersama-sama dengan
seluruh anggota keluarga asuh kami, sehingga waktu kebersamaan
keluarga yang sebelumnya sulit berkumpul mendapatkan waktu bersama-
sama dalam kegiatan ini.
Hasil lain yang didapatkan dari pelaksanaan program ini adalah
tersedianya berbagai macam tanaman obat di pekarangan rumah pada
keluarga asuh kami. Di samping itu keluarga ini telah mengetahui manfaat
serta mampu memanfaatkan tanaman obat yang ada tersebut dalam
menjaga kesehatan keluarga dengan menggunakan obat alami. Seperti
misalnya pemanfaatan tanaman daun sirih merah untuk mengatasi
penyakit bronchitis dan manfaat-manfaat lainnya dari berbagai macam
tanaman lain yang telah ditanam. Yang terpenting adalah keluarga asuh
16
kami bisa memanfaatkan tanaman obat keluarga menjadi produk yang
memiliki nilai jual , yang tentu saja dapat membantu perekonomian
keluarga asuh kami . Nilai jual ini dapat dilihat dari mengolah kunyit
maupun jeruk nipis untuk bisa dijadikan jamu tradisional yang bisa dijual
serta dari segi religi khususnya umat Hindu daun sirih maupun kunyit
dapat digunakan di sarana upacara yang juga bisa untuk dijual sehingga
dikatakan memiliki nilai jual. Mengupas satu persatu manfaat dari
tanaman obat yang kami tanaman memang terlihat mendapatkan hasil ,
dimana tanaman lidah buaya yang juga baik untuk kesehatan rambut yang
dapat digunakan oleh semua keluarga asuh kami , kemudian adik asuh
kami Ningsih berencana untuk mengolah lidah buaya untuk dijadikan
masker rambut yang nantinya juga akan memiliki jual . Sedangkan
tanaman kayu putih tentunya jika diolah dapat dimanfaatkan menjadi
minyak pada umumnya.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan program ini tentunya ditemukan beberapa
hambatan. Adapun beberapa hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa
dalam pelaksanaan program ini yaitu:
(1) Kendala yang dihadapi ada pada sulitnya memperoleh waktu luang
yang sesuai antara mahasiswa dengan keluarga asuh disebabkan
karena keluarga asuh kami memiliki pekerjaan sebagai petani dan
pegawai swasta yang mengharuskan kegiatan mahasiswa dan
keluarga asuh yang sering bersimpangan.
Meskipun ditemukan beberapa hambatan dalam pelaksanaan program
ini, namun mahasiswa masih mampu mengatasi hambatan-hambatan
tersebut. Adapun beberapa penyelesaian yang diambil oleh mahasiswa
adalah:
(1) Untuk mengatasi masalah waktu , kami melakukan koordinasi dan
penyesuaian jadwal dengan keluarga asuh mengenai jadwal
pelaksanaan program ini, sehingga meskipun keluarga asuh dan
mahasiswa memiliki kesibukan yang sering bersimpangan tetap
mampu menjalan program dengan baik di sela-sela waktu tertentu.
17
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pelaksanaan program kerja Cluster yang penulis laksanakan
selama ini di Banjar Dinas Kesiut Kangin, Desa Kesiut , Kecamatan
Kerambitan , Kabupaten Tabanan, maka penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal, diantaranya:
1. Tanaman Obat Keluarga mendekatkan pemakaian tanaman obat yang
khasiatnya telah diketahui sebagai alternatif terapi. Dengan adanya
program ini dapat menambah pengetahuan dan pentingnya tanaman obat-
obatan untuk keluarga. Selain itu dengan program ini keluarga asuh dapat
membudidayakan tanaman obat-obatan di dalam pekarangan rumah itu
sendiri.
2. Hasil yang dapat diperoleh dari adanya program ini adalah selain bisa
dimanfaatkan untuk obat , dari segi religi dan ekonomi juga sangat
bermanfaat bagi keluarga asuh kami . Hal ini dapat dilihat dari manfaat
daun sirih yang bisa digunakan oleh ibu asuh maupun nenek dari adik
Ningsih kami untuk merawat kesehatan gigi , di sisi lain dari segi religi
daun sirih maupun kunyit dapat digunakan sebagai sarana upacara
khususnya bagi umat Hindu. Dan dipandang dari segi ekonomi tentu
tanaman obat keluarga juga memiliki nilai jual , dimana kunyit dapat
diolah menjadi jamu kemudian bisa dijual oleh keluarga asuh kami serta
dari segi religi atau keagamaan yang khususnya umat Hindu dapat
digunakan di sarana banten yang kemudian banten tersebut juga bisa dijual
oleh keluarga asuh kami. Hal tersebutlah yang dapat dicapai ketika
melaksanakan program kerja kami .
3. Adanya hambatan-hambatan yang diperoleh mahasiswa dalam
menjalankan proker ini, namun hambatan-hambatan tersebut masih bisa
diatasi berkat bantuan kordinasi dan solusi yang di berikan keluarga
bersama dengan mahasiswa.
18
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
1. Bagi Anak (Adik Asuh)
Dari pelaksanaan program ini diharapkan para adik-adik asuh dapat
lebih memahami akan pentingnya menanam tanaman obat keluarga dan
melakukan perawatan secara berkelanjutan terhadap tanaman obat yang
sudah ada. Selain itu adik asuh diharapkan mampu untuk
memanfaatkan tanaman-tanaman obat yang ada demi menjaga
kesehatan keluarga sekaligus mampu memanfaatkan tanaman obat
keluarga untuk memiliki nilai jual.
2. Bagi Orang Tua Asuh
Orang tua asuh diharapkan akan melanjutkan kegiatan program ini
bersama dengan anggota keluarga lainnya, sehingga pemahaman
tentang toga ini tidak berhenti sampai disini saja, namun dapat
berkelanjutan dan dapat mendatangkan manfaat secara berkelanjutan
kedepannya, dan koleksi tanaman obat yang dimiliki bisa bertambah
kedepannya maupun bisa memanfaatkan tanaman obat sebagai sarana
upacara bagi umat Hindu serta nantinya bisa menghasilkan uang
tambahan.
3. Bagi Mahasiswa KKN
Diharapkan dengan adanya KKN di Desa Kesiut menjadi suatu
pengalaman dalam menghadapi masyarakat di lingkungan sosial yang
berbeda-beda dan mampu membagi pengetahuan dan menyampaikan
mengenai manfaat dan fungsi tanaman obat keluarga dan melaksanakan
praktik langsung penanaman tanaman obat keluarga bersama seluruh
anggota keluarga. Terkait dengan hal tersebut, diharapkan mahasiswa
meningkatkan pengetahuan mengenai pembudidayaan tanaman obat
dan pemanfaatannya.
19
LAMPIRAN
LAMPIRAN I ( Jurnal Harian Mahasiswa )
JURNAL HARIAN MAHASISWA
2018-09-07
2018-09-08
2018-09-09
2018-09-10
2018-09-11
2018-09-12
2018-09-13
2018-09-14
2018-09-15
LAMPIRAN II (Program Kerja)
PROGRAM KERJA KELUARGA ASUH
MAHASISWA KKN TAHAP II UNDIKSHA
TAHUN 2018
Desa : Kesiut
Kecamatan : Kerambitan
Kabupaten : Tabanan
PROGRAM :
1. Persiapan
2. Wawancara
3. Observasi
4. Pelaksanaan
Praktik
Langsung
5. Pemantauan
6. Evaluasi
menjalankan
program
i. Luaran Program
Dengan adanya program penanaman dan perawatan tanaman obat
keluarga ini diharapkan keluarga asuh dapat menambah pengetahuan
mengenai tanaman obat keluarga, baik pemanfaatan, fungsi dan
pembudidayaannya. Dengan pengetahuan yang cukup maka
diharapkan keluarga asuh dapat melaksanakan pembudidayaan
tanaman toga secara berkelanjutan dan dapat memanfaatkannya
dengan baik untuk menjaga kesehatan anggota keluarga dengan obat
alami dari tanaman obat keluarga.
LAMPIRAN III ( FOTO FOTO KEGIATAN)
FOTO OBSERVASI
FOTO WAWANCARA
PENANAMAN TANAMAN OBAT KAYU PUTIH